Sunday 21 May 2017

Jelajah Wisata Ikonik Kota Padang dengan Berjalan Kaki

Kalau membayangkan kata Padang, yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya pastinya nasi padang. Secara makanan favorit si kakak ya nasi padang. Lauk rendang, daun ubi rebus, kuah gulai dan sambal balado. Ya ampun kak, membayangkan kuliner yang tersohor ini jadi lapar kan? Baiklah, untuk pertama kalinya di #travelscapeengineer saya mau berbagi cerita tentang jalan – jalan saya di Kota Padang. Apa saja destinasi wisata ikonik Kota Padang? Nah, berikut ulasan beberapa destinasi wisata ikonik Kota Padang yang bisa kakak kunjungi sekaligus dengan berjalan kaki ;

Kota Padang....Ibukota dari Provinsi Sumatera Barat ini merupakan kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera. Kotanya sebagian besar berkontur dataran rendah nan luas dimana di bagian barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan di bagian utara, timur hingga selatan dikelilingi wilayah perbukitan yakni jajaran Bukit Barisan dengan ketinggian mencapai 1.853 mdpl. Topografi Padang mengingatkan saya pada Sibolga, kota di pantai barat Provinsi Sumatera Utara yang pernah saya kunjungi tahun 2015. Dari wisata perbukitan, kota hingga wisata laut, juga ada di Padang.

Potret Kota Padang dari Puncak Gunung Padang

Saturday 20 May 2017

Potret Masjid Agung An Nur, Pekanbaru

Padahal satu jam lagi saya akan dijemput mobil travel yang akan mengantarkan saya ke Padang, eh saya masih sempat-sempatnya bertandang ke Masjid Agung An Nur Pekanbaru. “Hoho, maafkan daku Lila yang sudah merepotkanmu”. 

Masjid Agung An Nur Pekanbaru….Sudah lama saya penasaran ketika mengetahui bahwa Riau punya masjid yang arsitekturnya mirip Taj Mahal. Ya, itulah Masjid Agung An Nur, Pekanbaru.

Masjid Agung An Nur, Pekanbaru

Friday 19 May 2017

Pagi Berkabut di Sepanjang Jalan ke Perawang, Siak

Sungai Mandau, Siak (Jum’at, 03/02/2017)…..Pagi ini saya harus kembali ke Pekanbaru karena nanti siang saya akan melanjutkan perjalanan ke Padang.

Masih pukul 6 pagi, Lila membonceng saya, melaju di jalanan ketika hari belumlah terang dan jalan pun masih mengandalkan pelita dari lampu sepeda motor. Dinginnya udara pagi berbau gambut sepertinya menjadi ciri khas pagi di jalanan Siak. Waktu bergulir, perlahan cahaya mentari perlahan menelan warna hitam bumi Siak. Namun, cahayanya yang putih buram tetap saja membatasi jarak pandang di depan. Sepanjang jalan yang kami lewati ini masih sama dengan kemarin. Awalnya menyusuri jalan membelah ladang sawit kini jalan membelah hutan akasia.

Thursday 18 May 2017

3 Jam Jalan - Jalan di Siak Sri Indrapura

Meskipun hanya 3 jam, bagi saya jalan – jalan di Kota Siak Sri Indrapura sungguh berkesan. Kota kabupaten yang jauhnya 100 kilometer dari ibukota Provinsi Riau ini punya pesona tak terbantahkan. Siak Sri Indrapura, secara harfiah bermakna pusat kota raja yang taat beragama. Kota nya asri, tertata dan setiap kotanya punya sejarah panjang sejak abad ke -17. Moto Siak Kota Istana tak lepas dari kemegahan Istana Siak Sri Indrapura yang kokoh berdiri hingga kini. Landmark ikonik Siak, bukti bahwa Kerajaan Melayu Islam (1723–1945) pernah berjaya di Siak. Sebuah kerajaan bahari yang kuat dan sangat diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya.

Istana Siak Sri Indrapura, Riau

Wednesday 17 May 2017

Sepanjang Jalan dari Pekanbaru ke Siak Sri Indrapura

Kalau bukan karena diberi tahu Lila, aslinya saya tak tahu apa nama jalan/daerah yang kami lewati. Dari Kota Pekanbaru langsung masuk ke Kabupaten Siak. Ooh, ternyata kini kami sedang berada di Maredan. Awalnya menyusuri jalan raya beraspal mulus, Lila mengambil jalan pintas melewati jalan perkebunan. Jalan ini membawa kami ke sebuah jembatan panjang di atas Sungai Siak. Kami pun menepi di sisi kiri jembatan.
Melihat Sungai Siak dari Jembatan Perawang (02/02/2017)

Tuesday 16 May 2017

Bertemu Lila di Pekanbaru #02Februari2017

Domisili saya itu nomaden. Dua bulan hidup di hutan Kalimantan Utara, dua minggu kelayapan. Sekian hari di Jakarta sekian hari di kampung halaman, sisanya dimana saja asal hati senang :). Setiap 2 bulan mendadak jadi manusia bandara. Meskipun hanya transit pergi dan pulang tetapi bagi saya bandara punya banyak cerita. Bandara menjadi tempat dadakan bertemu kawan lama yang lama tak bersua entah itu kawan dari jaman sekolah hingga jaman kuliah. “Tinggal bertemu sama jodoh di bandara saja yang belum!”. “Hyaaa, kok tiba-tiba curcol ya kak!”.

Di postingan ini saya mau cerita tentang pertemuan tak disangka-sangka dengan Lila, konco lawas SMA yang kini bermukim di Pekanbaru. Meskipun sudah beberapa kali saya pulang ke kampung halaman via Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru namun baru pada cuti (02/02/2017) yang lalu, tiba-tiba saja kepikiran untuk mengontak Lila sesaat sebelum terbang. Gayung bersambut, dia pun mengiyakan untuk berjumpa bahkan menjemput saya di bandara.

Bertemu Lila di Pekanbaru
Tak hanya sekedar pertemuan kangen-kangenan tetapi saya malah diajak traveling dadakan sehari ke Siak, bertandang ke Istana Siak Sri Inderapura yang tersohor itu. Kapan lagi dibonceng Lila naik sepeda motor dari Pekanbaru ke Siak Sri Indrapura yang jauhnya seratus kilometer. “Naik motor sejauh itu, balapan pula, Lila kamu memang canggih!”. Tentunya, sepanjang jalan kita ngobrol apa saja mulai dari masa lalu, masa kini hingga masa depan. Bila tak bertemu Lila, tak mungkin rasanya saya traveling ke Siak sedangkan ke Pekanbaru saja selama ini saya hanya numpang lewat saja.

Saturday 18 March 2017

Farm House Lembang, Luar Negri van Bandung

Kalau ngomongin wisata di Bandung dan daerah sekitarnya mah gak ada habis-habisnya. Pasti ada saja destinasi wisata baru, kreatif dan unik yang begitu cepat jadi viral di media sosial. Memikat kita untuk berkunjung, berkunjung lagi dan lagi ke Bandung. Nah, motivasi saya jalan – jalan sehari di Bandung kali ini karena ingin bertandang ke Farm House Susu Lembang. Belum kesampaian jalan – jalan ke Eropa dan New Zealand ya jalan – jalan dulu lah ke Farm House Susu Lembang, destinasi wisata Bandung yang suasananya buat kita berasa di luar negeri :).
Potret di salah satu sudut Farm House Lembang

Friday 17 March 2017

Naik KA Lokal Cibatu dari Purwakarta ke Kiaracondong, Bandung

Purwakarta -  Bandung (sumber gambar : google map)
Selain Kereta Api (KA) Lokal Jakarta -Purwakarta, KAI juga punya KA Lokal Purwakarta - Cibatu yang harga tiketnya juga super murah. Buat kamu pejalan dengan budget pas-pasan harus tahu nih bahwa ongkos perjalanan dari Purwakarta ke Cibatu itu hanya 8.000 IDR. Wuihhh, murah meriah kan kak. KA Lokal Cibatu adalah kereta lokal yang beroperasi di Provinsi Jawa Barat. Kereta ini singgah di Plered, Padalarang, Bandung Hall, Kiaracondong, Nagreg dan stasiun kereta lainnya antara Purwakarta dan Cibatu. Hanya saja dalam sehari hanya ada sekali perjalanan, Purwakarta – Cibatu  berangkat pukul 12.55 siang sedangkan Cibatu – Purwakarta pukul 05.40 pagi. [Update 1 April 2017], waktu keberangkatan mengalami perubahan : Purwakarta – Cibatu pukul 15.45 sedangkan Cibatu – Purwakarta pukul 10.00 pagi. 

Wednesday 15 March 2017

3 Hari di Purwakarta

Tak perlu bingung bila ingin mencari destinasi liburan dimana maunya ngetrip tak jauh atau daerah yang dekat Jakarta. Antara Jakarta & Bandung ada Purwakarta. Ibukota dari Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat ini berjarak sekitar 90 km sebelah tenggara Jakarta & 60 km sebelah barat daya Bandung. Tak jauh, naik kereta api non stop dari Jakarta hanya butuh perjalanan 1,5 jam. Purwakarta punya pesona yang mantap saya mengatakan istimewa.

Purwakarta
Cerita jalan – jalan ke Purwakarta berawal dari obrolan whatsapp ngalor-ngidur dengan Septi, yang kebetulan juga lagi cuti. Gak mikir lama-lama, sepakat lah kita jalan – jalan ala flashpacker ke Purwakarta lanjut ke Kota Bandung. Durasi perjalanan pun tak lama, 3 hari/2 malam di Purwakarta & 1 hari/1 malam di Bandung. Saya berangkat sehari lebih awal naik kereta dari Jakarta sedangkan Septi berangkat dari kampung halamannya Purwokerto, sepakat ketemuan di Purwakarta. Tak banyak persiapan, tiket kereta baru beli sehari sebelum keberangkatan bahkan penginapan pun baru booking beberapa jam sebelum tiba di Purwakarta. Meskipun demikian perjalanan dadakan selalu punya cerita tersendiri. 

Tuesday 14 March 2017

Pilihan Kereta Api dari Jakarta ke Purwakarta

Jakarta - Purwakarta (sumber gambar : google map)
Sebelum cerita pengalaman saya jalan - jalan ke Purwakarta, saya mau berbagi informasi dulu How to travel from Jakarta to Purwakarta by train ? Nah, perjalanan naik kereta api dari Jakarta ke Purwakarta itu ada 2 pilihan. Mau yang ongkos kereta murah tetapi lama atau  ongkos kereta yang lebih mahal tetapi cepat.

Friday 10 March 2017

Wisata Taman Kota di Jakarta

Jakarta, kita tahu bahwa kota ini punya banyak mall bahkan katanya termasuk kota yang paling banyak di dunia. Lalu bagaimana dengan jumlah taman kota atau ruang terbuka hijau yang ada di Jakarta. Sepertinya saya belum pernah mendengar cerita tentang taman-taman kota di Jakarta menjadi destinasi favorit wisatawan. Kecuali Taman Monas ya kak. Mungkin karena wisata taman kota kurang populer atau memang tak ada yang menarik dari taman-taman di Jakarta. Apalagi Jakarta ketika siang panasnya tak terbantahkan dan udara berpolusi pula, daripada ke taman mending jalan-jalan di mall. Yak, dulu saya pun pernah berpendapat demikian. Dan belum pernah ceritanya teman saya yang notabene nya orang asli Jakarta mengajak kopdar di taman kota. 
Wisata Taman Kota di Jakarta
Daripada berasumsi sendiri, yuk kita mengenal taman kota di ibukota negara kita ini. Sekedar berbagi informasi, berikut ini 5 taman di Kota Jakarta yang pernah saya jadikan tempat piknik dadakan. 

Thursday 9 March 2017

Feels Like Autumn in Jakarta

Feels Like Autumn in Jakarta
Foto tersebut saya ambil pada bulan November tahun 2016. Lokasinya di salah satu sudut jalan di kota Jakarta. Tepatnya ketika berjalan kaki ke Taman Suropati, di ujung Jalan Teuku Umar – Jalan Taman Suropati.

Dedaunan jatuh memenuhi trotoar dan badan jalan. Entah mengapa  perasaan bahagia seketika itu muncul. Pemandangan secuil dari sudut jalan Jakarta ini seakan-akan membuat saya merasakan autum ala ibukota. Membangkitkan memori tentang sebuah mimpi yang terserak.....

#Feels Like Autumn in Jakarta
#theroadtaken
#SJ4000

Saturday 14 January 2017

Terpana Pacitan...part 3

Hari ketiga atau terakhir saya di Pacitan, saya diajak mengunjungi pantai – pantai di bagian timur Kota Pacitan atau yang mengarah ke Kabupaten Trenggalek. Tujuan pertama yakni Pantai Taman. Hujan deras tadi malam membuat sebagian akses jalan shortcutnya Pacitan – Lorok yang katanya masih baru tertimbun longsor sehingga kami harus memutar balik kembali ke Kota Pacitan dan mengambil jalan lama yakni via Gunung Pegat. Yang tadinya dari Teleng Ria ke Taman bisa 40 menit jadinya lebih lama yakni 2 jam.

Pantai Taman
Pantai Taman

Wednesday 11 January 2017

Terpana Pacitan...part 2

Pantai Banyu Tibo
Dari Goa Gong, memacu motor menuju Pantai Banyu Tibo. Inilah pantai pesisir selatan, ujung timur dari Kabupaten Pacitan sekaligus Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Butuh perjalanan sekitar setengah jam (11 km) untuk sampai ke sana. Mendekati Pantai Banyu Tibo lebar jalan yang dilalui lebih kecil dibanding jalan raya sebelumnya. Bagusnya penanda arah ke pantai – pantai  wisata di Pacitan sangat jelas sehingga memudahkan bagi yang membawa kendaraan pribadi. Tiket masuk ke Pantai Tibo sebesar 5.000 IDR.

 

Tuesday 10 January 2017

Terpana Pacitan...part 1

Pacitan, 16 September 2016
Saya bukanlah pejalan penggila pantai. Namun, ketika menyebut nama Pacitan, saya tak akan menolak bila jalan-jalan ke sana lagi. Pacitan adalah salah satu dari sekian destinasi wisata alam pantai yang harus saya harus akui bahwa bahwa keindahan pantai – pantainya, amboiii buat saya terpana. Banyak pantai - pantai tersembunyi Pacitan yang masih sepi, alami dan memiliki keunikan tersendiri. Mau bersantai ria di pantai tropis yang serasa milik pribadi, Pacitan tempatnya.

Pacitan merupakan salah satu kabupaten pesisir selatan Provinsi Jawa Timur. Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, birunya air laut Pacitan memiliki ombak besar khas pantai selatan. Dikelilingi oleh hijaunya perbukitan dan pegunungan. Bukit – bukit karst Pacitan dengan seribu goa, salah satu yang terkenal keindahannya yakni Goa Gong. Di lereng bukit mengalir sungai - sungai jernih yang masih alami. Panorama kelokan teluk dan tanjung di sepanjang garis pesisir menjadi pesona topografi pantai Pacitan. MashaAllah, membayangkannya membuat saya ingin ke kampung halaman Bapak SBY lagi.

Sunday 8 January 2017

Dari Sendangbiru ke Turen

Syukurlah hujan lokal di Sendangbiru tak sampai berjalam-jam. Hampir jam tiga sore, hujan reda. Waktunya saya kembali ke ujung jalan Pantai Sendangbiru, tempat tadi saya diturunkan, menunggu mikrolet kembali ke Turen. Namun, lewat jam 3 sore, mikrolet tak kunjung datang. Saya pun mulai resah khawatirnya tak akan ada lagi mikrolet yang lewat jalan kawasan Pantai Sendangbiru sore begini. Teringat perkataan ibu yang semikrolet dengan saya tadi siang. Bahwa jadwal keberangkatan mikrolet dari Sendangbiru ke Turen pada sore hari memang tak tentu aka tidak jelas.

Ke Pantai Sendang Biru, Kehujanan...

Pantai Sendang Biru, Malang
Berhubung selama empat hari di Malang & sehari di Batu, jalan-jalan saya berupa city tour dan selalu ke destinasi panorama pegunungan, hari ini saya ingin melihat panorama laut nya Malang. Pantai Sendangbiru, inilah destinasi yang membuat saya penasaran. Pantai yang katanya populer di Kabupaten Malang ini merupakan pantai di pesisir selatan Jawa. Seberang pantainya berhadapan langsung dengan Pulau Sempu yang terkenal itu.

Secara administratif Pantai Sendangbiru berada di di Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Atau berjarak kurang lebih 71 km dari pusat Kota Malang. "Bagaimana caranya saya bisa mencapai Pantai Sendang Biru dari Kota Malang dengan transportasi umum?”. Lagi – lagi saya harus mengandalkan informasi google dan bertanya pada bapak supir angkot Malang.

Saturday 7 January 2017

Jalan Bukit Berbunga, Batu

Ada nama sebuah jalan di Kota Batu yang membuat saya penasaran. Namanya begitu indah, Jalan Bukit Berbunga. Bila belum pernah kesana, tentu yang terbayang di pikiran kita adalah sebuah jalan mendaki bukit dimana kiri kanan nya terhampar bunga-bunga bermekaran. “Membuat suasana hati serasa flowering aka berbunga-bunga!”.
Jalan Bukit Berbunga, Batu

Friday 6 January 2017

Jalan Coban Talun di Bawah Langit Biru, Batu

Jalan Coban Talun di Bawah Langit Biru, Batu
Meskipun Batu mendapat predikat kota wisatanya Jawa Timur, namun jujur belum pernah saya bertemu sesama traveler yang naik angkot apalagi jalan kaki selama di Batu. Kebanyakan bertemunya yang menggunakan kenderaan pribadi, sepeda motor atau mobil. Beda dengan saya yang kemana-kemana selama di Batu selalu suka naik transportasi umum & jalan kaki. Ada kelebihannya, karena dengan naik transportasi umum saya jadi lebih tahu dengan kehidupan lokal dan dengan jalan kaki kita lebih dekat dengan alam. “Itu menurut saya.” Di postingan ini, saya tak akan banyak cerita tentang  mengapa saya suka naik transportasi umum dan jalan kaki.  Sekedar mau posting potret Jalan Coban Talun di bawah langit Biru, Batu.

Thursday 5 January 2017

Menyesatkan Diri di Coban Talun, Batu

11 September 2016....Masih belum move on dari sejuknya kota pegunungan Batu, pagi ini saya berencana untuk menjelajahinya lagi dari sudut yang berbedaSaya penasaran ingin menyesatkan diri di Coban Talun. Coban merupakan bahasa Jawa yang artinya air terjun. Coban Talun berjarak 11 km di utara pusat Kota Batu, wana wisata alam Coban Talun menawarkan nikmatnya panorama coban yang dikelilingi perbukitan hutan pinus.

Menyesatkan diri di Coban Talun, Batu
Bagaimana caranya mencapai Coban Talun dari Kota Malang dengan transportasi umum?. Berikut ini informasinya!. Berangkat dari depan bangunan Butik Capsule Hostel, gak perlu menyebrang jalan, saya naik angkot biru tua kode AGL ke Terminal Landungsari (ongkos 5k IDR), lanjut naik angkot kuning ke Batu via Desa Junrejo, turun nya di simpang Jl. Agus Salim, tak perlu sampai Terminal Batu (ongkos 5k IDR). Ragu, saya minta tolong pada pak supir untuk menurunkan saya di jalan yang dilewati angkot oranye ke Selecta/Talun. Lanjut lagi naik angkot oranye (ongkos 6k IDR). Melewati Selecta, menyusuri Jalan Bukit Berbunga terus Jalan Raya Arjuno. Lagi-lagi saya meminta pada pak supir untuk menurunkan saya di persimpangan Jalan Coban Talun. Total lama perjalanan naik angkot yang saya tempuh ± 1 jam 20 menit. Nah, dari persimpangan Jalan Coban Talun, ternyata saya harus jalan kaki ± 1,4 km untuk mencapai gerbang kawasan wisata. Sebuah perjalanan yang cukup ribet memang, karena harus ganti-ganti angkot. 

“Jangan lupa bawa bekal air minum biar tak dehidrasi ketika  jalan kaki menjelajah kawasan Coban Talun!”

Wednesday 4 January 2017

Menginap di Butik Capsule Hostel, Malang

Menginap di Butik Capsule Hostel, Malang
Sebagai pejalan yang hidup di era serba digital, segala sesuatu serba online, membuat saya pribadi tak perlu khawatir mencari penginapan dadakan. Contohnya saja pagi ini (Sabtu, 10 September 2016), saya benar-benar terbantu oleh aplikasi traveloka (bukan promosi loh kak). Untuk menemukan tempat menginap saya selanjutnya. Mulai sore ini, saya akan menginap lebih lama di Kota Malang, yakni 3 malam.

Dan ketemu lah sebuah penginapan yang pas di hati & tentunya pas di kantong. Namanya Butik Capsule Hostel. “Namanya membuat penasaran kan kak?”. Sebuah bed kamar female capsule dengan diskon aplikasi traveloka 15%  jadi  harga menginap 3 malam Butik Capsule Hostel, Malang yang saya bayarkan via online yakni 326.572 IDR. Per malamnya hanya ± 108k IDR saja, sudah termasuk free breakfast. “List!! hostel ini masuk kategori penginapan murah meriah Kota Malang”.

Friday 23 December 2016

Jalan - Jalan ke Puncak Gunung Banyak, Batu

Masih di Kota Batu, pagi ini saya akan jalan – jalan ke puncak Gunung Banyak (1315 mdpl). Gunung yang berjarak 9 km di sebelah barat laut pusat Kota Batu ini adalah salah satu dari sekian banyaknya gunung yang memagari Batu. Topografi Batu yang didominasi dataran tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah menjadikan Batu sebagai destinasi wisata alam pegunungan favorit di Jawa Timur. Karena itulah saya memasukkan puncak Gunung Banyak sebagai list destinasi saya ketika berada di Batu.


Saya pun mencari informasi bagaimana caranya mencapai puncak Gunung Banyak dari pusat Kota Batu dengan menggunakan transportasi umum. Hasil gugling mengatakan bahwa saya harus ke Terminal Batu untuk naik bus ekonomi (Puspa Indah) ke arah Jombang/Kediri turun. Turun di pertigaan jalan (Jalan Truno Joyo – Jl. Abdul Manan Wijaya – Jl. Rajekwesi) Desa Pandesari, katakan kepada kernet bahwa kita mau ke Paralayang. Nah, dari pertigaan jalan itu ambil Jl. Rajekwesi, terus jalan kaki sejauh ± 1,5 km mengantarkan kita menuju puncak Gunung Banyak. Ongkos angkot hijau ke Terminal Batu yakni 3.000 IDR dan ongkos bus ke Pandesari yakni 5.000 IDR.

Thursday 22 December 2016

Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu

Pukul setengah empat sore, langit Batu mulai mendung. Merasa sudah puas santai ria di alun – alun, saya pun berencana ke destinasi selanjutnya. Kemana? Karena memang tak punya itinerary, di pikiran saya tercetus nama Taman Bunga Selecta. Penasaran karena katanya taman ini termasuk tempat wisata instagramable Malang & Batu, foto-fotonya ngehits di instagram.

Untuk ke sana, tentu saja saya harus naik angkot. Namun, sejak mangkal di alun-alun saya tak melihat angkot warna oranye (jingga) yang ke arah Selecta. Yang ada malah ke arah Terminal Batu. Artinya angkot ini memiliki rute pulang pergi yang berbeda. Naik angkotnya harus dari Jl. Brantas.  Saya pun harus jalan kaki lagi sekitar 280 meter atau 5 menit dari Jl. Gajah Mada (jalan utara Alun-Alun) ke Jl. Brantas. Dekat saja, lihat aplikasi google map!. Lagipula, udara Batu semakin sore semakin sejuk, jalan kaki pun semakin nyaman.
Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu
09/09/2016

Wednesday 21 December 2016

Santai di Alun - Alun Batu

Alun - Alun Batu
Batu, namanya mirip dengan nama kabupaten kampung halaman saya, Labuhan Batu. Berbeda ya kak, kampung halaman saya terkenalnya karena hamparan kebun sawit sedangkan Batu terkenal karena hamparan tempat wisatanya. Kota administratif di Provinsi Jawa Timur ini berada di jalur yang menghubungkan Malang – Kediri dan Malang – Jombang. Awalnya saya mengira bahwa Batu itu bagian dari Malang. Ternyata salah. Batu itu kota otonom, pemerintahan daerahnya terpisah dari Kota Malang ataupun Kabupaten Malang. 

Kota sejuk yang berjuluk Kota Apel ini dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Bahkan kolonial Belanda dulu mengagumi keindahan dan keelokan alamnya. Kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa. Cerita inilah yang membuat saya penasaran dengan Batu. 

Karena itu, saya tak ingin menyia-nyiakan waktu lebih lama untuk berleha-leha di guest house. Satu jam setelah check in, saya jalan kaki ke alun - alun. Meskipun tadi sudah mampir sebelumnya, saya masih belum puas melihat bagaimana sesungguhnya suasana tempat nongkrong paling hits ala masyarakat lokal. Alun-Alun, inilah ruang terbuka hijau Kota Batu. Ke suatu kota memang tak afdol bila tak berkunjung ke landmark ikonik dari kota tersebut.

Tuesday 20 December 2016

Menginap di Adam's Apple Guest House, Batu

Adam's Apple Guest House, Batu 
Di sinilah tempat saya menginap selama semalam di Batu (09 September 2016 – 10 September 2016). Dari luar, bangunan penginapan ini terlihat sama seperti rumah berlantai 2 pada umumnya. Namun begitu memasukinya, kesan luas akan terasa. Interior serba kayu membuat suasana alami. Dengan sambutan ramah pemiliknya membuat kesan bahwa guest house ini bukan penginapan biasa.

Saya menginap di sebuah kamar tipe economi, per malamnya 180.000 IDR. Booking nya via traveloka beberapa jam sebelum sebelum waktu check in (14.00 WIB). Kamar tipe economy bisa untuk 2 orang. Sebenarnya saya ingin memesan kamar yang tipe single (shared bathroom), per malamnya 140.000 IDR. Sayangnya kamar single tak tersedia pada hari saya berada di Batu. Diantara beberapa pilihan penginapan di Batu yang murah dan mempertimbangkan lokasinya dekat dengan Alun-Alun Kota Batu, pilihan saya tetap pada Adam's Apple Guest House. 

Monday 19 December 2016

Dari Malang ke Batu

Terminal Kota Batu

Saya bukanlah seorang traveler kelas sosialita, saya hanya seorang pejalan yang doyan menjajal transportasi umum. Karena itulah dari Malang ke Batu saya  naik angkot. Ehmm,, si kakak mah sok merakyat :). Sebelum check out, saya bertanya kepada si mbak MADOR, bagaimana caranya saya ke Batu dengan naik angkot?.  “Dari sini, mbak jalan kaki ke Pasar Besar Kota Malang. Di sana, naik angkot biru tua kode LDG ke Terminal Landungsari dulu. Kemudian lanjut lagi naik angkot ungu muda”, begitulah katanya.

Sunday 18 December 2016

Bertandang ke Museum Bentoel Prima, Malang

Museum Bentoel Prima, Malang
09 September 2016….Sebenarnya pagi ini saya belum ada rencana apapun sebelum waktu nya check out jam 11 siang. Yang jelas nanti siang saya akan ke Kota Batu. Di sanalah saya akan melanjutkan perjalanan, menginap satu malam. Dan untuk hari selanjutnya, mau kemana saya selanjutnya, nanti saya akan pikirkan lagi di Batu.  

Ketika ngubek-ngubek aplikasi google map, saya pun kepikiran ingin bertandang ke Museum Bentoel Prima pagi ini. Lokasinya tak jauh dari MADOR, sekitar 650 meter saja, tentunya museum ini bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki. Begitulah rencana dadakan saya. Setelah merasa sudah cukup lah mager (males gerak) nya saya pagi ini, saya pun berangkat ke Museum Bentoel Prima. Tak lupa ransel saya packing supaya nanti ketika kembali lagi ke penginapan langsung check out, gak ribet.

Dan memang benar lokasi Museum Bentoel Prima sangat mudah ditemukan. Mengikuti petunjuk arah pada google, melewati kawasan Pasar Besar Kota Malang, sampai jua saya di museum ini. Sungguh berbeda suasana Museum Bentoel Prima dengan sekitarnya. Suasananya tampak lengang. Awalnya saya mengira museum ini belum buka karena tak seorang pun bisa saya jumpai. Saya pun berjalan mendekati bangunan beraksitektur tempo dulu di sudut kanan. Ternyata museum ini buka! Membaca pengumuman di pintu masuk bahwa Museum Bentoel Prima bebas bea masuk. Pintu yang terbuka lebar, saya pun masuk.

Friday 16 December 2016

Jalan - Jalan Tak Terlupakan di Gunung Bromo

Sebagai pejalan yang menyukai panorama pegunungan, bahagia luar biasa tentunya ketika keinginan untuk memandang Gunung Bromo secara langsung akhirnya terwujud. Salah satu gunung merapi paling fenomenal dan terkenal dari negara kita. Keindahan panorama alamnya tak perlu diragukan lagi. Potretnya sering menjadi cover utama promosi wisata Indonesia.


Thursday 15 December 2016

Jelajah Wisata Ikonik Kota Malang dengan Berjalan Kaki


Stasiun Malang, 07 September 2016….Setelah perjalanan panjang menghabiskan waktu satu malam di kereta, sampai jua saya di Kota Malang. Tujuan saya selanjutnya adalah MADOR Malang Dorm Hostel. Di sanalah tempat saya menginap selama 2 malam. Seberapa jauh dari Stasiun Malang, hasil kalkulasi pada aplikasi google map menunjukkan jaraknya sekitar 1,3 km. Bukan jarak yang dekat memang namun saya memutuskan untuk jalan kaki saja. Toh biar saya hafal jalan.

Namun sebelum itu, saya melipir dulu ke sebuah warung makan yang berada di luar gedung stasiun. Menuntaskan rasa lapar dulu. Setelah itu baru lah saya mempunyai energi untuk melanjutkan jalan kaki. Sedang berada di Provinsi Jawa Timur, salah kuliner yang menjadi favorit saya adalah nasi rawon. Inilah menu sarapan saya, harganya 26.000 IDR seporsi. Harga di stasiun kereta kak :).

Wednesday 14 December 2016

Naik Kereta Api Matarmaja dari Jakarta ke Malang


Terakhir saya naik kereta api (KA) ekonomi di Pulau Jawa pada 31 Desember tahun 2014. Dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Pasar Senen dengan KA Jayabaya. Waktu itu adalah perjalanan pulang saya setelah bertandang ke Menjangan, Baluran, Ijen & Banyuwangi....Kini, kembali saya ngetrip naik kereta api. Rute nya Pasar Senen – Malang dengan KA Matarmaja. Sejauh ini saya menikmati perjalanan kereta api ekonomi. Lama perjalanan sesuai prediksi, banyak pemandangan yang dilihat di jalan, ongkosnya terjangkau pula. Selagi saya memiliki waktu liburan yang lama dan tak diburu waktu, transportasi ini akan selalu menjadi favorit saya ketika menjelajah daerah-daerah, rute jarak jauh di Pulau Jawa.

Sunday 11 December 2016

Mengurus Penggantian Paspor Biasa ke E-Paspor

Berhubung paspor yang saya miliki mendekati kadaluarsa aka kurang dari 6 bulan lagi masa berlakunya akan habis, saya pun harus mengurus penggantian paspor. Maunya mengganti Paspor Biasa saya dengan Paspor Elektronik/E-Paspor. Manatahu ketika ada kesempatan mendapatkan tiket pesawat promo ke Jepang, langsung cus pergi ke sana. Gak ribet lagi soal urusan visa. Karena pemilik Paspor Elektronik/E-Paspor bebas biaya visa kunjungan wisata ke negara Jepang. Dan semoga, ke depan nya akan bertambah lagi negara yang bebas visa kunjungan wisata khususnya bagi pemegang E-Paspor Indonesia.

Baiklah di postingan ini, saya mau berbagi info bagaimana caranya mengganti paspor biasa ke e-paspor. Oh iya, penggantian ke e-paspor tak harus menunggu paspor biasa akan habis masa berlalu ya kak!. Kapan pun boleh. Nah, dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan dan bagaimana proses pengajuannya, berikut ulasannya.

Friday 4 November 2016

411


Always praying for everlasting peace in our Indonesia.

------------------------------------------------------------------
"You cannot guide those you would like to but God guides those He wills. He has best knowledge of the guided." (Surah Al-Qasas 28:56)

#AGuidancewithoutDoubt #AksiDamai411 #Indonesia

Friday 23 September 2016

From The Speed Boat Window, Nunukan - Tarakan


Awalnya saya mengira Kota Nunukan itu berada di wilayah daratan Borneo. Ternyata tidak! Ibukota Kabupaten Nunukan ini merupakan sebuah pulau, namanya Pulau Nunukan. Pulau ini bersebelahan dengan Pulau Sebatik, pulau terdepan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Indonesia.

Sebagai daerah pulau, Nunukan hanya bisa dijangkau dengan jalur udara jalur laut. Untuk jalur udara, lama penerbangan oleh pesawat perintis (Susi Air & Kalstar) dari Bandara Nunukan ke Bandara Juwata, Tarakan hanya 20 menit saja. Sedangkan untuk jalur perairan seperti perahu motor cepat (speedboat) membutuhkan waktu perjalanan sekitar 2 jam.

Sunday 4 September 2016

Dari Tawau ke Nunukan


Senin, 18 Juli 2016…. Siang ini saya pulang ke Indonesia melalui Pulau Nunukan. Momen ini sekaligus menjadi pengalaman pertama kalinya bagi saya melintasi batas negara Malaysia - Indonesia melalui jalur laut.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, langit bandar Tawau pagi ini pun cerah. Dengan langkah kaki mantap, saya meninggalkan Economy Hostel menuju Pelabuhan Tawau. Dua hari di sini, membuat saya sudah sangat hapal jalan menuju pelabuhan. Tak jauh! Melewati Pasar Tanjung Tawau kemudian melewati bangunan baru Tawau Ferry Terminal hingga sampai lah saya di Pasar Ikan Tawau.  

Saat ini Pelabuhan Internasional Tawau masih melalui bangunan pelabuhan lama yang lokasinya bersebelahan dengan Pasar Ikan Tawau. Begitu sampai di sini, kesan awal yang terlihat adalah suasana nya yang semrawut. Para calon penumpang berdiri, memadati bagian luar depan jejeran loket agen tiket kapal. Menunggu panggilan disuruh masuk ke dalam bangunan pelabuhan. Siapa sangka, bangunan berpagar sederhana di ujung jalan yang menjorok ke laut itu adalah pintu masuk/keluar negara Malaysia.

Saturday 3 September 2016

Menginap di Economy Hostel, Tawau

Economy Hostel, tempat saya menginap pada malam terakhir perjalanan saya di Tawau (17 Juli 2016 – 18 Juli 2016). Penginapan murah meriah!. Sebuah kamar tipe standar, per malamnya hanya 30 ringgit atau sekitar 101.000 rupiah. Fasilitasnya ada wi-fi gratis (free) di seluruh area hostel, kamar ber-AC, room with window. Dengan dimensi yang menurut saya cukup luas. Berasa nyaman  bagi saya yang seorang diri satu orang menginap di kamar  yang seyogianya bisa diisi oleh 2 orang.  Jangan underestimate dulu ketika melihat kondisi bangunan dari luar gedung ruko. Economy Hostel memang terlihat tua tetapi kamar yang saya tempati cukup bersih. Hanya saja kamar mandi nya berada di luar kamar.
Bagian belakang bangunan Economy Hostel
Dilihat dari Jalan Kenanga, Bandar Tawa
u

Semporna Ocean Tourism Resort Centre

Semporna Ocean Tourism Resort Centre
Sangat mudah untuk menemukan lokasi kawasan wisata tepi laut ala Semporna ini. Dari pemberhentian terakhir minibus (Tawau – Semporna), berjalan kaki mendekati jalanan utama pasar tradisional. Penandanya masjid berwarna biru Semporna, Masjid Ar-Rahman. Dari sini, susuri  Jalan Causeway  dari Masjid Ar-Rahman  ke arah tenggara. Mendapati sebuah bundaran jalan, teruskan langkah lurus. Kurang lebih 300 meter kemudian,  ambillah persimpangan jalan sebelah kiri. Gapura bertuliskan “Gerbang Laluan ke Taman Marin Tun Sakaran” itu tandanya. Tinggal berjalan sekitar 200 meter lagi, sampai lah kita di Semporna Ocean Tourism Resort Centre.  Butuh jalan kaki sekitar 10 menit saja, sangat dekat!!

Friday 2 September 2016

Jalan Causeway, Semporna

Semporna traditional market

Masjid Ar-Rahman, Semporna

Ketika berkunjung ke Semporna, harus berkunjung ke Masjid Ar-Rahman. Letaknya berada di tengah -tengah kawasan paling sibuk se-Semporna yakni pekan (pasar) Semporna. Dari pemberhentian terakhir minibus, berjalan lah mendekati kawasan tepian laut. Di ujung jalan, sebuah masjid seperti memanggil-manggil kita untuk mendekatinya.
Masjid Ar-Rahman, Semporna

Thursday 1 September 2016

From The Minibus Window, Tawau - Semporna

From The Minibus Window, Tawau - Semporna
17 Juli 2016
Semporna merupakan sebuah kota kecil yang terletak di pesisir timur negara bagian Sabah, Malaysia. Dari Tawau, jaraknya sekitar 107 km. Jika kita menumpang transportasi umum hanya membutuhkan waktu 1.5 jam saja, pulangnya dari Semporna ke Tawau saya malah mencatat hanya 1 jam saja. Bayangkan kak, jarak 107 km dengan waktu tempuh 1 jam di jalanan Pulau Borneo! Membuat saya tersadar betapa pemerintah Malaysia sangat mengedepankan prinsip pembangunan merata hingga ke daerah terdepan negaranya ini. Bagaimana sesungguhnya potret jalan nasional Negeri Sabah, Malaysia di sepanjang jalan dari Tawau ke Semporna ? Berikut ulasannya.

Monday 15 August 2016

Something in Bandar Tawau


Selama 3 hari di Tawau saya memang belum sempat menengok area pedesaan Tawau seperti Balung & Merotai. Perjalanan saya di kota ini hanya sebatas berjalan kaki menjelajah jalanan pusat kota, Bandar Tawau. Paling tidak ini cukuplah untuk menjawab rasa penasaran saya tentang bagaimana suasana perkotaan ala Tawau. Apakah kota Tawau itu wow seperti yang saya bayangkan sebelumnya.

Sunday 14 August 2016

Sea View Jalan Persisiran, Tawau


Jika ditanya salah satu tempat yang paling berkesan ketika saya traveling ke Tawau, jawabnya memandang laut dari Jalan Persisiran. Orang Tawau memanggil nama jalan ini “highway”. Saya rela berjalan kaki panas-panasan pada siang hari, menyusuri tepian laut Jalan Persisiran sepanjang 1.4 km, dari Pasar Tanjung hingga ke Masjid Al-Khauthar.   

Saturday 13 August 2016

20 Pilihan Penginapan/Hotel di Bandar Tawau


Sebagai pejalan yang berdomisili di pedalaman daerah Kalimantan Utara, saya pribadi menganggap Tawau bukanlah kota wisata. Kota ini lebih cocok dikatakan sebagai kota persinggahan sebelum kita melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Saya punya wish list perjalanan dengan rute begini : naik kapal laut dari Tarakan/Nunukan (Kalimantan Utara) ke Tawau kemudian lanjut overland trip ke Kota Kinabalu (ibukota negara bagian Sabah), negara Brunei Darussalam, Kuching (ibukota negara bagian Serawak) hingga kembali lagi ke Indonesia melalui Entikong (Kalimantan Barat). 

Meskipun bukan kota wisata ternyata Tawau menawarkan banyak pilihan penginapan/hotel dengan tarif (rates) mulai dari kelas budget hingga mid-range. Booking nya bisa secara online melalui berbagai aplikasi seperti booking.com, agoda.com, tripadvisor.com, traveloka.com, dll. Atau langsung di lokasi penginapan (on the spot). Sebagai informasi, hampir semua penginapan/hotel di Tawau terkonsentrasi di kawasan pusat kota atau Bandar Tawau. Tentu saja ini membuat kita tak akan kesulitan untuk menjelajah tempat-tempat menarikMasjid Bandar Tawau, Pasar Gantung, pusat kuliner malam di Jalan Masjid, kawasan tepian laut Jalan Persisiran, Pasar Tanjung, Masjid Al-Kauthar (mesjid terbesar di Sabah), Sabindo Plaza, dll dapat kita jelajahi hanya dengan berjalan kaki saja. Dan terutama,  3 terminal bus utama Tawau, dan Pelabuhan Tawau berlokasi di bandar Tawau sehingga sangat memudahkan bagi kita yang ingin bermobilisasi ke destinasi selanjutnya. Jadi sebenarnya sehari saja sudah cukup untuk menjelajah seisi Bandar Tawau.

Menginap di VS Guest House, Tawau


Di sini lah tempat saya menginap selama 2 malam di Tawau (15 Juli 2016 – 17 Juli 2016).

VS Guest House (Penginapan VS)
Address : TB 1194, 1st & 2nd Floor, Jalan Stephen Tan, 91000 Tawau, Sabah, Malaysia      
Tel : +60 89774000, Sms : +60 146711610
Website : http://penginapanvs.wixsite.com/vsguesthouse
E-mail : penginapanvs@gmail.com

Friday 12 August 2016

Digerebek Polis Tawau

Kamar kenangan digerebek
Seumur-umur saya tak pernah digerebek polisi. Ahh, jangan sampai lah tersandung kasus kejahatan! Saya adalah warga negara Indonesia yang baik, taat membayar pajak dan tak pernah terlibat suatu perbuatan kriminal yang melanggar hukum. 

Namun akhirnya sebuah kejadian pun menciderai pengalaman hidup saya. Ceritanya begini.....Jadi, pada suatu malam saya sedang menginap di sebuah penginapan di pusat kota Tawau. Sebut saja namanya VS Guest House (ini mah benar-benar tempat kejadian perkara). Ya, saya datang ke kota di negara bagian Sabah, Malaysia ini dalam rangka solo traveling. Dibilang liburan juga bisa.

Saya menempati sebuah kamar tipe standar VS seorang diri. Hari pertama menginap di VS, di waktu tengah malam saya masih terjaga. Letak kamar saya persis berada di dekat ruang resepsionis tentu saja membuat suara orang keluar masuk terutama penghuni yang suaranya volume up aka kencang terdengar jelas dari kamar saya. Saya tak begitu masalah dan tak terganggu, toh juga saya sedang asik internetan (wifi gratis) sembari nonton siaran tv Malaysia sampai akhirnya saya tak sadar tertidur.

Hari kedua menginap di VS....Karena lelah pasca seharian ini berjalan kaki menjelajah bandar Tawau, saya pun pergi tidur dengan cepat.....Kejadian digerebek pun terjadi! Sepertinya waktu itu lewat tengah malam. Hmm,,entahlah pukul berapa tepatnya, saya tak sempat melihat jam. Dalam lelap nya saya tidur, tiba-tiba saja suara berisik dari luar membangunkanku. Tersentak!! Suaranya benar-benar rusuh, samar-samar saya mendengar orang-orang bercakap dalam bahasa Malaysia di luar sana. Dan tiba-tiba saja suara ketukan pintu mengangetkanku. Tok tok tok!!!

Wednesday 10 August 2016

3 Hari di Tawau

Tawau adalah sebuah kota karesidenan di Sabah, negara bagian Malaysia di Pulau Borneo. Karesidenan itu setara dengan kabupaten. Merupakan kota luar negeri terdepan yang berbatasan langsung dengan negara kita. Tepatnya berbagi perbatasan laut dengan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan utara, Indonesia.

Sejak berdomisili di Kalimantan Utara, sudah lama saya berencana ingin melihat langsung kota Tawau, kota luar negeri terdekat dari perbatasan negara kita, Indonesia dengan negara tetangga, Malaysia. Jika saya menarik sebuah garis lurus pada google map, jarak dari lokasi tempat saya bekerja ke Tawau hanya 58 mil atau 93 km saja. Ya, perbatasan Indonesia-Malaysia memang dekat. Bahkan frekuensi siaran radio negara tetangga pun bisa ditangkap dengan sangat bagus di sini. Dan setiap kali ke Bandara Juwata Tarakan sewaktu cuti, saya akan melihat maskapai MASwings bertengger di apron bandara. Inilah satu-satunya maskapai tujuan internasional dari Tarakan ke Tawau. Semakin membuat saya penasaran dengan Tawau! Penasaran juga dengan cerita kawan yang mengatakan bahwa kehidupan masyarakat di kota Tawau itu jauh lebih mapan dan sejahtera, paling maju di daerah perbatasan Malaysia-Indonesia. Untuk itulah ketika memiliki waktu dan kesempatan ke Tawau, mengapa tidak! Meskipun dalam 3 bulan terakhir (Juli, 2016) ini sedang hangat-hangatnya pemberitaan media tentang penyanderaan ABK WNI oleh pemberontak Filipina di perairan Sabah, Malaysia yang tak jauh dari Tawau. Saya tetap memberanikan diri solo traveling ke Tawau. Perjalanan ini demi untuk menjawab rasa penasaran saya selama ini tentang raut kehidupan masyarakat negara tetangga kita di kota itu.

Saturday 6 August 2016

Pengalaman Perdana Terbang dengan Malaysia Airlines


Jumat, 15 Juli 2016...Adalah pertama kalinya bagi saya menaiki Malaysia Airlines (MAS). Terbang dari Medan (KNO) ke Kuala Lumpur (KUL) kemudian transit berpindah ke terminal keberangkatan domestik, lanjut menuju Tawau (TWU). 

Jujur awalnya saya merasa ragu untuk menaiki maskapai Negeri Jiran ini. Apalagi kalau bukan karena parnonya saya mengingat insiden terburuk yang pernah menimpa Malaysia Airlines, hilangnya MH370 dan jatuhnya MH17. “Maaf ya, jika ini membuka lagi kenangan buruk, keluarga yang menjadi korban insiden”. Tapi ya sudahlah! Mau secanggih apapun pesawatnya, betapapun berpengalaman pilot yang menerbangkannya, betapapun buruk kondisi cuaca saat terbang hanya karena ijin Allah lah sebuah perjalanan itu terlindungi. Bismillah! Saya pun memberanikan menaiki maskapai ini.

Potret Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) #15Juli2016

Sekedar posting potret di dalam gedung Bandara Internasional Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Sebagai reminder for me di masa mendatang, pengingat bahwa inilah kali pertamanya bagi saya landing di sini. Hehe, norak ya kak!Dimana sebelumnya, kalau ke KL biasanya mendarat di  LCCT (sekarang KLIA2) yakni bandara khusus untuk maskapai low budget, sebelahnya KLIA.

Sebelumnya, yuk berkenalan dulu dengan KLIA! (informasi ini saya kutip dari wikipedia.com)

Nah, inilah potret perkenalan pertama saya dengan Bandara Internasional Kuala Lumpur!

Begitu keluar dari pesawat dan berjalan melalui koridor ini,  fasilitas wifi KLIA (free) dapat langsung kita nikmati.

Friday 5 August 2016

Sepanjang Jalan dari Rantauprapat ke Gunung Tua (pergi pulang sehari)


Postingan ini ditujukan khusus untuk kakak yang ingin bernostalgia dengan sepanjang jalan dari Rantaurapat (ibukota Kabupaten Labuhan Batu) hingga ke Gunung Tua (ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara), Provinsi Sumatera Utara. Sekedar bernostalgia, manatahu di antara kakak sekalian ada yang kampung halamanannya di sepanjang jalan lintas kabupaten di Provinsi Sumatera Utara ini. 

Bagi saya sendiri postingan random ini adalah sebagai kenangan di masa mendatang, pengingat bahwa pernah suatu hari (Rabu, 13 Juli 2016) saya, adik dan ayah saya berkendara melewati sepanjang jalan Rantauprapat – Gunung Tua. “Bah, si kakak terlalu banyak kali nostalgianya” . Hehe

Paling tidak foto-foto di sini, mungkin dapat menjadi referensi gambaran kondisi jalan terkini dari ibukota Kabupaten Labuhan Batu hinga ke ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara. Semoga bermanfaat!

Wednesday 3 August 2016

Berwisata Sejarah ke Candi Bahal, Padang Lawas Utara

Jika ada yang bilang bahwa di Sumatera Utara ada candi berumur 1000 tahun lebih, jangan terkejut kak!. Itu memang benar adanya. Pasti penasaran kan bagaimana bentuk nya dan apakah candi tersebut semegah candi-candi popular tanah Jawa?. 

Foto saya di bawah ini menjawab pertanyaan di atas! ....
photo by Dek Ratna
Namanya Candi Bahal dikenal juga dengan nama Candi Portibi atau dalam bahasa setempat dinamakan Biaro Bahal.

Lokasi Candi Bahal….Secara administratif Candi Bahal berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara dan berjarak 430 km dari Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

Sebenarnya ada puluhan reruntuhan candi yang tersebar di Desa Bahal. Hanya saja hingga kini baru Candi Bahal I, II, dan III yang berhasil dipugar.  Ketiga candi ini lokasinya berdekatan. Dan Candi Bahal I adalah yang terbesar. Ukuran bangunan candi ini memang terbilang kecil namun keunikan dari Candi Bahal terletak pada warna bangunannya yaitu merah bata. Ya’, candi ini memang dibangun dari material batu bata dan diperkirakan dibangun pada abad ke-11.

Ketika membaca penjelasan tentang Candi Bahal di wikipedia saya pun baru ngeh ternyata candi ini berusia lebih tua dari candi Angkor Wat (dibangun abad ke-12) di negara Kamboja. “Saya pun sejenak terdiam ! Masa’ iya Angkor Wat di Kamboja yang terpisah 2300 km jauh di sana saja sudah pernah saya kunjungi sedangkan Candi Bahal yang hanya 154 km dari kampung halaman saya, Rantauprapat belum pernah saya lihat. Padahal dulu sewaktu SD, gambar Candi Bahal seringkali saya pandangi di RPUL, buku favorit saya”. 

Monday 1 August 2016

“Another Oh Hae Young” K-Drama Recaps

Chingudeul...Anyeonghaseo!!!

Hayoo yang kebetulan nyasar di blog saya, nonton Another Oh Hae Young sudah sampai episode ke berapa? Atau malah udah kelar. Ommo!!! Nah, berhubung saya belum bisa move on dari demam Another Oh Hae Young  jadinya postingan ini saya mau membahas tentang K-Drama yang satu ini. Cerita traveling dilanjutkan nanti saja ya kak! Mianhe....Yang bukan penggila K-Drama menyingkir dulu :)..


Another Oh Hae Young is my favorite K-Drama of this year (2016)
Meskipun kata teman sesama pecinta K-Drama juaranya masih dipegang Descendant Of The Sun, bagi saya Another Oh Hae Young malah yang paling berkesan. Buktinya saya tahan maraton menonton sehari semalam menamatkan 18 episode lengkap tanpa skip-skip an. Sedangkan Descendant Of The Sun sampai kini baru kelar menonton sampai episode 5 saja, sisanya lompat-lompat lalu nonton episode akhir (Duh, maaf ya bang Song Joong Ki). Anyway, jangan ditanya kapan saya kerja dan tidurnya nya ya kak kalau seharian nonton drama ini, lol.