Masih di Kota Batu, pagi ini saya akan jalan – jalan ke puncak Gunung Banyak (1315 mdpl). Gunung yang berjarak 9 km di sebelah barat laut pusat Kota Batu ini adalah salah satu dari sekian
banyaknya gunung yang memagari Batu. Topografi Batu yang didominasi dataran
tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah menjadikan Batu sebagai destinasi
wisata alam pegunungan favorit di Jawa Timur. Karena itulah saya memasukkan puncak
Gunung Banyak sebagai list destinasi
saya ketika berada di Batu.
Saya pun mencari informasi
bagaimana caranya mencapai puncak Gunung Banyak dari pusat
Kota Batu dengan menggunakan transportasi umum. Hasil gugling mengatakan bahwa saya harus ke
Terminal Batu untuk naik bus ekonomi (Puspa Indah) ke arah Jombang/Kediri
turun. Turun di pertigaan jalan (Jalan Truno Joyo – Jl. Abdul Manan Wijaya –
Jl. Rajekwesi) Desa Pandesari, katakan kepada kernet bahwa kita mau ke
Paralayang. Nah, dari pertigaan jalan itu ambil Jl. Rajekwesi, terus jalan kaki sejauh ± 1,5 km mengantarkan kita menuju puncak Gunung Banyak. Ongkos angkot hijau ke Terminal Batu yakni
3.000 IDR dan ongkos bus ke Pandesari yakni 5.000 IDR.
Baiklah, setelah sarapan pagi
menu spesial Adam's Apple Guest House,
berangkat lah saya menuju Gunung Banyak. Langsung check out dan ijin untuk menitipkan backpack saya. Sore nanti, saya akan ke Malang, tak lagi menginap
di Batu. Begitulah rencana saya hari ini.
Naik bus dari Terminal Batu ke
Pandesari butuh waktu perjalanan sekitar 30 menit. Melewati Jalan Truno Joyo,
jalan lintas Malang – Kediri ini memiliki kontur curam. Jalan mendaki dan
berkelok-kelok hingga akhirnya menurun ketika mendekati pertigaan jalan Desa
Pandesari. Sesak dan penuhnya penumpang dalam bus menuju Kediri yang saya
tumpangin ini, bukan masalah. Melihat panorama hutan pinus nan sejuk di luar
sana, membuat saya bahagia. Agar tak kelewatan, penanda turun di pertigaan
jalan Desa Pandesari yakni di seberang
kanan ada masjid yang bernama Masjid Jami Darussalam.
Jalan kaki ke puncak Gunung Banyak
Bagi saya berjalan sejauh ± 1,5 km itu tak sulit. Sejauh 1 kilometer pertama, jalan relatif datar sesekali
tanjakan. Melewati rumah-rumah penduduk lokal yang tadinya padat hingga
jarang-jarang. Melewati ladang sayur, kebun strawberry dan lahan tak
berpenghuni. Jalan desa yang sepi, sesekali saya berpapasan dengan kendaraan
apalagi berpapasan dengan masyarakat lokal yang sedang berjalan. Sendiri di jalan ini berasa seperti jalan-jalan ala dora
the explorer. “Jika kau
mencari lokasi, akulah yang kau cari, aku peta, aku peta,
aku peta, aku peta”, lol. Teruslah berjalan mengikuti
petunjuk arah yang diletakkan di beberapa titik jalan menuju Gunung Banyak.
Jalanan sepi menuju puncak Gunung Banyak |
Kiri kanan jalan sepi ini merupakan hutan pinus. Saya suka harum kayu pinus, mengingatkan saya pada kenangan di hutan pinus Lion Hill, Lijiang. Berjalan pada tiga ratus meter
terakhir, ini yang butuh kesabaran dan perjuangan. Kondisi jalan yang belum
diaspal membuat debu ketika motor atau mobil menyalip saya dari belakang. Saya
harus menyingkir ke tepian jalan. Lipatan hijab pun jadi masker dadakan,
menutup hidung. "Kasihan!!!". Dalam hati berharap ada orang yang berbaik hati mengajak saya naik kendaraannya. Ketika jalan kaki lagi pulang nanti, ternyata ada seorang mas yang nawarin naik motonya. "Mbak, ikut mbak?" katanya. Dan saya pun sok menolak, "Gak mas, makasih!", case closed.
Di puncak Gunung Banyak
Bagi
pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, sepeda motor dan mobil bisa dibawa
hingga ke kawasan parkir wana wisata Gunung Banyak. Dari parkir, tinggal jalan
sedikit sudah sampai di puncak Gunung Banyak. Di sinilah lokasi destinasi
wisata Batu yang terkenal itu yakni Wana Wisata Paralayang & Omah Kayu. Keduanya ternyata dikelola oleh pemerintah yakni Perhutani.
Fasilitas umum di sini cukup lengkap. Ada warung-warung penjual makanan & minuman, toilet umum (yang berbayar ya kak), dekat parkir motor ada musholla.
Puncak Gunung Banyak |
Saya
langsung melipir ke pelataran bagian kanan puncak Gunung Banyak, mendekati launching area paralayang. Sebuah gazebo telah dipenuhi
pengunjung yang duduk santai. Ya,
pengunjung yang datang ke sini pastilah ingin santai memandang panorama keindahan Batu di bawah sana dan tentunya foto-foto. Karena puncak
Gunung Banyak dikenal dengan wisata paralayang nya, pengunjung yang bernyali bisa mencoba olahraga dirgantara ini. Buat yang newbie, ada pilot dari pengelola yang akan mendampingi terbang.
Saya mah ke sini belum siap mental untuk paralayang an kak. Jadinya kegiatan saya di puncak Gunung Banyak hanya
duduk-duduk manja memuaskan diri memandang bebas ke bawah sana, memandang paralayang terbang. Hembusan angin di puncak Gunung Banyak menambah syahdu #cie.
![]() |
Kak Khai di Wana Wisata Paralayang, Gunung Banyak |
Berikut potret Batu dari puncak Gunung Banyak....
Dari pelataran paralayang saya pindah ke Omah Kayu. Lokasinya berdekatan. Omah Kayu berarti rumah kayu. Rumah-rumah kayu dibangun di batang pohon pinus. Lokasinya berada di lereng Gunung Banyak. Kita harus berjalan mengikuti jalan setapak yang telah dibuat menembus hutan pinus.
Ada berapa banyak, saya tak menghitung. Rumah-rumah pohon ini ada yang ditujukan untuk penginapan, dan sebagian besar untuk pengunjung yang sekedar ingin berfoto-foto. Untuk alasan keamanan, ada batasan maksimal berapa orang yang diperbolehkan naik ke rumah pohon. Maksimal 3-4 orang dewasa saja per rumah. Pengunjung setiap rumah pohon memang tidak dibatasi berapa lama boleh berada disana. Jadi ketika pengunjung lagi banyak-banyaknya, harus sabar menanti giliran untuk masuk ke rumah pohon.
![]() |
Melihat Batu dari Omah Kayu, Gunung Banyak |
Jargon Not Just Tree House, memang cocok disematkan pada Omah Kayu. Berdiri di rumah pohon pinus serasa unik. Rasa takut kalah oleh pemandangan memanjakan mata ketika kita melihat ke arah lembah Kota Batu di bawah. Rasa lelah berjalan tadi terbayar lunas. MashaAllah!
Ngomong – ngomong, dari tadi membicarakan tentang Gunung Banyak. Namanya membuat saya penasaran, ada yang tahu mengapa dinamakan Gunung Banyak? :)
Peta jalan kaki dari pertigaan Desa Pandesari ke Paralayang, Gunung Banyak
-------------------------------------------
Gunung
Banyak
Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur 65312
Tiket masuk Paralayang: 5.000 IDR per orang
No comments:
Post a Comment