![]() |
12 Hari Menjelajah Hong Kong |
Assalamualaikum nitijen yang budiman. Lei homa!
Rasanya hampir seabad kita tak bersua kan kak?😂😂 Efek kakak kelamaan tinggal di hutan Krassi jadinya ya susah payah bagi saya ngumpulin mood mengupdate postingan terbaru di blog tercintah ini, halah….Baiklah, sudah
lama saya ingin berbagi cerita travelscapeengineer edisi Hong Kong. Traveling nya setahun lalu namun baru sekarang di posting. Maafkanlah
ya!
Ngomong – ngomong kak, Hong Kong (HK) itu negara
yang unik. Mengapa saya bilang unik?
Yapp, katanya sebuah negara namun tak punya ibukota, begitulah Hong Kong.
Sebenarnya secara resmi HK berstatus Daerah Administratif Khusus China. Yang
artinya dalam semua bidang HK mengatur sendiri pemerintahannya kecuali bidang
pertahanan dan luar negeri yang masih diatur oleh China. HK lebih terbuka
terhadap dunia luar karena menganut paham kapitalisme beda dengan China yang
masih konservatif karena menganut paham sosialisme. Satu Negara Dua Sistem
begitulah istilahnya. Meskipun dibilang satu negara dengan China namun masyarakat
HK yang akan traveling ke kawasan
China daratan (mainland) butuh
paspor, begitu pula sebaiknya.
Bagaimana ceritanya saya traveling
ke HK? Lagi – lagi semua berawal dari keisengan searching tiket murah meriah dikala katek gawe (gak ada kerjaan) di
kantor, upss awas ketahuan bos. Ceritanya
bulan Desember 2016, saya tergiur tiket Malaysia Airlines, Jakarta - KL - Hong Kong, via aplikasi traveloka. Random searching
untuk keberangkatan tanggal 4 April 2017 dan pulangnya tanggal 16 April. Dapatnya
sekitar 2,5 juta rupiah (pp), dibilang promo aka tiket murah meriah ya nggak juga kak. Berhubung memang berniat ingin traveling ke HK dan lagi pula saya tak perlu repot dengan urusan
visa karena WNI bebas visa turis ke HK, terpedaya
lah saya untuk membeli tiket pesawat
ke Hong Kong. Khayalan nya mana tahu bisa ketemu om Andy Lau di sana, ya kan? Hehe,
menghayal.
Punya alokasi waktu liburan di Hong Kong yang lumayan lama yakni 12 hari, saya pun mengincar untuk bisa sekaligus jalan – jalan ke Macau & Shenzen. Macau juga bebas visa dan Shenzen bisa dengan VoA. Yaa, begitulah rencana awal perjalanan saya…..Dan pada kenyataannya, begitu sudah di Hong Kong, saya tak jadi ke Macau & Shenzen. Jujur, ternyata HK lebih menarik dari yang saya bayangkan sebelumnya. Hong Kong itu bukan hanya sekedar hits dengan Disneyland nya, view Victoria Harbour nya ataupun wisata city tour nya, Hongkong ternyata punya segudang jalur trail perbukitan yang memukau. Hingga membuat saya keranjingan untuk tak hanya sekali mendaki di Hong Kong. Jadilah selama 12 hari full saya hanya wara wiri menjelajah Hong Kong saja, gak jadi nyebrang ke Macau ataupun Shenzen, China.
Sebagai negara yang beriklim subtropis, pada saat saya
berkunjung pada awal bulan April, negara ini lagi musim semi. Temperatur
harian berkisar 16 derajat celcius
hingga 25 derajat celcius. Meskipun tak ada panorama cherry blossom seperti di
Korea, bisa melihat anggrek khas HK bermekaran memanjakan mata saja sudah buat
saya bahagia. Panorama langit HK begitu cerah, saya suka udaranya
sejuk sepanjang hari, gak dingin
dan gak begitu panas. Kemana-mana jalan kaki rasanya begitu nyaman. Bahkan hujan hanya sekali turun ketika saya di HK. Bulan
April memang bulan yang nyaman buat traveling di HK. FYI, bulan Agustus (4
bulan setelahnya) terjadi typhoon. Badai Hato menerjang cukup parah HK dan
semenanjung China bagian selatan. Gak kebayang, seandainya saja saya ke HK
bulan Agustus otomatis saya gak akan bisa merasakan betapa nikmatnya bisa trekking
Hong Kong sepuasnya.
Untuk urusan penginapan selama di HK, saya hanya sekali berpindah tempat menginap. Lokasi pertama saya menginap di downtown HK yakni kawasan Tsim Tsa Tsui (TST) dekat dengan Masjid Kowloon. Sengaja saya memilih TST supaya gampang mencari makanan halal. Lokasi kedua tempat saya menginap yakni Tai Me Tuk. Kawasan pinggiran kota, benar – benar jauh dari pusat keramaian HK malah. Dari 2 lokasi tersebut saya bisa merasakan pengalaman yang berbeda dari HK.
Transportasi HK tak perlu diragukan lagi. HK sangat memanjakan wisatawan nya. Mau kemana-mana mudah. Sistem transportasinya sangat baik. Paling sering saya naik MTR (kereta bawah tanahnya HK) yang hampir menjangkau semua wilayah HK mulai dari Lantau Island, Kowloon, Hongkong Island hingga New Territories. Dan sekali keliling Hongkong Island naik tram "ding ding" menyusuri sepanjang northern coast. Untuk menjangkau Tai Me Tuk, saya menaiki minibus. Gak perlu takut tersesat, petunjuk di setiap halte bus ataupun stasiun MTR dibuat dalam 2 bahasa yakni Kanton dan English. Pembayaran transportasinya simple, hanya dengan Octopus Card yang bisa diisi ulang. Dan tentu saja downtown HK paling nyaman buat pejalan kaki.
Punya alokasi waktu liburan di Hong Kong yang lumayan lama yakni 12 hari, saya pun mengincar untuk bisa sekaligus jalan – jalan ke Macau & Shenzen. Macau juga bebas visa dan Shenzen bisa dengan VoA. Yaa, begitulah rencana awal perjalanan saya…..Dan pada kenyataannya, begitu sudah di Hong Kong, saya tak jadi ke Macau & Shenzen. Jujur, ternyata HK lebih menarik dari yang saya bayangkan sebelumnya. Hong Kong itu bukan hanya sekedar hits dengan Disneyland nya, view Victoria Harbour nya ataupun wisata city tour nya, Hongkong ternyata punya segudang jalur trail perbukitan yang memukau. Hingga membuat saya keranjingan untuk tak hanya sekali mendaki di Hong Kong. Jadilah selama 12 hari full saya hanya wara wiri menjelajah Hong Kong saja, gak jadi nyebrang ke Macau ataupun Shenzen, China.
Beberapa jam sebelum kejadian nge-trail dalam kegelapan selama 2 jam, bekal minum sekarat, di dalam hutan seorang diri pula. Ahh, entah apa jadinya. (Plover Cove Country Trail HK, 10 April 2017) |
Untuk urusan penginapan selama di HK, saya hanya sekali berpindah tempat menginap. Lokasi pertama saya menginap di downtown HK yakni kawasan Tsim Tsa Tsui (TST) dekat dengan Masjid Kowloon. Sengaja saya memilih TST supaya gampang mencari makanan halal. Lokasi kedua tempat saya menginap yakni Tai Me Tuk. Kawasan pinggiran kota, benar – benar jauh dari pusat keramaian HK malah. Dari 2 lokasi tersebut saya bisa merasakan pengalaman yang berbeda dari HK.
Transportasi HK tak perlu diragukan lagi. HK sangat memanjakan wisatawan nya. Mau kemana-mana mudah. Sistem transportasinya sangat baik. Paling sering saya naik MTR (kereta bawah tanahnya HK) yang hampir menjangkau semua wilayah HK mulai dari Lantau Island, Kowloon, Hongkong Island hingga New Territories. Dan sekali keliling Hongkong Island naik tram "ding ding" menyusuri sepanjang northern coast. Untuk menjangkau Tai Me Tuk, saya menaiki minibus. Gak perlu takut tersesat, petunjuk di setiap halte bus ataupun stasiun MTR dibuat dalam 2 bahasa yakni Kanton dan English. Pembayaran transportasinya simple, hanya dengan Octopus Card yang bisa diisi ulang. Dan tentu saja downtown HK paling nyaman buat pejalan kaki.
Karena bahasa Inggris adalah salah satu bahasa pengantar resmi yang
dipergunakan oleh penduduk HK setelah bahasa Kanton, so tak perlu khawatir
terkendala komunikasi ketika traveling ke HK ya kak. Meskipun kadang – kadang saya
tak begitu mengerti dengan dialek Inggris nya orang HK ya paling nggak saya tak
kesulitan dibanding ketika saya traveling ke Provinsi Yunnan, China dulu. Waktu
ke China mah benar-benar kebanyakan pakai bahasa tubuh hehe, pintar bahasa
Inggris juga gak kepakai.
Oh iya, di HK ketemu teman sebangsa dan setanah
air yang sama-sama solo traveler. Jadi
lah beberapa hari saya punya teman jalan dan ngobrol ngalor ngidul. Begitu pula
di beberapa kawasan HK seperti Causeway Bay, Victoria Park, TST ataupun pusat
keramaian HK lainnya lumayan sering berpapasan entah itu sesama pejalan ataupun
mereka yang sedang bekerja di HK. Bahkan saya punya cerita unik ketika ketemu beberapa orang teman sebangsa setanah air di sini, saya mah seringnya dikira TKI oleh mereka bukan sebagai pelancong, hehe. Kamu yang solo traveler dijamin gak akan
puasa ngomong atau dengar bahasa Indonesia selama di HK.
Kemana saja saya selama 12 hari di Hong Kong? Kira-kira berapa HKD (Hong
Kong Dollar) budget selama di sana? Dan apa saja cerita menarik yang saya dapat
selama di HK? Akan saya share di postingan yang berbeda. So please wait ya kak!
No comments:
Post a Comment