Terakhir saya naik kereta api (KA) ekonomi di Pulau Jawa pada 31 Desember tahun
2014. Dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Pasar Senen dengan KA Jayabaya. Waktu itu adalah perjalanan pulang
saya setelah bertandang ke Menjangan,
Baluran, Ijen & Banyuwangi....Kini, kembali saya ngetrip naik kereta api. Rute nya Pasar Senen
– Malang dengan KA Matarmaja. Sejauh ini saya menikmati perjalanan kereta api
ekonomi. Lama perjalanan sesuai prediksi, banyak pemandangan yang dilihat di
jalan, ongkosnya terjangkau pula. Selagi saya memiliki waktu liburan yang lama
dan tak diburu waktu, transportasi ini akan selalu menjadi favorit saya ketika
menjelajah daerah-daerah, rute jarak jauh di Pulau Jawa.
Sebelumnya saya membeli tiket
KA secara online melalui aplikasi android KAI Access. Belinya 2 bulan sebelum keberangkatan. Sebenarnya waktu itu lagi iseng buka aplikasi
android KAI Acces. Karena
sejak lama ingin sekali ke
Bromo, langsung carinya rute Jakarta – Malang untuk keberangkatan tanggal 06
September 2016. Tanggal 05
September saya sudah di Jakarta sesuai schedule
cuti reguler saya. “Saya mah jangan ditanya kapan saja schedule cutinya dalam
setahun, pastilah hafal, hehe”. Nah, begitu melihat harga tiket KA Matarmaja, seketika itu saya
tak bisa mengendalikan jempol untuk segera booking,
isi data diri kita & melakukan pembayaran via mobile banking. Meskipun cerita awalnya hanya iseng cari
tiket murah, tetapi tetap begitu
ketemu harga yang sesuai hati ya langsung booking. Setelah confirm pembayaran, tak ribet
& tak lama, Rail Ticket KAI langsung mengirimkan email kode booking
tanda bukti bahwa kita sudah membeli tiket. Hayooo yang punya kelakukan sama dengan
saya, ngaku! Hehe...
Bukti pembayaran tiket KA Matarmaja. Total harga tiket : 116.500 IDR |
Stasiun Pasar Senen, 06 September 2016....Untunglah masih ada waktu sekitar 35 menit lagi sebelum keberangkatan ketika saya tiba di Stasiun Pasar Senen. Padahal sebelumnya sempat dag dig dug ser karena busway yang saya tumpangin hampir menyamai lama perjalanan naik pesawat Jakarta – Medan. Fiuhh... Begitu tiba, saya langsung mencari lokasi mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM). Ternyata sekarang KAI mengganti CTM jadi sistem Check-in Mandiri (CIM). Meskipun saya pertama kalinya ke Stasiun Pasar Senen ini, mudah untuk menemukan lokasi Mesin Check In Mandiri (CIM). Lokasinya ada di ujung utara bangunan bagian luar, penandanya melewati Alfamart. Mesin CIM di Pasar Senen berjumlah 16, sangat banyak. Jadi tak ngantri, proses cetak tiket sendiri pun jadi cepat.
Bentuk dan penampilan print out tiket asli KA sekarang itu berbeda dengan sebelumnya. Sekarang print out tiket asli dinamakan boarding pass. Menurut saya, desainnya lebih bagus waktu saya terakhir naik KA. Tampilan sekarang simple dan kertasnya sangat tipis. Kalau dulu ketika masuk ke peron keberangkatan, tiket masih dicap manual oleh sama petugas penjaga gerbang peron keberangkatan stasiun, sekarang tidak. Lebih modern, boarding pass tiket kita ini discanning barcode nya.
Boarding pass KA Matarmaja
Pengumuman panggilan boarding
mengatakan bahwa KA Matarmaja sudah berada di peron 1. Saya pun melipir masuk dengan
terlebih dahulu melalui proses pemeriksaan boarding
pass tiket & menunjukkan
tanda pengenal KTP kepada petugas.
KA Matarmaja di Stasiun Pasar Senen |
Begitu berada peron 1, saya langsung mencari gerbong bertulisan Ekonomi 5. Inilah
gerbong kereta yang saya tumpangin. Kemudian
menemukan kursi 9E, kursi dekat jendela pilihan saya ketika booking tiket. Saya duduk di formasi kursi baris 2-2
berhadapan. Artinya di barisan ini dua orang penumpang duduk berhadapan dengan
dua orang lainnya. Berhadapan dengan
saya seorang ibu, sedang sibuk mengobrol dengan anak lelakinya yang
duduk di formasi kursi 3-3.
Sebelah saya kosong, mungkin akan diisi oleh penumpang di stasiun selanjutnya.
Pandangan
saya berkeliaran ke sekeliling
dalam gerbong KA Matarmaja ini.
Pasti lah tertuju pada warna cover
kursi penumpang, pink membuat berasa girly.
Matarmaja adalah KA ekonomi AC. Yang pastinya super dingin ketika malam. Di sisi jendela masing-masing ada meja
super mini dan terminal colokan listrik. Kursi kereta dengan sandaran keras, tak bisa diatur. Jadi siap-siap posisi tidur tegak ya
kak!.
“Anda
sekarang berada di Kereta Api Matarmaja, tujuan akhir Malang. Dalam waktu 20
menit lagi Kereta Api Matarmaja akan segera diberangkatkan dari Stasiun Pasar
Senen. Kami ucapkan terimakasih kasih atas pilihan Anda telah menggunakan
layanan KAI. Selamat menikmati perjalananan Anda, Kereta Api Matarmaja!
Begitu lah pengumuman oleh petugas stasiun kereta Pasar Senen. Kemudian tak
lama kemudian diperdengarkan bunyi di stasiun kereta yang khas itu, nengnongnengnong…!!
Kemudian, suara pengumuman si mbak
khas KA Indonesia pun muncul, menjelaskan di stasiun mana saja, KA Matarmaja
ini akan berhenti dalam Bahasa Indonesia lalu Bahasa Inggris. “Hayo, ada yang pernah penasaran tidak siapa si mbak pengisi suara
KAI itu!”
Dulunya KA Matarmaja menjalani jalur selatan (lewat Purwokerto dan
Yogyakarta), namun kemudian, demi mengisi kekosongan jalur Semarang-Solo, KA
ini akhirnya dioperasikan lewat jalur utara (Pekalongan hingga Semarang) dan
kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo kemudian melewati Madiun, Kediri,
Blitar menuju ke Malang. Karena saya
beberapa kali lewati jalur kereta lewat Semarang, jadi tak penasaran
lagi untuk melihat panorama keluar
jendela kereta. Nah, setelahnya Semarang menuju Malang baru pertama kali bagi saya.
Akhirnya kereta berangkat pukul 15.15 WIB,
sesuai jadwal. Sahh, saya salah pilih posisi kursi. Barisan nomor ganjil
ternyata melawan dengan arah jalan kereta. Saya kurang
suka posisi ini lebih enak yang searah jalannya kereta. Harusnya saya
pilih barisan kursi genap kan nyaman
ketika lihat panorama di luar
sana.
Tak lama setelah kereta berjalan, setiap barisan kursi penumpang pun mulai
dihampiri seorang petugas didampingi POLSUKA
(Polisi Khusus Kereta API). Seperti biasa petugas memeriksa boarding pass kita.
Dalam perjalanan antara Bekasi - Karawang |
Pegadenbaru, Subang pukul 16.58 WIB. Stasiun pemberhentian pertama KA Matarmaja |
Perjalanan KA Matarmaja menghabiskan waktu
16,5 jam. Baru tiba di Malang, keesokan harinya. Bagi yang bosanan tentu lah
perjalanan ini kurang
menyenangkan. Saya pun mulai sibuk
mencari cara untuk membunuh waktu perjalanan. Mulai dari ngrobrol dengan ibu sebangku hadapan saya, memandang keluar
jendela, kadang kepoin pembicaraan penumpang lainnya, ujung-ujungnya tertidur
ketika mendengarkan musik mp3 dari
handphone.
Malamya, saya mesan nasi ayam balado sama
petugas restorasi kereta. Harga seporsinya 30.000 IDR. Meskipun mahal
ya dibeli juga kak daripada lapar
kak. Oh iya, sekarang ini katanya makanan di kereta sudah bisa pre-order online. Mantap, lanjutkan
inovasi pelayananmu KAI :)!!!
Kegiatan sepanjang perjalanan
kereta malam hari tentu saja tidur. Dengan backsound suara kereta,
Jugijagijugijagijug sebagai pengantar tidur. Untungnya saya termasuk orang yang gampang terlelap jika sudah lelah. Meskipun sandaran kursi kereta
tak seempuk kasur di rumah.
Sampai ketemu besok pagi, Kota Malang!
Dari Pasar Senen, Jakarta ke Malang (Sumber gambar : KA Indonesia) |
Ngomong-ngomong,
perjalanan naik kereta api dari Pasar Senen menuju Malang ini merupakan awal dimulainya perjalanan saya first time ke Kota
Malang. Kemudian nantinya akan bertandang ke Bromo, Batu &
Pacitan. Trip seorangan wae selama total 12 hari. Sebagai hadiah September ceria tahun ini.
Selanjutnya....Jelajah Wisata Ikonik Kota Malang dengan Berjalan Kaki
No comments:
Post a Comment