Wednesday 14 December 2016

Naik Kereta Api Matarmaja dari Jakarta ke Malang


Terakhir saya naik kereta api (KA) ekonomi di Pulau Jawa pada 31 Desember tahun 2014. Dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Pasar Senen dengan KA Jayabaya. Waktu itu adalah perjalanan pulang saya setelah bertandang ke Menjangan, Baluran, Ijen & Banyuwangi....Kini, kembali saya ngetrip naik kereta api. Rute nya Pasar Senen – Malang dengan KA Matarmaja. Sejauh ini saya menikmati perjalanan kereta api ekonomi. Lama perjalanan sesuai prediksi, banyak pemandangan yang dilihat di jalan, ongkosnya terjangkau pula. Selagi saya memiliki waktu liburan yang lama dan tak diburu waktu, transportasi ini akan selalu menjadi favorit saya ketika menjelajah daerah-daerah, rute jarak jauh di Pulau Jawa.

Sebelumnya saya membeli tiket KA secara online melalui aplikasi android KAI AccessBelinya 2 bulan sebelum keberangkatan. Sebenarnya waktu itu lagi iseng buka aplikasi android KAI Acces. Karena sejak lama ingin sekali ke Bromo, langsung carinya rute Jakarta – Malang untuk keberangkatan tanggal 06 September 2016. Tanggal 05 September saya sudah di Jakarta sesuai schedule cuti reguler saya. “Saya mah jangan ditanya kapan saja schedule cutinya dalam setahun, pastilah hafal, hehe. Nah, begitu melihat harga tiket KA Matarmaja, seketika itu saya tak bisa mengendalikan jempol untuk segera booking, isi data diri kita & melakukan pembayaran via mobile banking. Meskipun cerita awalnya hanya iseng cari tiket murah, tetapi tetap begitu ketemu harga yang sesuai hati ya langsung booking. Setelah confirm pembayaran, tak ribet & tak lama, Rail Ticket KAI  langsung mengirimkan email kode booking tanda bukti bahwa kita sudah membeli tiket. Hayooo yang punya kelakukan sama dengan saya, ngaku! Hehe...

Bukti pembayaran tiket KA Matarmaja. Total harga tiket : 116.500 IDR

Stasiun Pasar Senen, 06 September 2016....Untunglah masih ada waktu sekitar 35 menit lagi sebelum keberangkatan ketika saya tiba di Stasiun Pasar Senen. Padahal sebelumnya sempat dag dig dug ser karena busway yang saya tumpangin hampir menyamai lama perjalanan naik pesawat Jakarta – Medan. Fiuhh... Begitu tiba, saya langsung mencari lokasi mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM). Ternyata sekarang KAI mengganti CTM jadi sistem Check-in Mandiri (CIM). Meskipun saya pertama kalinya ke Stasiun Pasar Senen ini, mudah untuk menemukan lokasi Mesin Check In Mandiri (CIM). Lokasinya ada di ujung utara bangunan bagian luar, penandanya melewati Alfamart. Mesin CIM di Pasar Senen berjumlah 16, sangat banyak. Jadi tak ngantri, proses cetak tiket sendiri pun jadi cepat.

Bentuk dan penampilan print out tiket asli KA sekarang itu berbeda dengan sebelumnya. Sekarang print out tiket asli dinamakan boarding pass. Menurut saya, desainnya lebih bagus waktu saya terakhir naik KA. Tampilan sekarang simple dan kertasnya sangat tipis. Kalau dulu ketika masuk ke peron keberangkatan, tiket masih dicap manual oleh sama petugas penjaga gerbang peron keberangkatan stasiun, sekarang tidak. Lebih modern, boarding pass tiket kita ini discanning barcode nya.

Boarding pass KA Matarmaja

Pengumuman panggilan boarding mengatakan bahwa KA Matarmaja sudah berada di peron 1. Saya pun melipir masuk dengan terlebih dahulu melalui proses pemeriksaan boarding pass tiket & menunjukkan tanda pengenal KTP kepada petugas.

KA Matarmaja di Stasiun Pasar Senen
Begitu berada peron 1, saya langsung mencari gerbong bertulisan Ekonomi 5. Inilah gerbong kereta yang saya tumpangin. Kemudian menemukan kursi 9E, kursi dekat jendela pilihan saya ketika booking tiket. Saya duduk di formasi kursi baris 2-2 berhadapan. Artinya di barisan ini dua orang penumpang duduk berhadapan dengan dua orang lainnya. Berhadapan dengan saya seorang ibu, sedang sibuk mengobrol dengan anak lelakinya yang duduk di formasi kursi 3-3. Sebelah saya kosong, mungkin akan diisi oleh penumpang di stasiun selanjutnya.

Pandangan saya berkeliaran ke sekeliling dalam gerbong KA Matarmaja ini. Pasti lah tertuju pada warna cover kursi penumpang, pink membuat berasa girly. Matarmaja adalah KA ekonomi AC. Yang pastinya super dingin ketika malam. Di sisi jendela masing-masing ada meja super mini dan terminal colokan listrik. Kursi kereta dengan sandaran keras, tak bisa diatur. Jadi siap-siap posisi tidur tegak ya kak!.

“Anda sekarang berada di Kereta Api Matarmaja, tujuan akhir Malang. Dalam waktu 20 menit lagi Kereta Api Matarmaja akan segera diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen. Kami ucapkan terimakasih kasih atas pilihan Anda telah menggunakan layanan KAI. Selamat menikmati perjalananan Anda, Kereta Api Matarmaja!

Begitu lah pengumuman oleh petugas stasiun kereta Pasar Senen. Kemudian tak lama kemudian diperdengarkan bunyi di stasiun kereta yang khas itu, nengnongnengnong!! Kemudian, suara pengumuman si mbak khas KA Indonesia pun muncul, menjelaskan di stasiun mana saja, KA Matarmaja ini akan berhenti dalam Bahasa Indonesia lalu Bahasa Inggris. “Hayo, ada yang pernah  penasaran tidak siapa si mbak pengisi suara KAI itu!”

Dulunya KA Matarmaja menjalani jalur selatan (lewat Purwokerto dan Yogyakarta), namun kemudian, demi mengisi kekosongan jalur Semarang-Solo, KA ini akhirnya dioperasikan lewat jalur utara (Pekalongan hingga Semarang) dan kemudian berbelok ke jalur cabang arah Solo kemudian melewati Madiun, Kediri, Blitar menuju ke Malang. Karena saya beberapa kali lewati jalur kereta lewat Semarang, jadi tak penasaran lagi untuk melihat panorama keluar jendela kereta. Nah, setelahnya Semarang menuju Malang baru pertama kali bagi saya.

Akhirnya kereta berangkat pukul 15.15 WIB, sesuai jadwal. Sahh, saya salah pilih posisi kursi. Barisan nomor ganjil ternyata melawan dengan arah jalan kereta. Saya kurang suka posisi ini lebih enak yang searah jalannya kereta. Harusnya saya pilih barisan kursi genap kan nyaman ketika lihat panorama di luar sana.

Tak lama setelah kereta berjalan, setiap barisan kursi penumpang pun mulai dihampiri seorang petugas didampingi POLSUKA (Polisi Khusus Kereta API). Seperti biasa petugas memeriksa boarding pass kita.

Dalam perjalanan antara Bekasi - Karawang

Pegadenbaru, Subang pukul 16.58 WIB. Stasiun pemberhentian pertama KA Matarmaja

Perjalanan KA Matarmaja menghabiskan waktu 16,5 jam. Baru tiba di Malang, keesokan harinya. Bagi yang bosanan tentu lah perjalanan ini  kurang menyenangkan. Saya pun mulai sibuk mencari cara untuk membunuh waktu perjalanan. Mulai dari ngrobrol dengan ibu sebangku hadapan saya, memandang keluar jendela, kadang kepoin pembicaraan penumpang lainnya, ujung-ujungnya tertidur ketika mendengarkan musik mp3 dari handphone.

Malamya, saya mesan nasi ayam balado sama petugas restorasi kereta. Harga seporsinya 30.000 IDR. Meskipun  mahal ya dibeli juga kak daripada lapar kak. Oh iya, sekarang ini katanya makanan di kereta sudah bisa pre-order online. Mantap, lanjutkan inovasi pelayananmu KAI :)!!!

Kegiatan sepanjang perjalanan kereta malam hari tentu saja tidur. Dengan backsound suara kereta, Jugijagijugijagijug sebagai pengantar tidur. Untungnya saya termasuk orang yang gampang terlelap jika sudah lelah. Meskipun sandaran kursi kereta tak seempuk kasur di rumah.

Sampai ketemu besok pagi, Kota Malang!

Dari Pasar Senen, Jakarta ke Malang (Sumber gambar : KA Indonesia)
Ngomong-ngomong, perjalanan naik kereta api dari Pasar Senen menuju Malang ini merupakan awal dimulainya perjalanan saya first time ke Kota Malang. Kemudian nantinya akan bertandang ke Bromo, Batu & Pacitan. Trip seorangan wae selama total 12 hari. Sebagai hadiah September ceria tahun ini.


No comments:

Post a Comment