Showing posts with label Indonesia - Jawa Timur. Show all posts
Showing posts with label Indonesia - Jawa Timur. Show all posts

Saturday 14 January 2017

Terpana Pacitan...part 3

Hari ketiga atau terakhir saya di Pacitan, saya diajak mengunjungi pantai – pantai di bagian timur Kota Pacitan atau yang mengarah ke Kabupaten Trenggalek. Tujuan pertama yakni Pantai Taman. Hujan deras tadi malam membuat sebagian akses jalan shortcutnya Pacitan – Lorok yang katanya masih baru tertimbun longsor sehingga kami harus memutar balik kembali ke Kota Pacitan dan mengambil jalan lama yakni via Gunung Pegat. Yang tadinya dari Teleng Ria ke Taman bisa 40 menit jadinya lebih lama yakni 2 jam.

Pantai Taman
Pantai Taman

Wednesday 11 January 2017

Terpana Pacitan...part 2

Pantai Banyu Tibo
Dari Goa Gong, memacu motor menuju Pantai Banyu Tibo. Inilah pantai pesisir selatan, ujung timur dari Kabupaten Pacitan sekaligus Provinsi Jawa Timur yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Butuh perjalanan sekitar setengah jam (11 km) untuk sampai ke sana. Mendekati Pantai Banyu Tibo lebar jalan yang dilalui lebih kecil dibanding jalan raya sebelumnya. Bagusnya penanda arah ke pantai – pantai  wisata di Pacitan sangat jelas sehingga memudahkan bagi yang membawa kendaraan pribadi. Tiket masuk ke Pantai Tibo sebesar 5.000 IDR.

 

Tuesday 10 January 2017

Terpana Pacitan...part 1

Pacitan, 16 September 2016
Saya bukanlah pejalan penggila pantai. Namun, ketika menyebut nama Pacitan, saya tak akan menolak bila jalan-jalan ke sana lagi. Pacitan adalah salah satu dari sekian destinasi wisata alam pantai yang harus saya harus akui bahwa bahwa keindahan pantai – pantainya, amboiii buat saya terpana. Banyak pantai - pantai tersembunyi Pacitan yang masih sepi, alami dan memiliki keunikan tersendiri. Mau bersantai ria di pantai tropis yang serasa milik pribadi, Pacitan tempatnya.

Pacitan merupakan salah satu kabupaten pesisir selatan Provinsi Jawa Timur. Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, birunya air laut Pacitan memiliki ombak besar khas pantai selatan. Dikelilingi oleh hijaunya perbukitan dan pegunungan. Bukit – bukit karst Pacitan dengan seribu goa, salah satu yang terkenal keindahannya yakni Goa Gong. Di lereng bukit mengalir sungai - sungai jernih yang masih alami. Panorama kelokan teluk dan tanjung di sepanjang garis pesisir menjadi pesona topografi pantai Pacitan. MashaAllah, membayangkannya membuat saya ingin ke kampung halaman Bapak SBY lagi.

Sunday 8 January 2017

Dari Sendangbiru ke Turen

Syukurlah hujan lokal di Sendangbiru tak sampai berjalam-jam. Hampir jam tiga sore, hujan reda. Waktunya saya kembali ke ujung jalan Pantai Sendangbiru, tempat tadi saya diturunkan, menunggu mikrolet kembali ke Turen. Namun, lewat jam 3 sore, mikrolet tak kunjung datang. Saya pun mulai resah khawatirnya tak akan ada lagi mikrolet yang lewat jalan kawasan Pantai Sendangbiru sore begini. Teringat perkataan ibu yang semikrolet dengan saya tadi siang. Bahwa jadwal keberangkatan mikrolet dari Sendangbiru ke Turen pada sore hari memang tak tentu aka tidak jelas.

Ke Pantai Sendang Biru, Kehujanan...

Pantai Sendang Biru, Malang
Berhubung selama empat hari di Malang & sehari di Batu, jalan-jalan saya berupa city tour dan selalu ke destinasi panorama pegunungan, hari ini saya ingin melihat panorama laut nya Malang. Pantai Sendangbiru, inilah destinasi yang membuat saya penasaran. Pantai yang katanya populer di Kabupaten Malang ini merupakan pantai di pesisir selatan Jawa. Seberang pantainya berhadapan langsung dengan Pulau Sempu yang terkenal itu.

Secara administratif Pantai Sendangbiru berada di di Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Atau berjarak kurang lebih 71 km dari pusat Kota Malang. "Bagaimana caranya saya bisa mencapai Pantai Sendang Biru dari Kota Malang dengan transportasi umum?”. Lagi – lagi saya harus mengandalkan informasi google dan bertanya pada bapak supir angkot Malang.

Saturday 7 January 2017

Jalan Bukit Berbunga, Batu

Ada nama sebuah jalan di Kota Batu yang membuat saya penasaran. Namanya begitu indah, Jalan Bukit Berbunga. Bila belum pernah kesana, tentu yang terbayang di pikiran kita adalah sebuah jalan mendaki bukit dimana kiri kanan nya terhampar bunga-bunga bermekaran. “Membuat suasana hati serasa flowering aka berbunga-bunga!”.
Jalan Bukit Berbunga, Batu

Friday 6 January 2017

Jalan Coban Talun di Bawah Langit Biru, Batu

Jalan Coban Talun di Bawah Langit Biru, Batu
Meskipun Batu mendapat predikat kota wisatanya Jawa Timur, namun jujur belum pernah saya bertemu sesama traveler yang naik angkot apalagi jalan kaki selama di Batu. Kebanyakan bertemunya yang menggunakan kenderaan pribadi, sepeda motor atau mobil. Beda dengan saya yang kemana-kemana selama di Batu selalu suka naik transportasi umum & jalan kaki. Ada kelebihannya, karena dengan naik transportasi umum saya jadi lebih tahu dengan kehidupan lokal dan dengan jalan kaki kita lebih dekat dengan alam. “Itu menurut saya.” Di postingan ini, saya tak akan banyak cerita tentang  mengapa saya suka naik transportasi umum dan jalan kaki.  Sekedar mau posting potret Jalan Coban Talun di bawah langit Biru, Batu.

Thursday 5 January 2017

Menyesatkan Diri di Coban Talun, Batu

11 September 2016....Masih belum move on dari sejuknya kota pegunungan Batu, pagi ini saya berencana untuk menjelajahinya lagi dari sudut yang berbedaSaya penasaran ingin menyesatkan diri di Coban Talun. Coban merupakan bahasa Jawa yang artinya air terjun. Coban Talun berjarak 11 km di utara pusat Kota Batu, wana wisata alam Coban Talun menawarkan nikmatnya panorama coban yang dikelilingi perbukitan hutan pinus.

Menyesatkan diri di Coban Talun, Batu
Bagaimana caranya mencapai Coban Talun dari Kota Malang dengan transportasi umum?. Berikut ini informasinya!. Berangkat dari depan bangunan Butik Capsule Hostel, gak perlu menyebrang jalan, saya naik angkot biru tua kode AGL ke Terminal Landungsari (ongkos 5k IDR), lanjut naik angkot kuning ke Batu via Desa Junrejo, turun nya di simpang Jl. Agus Salim, tak perlu sampai Terminal Batu (ongkos 5k IDR). Ragu, saya minta tolong pada pak supir untuk menurunkan saya di jalan yang dilewati angkot oranye ke Selecta/Talun. Lanjut lagi naik angkot oranye (ongkos 6k IDR). Melewati Selecta, menyusuri Jalan Bukit Berbunga terus Jalan Raya Arjuno. Lagi-lagi saya meminta pada pak supir untuk menurunkan saya di persimpangan Jalan Coban Talun. Total lama perjalanan naik angkot yang saya tempuh ± 1 jam 20 menit. Nah, dari persimpangan Jalan Coban Talun, ternyata saya harus jalan kaki ± 1,4 km untuk mencapai gerbang kawasan wisata. Sebuah perjalanan yang cukup ribet memang, karena harus ganti-ganti angkot. 

“Jangan lupa bawa bekal air minum biar tak dehidrasi ketika  jalan kaki menjelajah kawasan Coban Talun!”

Wednesday 4 January 2017

Menginap di Butik Capsule Hostel, Malang

Menginap di Butik Capsule Hostel, Malang
Sebagai pejalan yang hidup di era serba digital, segala sesuatu serba online, membuat saya pribadi tak perlu khawatir mencari penginapan dadakan. Contohnya saja pagi ini (Sabtu, 10 September 2016), saya benar-benar terbantu oleh aplikasi traveloka (bukan promosi loh kak). Untuk menemukan tempat menginap saya selanjutnya. Mulai sore ini, saya akan menginap lebih lama di Kota Malang, yakni 3 malam.

Dan ketemu lah sebuah penginapan yang pas di hati & tentunya pas di kantong. Namanya Butik Capsule Hostel. “Namanya membuat penasaran kan kak?”. Sebuah bed kamar female capsule dengan diskon aplikasi traveloka 15%  jadi  harga menginap 3 malam Butik Capsule Hostel, Malang yang saya bayarkan via online yakni 326.572 IDR. Per malamnya hanya ± 108k IDR saja, sudah termasuk free breakfast. “List!! hostel ini masuk kategori penginapan murah meriah Kota Malang”.

Friday 23 December 2016

Jalan - Jalan ke Puncak Gunung Banyak, Batu

Masih di Kota Batu, pagi ini saya akan jalan – jalan ke puncak Gunung Banyak (1315 mdpl). Gunung yang berjarak 9 km di sebelah barat laut pusat Kota Batu ini adalah salah satu dari sekian banyaknya gunung yang memagari Batu. Topografi Batu yang didominasi dataran tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah menjadikan Batu sebagai destinasi wisata alam pegunungan favorit di Jawa Timur. Karena itulah saya memasukkan puncak Gunung Banyak sebagai list destinasi saya ketika berada di Batu.


Saya pun mencari informasi bagaimana caranya mencapai puncak Gunung Banyak dari pusat Kota Batu dengan menggunakan transportasi umum. Hasil gugling mengatakan bahwa saya harus ke Terminal Batu untuk naik bus ekonomi (Puspa Indah) ke arah Jombang/Kediri turun. Turun di pertigaan jalan (Jalan Truno Joyo – Jl. Abdul Manan Wijaya – Jl. Rajekwesi) Desa Pandesari, katakan kepada kernet bahwa kita mau ke Paralayang. Nah, dari pertigaan jalan itu ambil Jl. Rajekwesi, terus jalan kaki sejauh ± 1,5 km mengantarkan kita menuju puncak Gunung Banyak. Ongkos angkot hijau ke Terminal Batu yakni 3.000 IDR dan ongkos bus ke Pandesari yakni 5.000 IDR.

Thursday 22 December 2016

Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu

Pukul setengah empat sore, langit Batu mulai mendung. Merasa sudah puas santai ria di alun – alun, saya pun berencana ke destinasi selanjutnya. Kemana? Karena memang tak punya itinerary, di pikiran saya tercetus nama Taman Bunga Selecta. Penasaran karena katanya taman ini termasuk tempat wisata instagramable Malang & Batu, foto-fotonya ngehits di instagram.

Untuk ke sana, tentu saja saya harus naik angkot. Namun, sejak mangkal di alun-alun saya tak melihat angkot warna oranye (jingga) yang ke arah Selecta. Yang ada malah ke arah Terminal Batu. Artinya angkot ini memiliki rute pulang pergi yang berbeda. Naik angkotnya harus dari Jl. Brantas.  Saya pun harus jalan kaki lagi sekitar 280 meter atau 5 menit dari Jl. Gajah Mada (jalan utara Alun-Alun) ke Jl. Brantas. Dekat saja, lihat aplikasi google map!. Lagipula, udara Batu semakin sore semakin sejuk, jalan kaki pun semakin nyaman.
Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu
09/09/2016

Wednesday 21 December 2016

Santai di Alun - Alun Batu

Alun - Alun Batu
Batu, namanya mirip dengan nama kabupaten kampung halaman saya, Labuhan Batu. Berbeda ya kak, kampung halaman saya terkenalnya karena hamparan kebun sawit sedangkan Batu terkenal karena hamparan tempat wisatanya. Kota administratif di Provinsi Jawa Timur ini berada di jalur yang menghubungkan Malang – Kediri dan Malang – Jombang. Awalnya saya mengira bahwa Batu itu bagian dari Malang. Ternyata salah. Batu itu kota otonom, pemerintahan daerahnya terpisah dari Kota Malang ataupun Kabupaten Malang. 

Kota sejuk yang berjuluk Kota Apel ini dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Bahkan kolonial Belanda dulu mengagumi keindahan dan keelokan alamnya. Kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa. Cerita inilah yang membuat saya penasaran dengan Batu. 

Karena itu, saya tak ingin menyia-nyiakan waktu lebih lama untuk berleha-leha di guest house. Satu jam setelah check in, saya jalan kaki ke alun - alun. Meskipun tadi sudah mampir sebelumnya, saya masih belum puas melihat bagaimana sesungguhnya suasana tempat nongkrong paling hits ala masyarakat lokal. Alun-Alun, inilah ruang terbuka hijau Kota Batu. Ke suatu kota memang tak afdol bila tak berkunjung ke landmark ikonik dari kota tersebut.

Tuesday 20 December 2016

Menginap di Adam's Apple Guest House, Batu

Adam's Apple Guest House, Batu 
Di sinilah tempat saya menginap selama semalam di Batu (09 September 2016 – 10 September 2016). Dari luar, bangunan penginapan ini terlihat sama seperti rumah berlantai 2 pada umumnya. Namun begitu memasukinya, kesan luas akan terasa. Interior serba kayu membuat suasana alami. Dengan sambutan ramah pemiliknya membuat kesan bahwa guest house ini bukan penginapan biasa.

Saya menginap di sebuah kamar tipe economi, per malamnya 180.000 IDR. Booking nya via traveloka beberapa jam sebelum sebelum waktu check in (14.00 WIB). Kamar tipe economy bisa untuk 2 orang. Sebenarnya saya ingin memesan kamar yang tipe single (shared bathroom), per malamnya 140.000 IDR. Sayangnya kamar single tak tersedia pada hari saya berada di Batu. Diantara beberapa pilihan penginapan di Batu yang murah dan mempertimbangkan lokasinya dekat dengan Alun-Alun Kota Batu, pilihan saya tetap pada Adam's Apple Guest House. 

Monday 19 December 2016

Dari Malang ke Batu

Terminal Kota Batu

Saya bukanlah seorang traveler kelas sosialita, saya hanya seorang pejalan yang doyan menjajal transportasi umum. Karena itulah dari Malang ke Batu saya  naik angkot. Ehmm,, si kakak mah sok merakyat :). Sebelum check out, saya bertanya kepada si mbak MADOR, bagaimana caranya saya ke Batu dengan naik angkot?.  “Dari sini, mbak jalan kaki ke Pasar Besar Kota Malang. Di sana, naik angkot biru tua kode LDG ke Terminal Landungsari dulu. Kemudian lanjut lagi naik angkot ungu muda”, begitulah katanya.

Sunday 18 December 2016

Bertandang ke Museum Bentoel Prima, Malang

Museum Bentoel Prima, Malang
09 September 2016….Sebenarnya pagi ini saya belum ada rencana apapun sebelum waktu nya check out jam 11 siang. Yang jelas nanti siang saya akan ke Kota Batu. Di sanalah saya akan melanjutkan perjalanan, menginap satu malam. Dan untuk hari selanjutnya, mau kemana saya selanjutnya, nanti saya akan pikirkan lagi di Batu.  

Ketika ngubek-ngubek aplikasi google map, saya pun kepikiran ingin bertandang ke Museum Bentoel Prima pagi ini. Lokasinya tak jauh dari MADOR, sekitar 650 meter saja, tentunya museum ini bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki. Begitulah rencana dadakan saya. Setelah merasa sudah cukup lah mager (males gerak) nya saya pagi ini, saya pun berangkat ke Museum Bentoel Prima. Tak lupa ransel saya packing supaya nanti ketika kembali lagi ke penginapan langsung check out, gak ribet.

Dan memang benar lokasi Museum Bentoel Prima sangat mudah ditemukan. Mengikuti petunjuk arah pada google, melewati kawasan Pasar Besar Kota Malang, sampai jua saya di museum ini. Sungguh berbeda suasana Museum Bentoel Prima dengan sekitarnya. Suasananya tampak lengang. Awalnya saya mengira museum ini belum buka karena tak seorang pun bisa saya jumpai. Saya pun berjalan mendekati bangunan beraksitektur tempo dulu di sudut kanan. Ternyata museum ini buka! Membaca pengumuman di pintu masuk bahwa Museum Bentoel Prima bebas bea masuk. Pintu yang terbuka lebar, saya pun masuk.

Friday 16 December 2016

Jalan - Jalan Tak Terlupakan di Gunung Bromo

Sebagai pejalan yang menyukai panorama pegunungan, bahagia luar biasa tentunya ketika keinginan untuk memandang Gunung Bromo secara langsung akhirnya terwujud. Salah satu gunung merapi paling fenomenal dan terkenal dari negara kita. Keindahan panorama alamnya tak perlu diragukan lagi. Potretnya sering menjadi cover utama promosi wisata Indonesia.


Thursday 15 December 2016

Jelajah Wisata Ikonik Kota Malang dengan Berjalan Kaki


Stasiun Malang, 07 September 2016….Setelah perjalanan panjang menghabiskan waktu satu malam di kereta, sampai jua saya di Kota Malang. Tujuan saya selanjutnya adalah MADOR Malang Dorm Hostel. Di sanalah tempat saya menginap selama 2 malam. Seberapa jauh dari Stasiun Malang, hasil kalkulasi pada aplikasi google map menunjukkan jaraknya sekitar 1,3 km. Bukan jarak yang dekat memang namun saya memutuskan untuk jalan kaki saja. Toh biar saya hafal jalan.

Namun sebelum itu, saya melipir dulu ke sebuah warung makan yang berada di luar gedung stasiun. Menuntaskan rasa lapar dulu. Setelah itu baru lah saya mempunyai energi untuk melanjutkan jalan kaki. Sedang berada di Provinsi Jawa Timur, salah kuliner yang menjadi favorit saya adalah nasi rawon. Inilah menu sarapan saya, harganya 26.000 IDR seporsi. Harga di stasiun kereta kak :).

Wednesday 14 December 2016

Naik Kereta Api Matarmaja dari Jakarta ke Malang


Terakhir saya naik kereta api (KA) ekonomi di Pulau Jawa pada 31 Desember tahun 2014. Dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Pasar Senen dengan KA Jayabaya. Waktu itu adalah perjalanan pulang saya setelah bertandang ke Menjangan, Baluran, Ijen & Banyuwangi....Kini, kembali saya ngetrip naik kereta api. Rute nya Pasar Senen – Malang dengan KA Matarmaja. Sejauh ini saya menikmati perjalanan kereta api ekonomi. Lama perjalanan sesuai prediksi, banyak pemandangan yang dilihat di jalan, ongkosnya terjangkau pula. Selagi saya memiliki waktu liburan yang lama dan tak diburu waktu, transportasi ini akan selalu menjadi favorit saya ketika menjelajah daerah-daerah, rute jarak jauh di Pulau Jawa.

Saturday 4 April 2015

Perjalanan 9 Hari dari Pulau Jawa hingga ke Pulau Bali

Setelah dengan susah payah mengumpulkan semangat menulis dari balik cuti...kerja...cuti lagi...kerja lagi, akhirnya saya bisa menyelesaikan postingan cerita trip akhir tahun 2014. Perjalanan dimulai dari tanggal 23 Desember 2014 hingga 31 Desember 2015. Berikut link kumpulan ceritanya.

Tanggal 23 Desember 2014
Sore di Selat Bali #27Desember2014

Tanggal 28 Desember 2014
Drama Gunung Ijen #Part2

Tanggal 29 Desember 2014
Drama Gunung Ijen #Part3

Tanggal 30 Desember 2014
Menyusuri Bibir Pantai Watudodol, Banyuwangi 

Tanggal 31 Desember 2014
Pulang ke Jakarta

.... Saatnya move on ke postingan cerita perjalanan yang lain kakak.

Drama Gunung Ijen #Part3

Motivasi ke Puncak Gunung Ijen telah berubah dari “Ingin Melihat Kawah Ijen, Penambangan Belerang, & Blue Fire” menjadi “Ingin Tidur”.. Bayangin saja bisanya di Puncak Gunung Ijen dengan bau belerang yang begitu pekat, tidur beralaskan bebatuan gunung. Entahlah!! Di bagian sebelumnya saya menyebutkan salah satu yang menyebabkan kondisi fisik beberapa orang diantara kami ngedrop adalah karena kurang istirahat tidur. Sehabis berpanas-panasan di Baluran, lanjut berdingin-dingin di Ijen di hari yang sama. Kelelahan/fatigue tidak bisa dianggap enteng kakak, #pelajaran.