Friday, 18 December 2015

Mendapatkan Visa Online Sri Lanka Itu Sangat Mudah!

Colombo, Sri Lanka
Hello Desember....

Tak terasa sudah di penghujung tahun 2015 saja ya kak. Dan tak terasa si kakak seminggu yang lalu baru saja menyelesaikan perjalanannya menjelajah negara Sri Lanka selama 10 hari. Cieee,,baru habis traveling ke Sri Lanka toh!. Sebelum bercerita lebih jauh tentang Sri Lanka, kenapa tiba-tiba tergerak hati untuk berkelana menjelajah negara ini, terlebih dahulu saya mau share bagaimana caranya mengajukan visa Sri Lanka secara online.

Sekedar informasi visa adalah persyaratan dokumen yang wajib dimiliki WNI untuk bisa memasuki Sri Lanka. Nah, di antara negara-negara wajib visa yang pernah dikunjungi kakak Rani, Hmmm..seperti sudah banyak saja negara yang kamu kunjungi kak! :), mendapatkan visa Sri Lanka adalah yang paling mudah dan gampang

Saturday, 28 November 2015

Traveling ke Yunnan, China! Jangan Lupa Cicipi Kelezatan Rice Noodle Soup


Satu lagi makanan khas Yunnan yang wajib kakak cicipi ketika traveling ke Provinsi Yunnan, China yaitu rice noodle soup. Bahan utamanya berupa mie yang terbuat dari beras. Disajikan berkuah panas dalam semangkuk besar. Dalam kuahnya diberi irisan tipis ayam atau daging, daun bawang, tauge dan daun ketumbar. Tekstur mie nya renyah diperkuat dengan bumbu kaldunya yang segar. Rasanya!!! Mmmm.. lezat dan makyus!!

Menemukan Restoran Halal di Shangri-La, China

Sebenarnya bukanlah hal yang sulit untuk menemukan restoran halal di Shangri-La. Beberapa kali secara tak sengaja saya melihat restoran muslim ketika naik bus melewati sebuah jalan di kota Shangri-La. Dan sekali ketika bersepeda  melewati sebuah perkampungan kawasan Napahai. Bahkan di lingkungan tempat tinggal chi Shandy ada sebuah toko roti berlabel halal tidak jauh dari persimpangan jalan Zougua Road dan Kangding Road, Shangri-La Bus Station. Salah satu restoran halal yang pernah saya singgahi berada tidak jauh dari  Shangri-La Bus Station.

Dari  Shangri-La Bus Station, berjalanlah ke selatan mengikuti jalan Xiangbala Ave. Setelah melewati jembatan, kita akan menemukan barisan ruko berbagai restoran khas Tibet, Sichuan, dsb. Ini dia restorannya.

Friday, 27 November 2015

From The Bus Window, Balagezong - Shangri-La

From The Bus Window, Balagezong - Shangri-La
04 June 2015
Memandang suguhan panorama sepanjang perjalanan menyusuri jalanan National Highway G214 (Yunnan-Tibet Highway) memang tak ada bosannya. Ketika perjalanan pulang menuju pusat kota Shangri-La, saya pun tak mau melewatkan momen untuk mengabadikan potret alam “Diqing Tibetan Autonomous Prefecture” dari balik jendela bus.

Terbesit sebuah khayalan apa jadinya jika saya tinggal di sini. Tinggal di daerah dataran tinggi jauh yang sebenarnya asing bagiku. Namun Shangri-La telah membuatku terpana. Akankah suatu saat kaki ini akan kembali ke sini ?

Thursday, 26 November 2015

One Day Trip to Shangri-La Grand Canyon Balagezong National Park…part2


Bala Village...Saya pun menebak tempat pemberhentian kami ini bernama Bala Village. Panorama sekitarnya persis seperti foto brosur Balagezong yang saya miliki. Perkampungan Tibetan ini dihuni sekitar 60 kepala keluarga. Mereka mendiami rumah-rumah batu yang tingginya 4 meter-an. Dibangun di lereng ngarai dan menghadap Holy Mount Balagezong, gunung tertinggi di Shangri-La yang berada di ketinggian 5.545 meter di atas permukaan laut. Meskipun kami berkunjung ke sini adalah waktunya musim panas namun puncak gunung ini masih terdapat sisa-sisa bongkahan salju. Di sudut lainnya dari Bala Village berdiri  stupa Tibet dengan bendera doa warna-warni berkibar disekelilingnya berlatar Holy Mount Balagezong. 

Wednesday, 25 November 2015

One Day Trip to Shangri-La Grand Canyon Balagezong National Park...part1

Balagezong National Park, Diqing Tibetan Autonomous Prefecture, Yunnan Province, China
04 June 2015
Sehari sebelumnya saya belum memutuskan mau kemana tujuan saya menjelajah Shangri-La selanjutnya. Saya lalu mencari referensi dari brosur wisata Shangri-La milik chi Shandy. Dan mata saya tertuju pada brosur berjudul Balagezong The Earth in Paradise, covernya menyajikan panorama sebuah perkampungan tradisional Tibet berlatar ngarai dalam dan pegunungan tinggi yang puncaknya tertutup salju. Meskipun saya tahu bahwa salju abadi Shangri-La hanya di puncak-puncak gunung tertingginya saja di awal musim panas ini,  hati saya tetap tergerak untuk berkunjung ke Balagezong. Singkat cerita…Dengan bantuan chi Shandy, beliau pun memesankan paket tour sehari Balagezong National Park yang diadakan oleh Balagezong Tourist Service Center untuk saya. Xie xie chi Shandy :). 

Tuesday, 24 November 2015

Bersepeda Menyusuri Eksotisme Napa Lake Grasslands, Shangri-La

Napa Lake Grasslands, Shangri-La, Diqing Tibetan Autonomous Prefecture, Yunnan Province, China
03 June 2015
Bersepeda sejauh puluhan kilometer menyusuri jalanan tepian Napahai (Napa Lake) menjadi sebuah pengalaman tak terlupakan dari perjalanan saya di Shangri-La. Napahai merupakan sebuah lembah luas yang dikelilingi pegunungan tinggi dan memiliki panorama alam khas Shangri-La yang luar biasa indahnyaTak sekedar menikmati panorama eksotis padang rumput Napa Lake tetapi juga merasakan bagaimana atmosfer kedamaian perkampungan masyarakat lokal Shangri-La yang terlewati di perjalanan. 

Terimakasih chi Shandy yang telah merekomendasikan kegiatan, bersepeda menjelajah kawasan Napa Lake, ini kepada saya. Bahkan chi Shandy menuliskan beberapa panduan dan informasi penting dalam aksara China dan English. “Sangat membantu chi! Sekali lagi xie xie :)”.

Monday, 23 November 2015

Under The Blue Sky of Shangri-La

I was so excited when i saw this sceneries. Three words for Shangri-La city : clean, peaceful, and marvelous.

Photos was taken from the bus window
at Shangri-La Town, Diqing Tibetan Autonomous Prefecture, Yunnan Province, Shangri-La
Tuesday, 02 June 2015

Sunday, 22 November 2015

Menapaki Guishan Hill Park, Shangri-La Old Town


Sore hari saya melanjutkan petualangan di Shangri-La yaitu menjelajah Guishan (Tortois) Hill Park. Berada di pusat kota tua Shangri-La, Guishan Hill berdiri menghadap alun-alun terbuka, tempat bersantai (hang out) paling terkenal di kawasan Shangri-La Old Town. Jika kita mendaki ke atas Bukit Guishan tersuguh keindahan panorama Shangri-La Old Town dan sekitarnya. Landmark terkenal dari bukit ini terdapat biara berasitektur Tibet - Han. Dan juga sebuah roda berdoa raksasa (giant prayer wheel ) berwarna emas dengan tinggi mencapai 24 meter.

Saturday, 21 November 2015

Menjelajah Songzanlin Monastery (Little Potala Palace), Shangri-La…part2

Songzanlin Monastery, Shangri-La, Diqing Tibetan Autonomous Prefecture, Yunnan Province, China
02 June 2015

Menjelajah kompleks bangunan Songzanlin MonasteryPerhatian saya tertuju pada setiap detail ukiran dan lukisan yang ada di pilar-pilar, dinding, dan langit-langit gerbang utama. Pola-pola simetris tradisional Tiber berwarna-warni pastinya memiliki makna tertentu yang tak saya ketahui.  Dan pintu inilah yang akan membawa kita menuju gedung utama dari kompleks bangunan Songzanlin Monastery

Friday, 20 November 2015

Menjelajah Songzanlin Monastery (Little Potala Palace), Shangri-La...part1

Kala itu di Songzanlin Monastery, Shangri-La
Belum berkesempatan traveling ke Daerah Otonomi Tibet, Shangri-La menjadi list destinasi yang wajib dikunjungi ketika berada Provinsi Yunnan, China. Jika berkunjung ke Tibet terasa sulit karena kita diwajibkan untuk memiliki visa Tibet selain visa China, Shangri-La tak perlu visa tambahan. Atmosfer Tibetan memang sangat kentara di Shangri-la, suasanya berbeda jauh dengan daerah Provinsi Yunnan, China yang saya kunjungi sebelumnya (Kunming dan Lijiang).

Hari pertama di Shangri-La, menjelajah kawasan Songzanlin Monastery menjadi tujuan utama perjalanan saya. Ganden Sumtsenling Monastery atau yang lebih dikenal dengan nama Songzanlin Monastery (Tibetan: དགའ་ལྡན་སུམ་རྩེན་གླིང་, Chinese: 赞林寺 Sōngzànlín Sì) merupakan biara Tibet terbesar di Provinsi Yunnan. Dibangun pada tahun 1679 pada ketinggian 3.380 meter di atas permukaan laut. Jika dilihat sekilas kompleks bangunan Songzanlin Monastery mirip landmark paling terkenal dari kota Lhasa, Tibet yaitu Potala Palace. 


Thursday, 19 November 2015

Shangri-La, Xièxiè!!! Akhirnya Bertemu Juga dengan Chi Shandy

Apa jadinya jika saya seorang diri terdampar di suatu jalan antah berantah Shangri-La (sebuah kota kecil di barat laut Provinsi Yunnan, China) pada malam yang sangat dingin dan tak tahu harus berjalan kemana. Duhh bahasanya kak. Situasi seperti ini pastinya membuat saya hampir desperado aka putus asa. "Ehhh,,kakak jangan sampai putus asa beneran ya di negeri orang!".

Sehari sebelumnya, saya memberitahu chi Shandy bahwa besok saya akan berangkat ke Shangri-La dengan menaiki bus dari Lijiang. "Kemungkinan saya akan tiba pada pukul kurang lebih jam 9 malam". Chi Shandy pun membalas, "Hubungi saya  jika kamu sudah sampai di Shangri-La Bus Station, saya akan menjemputmu di sana" begitulah pesan chi Shandy jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Wednesday, 18 November 2015

From The Bus Window, Lijiang – Shangri-La

From The Bus Window, Lijiang – Shangri-La
Senin, 01 Juni 2015. Satu jam menjelang jam 5 sore, saya sudah berada di dalam ruang tunggu keberangkatan Stasiun Bus Lijiang. Kursi-kursi kebanyakan masih terlihat kosong, tak terlihat penumpukan penumpang. Yaaa,, sore ini saya akan berangkat menuju Shangri-La.

Secara administratif  kota Shangri-La (香各里拉/xiānggēlǐlā) dulunya sebelum tahun 2001 bernama Zhongdian (中甸/zhōngdiàn). Inilah negeri yang menurut para penjelajah memiliki keindahan tersembunyi di dataran tinggi jauh di barat laut Negeri Tirai Bambu.

Jangan berharap pengumuman keberangkatan bus yang akan kita naiki akan diumumkan dalam bahasa Inggris ya kak!! Ketika gate nomor 4 yang di atasnya terdapat tulisan 香格里拉(中甸) dibuka menjelang pukul 5 sore inilah pertanda bahwa bus menuju Shangri-La akan diberangkatkan. Saya pun memastikan kepada petugas apakah benar bus yang saya naiki adalah menuju Shangri-La. “Gak lucu kan kalau saya salah naik bus! “. Lalu menerka-nerka bahwa tempat duduk saya yang tertera di tiket adalah nomor 4. Saya pun duduk tepat di belakang kursi si bapak supir. 

Tuesday, 17 November 2015

Melihat Keindahan Lijiang dari Jade Water Village...part2


Melihat Keindahan Lijiang dari Jade Water Village
Setelah puas keliling kota Lijiang dengan menaiki bus kota, kemudian membeli tiket bus ke Shangri-La di Lijiang Bus Station, saya lalu teringat bahwa saya masih penasaran untuk melihat lagi keindahan panorama Lijiang dari Jade Water Village. OK…dari Lijiang Old Town, saya kembali menaiki bus nomor 6 menuju pemberhentian terakhir bus di Jade Water Village. 

Membeli Tiket Bus ke Shangri-La di Stasiun Bus Lijiang

Lijiang New Bus Station
31 May 2015
Rencananya besok saya akan melanjutkan perjalanan dari Lijiang menuju Shangri-La dengan menaiki Long-Distance Bus aka bus jarak jauh. Berhubung hari ini saya kegiatannya hanya keliling kota Lijiang dengan menaiki bus secara random, saya pun menyempatkan diri mampir ke Lijiang New Bus Station untuk membeli tiket bus ke Shangri-La.

Lijiang New Bus Station adalah terminal keberangkatan/kedatangan bus dari/menuju daerah –daerah luar Lijiang yang berjarak jauh seperti Zhongdian/Shangri-La, Dali, Kunming, Qiaotou, Shigu, dsb. Berlokasi di Kangzhong Rd, sebelah tenggara dari Lijiang Old Town. Nah, untuk mencapai Lijiang New Bus Station sangat mudah, dengan menaiki bus bernomor 8 atau 11 dari halte bus Lijiang Old Town di Minzhu Rd kemudian mintalah tolong kepada bapak supir bus untuk menurunkan kita di sini: 江新客运站 (Lìjiāng xīn kèyùn zhàn). Gedung yang berada tepat di belakang halte bus tempat kita turun, itulah yang bernama Lijiang New Bus Station. Atau jika naik taksi dari Lijiang Old Town ke Lijiang New Bus Station, ongkosnya sekitar 10 yuan atau 22.000 rupiah. Jauh lebih mahal dibanding dengan naik bus yang ongkosnya hanya 1 yuan atau 2.200 rupiah. 

Monday, 16 November 2015

Melihat Keindahan Lijiang dari Jade Water Village...part1

Melihat Keindahan Lijiang dari Jade Water Village
Awalnya saya berencana kembali ke kota Lijiang setelah menjelajah Baisha Village. Namun begitu melihat plang petunjuk arah bertuliskan Jade Water Village di halte bus tempat saya berdiri, saya pun penasaran untuk mengunjunginya. Menurut informasi, jarak Jade Water Village sekitar 7 km dari Baisha Village atau sekitar 17 km dari pusat kota Lijiang. Begitu bus Lijiang nomor 6 berhenti di halte, saya pun naik bersama beberapa orang lokal lainnya. Yaaa,,bus nomor 6 ini jugalah yang akan mengantarkan kita menuju Jade Water Village.

Sunday, 15 November 2015

Potret Baisha Village, Lijiang

Baisha Village, Lijiang, Yunnan Province, China
30 May 2015
Baisha (白沙) Village… Baisha berarti pasir putih (white sand). Merupakan salah satu desa di kaki Gunung Salju Naga Giok (Jade Dragon Snow Mountain). Jika ingin melihat kehidupan masyarakat Naxi yang masih original, tak terkesan turistik, dan jauh dari suasana keramaian kota Lijiang, maka Baisha Village adalah tempatnya. 

Baisha Village berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Lijiang ke arah utara atau sekitar 6 km dari Shuhe Old Town. Untuk menjangkau Baisha Village, naiklah bus kota Lijiang bernomor 6. Bus ini akan membawa kita menuju persimpangan jalan utama Baisha Village.

Menjelajah Baisha Village tak perlu peta ataupun sejenis petunjuk lokasi apapun. Hanya dengan mengikuti keinginan kemana kaki hendak melangkah, menyusuri jalan-jalan tikus desa, hingga tersesat di ladang-ladang pertanian masyarakat. Di sinilah atmosfer sesungguhnya kehidupan masyarat Naxi yang tak kita temukan di Lijiang Old Town ataupun Shuhe Old Town .

Cerita perjalanan saya menjelajah Baisha Village terangkum dalam dokumentasi berikut ;

Saturday, 14 November 2015

Lost in Translation : Shuhe Rd - Dongyang Rd, Lijiang

Bukan travelling namanya jika tak ada cerita lost alias tersesat :). Apalagi ketika melakukan perjalanan seorang diri ke suatu negara asing yang bahasa negaranya kakak tidak mengerti sama sekali, pastinya Lost in Traslation menjadi sesuatu yang harus dihadapi. Tetapi cerita inilah yang membuat perjalanan kita menjadi lebih berkesan. Jadi dibuat asik aja ya kak..Jika benar-benar tersesat kembalilah ke jalan awal kita sebelum tersesat #yakankak :).

Jadi ceritanya...Setelah menjelajah Shuhe Old Town, destinasi jelajah saya selanjutnya adalah Baisha Village. Informasi awal yang saya ketahui bahwa Baisha Village dapat dicapai dengan menaiki bus bernomor 6. Nah, saya bingung apakah saya harus kembali ke halte bus tadi pagi atau mencari halte terdekat lainnya di Shuhe yang mungkin rutenya juga ke Baisha Village. 

Berjalan meninggalkan gerbang Shuhe Old Town....

Menyusuri jalanan Shuhe Rd

Friday, 13 November 2015

Potret Shuhe Old Town, Lijiang

Shuhe Old Town, Lijiang, Yunnan Province, China
30 May 2015
Shuhe ( 河)Old TownDalam bahasa Naxi, Shuhe berarti sebuah desa di kaki sebuah puncak “a village at the foot of a peak”. Mungkin puncak yang dimaksud di sini adalah Jade Dragon Snow Mountain (Gunung Salju Naga Giok). Nama lainnya adalah Longquan Village yang secara harfiah berarti desa naga musim semi. Sebelum adanya Lijiang Old Town, di sinilah tempat tinggal nenek moyang etnis Naxi.

Terletak di sebelah utara atau berjarak sekitar 5 km dari pusat kota Lijiang. Sangat mudah caranya menjangkau Shuhe Old Town. Dari halte bus Xianggeli Ave, saya menaiki  bus kota Lijiang bernomor 6. Jika berangkat dari kawasan Lijiang Old Town, bus nomor 6 ini juga akan mengantarkan kita ke Shuhe Old Town

Thursday, 12 November 2015

Time of Lijiang, Calm Morning View!

Xianggeli Ave, Lijiang, Yunnan Province, China
30 May 2015
Zaoshang hao....!! :)
Inilah pagi kedua saya di Lijiang. 
Begitu melangkahkan kaki ke luar pagar Time of Lijiang, disambut dengan suasana pagi yang sangat menyenangkan hati. Pagi yang cerah berlatar keindahan panorama di bawah kaki Gunung Salju Naga Giok. Di langit terlihat berwarna biru bersih,  udara pagi  yang sejuk dan segar khas dataran tinggi.

Wednesday, 11 November 2015

Jatuh Cinta dengan Sup Daging Yak di Restoran Weishan Halal Beef, Lijiang


Melihat foto makanan khas Yunnan yang satu ini membuat saya ngiler. Slurppp! Mengenang kelezatan rasanya membuat saya ingin kembali ke Yunnan #modus.

Entah apa nama sebenarnya dari semangkuk makanan tersebut!! Yang jelas makanan berat ini adalah seperti sup dengan bahan utamanya daging yak. YAK!! Hewan sejenis sapi yang banyak hidup di daerah Pegunungan Himalaya dan wilayah sekitarnya, termasuk Dataran Tinggi Yunnan. Daging yak menjadi salah satu menu santapan utama masyarakat Lijiang

Tuesday, 10 November 2015

Potret Lijiang Old Town

Lijiang Old Town, Yunnan Province, China
29 May 2015
Cerita hari pertama saya menjelajah Lijiang Old Town dimulai dari Black Dragon Pool, kemudian berjalan kaki menyusuri jalanan kota tua ini hingga secara tak sengaja menemukan gerbang masuk ke Lion Hill Scenic Area. Mencapai puncak bukit Lion Hill demi melihat pemandangan keseluruhan kota Lijiang, dilanjut kan menerobos kawasan hutan pinus Yunnan. Dalam perjalanan pulang, saya kembali menyusuri sudut-sudut jalanan kota Lijiang Old Town. Atmosfer wisata turistik memang sangat kentara di sini. Saya pun menutup perjalanan hari ini dengan menuntaskan rasa lapar di sebuah restoran halal Lijiang.

Potret kota tua Lijiang di sepanjang jalan yang saya dilewati, dapat dilihat dalam dokumentasi berikut ;


Monday, 9 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town...part 4


Pesona tersembunyi dari Lion Hill, bukit di sebelah barat Lijiang Old Town memang tak ada habisnya. Dari bukit ini tentu saja kita bisa menikmati keindahan panorama Lijiang dari ketinggian Selain itu kesejukan alami hutan pinus Lion Hill menurut saya juga tak kalah menarik untuk dijelajah. Saya sendiri masih penasaran ingin mencari lokasi pandang Lijiang Old Town tersembunyi lainnya dari bukit ini. Dari lokasi pandang tempat saya berdiri (foto di atas), saya lalu berjalan ke arah selatan menyusuri jalan setapak di lereng bukit, lebih jauh masuk ke dalam hutan pinus Lion Hill .

Sunday, 8 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town...part 3


Menikmati keindahan panorama Lijiang dari ketinggian Lion Hill Scenic Area. Mengutip informasi yang tertulis di tiket masuk Lijiang Lion Hill Scenic Area : Lion Hill (狮子山/ Shīzi shān) terletak di tengah kota Lijiang. Mencakup area seluas 23 Ha yang ditumbuhi pepohonan pinus Yunnan, 40 pohon diantaranya berusia lebih dari 800 tahun. Hutan ini merupakan rumah bagi burung-burung endemik Lijiang yang memiliki suara yang sangat indah. Di puncak bukitnya, berdiri landmark dari kota Lijiang yaitu Wangu Pagoda. Dengan ketinggian pagoda mencapai 33 meter dan memiliki 16 pilar utama dengan ketinggian 22 meter, pilar kayu beraksitektur tersebut sama sekali tidak memiliki sambungan. Jika kita menaiki pagoda ini hingga ke lantai paling atas, kita dapat melihat dengan jelas pemandangan Lijiang berlatar Jade Dragon Snow Mountain di sebelah utara, Old Town Lijiang di sebelah  timur, perkampungan etnis Naxi (Naxi Village) di selatan dan kota modern Lijiang di sebelah barat. Di sinilah kita dapat melihat keindahan Lijiang seutuhnya dalam satu tempat yaitu puncak Wangu Pagoda, Lion Hill

"Wahhh,, membaca informasi ini membuat saya semakin tak sebar untuk segera melihat bentuk rupa Lijiang dari ketinggian Lion Hill.. Baiklah…Ayo bersemangat untuk berjalan kaki menuju puncak Lion Hill!”.

Saturday, 7 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town…part 2

Postingan sengaja diawali dengan foto solo kakak Khairani berpose andalan "Smile All The Time" di Lijiang Old Town. Supaya si kakak semangat merangkai kata & gambar di blog ini ..#H-sekian hari menjelang cuti  :D

Setelah menuntaskan rasa penasaran menjelajah kawasan Black Dragon Pool dan sekitarnya, saya berjalan kembali ke Yuhe Square. Dari sini saya belum memutuskan kemana tujuan jelajah Lijiang Old Town saya selanjutnya. Saya lalu membungkus kembali peta panduan Lijiang Old Town yang ada di tangan. Kemudian berjalan mengikuti keinginan kemana kaki hendak melangkah. 

Friday, 6 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town…part 1

Lijiang, Yunnan Province, China
29 May 2015
LIJIANG!! Meskipun hanya sebuah kota kecil di Dataran Tinggi Yunnan, China tetapi Lijiang adalah salah satu destinasi perjalanan yang sejak lama membuat saya penasaran. Sebuah kota tua dengan sejarah panjang lebih dari 800 tahun. Nama lain dari kota ini adalah Dayan Old Town (大研古城). Ketika kaisar Kublai Khan memerintah Dinasti Yuan (1260–1294), Lijiang merupakan pusat politik, budaya, dan pendidikan Provinsi Yunnan. Dan juga merupakan kota perdagangan terpenting "Ancient Tea Horse Route" yang menghubungkan Provinsi Yunnan dan daerah lainnya di daratan China, Tibet, India, hingga ke negara-negara Asia lainnnya. Jejak sejarah panjang kota Lijiang hingga kini tetap lestari di Kota Tua Lijiang. Jika mengunjungi kota ini konon katanya kita seperti sedang terlempar ke masa keemasan Lijiang ratusan tahun yang lalu.

Lijiang Old Town (丽江古城/ Lìjiāng Gǔchéng)... Kota yang berstatus sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (UNESCO’s World Heritage Sites) ini berada di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Dikelilingi pegunungan dengan puncak tertingginya adalah Jade Dragon Snow Mountain (5,596 mdpl). Panorama alam Kota Tua Lijiang tak perlu diragukan lagi keindahannya. Mencakup area seluas 3.8 km2, bangunan-banguan di kota ini merupakan arsitektur tradisional etnis Naxi. Tidak seperti kota lainnya di daratan China yang kebanyakan mempunyai tembok atau pagar, bangunan tua di kota ini  tidak terdapat tembok pemisah. Di setiap jalanan kota mengalir kanal-kanal air yang sangat jernih dan bersih. 

"Nahhh,, semakin penasaran kan kak untuk melihat lebih dekat Lijiang Old Town!  Berikut cerita perjalanan saya menjelajah kota ini…"

Thursday, 5 November 2015

Time of Lijiang, Zǎoshang hǎo!

Zaoshang hao.....!!
Inilah pagi pertama saya di Lijiang. 
Setelah melepas lelah pasca perjalanan kemaren, tubuh pun kembali berenergi. Apalagi ketika melihat suasana pagi di sekeliling Time of Lijiang, semakin membuat saya bersemangat untuk segera melangkahkan kaki, menjelajah kota Lijiang.  

Wednesday, 4 November 2015

Solo Traveling Bukan Berarti Fakir Bicara

Lijiang, Yunnan Province, China (2015)
Jika ditanya apa yang paling saya kangenin ketika melakukan perjalanan seorang diri ke suatu negara asing. Dimana orang-orang di negara tersebut menggunakan bahasa yang tidak saya mengerti sama sekali. Salah satu jawabannya adalah KANGEN BICARA!! :) #simple :), ya kan kak?.

Meskipun demikian melakukan perjalanan seorang diri menjelajah negeri asing tersebut tak lantas membuat perjalanan kita menjadi membosankan kak!.

Monday, 2 November 2015

Time of Lijiang, Xièxiè :)


Postingan ini khusus untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Zhang, Hui, dan pacarnya Hui. Terima kasih sudah bersedia memberikan saya tempat menginap di Time of Lijiang. Terima kasih atas sambutan hangat dan keramahtamahan yang kalian berikan:). Membuat cerita perjalanan saya di Lijiang menjadi berwarna dan tak terlupakan.

Sunday, 1 November 2015

Welcome to Negeri Salju Naga Giok, Lijiang!

Negeri di kaki Gunung Salju Naga Giok
Lijiang, Yunnan Province, China

Gak  terasa sudah masuk November saja ya kak!, perasaan baru kemaren awal tahun, eh tiba-tiba ini sudah hampir di penghujung tahun 2015 saja. Perasaan baru saja cuti kemaren eh ini udah mau cuti lagi #maunya #hehe…Meskipun lagi #sok sibuk-sibuknya buat desain rencana penambangan 2016,  membuat rencana traveling eh menulis cerita traveling maksudnya :) juga harus semangat untuk diposting di blog ini #intermezzo #semangatbegadangsikakak :) !.

Membaca judul di atas berasa gimana gitu ya kak, hehe..Yapp, postingan ini adalah kelanjutan cerita perjalanan saya menjelajah Provinsi Yunnan bulan Mei yang lalu.

Wednesday, 21 October 2015

From The Train Window, Kunming - Lijiang

From The Train  Window, Kunming - Lijiang
28 May 2015
Ketika berada diantara orang-orang yang bahasanya saya tak mengerti, hanya bisa berbicara bahasa isyarat & senyum kepada teman sebangku :), maka salah satu cara menikmati perjalanan kereta api China adalah melihat panorama alam Provinsi Yunnan ke luar jendela kereta . 

Kamis, 28 Mei 2015. Kereta bernomor K9612 bergerak perlahan meninggalkan (昆明)Kunming Railway Station pada pukul 09.50 pagi. Kini saya berada di gerbong 14, duduk di sebuah kursi dekat jendela dimana di sebelah saya duduk seorang ibu & anaknya yang remaja lalu berhadapan dengan bangku kami adalah pasangan muda dan seorang ibu. Kereta api China yang saya naiki ini adalah kelas hard seat dengan formasi tempat duduk 3-2.

Tuesday, 20 October 2015

Petunjuk Arah Kunming Railway Station

Kunming Railway Station
Berikut adalah ulasan petunjuk arah Kunming Railway StationBagaimana caranya sampai ke stasiun ini dengan menggunakan bus kota dari kawasan Jinbi Square. Bagaimana cara menukar print out online train ticket yang kita miliki ke tiket asli. Bagaimana caranya naik ke kereta api China, dan sebagainya. Semoga bermanfaat kakak....

Monday, 19 October 2015

Begini Caranya Membeli Tiket Kereta Api China!

Kereta Api China (sumber gambar : http://www.china-railway.com.cn/)
Sebagai negara terluas ketiga di dunia dengan luas wilayah daratan sebesar 9,32 juta km persegi, China memiliki jalur kereta api terpanjang ketiga di dunia, panjangnya sekitar 91.000 km. Dua kali lebih panjang dari diameter planet bumi!. Tak heran kereta api di Negara Tirai Bambu menjadi alat transportasi paling penting, terutama untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Kereta api di China juga menjadi transportasi paling favorit yang tak pernah sepi penumpang. Selain cepat, bebas macet, dan harganya relatif terjangkau oleh semua kalangan masyarakat di negara berpenduduk 1,37 milyar ini.

Karena itulah ketika berencana akan melakukan perjalanan antar daerah di Provinsi Yunnan, saya pun ingin merasakan perjalanan kereta api China untuk pertama kalinya. Nahh,  di postingan ini saya akan berbagi informasi bagaimana caranya membeli  tiket kereta api China (baik itu secara langsung di train station maupun secara online) dan apa-apa saja yang perlu diperhatikan. 

Saturday, 17 October 2015

Pulang : Perjalanan dari Sibolga ke Rantauprapat

Sibolga, 27 September 2015
Rasanya waktu sehari dua malam di kota Sibolga memang tak cukup untuk menjelajah setiap sudut Negeri Wisata Sejuta Pesona. Padahal masih banyak destinasi wisata yang ingin dikunjungi bukan hanya kota Sibolga tetapi juga daerah-daerah Tapanuli Tengah lainnya. Penasaran dengan pesona keindahan Pulau Mursala, Pulau Poncan, Pulau Panjang dan pulau-pulau lainnya di perairan Teluk Tapian Nauli. Ingin menyusuri semua daerah pesisir pantai Tapanuli Tengah yang memiliki panjang garis pantai sejauh 200 km membentang dari perbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan di selatan hingga ke utara berbatasan Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Belum puas menjelajah pesona keindahan alam perbukitannya. Dan ingin mempelajari lebih jauh tentang kehidupan masyarakat lokal Tapanuli Tengah yang multietnis tetapi hidup sangat harmonis #nahyanginimodus :). Belum sempat melihat SMA Negeri 1 (Plus) Matauli Pandan, SMA  yang katanya terluas di Asia Tenggara, yang dulu pernah menjadi list sekolah impian saya #curhat. Setelah membaca di blog ini membuat saya berguman “Mengapa kemaren tidak menyempatkan untuk berkunjung ke sini ya”.

Friday, 16 October 2015

Menghabiskan Senja di Pesisir Pantai Kota Sibolga

Senja di Pesisir Pantai Kota Sibolga
Pukul 5 kurang sepuluh menit sore kami beranjak dari penginapan, mengambil jalan kiri, berjalan menuju persimpangan Sibolga Square dan Jalan Brigjen Katamso lalu belok kiri menyusuri jalan ini hingga ke ujung. Hanya berjalan kaki sekitar 400 meter, kini kami sudah berada di pesisir pantai Kota Sibolga. Saya tidak tahu apa nama sebenarnya pantai ini. Karena Hotel Wisata Indah persis berada di bibir pantainya, oleh kebanyakan orang dinamai Pantai Wisata Indah.

Di sinilah kami menghabiskan senja, menikmati keindahan panorama matahari tenggelam dari pesisir pantai Kota Sibolga. Sembari melihat keramaian masyarakat lokal di sini. Ada yang berenang, berolahrga di tepian pantai, berfoto-foto ataupun sekedar bersantai menikmati kesejukan udara Sibolga di sore hari.

Thursday, 15 October 2015

Menyusuri Keindahan Pesisir Pantai Pandan, Tapanuli Tengah

Panorama Pesisir Pantai Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
Tadinya berencana setelah menjelajah puncak Tangga Seratus, kami langsung menaiki angkot ke Pantai Pandan, salah satu destinasi wisata alam pantai yang paling populer di Sibolga. Namun udara terik kota Sibolga di siang hari membuat tubuh berpeluh keringat. Apalagi sehabis naik turun perbukitan, rasanya ingin mengademkan tubuh sejenak di kamar hotel. Baiklah, karena merasa sudah tidak nyaman, saya pun mengajak Ratna untuk kembali ke penginapan dulu. Setelah makan siang, beristirahat sejenak, kemudian sehabis dzuhur barulah kami berangkat ke Pantai Pandan.

“Siang hari kok ke pantai kak?”. Mungkin ada yang bertanya demikian. Jawabannya sederhana : saya ingin melihat keindahan Pantai Pandan yang katanya memiliki hamparan pasir putih bersih,  air laut berkilau diterpa cahaya matahari dan langit biru dan  waktu terbaik untuk menikmati panorama tersebut adalah di siang hari saat cuaca cerah.  

Wednesday, 14 October 2015

Pemandangan Sekitar PIA Hotel Pandan, Tapanuli Tengah

Berhubung tidak jadi menginap di PIA Hotel atau yang dulunya bernama Hotel Bumi Asih Pandan Beach Resort . Dan hanya bisa melihat bangunan luar hotel ini ketika berkunjung ke Pantai Pandan, jadi hanya bisa share foto-foto pemandangan sekitar PIA Hotel saja yaa.!! Mana tahu ada traveler sekalian yang berencana menginap di sini namun penasaran dengan view sekitarnya :). Sekedar menginformasikan kembali bahwa kamar hotel PIA Hotel yang langsung menghadap ke Samudera Hindia ini pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar film Mursala, film yang dibintangi Rio Dewanto & Titi Rajo Bintang (salah satu film Indonesia favorit saya nih:) ).

Berikut Pemandangan Sekitar PIA Hotel Pandan, Tapanuli Tengah ;

Menikmati Panorama Kota Sibolga dari Puncak Tangga Seratus

Panorama Kota Sibolga dilihat dari Puncak Tangga Seratus
Ketika berkunjung ke suatu kota, kegiatan traveling yang paling saya sukai adalah melihat pemandangan kota tersebut dari ketinggian. Itulah mengapa saya memasukkan Tangga Seratus Sibolga menjadi list destinasi wisata Sibolga yang tidak boleh dilewatkan. Karena dari atas bukit Tangga Seratus inilah tersuguh panorama Kota Sibolga berlatar laut dengan pemandangan yang luar biasa indahnya .

Tuesday, 13 October 2015

Menyusuri Kawasan Sibolga Square di Pagi Hari

Suasana Sibolga Square di pagi hari
26 September 2015
Pagi pertama kami di kota Sibolga, diawali dengan cerita berjalan kaki menyusuri kawasan Sibolga Square dan jalan-jalan di sekitarnya. Menghirup udara segar pagi hari Sibolga, sekedar menambah mood untuk memulai perjalanan kami menjelajah Sibolga seharian. Jalan Ahmad Yani terlihat begitu lengang dan sepi di awal pagi, kontras berbeda dengan pemandangan kemaren malam, ketika pertama kali kami tiba di sini. Semburat warna langit di atas sana menunjukkan tanda bahwa cuaca Sibolga hari ini akan cerah seharian, mudah-mudahan!!.   

Monday, 12 October 2015

Menginap di Hotel Mutiara Indah, Sibolga

Sehari sebelum keberangkatan ke Sibolga...Dari beberapa pilihan hotel/penginapan yang ada di kota Sibolga dan sekitarnya, saya membayangkan betapa menyenangkan jika menginap di kamar dengan view menghadap ke laut. Salah satu hotel dengan review terbaik yang saya baca di internet adalah Hotel Bumi Asih Pandan Beach Resort atau yang kini dinamai PIA Hotel. Hotel ini berlokasi di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah atau berjarak sekitar 9 km dari pusat kota Sibolga. Meskipun menurut saya biaya menginap di sini terbilang lumayan mahal, berkisar antara 330 ribu hingga 830 ribu rupiah per malamnya, tentunya sebanding dengan pemandangan luar biasa menghadap Pantai Pandan yang bisa dilihat dari kamar PIA Hotel jika Anda menginap di sini. Sayangnya karena semua kamar di PIA Hotel sudah full booked di tanggal saya akan menginap, buyarlah angan-angan saya untuk menginap di hotel yang pernah dijadikan salah satu lokasi syuting film Mursala (2013) tersebut #lol.

Pemandangan laut dari kamar PIA Hotel di Film Mursala
"Clarita merenungi kelanjutan hubungannya dengan Anggiat"

Saturday, 10 October 2015

Perjalanan dari Rantauprapat ke Sibolga

Dari Rantauprapat ke Sibolga yang berjarak 282 km dapat ditempuh dengan lama perjalanan 7-8 jam
Meskipun sejak kecil hingga remaja, saya menghabiskan masa-masa tersebut di Rantauprapat, ibukota Labuhan Batu, salah satu kabupaten yang terletak di kawasan timur Sumatera Utara. Jujur... belum semua kabupaten yang ada di provinsi kampung halaman saya ini, saya kunjungi. "Maklum si kakak kini jarang pulang! #caricarialasan #lol". Salah satunya adalah belum pernah bertandang ke Sibolga, Tapanuli Tengah. Kabupaten di pesisir Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara ini sebenarnya telah lama membuat saya penasaran. Letak geografisnya yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah timur dan dilingkupi rangkaian Bukit Barisan di sebelah barat adalah pesona keindahan alam khas Kabupaten Tapanuli Tengah. Dari wisata pegunungan hingga wisata bahari, semuanya ada di kabupaten yang dijuluki Negeri Wisata Sejuta Pesona ini. 

"Tak kenal maka tak sayang..Bagaimana mau cinta dengan wisata daerah sendiri jika tak mau menjelajahinya.."

------------------

Sunday, 20 September 2015

Drama Pencarian Kunming Railway Station

Selama traveling di Provinsi Yunnan, bahasa menjadi kendala saya untuk berkomunikasi dengan masyarakat lokal. Apalagi ketika saya menggunakan bus kota di Kunming, Lijiang dan Shangrila tak pernah saya menemukan supir bus yang bisa berbahasa Inggris. Peta jalur perjalanan bus di setiap halte semuanya ditulis dalam aksara China. Jadi cerita salah naik bus, tempat tujuan terlewatkan ataupun bingung dengan rute bus adalah hal yang harus dihadapi dengan senyuman bukan dengan panik :D.

Untungnya petunjuk nama jalan di kota Kunming tidak hanya ditulis dalam aksara China tetapi juga tulisan latin. Meskipun tidak bisa berbahasa China apalagi membaca tulisannya, petunjuk nama jalan yang ditulis huruf latin ini sangat membantu petunjuk keberadaan kita.

Sesuai judul di atas "Drama Pencarian Kunming Railway Station", inilah pengalaman saya tersesat menaiki bus kota Kunming karena tak tahu tempat pemberhentian halte bus terdekat stasiun kereta api Kunming.

Saturday, 19 September 2015

Mengintip Kegiatan Bersantai Masyarakat Kunming di Dianchi Haigeng Park

Mengintip Kegiatan Bersantai Masyarakat Kunming di Dianchi Haigeng Park
Dari stasiun cable car Dianchi, saya berjalan kaki menuju gerbang barat Dianchi Haigeng Park. Saya pun menyusuri jalur pejalan kaki taman ini. Mengintip kegiatan bersantai masyarakat Kunming di sini.

Udara tidaklah begitu panas di antara pertengahan waktu siang dan sore. Pepohonan yang tumbuh di taman ini melindungi pengunjung dari sengatan panas matahari. Angin berhembus dari arah Danau Dianchi semakin menambah sejuk kawasan ini. Tak heran, orang-orang yang berkunjung ke sini semakin ramai saat menjelang sore. Kelompok orang tua, anak muda, keluarga, pasangan dan perorangan memadati taman di tepian Danau Dianchi, suasananya lebih ramai jika dibanding tadi pagi ketika pertama kali saya datang berkunjung ke taman ini.

From The Cable Car Window, Xi Shan – Dianchi

From The Cable Car Window, Xi Shan – Dianchi
Setelah berjalan kaki sangat santai dari Bridge of Heaven menghabiskan waktu sekitar 30 menit, sampailah saya di gerbang Longmen Scenic Area. Dari sini saya bergegas menuju stasiun cable car Xi Shan. Kembali menaiki kereta gantung menuju Dianchi Haigeng Park. Sekedar informasi jam beroperasi terkahir kereta gantung adalah pukul 5 sore. Perlahan kereta gantung meluncur tajam di ropeway, menuruni perbukitan Xi Shan. Hahhh,, lagi-lagi saya dibuat deg-degan apalagi hanya saya seorang diri di dalam kereta gantung. Begitu berada di jalur ropeway horizontal barulah saya bernafas lega. Perjalanan kereta gantung dari Xi Shan menuju tepian Danau Dianchi selama 16 menit menjadi sangat menyenangkan ketika memandang panorama yang begitu mempesona kala cuaca Kunming cerah seperti ini.

Melongok Keindahan Danau Dianchi dari Xi Shan Highway, Kunming

Xi Shan Highway, Kunming, Yunnan Province, China
27 May 2015
Bagi saya menikmati keindahan Danau Dianchi, danau terbesar di Provinsi Yunnan, memang tak ada bosannya. Setelah mendaki perbukitan Xi Shan hingga ke Dragon Gate, lalu kembali ke Bridge of Heaven , tak ada ruginya untuk terus berjalan kaki hingga ke ke gerbang Longmen Scenic Area. Karena dari jalan raya Xi Shan (Xi Shan Highway) inilah kita bisa melihat sudut lain keindahan Danau Dianchi yang tersembunyi. 

Friday, 11 September 2015

Menelusuri Keindahan Alam Tebing Perbukitan Xi Shan, Kunming...part 2

Longmen Scenic Area, Western Hills, Kunming, Yunnan Province, China
27 May 2015

Sebelumnya...Menelusuri Keindahan Alam Tebing Perbukitan Xi Shan, Kunming part 1

Setelah menunggu beberapa menit, shuttle car yang seharusnya bisa diisi oleh 12 – 14 orang penumpang, hanya diisi oleh 3 orang saja (supir, saya, dan seorang pengunjung). Tidak menunggu lebih lama lagi, shuttle car pun melaju di atas jalan beraspal. Menyusuri jalan yang relatif horizontal, terkadang mendaki dan berkondisi bagus dan mulus. Sepanjang sisi kiri jalan dibatasi pembatas beton karena berbatasan langsung dengan jurang perbukitan Xi Shan.  Di sisi luar pembatas beton tersebut ditumbuhi barisan pohon pinus yang sangat rimbun. Sedangkan di sisi kanan jalan tepat berada di bawah tebing yang di atasnya ditumbuhi berbagai jenis pohon dan semak belukar. Di perjalanan, saya melihat beberapa orang tua berjalan kaki menuju gerbang Longmen Scenic Area. "Sepertinya pulang nanti saya akan berjalan kaki, gak boleh kalah dengan orang tua yang saya lihat tadi #sambilsemangatinkaki :)".