Wednesday 7 June 2017

Hatyai Punya Cerita

Hatyai….Hanya berjarak 56 km dengan perbatasan daratan Thailand – Malaysia (Dannok – Bukit Kayu Hitam). Cukup dekat memang. Thailand rasa Malaysia begitulah yang saya rasakan. Karena lebih seringnya saya menggunakan bahasa Melayu. Lebih mudah menemukan penduduk lokal yang bisa bicara Melayu daripada bahasa Inggris. Nak cakap Thai, ai tak paham. Tahunya hanya sawaddee ka & kobkhunka. Ada manfaatnya juga, saya suka nonton Upin Ipin.

Begitulah kak, tak perlu jago bahasa Inggris apalagi bahasa Thailand. Modal berbicara bahasa apalagi bisa bahasa Melayu itu sudah paling oke ketika travelling ke Hatyai. Contoh kasus; dengan Edwin staff The Aree yang ternyata aslinya orang KL, saya pun ngobrol dengannya dengan bahasa Melayu. Bang Mutholib, driver tuk tuk kita di Songkhla yang meskipun orang Thailand tulen ternyata bisa juga cakap Melayu, buk-ibuk penjual makanan baik di Kimyong Market maupun di Floating Market, bicaranya dengan kita juga menggunakan bahasa Melayu.

Ketika berkunjung ke  Floating Market, Hatyai
Ke sininya bahagia, pulangnya sengsara ≠dramamencarituktuk

Tuesday 6 June 2017

Transportasi Umum di Hatyai, Songkhla

Songthaew di Kota Hatyai
Mana tahu ada yang penasaran tentang transportasi umum di Hatyai, Songkhla. FYI, transportasi umum/lokal di sini belumlah secanggih di Bangkok yang punya Bangkok Sky Train (BTS). Kota ini hanya punya 4 jenis transportasi lokal yakni minivan, motorbike, songthaew & tuk tuk.

Monday 5 June 2017

Jalan - Jalan di Hatyai ≠13Februari2017

''Yes, I did that. MIP ≠seragamkerja episode Hatyai :)' 
13 Februari 2017, hari kedua sekaligus menjadi hari terakhir kita di Hatyai….Pagi ini kita mau menengok landmark ikonik Hatyai. Kemudian siangnya nanti kita jalan kaki jelajah kawasan di sekitaran hostel saja. Malam nanti kita pulang, naik bus ke KL. Begitulah rencana perjalanan kita hari ini.

Sunday 4 June 2017

Hunting Kulineran Halal di Hatyai

Khlong Hae Floating Market, Hatyai
Di Songkhla dan Hatyai, acapkali kita bertemu wanita aka ibu-ibu berhijab. Tak heran karena memang jumlah penduduk muslim di sini terbilang banyak, baik itu yang memang orang asli Thailand maupun keturunan Melayu. Jadinya untuk menemukan makanan halal pun tak sulit. Sangat mudah menemukannya di Kim Yong Market apalagi di Khlong Hae Floating Market itu gudangnya kulineran halal Hatyai. Buat traveler muslim, kedua destinasi ini wajib dikunjungi bila ingin hunting kulineran halal.

Saturday 3 June 2017

3 Jam Santai di Samila Beach, Songkhla

Brand ambassador of Samila Beach #khayalanseorangtravelscapeengineer
Tiga jam santai di Songkhla kita hanya berkunjung ke kawasan Samila Beach. Huahhh,,betah ya kak, lama – lama di pantai? Yak, inilah jalan – jalan paling santai menurut saya. Menjelajah semenanjung Samila Beach dari barat, utara hingga ke timur yang tak begitu jauh saja kita naik tuk tuk.

Friday 2 June 2017

Dari Hatyai ke Songkhla ≠12Februari2017

Clock Tower (หอนาฬิกา), Hatyai
FYI, Songkhla (bahasa Thai: สงขลา, bahasa Melayu: Singgora) adalah nama sebuah provinsi (changwat) di Thailand bagian selatan. Memiliki luas wilayah sekitar 7.393,9 km2. Ibukotanya berada di kota Songkhla. Kotanya berhadapan langsung dengan Teluk Thailand dan Laut China Selatan. Nah menariknya, kota Songkhla ternyata bukanlah kota terbesar di provinsi ini. Hatyai, sebuah kota distrik (amphoe) yang memiliki populasi penduduk lebih banyak dari kota Songkhla, inilah kota terbesar di Provinsi Songkhla.

Berbicara manakah yang menarik Hatyai atau Songkhla. Menurut saya, dua-duanya menarik. Sama-sama wajib dijelajah bila berkunjung ke Provinsi Songkhla. Panorama pesisir Songkhla yang berhadapan langsung dengan laut Teluk Thailand & Laut China Selatan menjadi daya tariknya. Dan Hatyai punya panorama memukau dari puncak bukit Hatyai Municipal Park, ikonik Hatyai yakni Standing Buddha ada di sini.

Thursday 1 June 2017

Menginap 2 Malam di The Aree Hat Yai Hostel

Selama 2 malam di Hatyai, kita menginap di The Aree Hat Yai Hostel. Hostel ini berlokasi di downtown/pusat kota dimana dekat dengan Hatyai Railway Station. Meskipun waktu booking belum memutuskan apakah ke Hatyai naik kereta atau bus, saya memilih untuk menginap di The Aree Hat Yai Hostel saja. Dari sini, Clock Tower, Kim Yong Market, Yongdee Market, Suntisuk Market, Asia Market, Hatyai Railway Station dan sekitarnya dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki.

Alasan lainnya tentu saja karena biaya menginapnya berada pada daftar teratas penginapan murah Hatyai dan ratingnya superb pula. Kita menginap di sebuah kamar bertipe private dormitory. Total biaya yang kita bayarkan 900 THB. Bila dikonversi ke rupiah per orangnya 171.000 IDR.

The Aree Hat Yai Hostel (source : booking.com)