Showing posts with label Indonesia - Sumatera Utara. Show all posts
Showing posts with label Indonesia - Sumatera Utara. Show all posts

Tuesday 23 May 2017

Kekalutan Hati di Langit Kualanamu (KNO) – Penang (PEN)

Ilustrasi foto di langit Kualanamu
Si kakak mah bukan termasuk pejalan yang  sering – sering kali naik pesawat, palingan setiap 2 bulan. Ya iyalah masih kalah sama mbak-mbak pramugari. Pertama kali naik pesawat tahun 2010, ketika itu rasanya senang sekali. Kedua kali dan selanjutnya pun masih tetap exciting, maklum newbie kak. Paling senang bila dapat duduk di kursi dekat jendela. Saya suka memandang panorama dari ketinggian di luar sana. Tetapi entah mengapa semakin ke sini jujur saya semakin pobia sama yang namanya turbulensi. 

Saturday 6 August 2016

Pengalaman Perdana Terbang dengan Malaysia Airlines


Jumat, 15 Juli 2016...Adalah pertama kalinya bagi saya menaiki Malaysia Airlines (MAS). Terbang dari Medan (KNO) ke Kuala Lumpur (KUL) kemudian transit berpindah ke terminal keberangkatan domestik, lanjut menuju Tawau (TWU). 

Jujur awalnya saya merasa ragu untuk menaiki maskapai Negeri Jiran ini. Apalagi kalau bukan karena parnonya saya mengingat insiden terburuk yang pernah menimpa Malaysia Airlines, hilangnya MH370 dan jatuhnya MH17. “Maaf ya, jika ini membuka lagi kenangan buruk, keluarga yang menjadi korban insiden”. Tapi ya sudahlah! Mau secanggih apapun pesawatnya, betapapun berpengalaman pilot yang menerbangkannya, betapapun buruk kondisi cuaca saat terbang hanya karena ijin Allah lah sebuah perjalanan itu terlindungi. Bismillah! Saya pun memberanikan menaiki maskapai ini.

Friday 5 August 2016

Sepanjang Jalan dari Rantauprapat ke Gunung Tua (pergi pulang sehari)


Postingan ini ditujukan khusus untuk kakak yang ingin bernostalgia dengan sepanjang jalan dari Rantaurapat (ibukota Kabupaten Labuhan Batu) hingga ke Gunung Tua (ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara), Provinsi Sumatera Utara. Sekedar bernostalgia, manatahu di antara kakak sekalian ada yang kampung halamanannya di sepanjang jalan lintas kabupaten di Provinsi Sumatera Utara ini. 

Bagi saya sendiri postingan random ini adalah sebagai kenangan di masa mendatang, pengingat bahwa pernah suatu hari (Rabu, 13 Juli 2016) saya, adik dan ayah saya berkendara melewati sepanjang jalan Rantauprapat – Gunung Tua. “Bah, si kakak terlalu banyak kali nostalgianya” . Hehe

Paling tidak foto-foto di sini, mungkin dapat menjadi referensi gambaran kondisi jalan terkini dari ibukota Kabupaten Labuhan Batu hinga ke ibukota Kabupaten Padang Lawas Utara. Semoga bermanfaat!

Wednesday 3 August 2016

Berwisata Sejarah ke Candi Bahal, Padang Lawas Utara

Jika ada yang bilang bahwa di Sumatera Utara ada candi berumur 1000 tahun lebih, jangan terkejut kak!. Itu memang benar adanya. Pasti penasaran kan bagaimana bentuk nya dan apakah candi tersebut semegah candi-candi popular tanah Jawa?. 

Foto saya di bawah ini menjawab pertanyaan di atas! ....
photo by Dek Ratna
Namanya Candi Bahal dikenal juga dengan nama Candi Portibi atau dalam bahasa setempat dinamakan Biaro Bahal.

Lokasi Candi Bahal….Secara administratif Candi Bahal berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara dan berjarak 430 km dari Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

Sebenarnya ada puluhan reruntuhan candi yang tersebar di Desa Bahal. Hanya saja hingga kini baru Candi Bahal I, II, dan III yang berhasil dipugar.  Ketiga candi ini lokasinya berdekatan. Dan Candi Bahal I adalah yang terbesar. Ukuran bangunan candi ini memang terbilang kecil namun keunikan dari Candi Bahal terletak pada warna bangunannya yaitu merah bata. Ya’, candi ini memang dibangun dari material batu bata dan diperkirakan dibangun pada abad ke-11.

Ketika membaca penjelasan tentang Candi Bahal di wikipedia saya pun baru ngeh ternyata candi ini berusia lebih tua dari candi Angkor Wat (dibangun abad ke-12) di negara Kamboja. “Saya pun sejenak terdiam ! Masa’ iya Angkor Wat di Kamboja yang terpisah 2300 km jauh di sana saja sudah pernah saya kunjungi sedangkan Candi Bahal yang hanya 154 km dari kampung halaman saya, Rantauprapat belum pernah saya lihat. Padahal dulu sewaktu SD, gambar Candi Bahal seringkali saya pandangi di RPUL, buku favorit saya”. 

Friday 29 July 2016

Jalan - Jalan ke Tanjung Sarang Elang, Labuhan Batu

Rantauprapat, 12 Juli 2016. Masih tentang trip edisi lebaran, tiba-tiba hari ini saya ingin sekali ke Tanjung Sarang Elang. Penasaran setelah mendengar cerita orang tua saya yang katanya kondisi jalan raya dari Rantauprapat ke sana sudah sangat bagus. Penasaran pula karena daerah pesisir Kabupaten Labuhan Batu yang paling jauh yang pernah saya kunjungi hanya sampai Negeri Lama saja. Itupun sudah sangat lama sekali, kira-kira pada tahun 1999-an.


Tanjung Sarang Elang!! Mendengar namanya kita membayangkan suatu tanjung tempat bersarangnya burung elang. Mungkin itulah sejarah asal muasal nama daerah iniTanjung Sarang Elang sebenarnya adalah nama sebuah desa di Kecamatan Panai Hulu, pesisir timur Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi pertemuan aliran Sungai Barumun dan Sungai Bilah, dua sungai besar yang ada di Kabupaten Labuhan Batu yang akhirnya bermuara ke Selat Malaka.

Thursday 28 July 2016

Mampir ke Air Terjun Bah Biak Sidamanik

Jika sudah berada di kebun teh Sidamanik, sempatkan mampir ke Air Terjun Bah Baik. Lokasinya masih dalam kawasan Perkebunan Teh Bah Butong. Saya yang awalnya tak mengenal air terjun ini, tahu namanya setelah membaca postingan travel blogger yang berkunjung ke kebun teh Sidamanik yang katanya ada air terjun yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Ya, namanya unik....Air Terjun Bah Biak.

Mampir ke Air Terjun Bah Biak Sidamanik

Wednesday 27 July 2016

Jalan - Jalan ke Kebun Teh Bah Butong Sidamanik

Kebun Teh Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, 
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
Minggu, 10 Juli 2016Selamat pagi Simalungun, Semangat pagi Indonesia!! Semoga kamu yang sedang membaca postingan ini tidak sedang malungun sama kakak ya’! Hehe. Malungun dalam bahasa batak artinya rindu.

Pagi ini, setelah sarapan pagi kemudian check out dari Hotel Raja, family road trip edisi lebaran berlanjut menuju Sidamanik. Sidamanik merupakan sebuah kecamatan masih di Kabupaten Simalungun. Tujuan kami ke sana yaitu jalan-jalan ke Perkebunan Teh Bah Butong.

Rute jalan menuju ke sana, cukup mudah. Dari Raja Hotel lajukan kendaraan menuju arah Kota Siantar. Tepatnya 1,5 kilometer menuju persimpangan 3 jalan (Jalan Saribu Dolok – Jalan Sisingamangaraja, Pematang Siantar – Jalan Parapat). Dari persimpangan 3 jalan tersebut ambillah jalan yang menuju arah Parapat. Setelah menyusuri Jalan Parapat kurang lebih 2,7 kilometer kita akan menemukan lagi persimpangan jalan yang ditandai dengan sebuah SPBU Pertamina di tengahnya. Ambillah jalan yang lebih kecil atau arah kanan!. Nah jalan yang bernama Jalan Pematang Purba-Parapat inilah akan menuntun kita menuju Sidamanik, kurang lebih 19,5 km lagi. 

Tuesday 26 July 2016

Menginap di Hotel Raja, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun

Tadinya berencana mau mengajak keluarga menginap semalam di Desa Tongging. Namun ternyata sebuah hotel di tepian Danau Toba yang sebelumnya sudah saya incar ternyata fully booked. Jadinya mengikuti saran orang tua saya yaitu pulang kembali ke Siantar sore itu juga dan cari penginapannya di perjalanan saja. Ini menjadi pembelajaran bagi saya, jika traveling bareng keluarga pada waktu musim liburan sebaiknya booking kamar penginapan sebelum hari keberangkatan.

Menemukan pilihan hotel/penginapan di pinggir jalan besar dari persimpangan Jalan Sipiso-piso, Tongging hingga Kota Raya, ibukota Kabupaten Simalungun ternyata tidaklah banyak. Ketika perjalanan hampir mendekati Kota Pematang Siantar atau tepatnya 1,5 kilometer lagi ke persimpangan 3 jalan (Saribu Dolok - Pematang Siantar - Parapat), kami menemukan sebuah hotel di sisi kanan jalan. Namanya Hotel Raja!. Yah, akhirnya di sinilah tempat kami menginap semalam sebelum melanjutkan road trip ke Kebun Teh Sidamanik keesokan paginya.
Bangunan Hotel Raja, dilihat dari Jalan Saribu Dolok ke arah Kota Pematang Siantar

Monday 25 July 2016

Danau Toba : Kepingan Surga di Sepanjang Jalan Desa Tongging hingga Desa Silalahi

Dari kawasan lokasi pandang Bukit Sipiso-piso, road trip berlanjut menuju Desa Tongging, desa di tepian Danau Toba di bawah sana. Inilah tujuan utama perjalanan kami sebenarnya. Rencananya mencari tempat makan siang dulu di Desa Tongging sebelum mencari penginapan. Hahh,, membayangkan kelezatan arsik ikan mas khas Danau Toba! Sungguh tak sabar ingin segera mencicipi lauk favorit itu.

Toba Dream :)

Menuruni jalan perbukitan menuju Desa Tongging benar-benar  seperti berasa sedang dalam turunan roaller coaster. Jalan aspalnya memang mulus tetapi liukan-liukan super tajam dimana di sisi kanannya adalah jurang yang menganga bebas ke arah lembah itu yang buat jantung berdebar-debar. Menaklukkan jalan ini haruslah seseorang yang memiliki kemampuan mengemudi mumpuni. Di saat ayah konsentrasi menyetir, kami antara merasa ngeri karena melihat jalannya tetapi juga terpana melihat pemandangan alam yang terpampang di depan mata. MashaAllah!! 

Sunday 24 July 2016

Menggapai Air Terjun Sipiso-piso

Air Terjun Sipiso-piso
Dari kawasan pandang Danau Toba di Bukit Sipiso-piso, lihatlah tebing batu yang menjulang tinggi di bagian utara sana!. Dari celah tebing tersebut, muncul aliran air yang sangat besar. Mengalir deras terjun bebas, terhempas jatuh hingga ke dasar tebing. Tingginya tebing batu membuat aliran air terjun ini seperti bilah pisau tajam. Inilah Air Terjun Sipiso-piso, dalam bahasa Batak berarti piso atau pisau.

Saturday 23 July 2016

Menengok Pesona Danau Toba dari Bukit Sipiso-piso, Tongging

Pesona Danau Toba dari Bukit Sipiso-piso, Tongging
Di sebelah kiri tikungan jalan, terhampar bentang yang akan membuat siapapun berdecak kagum. Danau Toba kini di depan mata. MasyaAllah! Jika ingin langsung ke Desa Tongging, ambillah jalan kiri. Jika ingin ke Air Terjun Sipiso-piso, ikutilah petunjuk jalan menuju lokasi parkir kendaraan. Ayah pun mengambil jalan menuju parkiran. Memasuki kawasan Air Terjun Sipiso-piso, kita harus membayar tiket masuk 7.000 rupiah per orang dan biaya parkir mobil 5.000 rupiah saja. Cukup murah meriah, mengingat status kawasan ini adalah destinasi wisata alam andalan Sumatera Utara.

Bukit Sipiso-piso!!. Di sinilah tempat kami berdiri sekarang. Bukit di sebelah utara Danau Toba tempat jatuhnya Air Terjun Sipiso-piso yang tersohor itu. Dan dari bukit inilah, lokasi memandang keindahan Danau Toba dari ketinggian paling menakjubkan. Kepopuleran lokasi pandang Danau Toba ini telah diabadikan dalam uang kertas pecahan 1.000 rupiah tahun 1992.

Friday 22 July 2016

Family Road Trip dari Rantauprapat ke Desa Tongging, Danau Toba

Perjalanan ke Desa Tongging, Danau Toba
Danau Toba!!!....Ketenaran namanya sudah tak perlu diragukan lagi di kalangan wisatawan lokal bahkan mancanegara. Danau tekto-vukanik terbesar di negara kita dan terbesar di Asia Tenggara. Di tengahnya terdapat sebuah pulau bernama Pulau Samosir. Inilah Negeri Indah Kepingan Surga, destinasi wisata alam andalan Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Memiliki panjang sekitar 100 km, lebar sekitar 30 km dan kedalamannya mencapai 550 meter.Whuahh,, bisa dibayangkan kan kak betapa luasnya danau ini. Saking luasnya, secara administratif Danau Toba masuk ke dalam 7 kabupaten yaitu Kabupaten Karo, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Humbang Hasundutan & Kabupaten Dairi.

Dari 7 kabupaten tersebut, banyak diantaranya dijadikan sebagai tempat wisata alam, lokasi memandang keksotisan panorama Danau Toba. Yang paling terkenal adalah Parapat. Nah, bagi kakak yang sudah pernah melihat sisi Danau Toba dari Parapat, jika suatu saat kembali lagi ke Danau Toba datanglah ke Desa Tongging. Sebuah desa yang berlokasi di bagian tepian paling utara dari Danau Toba. Panorama Danau Toba di Desa Tongging juga tak kalah mempesona.

Wednesday 6 July 2016

1 Syawal 1437 Hijriah

Rantauprapat, 1 Syawal 1437 Hijriah ( 06 Juli 2016 Masehi)

Kepada keluarga, sanak saudara, guru, sahabat, teman-teman dan handai tolan saya sekalian….
Di hari yang fitri ini ijinkan saya mengucapkan ;
Mohon maaf  lahir dan batin
atas semua kesalahan baik perkataan maupun perbuatan yang disengaja maupun yang tak disengaja yang pernah saya lakukan

Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum
Kullu aam'  wa antum bi khair. Amin…

Selamat Hari Raya Idul Fitri

Saturday 17 October 2015

Pulang : Perjalanan dari Sibolga ke Rantauprapat

Sibolga, 27 September 2015
Rasanya waktu sehari dua malam di kota Sibolga memang tak cukup untuk menjelajah setiap sudut Negeri Wisata Sejuta Pesona. Padahal masih banyak destinasi wisata yang ingin dikunjungi bukan hanya kota Sibolga tetapi juga daerah-daerah Tapanuli Tengah lainnya. Penasaran dengan pesona keindahan Pulau Mursala, Pulau Poncan, Pulau Panjang dan pulau-pulau lainnya di perairan Teluk Tapian Nauli. Ingin menyusuri semua daerah pesisir pantai Tapanuli Tengah yang memiliki panjang garis pantai sejauh 200 km membentang dari perbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan di selatan hingga ke utara berbatasan Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Belum puas menjelajah pesona keindahan alam perbukitannya. Dan ingin mempelajari lebih jauh tentang kehidupan masyarakat lokal Tapanuli Tengah yang multietnis tetapi hidup sangat harmonis #nahyanginimodus :). Belum sempat melihat SMA Negeri 1 (Plus) Matauli Pandan, SMA  yang katanya terluas di Asia Tenggara, yang dulu pernah menjadi list sekolah impian saya #curhat. Setelah membaca di blog ini membuat saya berguman “Mengapa kemaren tidak menyempatkan untuk berkunjung ke sini ya”.

Friday 16 October 2015

Menghabiskan Senja di Pesisir Pantai Kota Sibolga

Senja di Pesisir Pantai Kota Sibolga
Pukul 5 kurang sepuluh menit sore kami beranjak dari penginapan, mengambil jalan kiri, berjalan menuju persimpangan Sibolga Square dan Jalan Brigjen Katamso lalu belok kiri menyusuri jalan ini hingga ke ujung. Hanya berjalan kaki sekitar 400 meter, kini kami sudah berada di pesisir pantai Kota Sibolga. Saya tidak tahu apa nama sebenarnya pantai ini. Karena Hotel Wisata Indah persis berada di bibir pantainya, oleh kebanyakan orang dinamai Pantai Wisata Indah.

Di sinilah kami menghabiskan senja, menikmati keindahan panorama matahari tenggelam dari pesisir pantai Kota Sibolga. Sembari melihat keramaian masyarakat lokal di sini. Ada yang berenang, berolahrga di tepian pantai, berfoto-foto ataupun sekedar bersantai menikmati kesejukan udara Sibolga di sore hari.

Thursday 15 October 2015

Menyusuri Keindahan Pesisir Pantai Pandan, Tapanuli Tengah

Panorama Pesisir Pantai Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia
Tadinya berencana setelah menjelajah puncak Tangga Seratus, kami langsung menaiki angkot ke Pantai Pandan, salah satu destinasi wisata alam pantai yang paling populer di Sibolga. Namun udara terik kota Sibolga di siang hari membuat tubuh berpeluh keringat. Apalagi sehabis naik turun perbukitan, rasanya ingin mengademkan tubuh sejenak di kamar hotel. Baiklah, karena merasa sudah tidak nyaman, saya pun mengajak Ratna untuk kembali ke penginapan dulu. Setelah makan siang, beristirahat sejenak, kemudian sehabis dzuhur barulah kami berangkat ke Pantai Pandan.

“Siang hari kok ke pantai kak?”. Mungkin ada yang bertanya demikian. Jawabannya sederhana : saya ingin melihat keindahan Pantai Pandan yang katanya memiliki hamparan pasir putih bersih,  air laut berkilau diterpa cahaya matahari dan langit biru dan  waktu terbaik untuk menikmati panorama tersebut adalah di siang hari saat cuaca cerah.  

Wednesday 14 October 2015

Pemandangan Sekitar PIA Hotel Pandan, Tapanuli Tengah

Berhubung tidak jadi menginap di PIA Hotel atau yang dulunya bernama Hotel Bumi Asih Pandan Beach Resort . Dan hanya bisa melihat bangunan luar hotel ini ketika berkunjung ke Pantai Pandan, jadi hanya bisa share foto-foto pemandangan sekitar PIA Hotel saja yaa.!! Mana tahu ada traveler sekalian yang berencana menginap di sini namun penasaran dengan view sekitarnya :). Sekedar menginformasikan kembali bahwa kamar hotel PIA Hotel yang langsung menghadap ke Samudera Hindia ini pernah dijadikan lokasi pengambilan gambar film Mursala, film yang dibintangi Rio Dewanto & Titi Rajo Bintang (salah satu film Indonesia favorit saya nih:) ).

Berikut Pemandangan Sekitar PIA Hotel Pandan, Tapanuli Tengah ;

Menikmati Panorama Kota Sibolga dari Puncak Tangga Seratus

Panorama Kota Sibolga dilihat dari Puncak Tangga Seratus
Ketika berkunjung ke suatu kota, kegiatan traveling yang paling saya sukai adalah melihat pemandangan kota tersebut dari ketinggian. Itulah mengapa saya memasukkan Tangga Seratus Sibolga menjadi list destinasi wisata Sibolga yang tidak boleh dilewatkan. Karena dari atas bukit Tangga Seratus inilah tersuguh panorama Kota Sibolga berlatar laut dengan pemandangan yang luar biasa indahnya .

Tuesday 13 October 2015

Menyusuri Kawasan Sibolga Square di Pagi Hari

Suasana Sibolga Square di pagi hari
26 September 2015
Pagi pertama kami di kota Sibolga, diawali dengan cerita berjalan kaki menyusuri kawasan Sibolga Square dan jalan-jalan di sekitarnya. Menghirup udara segar pagi hari Sibolga, sekedar menambah mood untuk memulai perjalanan kami menjelajah Sibolga seharian. Jalan Ahmad Yani terlihat begitu lengang dan sepi di awal pagi, kontras berbeda dengan pemandangan kemaren malam, ketika pertama kali kami tiba di sini. Semburat warna langit di atas sana menunjukkan tanda bahwa cuaca Sibolga hari ini akan cerah seharian, mudah-mudahan!!.