Thursday 30 April 2015

When April Goes By "Sawori Gamyeon"


"When I close my eyes, a face appears. When I fall asleep, love in my dream. After April goes by, someone should leave. When May comes, someone should weep." ( SHINee Taemin - When April Goes By [translated lyrics])

Bagi saya lagu "When April Goes By" ini sangat cocok menggambarkan suasana hati yang tak ingin bulan April cepat berlalu. Hyaaa,,ngomong apa sih kakak. Lagu pop Korea yang dirilis di akhir tahun 1960-an ini konon menurut informasi yang ada sangat tenar dijamannya. Dinyanyikan oleh Patti Kim, seorang penyanyi legenda wanita Korea Selatan. Di tahun 2012, When April Goes By" diaransemen ulang dan dinyanyikan oleh Lee Taemin (member boyband SHINee) di acara televisi "KBS Immortal Song 2". Saya memang belum pernah mendengar versi asli nya tetapi begitu mendengar suara Taemin, saya langsung suka.

If it is love, it is too heartless. If you love me, don’t go away. After April goes by, someone should leave. When May comes, someone should weep.

Wednesday 29 April 2015

It's Cold "Chuwoyo"

"When you're in pain from love, tears are the medicine. You have no faults but you keep saying that you're sorry. Don't cry for me. It's alright, i understand it all . You're such a crybaby. How can i let you go if you're so soft?." ( Song Ji Eun - It's Cold [translated lyrics])

Ketika kamu sakit karena cinta, air mata adalah obatnya. Kamu tidak mempunyai salah tapi kamu tetap mengatakan maaf. Jangan menangis untukku. Tidak apa-apa, aku mengerti semuanya. Kamu seperti anak cengeng. Bagaimana bisa aku melepaskanmu jika kamu terlalu lembut?


Monday 27 April 2015

Daftar Restoran Halal di Korea Selatan

Korea Selatan merupakan surga berbagai macam kuliner yang menggungah selera. Namun, bagi traveler muslim menemukan makanan halal di negara yang mayoritas penduduknya non muslim ini tentunya bukan hal yang gampang. Karena daging babi adalah bahan yang sangat umum digunakan di Korea Selatan. Belum lagi kesulitan berkomunikasi dengan penjual makanan yang sebagian besar tidak bisa berbahasa Inggris. Mengharuskan kita untuk ekstra hati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan jajanan jalanan yang kemungkinan besar tidak halal.


Sebelum berangkat traveling ke Korea Selatan, jangan lupa menghafalkan kalimat "저는 돼지고기 안 먹어요 , jeoneun dwaejigogi an meog-eoyo" (Saya tidak makan daging babi). Setiap kali membeli makanan saya mengucapkan kalimat ini, memastikan apakah makanan yang dibeli mengandung babi atau tidak. Meskipun disambut dengan tatapan bingung si penjual karena kalimat Korea yang saya lafalkan terdengar aneh,, mungkin #lol. 

Sebagai referensi traveler muslim sekalian untuk menemukan makanan halal, berikut daftar restoran halal  di Korea Selatan.

Sunday 26 April 2015

Daftar Mesjid & Musholla di Korea Selatan

Buat traveler muslim yang berencana keliling Negeri Ginseng, berikut adalah referensi tempat beribadah atau tempat bersilaturahmi sesama muslim. Berikut daftar masjid, Islamic Center, musholla atau ruang shalat yang tersebar di penjuru Korea Selatan.


Masjid & Islamic Center

  1. The Seoul Central Mosque : 39, Usadan-ro 10-gil, Yongsan-gu, Seoul. 02-793-6908
  2. Islamic Center Pocheon : 9, Solmoru-ro 98beon-gil, Soheul-eup, Pocheon-si, Gyeonggi-do. 031-542-4696 
  3. Masjid Paju : 89-52, Tongil-ro 620beon-gil, Wollong-myeon, Paju-si, Gyeonggi-do. 031-946-2110 
  4. Masjid Bupyeong: 5, Majang-ro, Bupyeong-gu, Incheon. 032-512-2612
  5. Masjid Ansan : 16-1, Wongokgongwon-ro, Danwon-gu, Ansan-si, Gyeonggi-do. 031-492-1948
  6. Masjid Anyang Rabita : 45, Samdeok-ro 37beon-gil, Manan-gu, Anyang-si, Gyeonggi-do. 031-444-7757
  7. Masjid Gwangju : 10, Yeokdong-ro 34beon-gil, Gwangju-si, Gyeonggi-do. 031-761-3424
  8. Masjid Abu Bakr al Siddiq Jeonju : 31, Baekdong 6-gil, Deokjin-gu, Jeonju-si, Jeollabuk-do. 063-243-1483
  9. Masjid Usman Daegu  : 3, Waryong-ro 54-gil, Dalseo-gu, Daegu. 053-523-2171
  10. Masjid Al-Fatih Busan : 113-13, Geumdan-ro, Geumjeong-gu, Busan. 051-518-9991. www.busanislam.or.kr
  11. Islamic Center Jeju : 1208, Jeonghan Office Hotel, 42, Noyeon-ro, Jeju-si, Jeju-do. 064-712-1215

Selain itu, ada sekitar 50-60 masjid temporer di seluruh Korea antara lain di Gwangju Provinsi Jeolla, Dongan, Incheon, Daegu, Macheon, Maseog, dan Kimpo.

Wild Flowers

Taken at MIP Site Krassi, North Kalimantan, Indonesia

Myeongdong...Fashion Streets, Seoul

Tourist Map of Myeongdong, Seoul, Seouth Korea

Wednesday 22 April 2015

Dream "Kkum"


"Apa impian kalian?”

“Kalian mungkin ingin menyerah pada impian kalian karena kesulitan yang kalian hadapi. Kalau kalian sedang mengalami masa-masa itu, majulah perlahan-lahan tapi jangan mundur. Tentu saja impian kalian itu terasa masih jauh dari sekarang. Tapi kalau terus maju menuju impian maka suatu hari kalian akan bisa meraih impian tersebut."

"Lihatlah keluar, kalau kalian merasa sedih atau stres kalian bisa melempar semua perasaan itu ke langit. Untuk menggapai impian kalian, ayo kita meneriakkan semangat!!"


"Semangat...Semangat!!"

Spring "Bom"


"Spring, spring, spring, spring has come. With that scent of when we first met. The tree next to the bench that you sat on is still there. I thought I’d forget about it as time went by but. Even as I said that, I knew it wouldn’t happen." ( Roy Kim - Bom Bom Bom [translated lyrics])


Salah satu lagu pop Korea kesukaan saya adalah lagu yang dinyanyikan oleh Roy Kim ini. Roy Kim adalah pemenang acara pencarian bakat Mnet's Superstar K4 2012. Bom Bom Bom ditulis dan dikomposer sendiri oleh Roy Kim. Dirilis pada tanggal 22 April 2013, lagu ini dengan cepat merajai chart musik Korea Selatan. Lirik sederhana lagu ini sangat catchy (menarik) untuk didengar dan sesuai dengan musimnya, spring

Sunday 19 April 2015

Bertemu Salju Musim Semi di Seoraksan, Korea

Salah satu cerita paling seru dari perjalanan Korea Selatan adalah ketika bertemu salju “beneran” untuk pertama kalinya. Beruntung sekaligus norak, hehe!!. Ke Korea saat musim semi, siapa sangka bukan hanya melihat cherry blossom dan bunga-bunga bermekaran tetapi juga melihat hamparan salju putih yang memang belum pernah saya lihat sebelumnya.

Salju Musim Semi di Seoraksan 
------------------
Setelah membeli tiket bus kembali ke Seoul di Sokcho Intercity Bus Terminal, kami lanjut berjalan ke halte bus dekat The House. Dari sini lah kami menaiki bus bernomor 7 menuju Seoraksan. Harga tiket bus nya 1.100 won (sekali jalan). Ohh iya, pembayaran ongkos bus Sokcho, tidak bisa menggunakan T-money (2013). Pembayaran dilakukan dengan memasukkan uang tersebut ke wadah bening tertutup yang terletak di pintu masuk bus persis di samping kursi supir. “Bayarlah uang pas karena supir tidak menyediakan uang kembalian!” Begitu tips dari Mr. Yoo tadi malam.

Thursday 16 April 2015

Morning Walk in Sokcho

Sokcho adalah sebuah kota kecil di Provinsi Gangwon-do, Korea Selatan. Wilayah seluas 105.25 km2 ini sebelah timur berhadapan langsung dengan Laut Timur Semenanjung Korea dan sebelah barat dilingkupi Rangkaian Pegunungan Tabaek (Taebaek Mountain Range) dengan puncak tertingginya Gunung Seoraksan (1,708 m). Keberadaan Laut Timur dan Gunung Seoraksan ini menjadikan Sokcho menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di Korea Selatan. The Sky to Sea Activity. Dari wisata alam pegunungan hingga wisata bahari ada di sini.

Menyusuri jalanan Subok-ro
Pagi itu Mr. Yoo mengatakan bahwa telah terjadi hujan salju di daerah Gunung Seoraksan tadi malam. Seketika raut muka kami berbinar-binar mendengar kata SALJU tersebut. Huaahhh...Siapa sangka berkunjung ke Korea saat musim semi, kami berkesempatan melihat salju. Benar-benar beruntung....gak perlu menunggu winter lagi kan.

Sebelum berangkat ke Seoraksan, kami berjalan kaki ke Sokcho Intercity Bus Terminal terlebih dulu untuk membeli tiket bus kembali ke Seoul di siang harinya. Sembari melihat-lihat suasana Sokcho di pagi itu. Kami menyusuri jalanan Sokcho yang terlihat masih lengang. Sangat sepi dan kompeks pertokoan masih tutup. Mobil-mobil terparkir di tepi-tepi jalan. Sangat jauh berbeda dengan suasana Seoul yang tak pernah tidur, selalu ramai & sibuk bahkan di awal pagi.

Kami pun bebas menguasai jalan untuk berfoto-foto. Apalagi begitu melihat view Gunung Seoraksan nun jauh di sana terlihat memutih tertutup salju. Udara dingin bukan hambatan untuk menikmati keindahan kota Sokcho di pagi itu. Hahhh,,,rasanya seperti di drama-drama Korea yang saya tonton itu. Suasana Korea seperti di Sokcho inilah yang sangat saya sukai.


Tuesday 14 April 2015

Menginap di The House Hostel, Sokcho

Di Sokcho Intercity Bus Terminal , saya pun bertemu kembali dengan “Medi, Septi, Mb Laras, Mb Mona, Mb Yetty, Mb Khaira, Tante dan Om Mbak Khaira” (sengaja menyebut nama mereka satu-persatu, ketika cerita ini ditulis mendadak saya menjadi rindu momen-momen bersama mereka di Korea :D). “Mereka apa kabar ya sekarang?”. How time flies, it seems like yesterday.

The House Hostel adalah hostel tempat kami menginap selama 1 malam di Sokcho. Bagi traveler yang pernah berkunjung ke Sokcho, pastilah merekomendasikan hostel ini. Perlu diketahui bahwa permintaan booking kamar/bed The House Hostel sangat tinggi . Supaya menghindari kehabisan kamar (full booked), lebih baik melakukan reservasi online jauh-jauh hari. Kami saja yang melakukan pemesanan melalui www.hostelbookers.com  3 bulan sebelum kedatangan kami di Sokcho, nyaris tidak mendapat kamar saat itu. Informasi lebih lanjut mengenai jenis kamar dan harganya dapat dilihat di link berikut : Reservation Guide of The House Hostel Sokcho.

Welcome to The House

Dari Hujan Air di Seoul Hingga Hujan Salju di Sokcho

06 April 2013...

Sejak pagi hujan tak kunjung berhenti mengguyur Seoul. Traveling di saat hujan mengakibatkan mobilitas menjadi terbatas. Setelah menjelajah Bukchon Hanok Village dan Insadong siang itu, hujan bukannya reda malah semakin deras. Temperatur udara bahkan menyentuh angka 2 derajat celcius. Udara dingin semakin menusuk hingga ke tulang. Membuat langkah kaki semakin berat. Saya pun memutuskan untuk menyudahi walking tour dan berangkat lebih awal ke Dong Seoul Bus Terminal.  

Tujuan saya hari ini adalah melanjutkan perjalanan ke kota Sokcho. Bertemu kembali dengan teman-teman yang berpisah penerbangan di Jeju tadi pagi.

Dong Seoul Bus Terminal berada di timur kota Seoul. Melayani Express Bus dan Intercity Bus dengan tujuan kota-kota di provinsi Gyeonggi, Gangwon, Gyeongsang, Chungcheong, dan Jeolla. Dong Seoul Bus Terminal dapat diakses dengan Seoul Subway Line No.2 menuju Gangbyeon Station. Keluar dari stasiun melalui Exit 4, gedung terminal ini berada di seberang Gangbyeon Station, hanya berjarak 50 meter .

Di lantai dasar gedung terminal berjejer loket-loket besar tempat pembelian tiket ke berbagai tujuan kota. Saya pun langsung mengantri membeli tiket. Saya menanyakan ke petugas loket mengenai jadwal keberangkatan bus ke Sokcho. Karena petugas tersebut tidak bisa berbahasa Inggris, membuat saya harus menggunakan bahasa tubuh. “SOKCHO FOR ONE PERSON, PLEASE”. Satu tiket bus tujuan Sokcho, seharga W 17.300, dan jadwal keberangkatan pukul 04.00 pm akhirnya saya dapatkan.  Di tiket tertera informasi nomor peron (platform) keberangkatan. Untuk memastikan kembali lokasi peron keberangkatan bus Sokcho, saya bertanya ke bagian informasi terminal. Dengan berbahasa Inggris aksen Korea yang kental (Konglish), si petugas informasi menjelaskan pertanyaan yang saya ajukan.

Karena masih ada waktu sekitar 1.5 jam sebelum keberangkatan bus, saya pun mengisi waktu dengan berkeliling gedung terminal. Terdapat toko buku, coffe shop, supermarket, dan berbagai fasilitas lainnya. Kebersihan terminal bus Korea sangat terjaga, terlihat dari toilet terminal yang bersih. Suasana terminal sangat ramai. Sejauh mata memandang hanya terlihat perawakan orang lokal Korea saja. Saya sendiri jelas terlihat stranger *mungkin* di mata mereka.  

Di sini saya mendapat teman baru dari pertemuan tak sengaja di Dong Seoul Bus Terminal . Di tengah keramaian, tiba-tiba saya dihampiri dan ditanyai oleh 2 orang wanita muda Korea. Entah karena rasa keingintahuan mereka atau karena kasihan melihat ekpresi wajah saya yang “alone” sendiri ini di tengah lautan manusia Korea ini. Singkat cerita... saya pun berkenalan  dengan mereka, namanya Hani & Youngju. Cerita dan bercerita... Mereka adalah mahasiswa yang sedang melakukan kampanye keagamaan untuk mengurangi tingginya angka bunuh diri di kalangan anak muda Korea. Mungkin karena obrolan kami nyambung dan seru, Hani pun meminta bertukar ID Kakao."Hahhh,,senangnya bisa berkenalan dengan mereka :)".  Cerita lebih lengkap akan saya posting di bagian berbeda.

Saya sudah berada di peron, 30 menit sebelum jadwal keberangkatan. Duduk di kursi tunggu yang tersedia bersama penumpang lainnya. Seorang haraboji (kakek) di sebelah kursi saya terlihat sangat penasaran melihat penampian alien/asing saya. Beliau pun bertanya mengenai darimana asal saya, sedang apa di Korea, dan berbagai pertanyaan lainnya dengan berbahasa Konglish yang juga kental. Saya pun menjawab pertanyaan kepo haraboji (tak lupa dengan senyum khas saya :)). Bus yang ditunggu-tunggu akhirnya datang dan parkir di peron. Penumpang bergegas naik ke dalam bus karena bus tujuan Sokcho jam 04.00 pm tersebut segera berangkat. Supir  memeriksa karcis tiket satu persatu penumpang di dalam bus. Tidak menunggu bus terisi penuh penumpang, bus pun berangkat tepat waktu.

Saya duduk di kursi sesuai nomor yang tertera di tiket saya. Ruang kabin bus terlihat sangat luas dan nyaman sekali. Kursi-kursi bus terlihat banyak yang kosong. Beberapa orang penumpang bus adalah pemuda yang memakai baju tentara Korea. Teringat di terminal Dong Seoul Bus tadi juga banyak pemuda "oppa (abang)" Korea berseragam tentara hilir mudik. Saya pun langsung teringat info yang pernah saya baca bahwa salah satu lokasi pendidikan wajib militer Korea Selatan berada di Sokcho. Hmmm...sepertinya di Sokcho nanti saya harus mengalokasikan waktu untuk melihat-lihat lokasi pelatihan wamil, manatahu bisa ketemu artis Korea yang sedang wamil. lol

#Day6 Perjalanan dari Seoul Menuju Sokcho

Saturday 11 April 2015

Cuci Mata di Insadong


Insadong terletak tidak jauh dari Bukchon Hanok VillageDari Anguk Station (Seoul Subway Line 3, Exit 6), cukup berjalan kaki sekitar 100 m, kemudian belok kiri.  Atau bisa diakses dari Jonggak Station (Seoul Subway Line 1, Exit 3). Dari Jonggak Station, berjalan kaki sekitar  300 m, kemudian belok kiri di 4 persimpangan jalan, lanjut lagi berjalan kaki sekitar 100 m, Jalan Insadong (Insadong – gil) berada di sisi kiri jalan.

Pada masa Dinasti Joseon (1392-1910), Insadong- gil merupakan Dohwawon yaitu tempat belajar bagi pelukis kerajaan. Wilayah ini berkembang menjadi pusat seni bagi pelukis & pengrajin. Para pecinta seni tersebut kemudian mendirikan toko di sepanjang jalan Insadong. Berbagai kerajinan rakyat seperti tembikar dan lukisan dijual di tempat ini. Hingga saat ini Insadong telah menjelma menjadi salah satu pusat barang-barang antik/tradisional khas Korea. Bangunan-bangunan toko modern berdampingan dengan bangunan-bangunan tradisional Korea semakin menambah keunikan Insadong.

Wednesday 8 April 2015

Pesona Langit Sesayap Siang Hari




Saya tidak pernah membenci terik mentari siang di tambang karena pemandangan langit biru dan awan putih menggumpal di atasnya adalah alasan untuk saya tetap tersenyum bahagia. Betapapun beratnya pekerjaan, lihatlah hadiah maha indah yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di langit. Bersyukur itu indah!. Bersyukur adalah cara sederhana untuk bahagia . :)

Bukchon Hanok Village, Kampung Tradisional Korea di Tengah Himpitan Beton Seoul


Sebagai ibukota negara Korea Selatan, Seoul merupakan salah satu kota metropolitan terpadat di dunia. Lebih dari 10 juta orang hidup dalam area seluas 605.21 km² ini . Seoul juga tercatat sebagai  peringkat ke-9 kota dengan jumlah gedung pencakar langit terbanyak di dunia. Perkembangan modernitas gedung-gedung beton yang terbilang sangat pesat, tidak lantas membuat Seoul kehilangan identitas arsitektur tradisional Korea nya .
 
Bukchon Hanok Village merupakan rumah bagi ratusan rumah tradisional Korea yang disebut 'hanok'. Dinamai 'Bukchon' yang berarti desa utara  karena letaknya di bagian utara Cheonggyecheon Stream dan Jongno. Perkampungan hanok bagi bangsawan kerajaan ini sudah ada sejak jaman Dinasti Joseon, ratusan tahun yang lalu . Meskipun lokasinya kini terhimpit beton Seoul, keberadaan hanok-hanok di Bukchon tetap dilestarikan dan dijaga dengan baik. 

Tuesday 7 April 2015

Dream Mate in Flight, Jeju - Gimpo

Prolog...Bagi para pecinta drama Korea sejati pastinya sudah menonton salah satu drama lawas "Full House" yang sangat booming di jamannya. Hyaa,,ketahuan sudah tua ya kak. Diceritakan bahwa scene pertemuan pertama kali Han Jieun dan Lee Youngjae terjadi di sebuah penerbangan menuju Shanghai, China. Gadis biasa dan aktor tampan terkenal Korea ini duduk bersebelahan. Berawal dari hanya sebatas teman sebangku di dalam pesawat, hubungan mereka pun berubah menjadi pasangan hidup yang endingnya hidup saling mencintai.


Monday 6 April 2015

Drama ke Bandara Jeju

Jeju International Airport
Setelah mati suri dalam waktu yang sangat lama, saya pun kembali bersemangat menulis lanjutan cerita pengalaman traveling saya selama 10 hari di Korea Selatan, 2 tahun lalu.  Traveling sebentar saja, tetapi memposting ceritanya lama banget ya kakak!! :)) #mianhaeyo. Mari kita berflashback ke waktu itu....

Jeju, 06 April 2013
Adalah hari terakhir kami di Jeju. Di awal pagi, kami mulai menyibukkan diri bersiap-siap sebelum ke bandara. Free breakfast dari SUM Guest House berupa roti bakar dengan selai berbagai pilihan rasa dan minuman susu atau jeruk khas Jeju, tak boleh dilewatkan.

Jadwal penerbangan kami terbagi ke 2 waktu. Sebagian besar take off nya (Mbak Mona, dkk) jam 08.30 pagi Waktu Korea, dan sisanya (termasuk saya) take off 1 jam kemudian. Dengan pertimbangan waktu tempuh menaiki bus dari SUM menuju bandara sekitar 25 menit, kami bersembilan pun sepakat untuk menaiki bus bersama-sama menuju Bandara Jeju sekitar jam 7 pagi.

Langit Biru di Sesayap, Kalimantan Utara

Langit biru...Ketika terik mentari membakar bumi Sesayap. 

Sunday 5 April 2015

Pelangi di Krassi, Kalimantan Utara

Pelangi..Ketika hujan gerimis mengguyur tanah Krassi di awal pagi yang cerah.

Pelangi ..Ketika sinar mentari bertemu rintik hujan, terbentuklah susunan cahaya berwana merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.

Sakura "Cherry Blossoms"

White Cherry Blossoms in Jeju, South Korea
Filosofi Bunga Sakura....Bunga sakura, saat mekar tanpa pamrih, tanpa beban apa pun, dengan ketulusan dalam memberikan kepuasan dan kekaguman pada tiap orang untuk menikmatinya. Gugurnya bunga sakura akan sangat disayangkan banyak orang. Hidup Sakura itu bak cermin keberhasilan seseorang. Begitu kita mati, orang merasa kehilangan.

Sakura adalah janji, yang walau usianya terlalu singkat, tapi ia berjanji akan kembali mekar di musim semi selanjutnya. Ia akan kembali membagi keindahannya, ia akan kembali membagi keceriaan bagi siapa saja yang memandangnya. Sakura berjanji akan datang lagi.

Saturday 4 April 2015

Perjalanan 9 Hari dari Pulau Jawa hingga ke Pulau Bali

Setelah dengan susah payah mengumpulkan semangat menulis dari balik cuti...kerja...cuti lagi...kerja lagi, akhirnya saya bisa menyelesaikan postingan cerita trip akhir tahun 2014. Perjalanan dimulai dari tanggal 23 Desember 2014 hingga 31 Desember 2015. Berikut link kumpulan ceritanya.

Tanggal 23 Desember 2014
Sore di Selat Bali #27Desember2014

Tanggal 28 Desember 2014
Drama Gunung Ijen #Part2

Tanggal 29 Desember 2014
Drama Gunung Ijen #Part3

Tanggal 30 Desember 2014
Menyusuri Bibir Pantai Watudodol, Banyuwangi 

Tanggal 31 Desember 2014
Pulang ke Jakarta

.... Saatnya move on ke postingan cerita perjalanan yang lain kakak.

Drama Gunung Ijen #Part3

Motivasi ke Puncak Gunung Ijen telah berubah dari “Ingin Melihat Kawah Ijen, Penambangan Belerang, & Blue Fire” menjadi “Ingin Tidur”.. Bayangin saja bisanya di Puncak Gunung Ijen dengan bau belerang yang begitu pekat, tidur beralaskan bebatuan gunung. Entahlah!! Di bagian sebelumnya saya menyebutkan salah satu yang menyebabkan kondisi fisik beberapa orang diantara kami ngedrop adalah karena kurang istirahat tidur. Sehabis berpanas-panasan di Baluran, lanjut berdingin-dingin di Ijen di hari yang sama. Kelelahan/fatigue tidak bisa dianggap enteng kakak, #pelajaran.

Thursday 2 April 2015

Drama Gunung Ijen #Part2

[Warning] Trekking Gunung Ijen di Saat Musim Hujan

“Jarak dari Pos Paltuding (1.835 mdpl) ke Puncak Gunung Ijen (2.443 mdpl) dan Kawah Ijen adalah sekitar 3 km. Perkiraan lama trekking dari pos awal hingga menuju dasar kawah sekitar satu setengah jam”.


Lewat tengah malam, gerimis mengguyur Paltuding bukannya reda malah semakin awet. Padahal bila ingin melihat blue fire di Kawah Ijen, sekaranglah waktunya untuk memulai pendakian. Menurut si bapak guide sih aman-aman saja meskipun saat itu sedang gerimis.  Harus yakin bahwa kondisi fisik dan stamina kita baik dan kuat. Karena trekking saat hujan dan angin  di Ijen sesungguhnya beresiko. Belum lagi jangkaun penglihatan kita terhadap kondisi medan di malam hari sangat terbatas. Menuntut kita harus berhati-hati setiap melangkahkan jengkal kaki.  

Wednesday 1 April 2015

Mendapatkan Visa China Itu Mudah

Welcome April Kakak,,,,ciee yang H-55 mau ke daratan China😁😁

Lijiang, China
InshaAllah kurang lebih 7 minggu lagi si kakak akan traveling selama 2 minggu menyelami keindahan dataran tinggi Yunnan, China Barat Daya. Berbagai persiapan sebelum traveling pun telah dilakukan : membeli tiket penerbangan Jakarta - Kunming (pp), membuat itinerary (Kunming - Dali - Lijiang - Shangrila) dan terutama mengurus visa. Baiklah, saya akan berbagi info dan pengalaman mengurus sendiri permohonan visa turis China.

Chinese Visa (Visa China) adalah persyaratan yang harus dimiliki WNI sebelum memasuki daratan China. Penerbitan Visa Cina saat ini tidak lagi dikelola oleh Embassy of The People's Republic of China (Kedubes China), tetapi dikelola oleh sebuah agen resmi bernama Chinese Visa Application Service Center (CVASC).

1. Lokasi & Waktu Pengajuan Visa China
Lokasi CVASC Jakarta berada di kawasan Mega Kuningan : Unit 07-12, 8th Floor, The East Building, Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Blok E.3.2 Kav 1, South Jakarta 12950, Indonesia.
Tel : +62-21-57938655,  Fax : +62-21-57938659, dan E-mail : jakartacentre@visaforchina.org. Selain di Jakarta, CVASC juga terdapat di kota Surabaya & Medan.


Disarankan untuk mengajukan  minimal satu bulan dan tidak lebih dari 3 bulan sebelum keberangkatan. Hari kerja : Senin s/d Jumat (kecuali hari libur/tanggal merah). Waktu penyampaian dokumen (application time) : 09:00 WIB s/d 15:00 WIB. Waktu pengambilan paspor (payment & collection time): 09:00 WIB s/d 16:00 WIB.