Monday 31 August 2015

Menanti Maghrib di Mesjid Yongning, Kunming

Menanti Maghrib di Mesjid Yongning, Kunming
Sejarah mencatat bahwa islam berkembang pesat di China pada masa Dinasti Ming, abad ke-14. Jika traveler pernah mendengar nama Laksamana Cheng Ho, yaa... beliau adalah seorang muslim yang berasal dari Yunnan, pemimpin ekspedisi Samudra Hindia (1405 - 1433), penjelajah dunia paling berpengaruh dalam sejarah. Bukti bahwa islam telah lama mengakar dalam kehidupan masyarakat Yunnan terlihat dengan begitu banyaknya masjid dan komunitas muslim China yang tersebar di Kunming. Dan Masjid Yongning adalah salah satu mesjid tertua di Kunming, pertama kali dibangun pada masa Dinasti Yuan (1271-1368).

Menghabiskan Senja di Jinbi Square, Kunming

Menghabiskan Senja di Jinbi Square, Kunming
Menempuh perjalanan selama 2 jam, naik bus dari Stone Forest Bus Terminal ke Kunming East Bus Station, lanjut naik bus kota No K.9 ke Zhengyi Rd, kemudian berjalan kaki menyusuri jalan tersebut ke selatan, akhirnya sampai di Jinbi Square. Tujuan saya selanjutnya adalah mencari restoran halal di sekitar kawasan ini. Alhamdulillah, saya pun menemukannya secara tak sengaja ketika menyusuri gang kecil di selatan Jinbi Square, tak begitu jauh dari The Hump tempat saya menginap. Informasi mengenai restoran halal yang saya kunjungi, akan saya ceritakan di postingan yang berbeda.

Selesai makan siang #telat, saya pun kembali ke The Hump pukul 16.50 sore. Begitu sampai di penginapan, bergegas bersih-bersih, lalu shalat. Lelah karena seharian berjalan kaki di hutan batu, saya memutuskan untuk beristirahat (baca : tidur sore) sejenak #masihsempat-sempatnyakak? #lol. Ya, mengumpulkan sisa-sisa energi. Setelah itu berjalan kaki #lagi , menjelajah kawasan Jinbi dan sekitarnya.

Sunday 30 August 2015

From The Bus Window, Shilin - Kunming

From The Bus Window, Shilin - Kunming
26 May 2015
Sekedar berbagi foto-foto bentuk rupa Dataran Tinggi Yunnan. Saya mengabadikan foto-foto di bawah ini dari balik jendela bus ketika perjalanan dari Stone Forest Scenic Area, Shilin kembali ke East Bus Station, Kunming.

Saturday 29 August 2015

Menjelajah Stone Forest, Shilin...part 2

Stone Forest Lake
Memasuki kawasan Stone Forest Scenic Area, terdapat jembatan yang membelah danau kecil. Di beberapa sudut danau, bebatuan berdiri kokoh di atas permukaan air. Dua persimpangan jalan menanti di ujung jembatan. Menurut penanda arah, jalan ke kanan menuju Major Stone Forest Scenic Area (250 m) dan Wannianlingzhi Scenic Area (1.900 m)sedangkan jalan ke kiri menuju Minor Stone Forest (230 m), Bushao Mountain Area (450 m)dan Liziyuangqing Area (970 m)

Tak perlu khawatir akan tersesat di Stone Forest karena di setiap spot terdapat keterangan lokasi kita berada yang tertulis dalam 2 bahasa yaitu Mandarin dan Inggris. Berjalanlah mengikuti penanda arah dan perhatikan jika ada tanda larangan. Jangan lupa membawa peta Stone Forest Scenic Area sebagai panduan untuk menjelajah hutan batu ini.

Wednesday 26 August 2015

Menjelajah Stone Forest, Shilin...part 1

The Legend of Ashima
26 May 2015
Awalnya saya ragu untuk memasukkan Stone Forest ke dalam list itinerary yang harus dikunjungi di Kunming. Hal ini dikarenakan mahalnya tiket masuk ke situs ini yaitu 175 CNY atau sekitar 385.000,- IDR. Khawatir kecewa apalagi ketika searching informasi tentang Stone Forest di google, kok suasananya mirip Rammang-Rammang di Maros, Sulawesi Selatan ya’!. Rupanya kemiripan stone forest yang ada di China dan Indonesia ini karena sama-sama daerah karst, terbentuk dari pelarutan batuan karbonat kebanyakan batu gamping Hutan batu di Maros terluas ketiga di dunia, stone forest di Shilin terbesar kedua dunia, dan pertama adalah stone forest Tsingy di Madagaskar. Baiklah…setelah berpikir ulang rasanya rugi ke Kunming tanpa melihat Stone Forest. Apalagi Stone Forest, Shilin merupakan Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites) UNESCO dan sudah dikenal sebagai 'First Wonder of the World' sejak jaman Dinasti Ming (1368 M -1644 M ). Memantapkan saya bahwa tak ada ruginya untuk mengunjungi situs warisan dunia ini. Mungkin di masa mendatang saya bisa menemukan perbedaan ketiga stone forest yang ada di China, Indonesia, & Madagaskar #wishlist.

Tuesday 25 August 2015

Menginap di The Hump Hostel, Kunming

The Hump Hostel, Kunming
 26 May 2015

Di sini lah tempat saya menginap selama di Kunming (25 Mei 2015 – 28 Mei 2015 dan 6 Juni 2015 – 7 Juni 2015).

The Hump Hostel (昆明驼峰客栈国际青年旅舍昆明驼峰客栈国际青年旅舍)
Address : Jinbi Square, Jinbi Road, Kunming, China, 650021
                 (China, 云南省昆明市盘龙区金碧路金马碧鸡广场 邮政编码: 650021)
Phone : +86 871 6364 0359

Monday 17 August 2015

Indonesia 70 Tahun, 17 Agustus 2015

Kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-70 di pedalaman hutan Kalimantan Utara, provinsi paling utara Indonesia...

Saturday 15 August 2015

Assalamualaikum Kunming

Kunming, Yunnan Province, China
25 May 2015
Dua jam sebelum mendarat di Kunming..Pramugari memberikan sebuah formulir (hanya untuk warga negara asing/non China) yang berfungsi sebagai data pendamping paspor. Dicetak dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris sehingga membuat foreigner mudah memahami data-data apa yang harus ditulis dalam form tersebut. Bagian arrival card diserahkan pada saat kedatangan di China sedangkan bagian departure card akan dikembalikan pada saat keberangkatan/keluar dari China.

Friday 14 August 2015

From the Plane Window, Kuala Lumpur - Kunming #AK101

Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK 101 take off mulus meninggalkan landasan pacu KLIA 2. Daratan Malaysia perlahan-lahan hilang dari pandangan hingga yang terlihat hanyalah gumpalan awan putih berbagai bentuk. Dari balik jendela AK 101, saya mengabadikan foto-foto di bawah ini. Inilah mengapa saya menyukai duduk di kursi dekat jendela pesawat. Melihat betapa kebesaran Allah SWT. MashaAllah!!

“…..Dia sebarkan di bumi ini segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sesungguhnya (terdapat) tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kamu yang memikirkannya.”(QS. Al Baqarah : 164)

Berada di ketinggian 36.000 kaki di atas permukaan laut ( 10.973 mdpl)

Transit 12 Jam di Kuala Lumpur International Airport 2

Kuala Lumpur International Airport 2
Waktu 2 jam dari Jakarta ke Kuala Lumpur menjadi tidak terasa karena sepanjang penerbangan saya tidur. Dasar tukang molor si kakak mah!. Tau-taunya saya  terbangun ketika pesawat Air Asia AK387 mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2). Ya, ini adalah kali keduanya saya menginjakkan kaki di KLIA 2 , pertama kali kesini setahun lalu (sewaktu Traveling 13 Hari Keliling India Utara). Dimana sampai sekarang saya belum  juga melanjutkan cerita perjalanan tersebut. Efek sok sibuk ya kak  :).

Arrival Hall, Kuala Lumpur International Airport 2

Di pintu keluar garbarata kembali saya bertemu bapak Toni Chong “gak di site gak traveling temannya rani bapak-bapak” #abaikan. Kami berjalan menuju arrival hall (balai ketibaan) KLIA 2. Karena saking luasnya, perlu diperhatikan tanda-tanda penunjuk arah di KLIA 2. Apakah mau menuju arrival hall atau international/domestik transfer. Apalagi jarak dari tempat pesawat landing ke arrival hall sangat jauh #menurutsaya, berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.

Sebagai contoh, meskipun saya & bapak Toni memiliki penerbangan lanjutan dari KLIA 2 ke China , kami harus melalui imigration process (cap kedatangan di passpor)à baggage reclaim (pengambilan bagasi) à departure hall yang berada di Level 3 KLIA 2 (check-in penerbangan selanjutnya). Akan berbeda jika tiket penerbangan lanjutan yang dibeli adalah sekaligus dengan layanan fly-thru. Yaitu layanan yang akan mempermudah penumpang melakukan penerbangan lanjutan tanpa visa transit, mengurus perpindahan bagasi, juga dengan masa transit yang lebih cepat. Dengan layanan fly-thru, tidak perlu keluar arrival hall, cukup berjalan mengikuti tanda International Transfer di KLIA 2. Tentunya untuk mendapatkan layanan fly-thru Air Asia ini  harus membayar tambahan biaya pada saat booking tiket. Informasi lebih lanjut baca di sini  kakak :  http://www.klia2.info/about-klia2/klia2-layout-plan#arrival-hall

Thursday 13 August 2015

Di Balik Cerita, Jakarta - Kuala Lumpur #AK387

Air Asia, AK387
Jakarta - Kuala Lumpur
24 Mei 2015
Waktu pun menunjukkan saatnya shalat maghrib untuk daerah Tangerang dan sekitarnya. Saya pun segera meninggalkan kursi, tempat saya menghabiskan senja, berjalan menuju ruang tunggu keberangkatan internasional . Tak ada antrian panjang ketika melewati pemeriksaan imigrasi.  Suasana masih lengang terlihat di ruang tunggu, mungkin karena penerbangan malam sehingga tidak terlihat penumpukan penumpang. Musholla di ruang tunggu keberangkatan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta berada di sisi kiri ujung ruangan. Penanda ruang shalat ini terlihat sangat jelas dari kursi-kursi ruang tunggu. Saya pun bergegas ke sana, menunaikan ibadah shalat maghrib #biarhatitenang kakak. 

Wednesday 12 August 2015

Memaknai Senja di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta

Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta
24 Mei 2015
Hari ini saya begitu sangat bersemangat ’45. Bagaimana tidak hari yang saya tunggu-tunggu untuk memulai perjalanan menjelajah Provinsi Yunnan, China akhirnya tiba juga #alhamdulillah. Keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Kuala Lumpur Internasional Airport 2, diliputi perasaan suka cita. Bahagia akhirnya salah satu wish list destinasi impian saya sudah di depan mata #duhbahasanya J.

Di gedung keberangkatan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, saya mempunyai sebuah sudut terfavorit. Adalah kursi Starbucks Coffee yang menghadap kaca ke luar gedung terminal. Di sini, sembari menunggu  waktu 2,5 jam sebelum keberangkatan terbang ke Kuala Lumpur, saya pun duduk menikmati secangkir cappuccino. Melihat dari balik kaca pesawat-pesawat terparkir di apron dengan segala kesibukan orang-orang di luar sana. Menyaksikan senja khas Bandara Internasional Soekarno Hatta. Semburat jingga di langit senja memayungi Tangerang. Matahari tenggelam di ufuk barat seperti bermakna ucapan selamat jalan, sampai bertemu kembali di langit Indonesia 15 hari lagi . “Ya, begitulah yang saya bayangkan”.

Saturday 8 August 2015

Biaya Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China.

Menepati janji sebelumnya, di postingan kali ini saya akan share mengenai berapa total biaya perjalanan saya menjelajah Provinsi Yunnan, China #solotraveler. Berikut ini adalah rincian biaya pengeluaran selama perjalanan 14 hari di Yunnan dan biaya selama 2 hari perjalanan transit Jakarta - Kuala Lumpur PP. Semua biaya pengeluaran di bawah ini adalah sedetail-detailnya. Mulai dari biaya paling penting : transportasi, akomodasi. Hingga biaya-biaya yang sebenarnya bisa diatur tergantung mood : makan & minum, cemilan, sedikit belanja, juga tiket masuk ke tempat-tempat wisata (berbayar atau gratis).

Mungkin di antara kakak traveler sekalian ada yang berpendapat bahwa biaya yang saya keluarkan termasuk mahal atau ada pula yang beranggapan standar . Namun tujuan utama saya share catatan "Biaya Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China" ini adalah memberikan gambaran untuk traveler sekalian yang berencana melakukan perjalanan ke Yunnan, China. Sekaligus memberikan gambaran agar dapat mengestimasi berapa total biaya yang akan dikeluarkan. Semoga bermanfaat!!

"Perjalanan itu menyenangkan apa tidak bukan dilihat dari besar uang yang dihabiskan tetapi seberapa banyak pengalaman  yang didapat dari perjalanan tersebut mengubah kehidupan Anda untuk lebih baik & menginspirasi orang-orang di sekitar ".

谢谢 :)
Khairani Ritonga

Thursday 6 August 2015

Itinerary Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China


Menjelajah Provinsi Yunnan China selama 14 hari, saya hanya mengunjungi di 3 kota yaitu Kunming, Lijiang & Shangri-La dan daerah luar kota di sekitarnya yang bisa dikunjungi pergi pulang. Alasan mengapa perjalanan kali ini terlihat begitu santai karena saya ingin lebih menikmati suasana Yunnan di 3 kota tersebut. Apalagi saya adalah solo traveler, saya tidak ingin ribet berpindah-pindah tempat menginap dalam waktu yang sangat singkat. Baiklah, tanpa berpanjang lebar lagi berikut saya share ringkasan perjalanan saya "Menjelajah Provinsi Yunnan, China". Mungkin bisa dijadikan referensi itinerary traveler sekalian yang ingin berkunjung kesana.

Peta Rute Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China
(sumber peta : wikitravel & travelchinaguide.com)

Note : total durasi perjalanan adalah 16 hari ( 14 hari menjelajah Yunnan dan 2 hari untuk perjalanan pulang pergi dari Indonesia ke Yunnan)

Hari ke-1 : Jakarta - Kuala Lumpur
Sayangnya sampai saat ini belum ada penerbangan langsung dari Jakarta menuju Kunming. Penerbangan biaya termurah untuk menjangkau ibukota Provinsi Yunnan ini terlebih dahulu transit di Kuala Lumpur. Saya lalu menaiki penerbangan low cost airlines Air Asia. Berangkat dari Terminal 3 Soekarno Hatta Airport, Tangerang, Banten pukul 20.30 (GMT +07:00) menuju Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2).