Lijiang, Yunnan Province, China
29 May 2015
|
Lijiang Old Town (丽江古城/ Lìjiāng Gǔchéng)... Kota yang berstatus sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (UNESCO’s World Heritage Sites) ini berada di ketinggian 2.400 meter di atas
permukaan laut. Dikelilingi pegunungan dengan
puncak tertingginya adalah Jade Dragon Snow Mountain (5,596 mdpl). Panorama alam Kota Tua Lijiang tak perlu diragukan lagi keindahannya. Mencakup area seluas 3.8 km2, bangunan-banguan di kota ini merupakan arsitektur tradisional etnis Naxi. Tidak seperti kota lainnya di daratan China yang kebanyakan
mempunyai tembok atau pagar, bangunan tua di kota ini tidak terdapat tembok pemisah. Di setiap
jalanan kota mengalir kanal-kanal air yang sangat jernih dan bersih.
"Nahhh,, semakin penasaran kan kak untuk melihat lebih dekat Lijiang Old Town! Berikut cerita perjalanan saya menjelajah kota
ini…"
Berbekal informasi yang ditulis Hui tentang bagaimana cara mencapai Lijiang Old Town. Saya berjalan menuju halte bus di seberang Jalan Xianggeli yang terletak tidak jauh dari gerbang kompleks perumahan "Time of Lijiang". Dari sini saya menaiki bus kota Lijiang No.11. Setelah memasukkan uang 1 yuan ke dalam wadah pembayaran di dekat pintu masuk bus, saya pun menunjukkan tulisan Lijiang Old Town dalam aksara China kepada bapak supir dan memberi isyarat bahwa saya akan turun di sini.
Menuju halte bus. Hey itu bus kota Lijiang No.11!
|
Sekitar 12 menit kemudian, bapak supir mengisyaratkan saya untuk turun. Dari petunjuk jalan yang ada menginformasikan bahwa gerbang utara Lijiang Old Town hanya berjarak sekitar 500 meter dari halte bus. Sangat mudah ditemukan!! Tinggal berjalan mengikuti arah keramaian menuju persimpangan Minzhu Rd dan Fuhui Rd. Di sinilah gerbang utara Lijiang Old Town.
North Gate of Lijiang Old Town Map
Sesaat saya berhenti di atas jembatan sebuah kanal air yang lumayan besar. Kanal air inilah yang membelah Kota Tua Lijiang dari utara hingga ke selatan. Hanya beberapa meter terdapat sebuah lapangan luas bernama Yuhe Square. Kemudian saya pun mengikuti jalan di sisi kanan kanal menuju ke utara. Tujuan saya adalah menuju sumber air kanal Lijiang Old Town berasal yaitu Black Dragon Pool.
Terus berjalan....!! Melewati
pertokoan dan restoran tradisional Lijiang. Semakin ke utara jalan yang dilalui
semakin mengecil. Suasananya pun lebih sepi dibanding lokasi berhenti pertama
saya tadi. Mungkin karena pagi jadi belum banyak wisatawan yang berkunjung ke
sini.
Karena belum memiliki saya pun membeli tiket ini di loket tiket di gerbang masuk Black Dragon Pool. Harganya 80 yuan atau sekitar 176.000 rupiah. "Hmmm,,mahal ya kak! Mari kita lihat bagaimana pemandangan di Kolam Naga Hitam."
Lijiang Black Dragon Pool Map
Black Dragon Pool (黑龙潭/ Hēilóngtán)...Di sinilah view terbaik berlatar Jade Dragon Snow Mountain (Yulong Xue
Shan/Gunung Salju Naga Giok). Keindahan panorama alam di sini sering menghiasi brosur wisata Lijiang. Di atas kolam berdiri sebuah jembatan marmer putih yang menjadi salah satu ikon pemandangan Black Dragon Pool. Berada persis di kaki bukit “Elephant Hill”. Di sekeliling kolam terdapat taman "Jade Spring Park" yang ditumbuhi pepohonan dedalu atau willow, pohon hias khas China.
Black Dragon Pool |
Di kawasan Black
Dragon Pool terdapat beberapa
kuil dan paviliun kecil yang megah. Di antaranya The Moon Embracing Pavilion (Deyuelou /Paviliun Merangkul Bulan)
yang berdiri di tengah kolam. Dibangun pada
pertengahan abad ke 16 atau di akhir pemerintahan Dinasti Ming, inilah tempat
terindah memandang Gunung Salju Naga Giok. Sayangnya ketika saya berkunjung ke
sini, bangunan paviliun ini sedang dalam pemugaran.
"Nah..jangan lewatkan untuk mengabadikan foto diri di sini ya kak!."
Melihat booth-booth photography yang menyewakan jasa foto dengan mengenakan pakaian tradisional Provinsi Yunnan, saya pun tergiur untuk berfoto ala princess Yunnan :). Namun foto yang saya dapatkan Gunung Salju Naga Giok nya diedit terlalu berlebihan oleh si gege (abang) photographer. Bandingkan dengan foto saya di atas!!. "Mungkin jika saya datang ke Lijiang pada musim dingin, view salju di gunung tersebut barulah spektakuler kali ya kak!."
Putri Yunnan versi gadis batak :) |
Karena penasaran dengan bangunan tradisional
di sisi kanan bukit Elephant Hill yang terlihat dari lokasi berfoto saya di atas, saya
pun berjalan menyusuri jalan setapak mendaki di sisi kanan kolam, mengikuti
penanda arah jalan yang bertuliskan menuju The Institute of Dongba Culture.
Elephant Hill |
The
Institute of Dongba Culture...Sampailah saya di sebuah kompleks bangunan tradisional
bertingkat dan memiliki tangga-tangga marmer di setiap gerbang bangunan. Di
papan informasi yang saya baca memberitahu bahwa tempat ini adalah institusi
penelitian kebudayaan Dongba. Dongba adalah nama kepercayaan etnis Naxi, etnis minoritas Provinsi
Yunnan yang mendiami di Yulong County, Lijiang. Menurut sejarah, masa keemasan Lijiang
tak lepas dari hasil peradaban masyarakat etnis Naxi. Sekedar informasi : Naxi
adalah cabang keluarga etnis Tibet yang bermigrasi ke wilayah subur Lijiang
2.000 tahun yang lalu. ( George Mcdonald )
Institusi tempat belajar dan pelestarian kebudayaan Dongba |
Kembali ke jalan utama di tepian Black Dragon Pool, secara kebetulan saya
berpapasan dengan seorang wisman yang perawakannya seperti tak asing. Mungkin sama-sama penasaran dengan perawakan
masing-masing sebagai sesama traveler yang datang dari negeri yang jauh dari
Lijiang #lol. Kami saling menyapa lalu berkenalan. Beliau adalah Mr. Lee
yang pernah saya ceritakan di postingan Solo Traveling Bukan Berarti Fakir Bicara.
Rupanya Mr. Lee baru saja selesai mendaki Elephant Hill bersama temannya. Dari foto-foto yang beliau tunjukkan membuat saya penasaran untuk menjelajah bukit yang menaungi Black Dragon Pool ini . Mr. Lee kemudian menunjukkan jalan menuju pintu masuk pendakian Elephant Hill. Di sinilah kami berpisah!!
Membaca papan informasi yang melarang melarang mendaki kawasan bukit ini seorang diri kecuali ada guide yang menemani. Saya pun mengurungkan keinginan untuk mencapai puncak Elephant Hill.
Terus berjalan jauh ke utara meninggalkan Black Dragon Pool...Awalnya saya mengira Black Dragon Pool adalah sumber utama air kanal-kanal Old Town Lijiang. Ternyata di utara kolam ini masih ada kanal air . Saya pun menyusuri kanal air itu, (lagi) terdapat sebuah kolam air. Konon katanya kolam air seperti ini banyak sekali di Lijiang. Yaaa,,, Lijiang adalah kota yang berstatus kawasan konservasi air dimana keberadaan air sangat penting bagi keberlangsungan aliran air di kanal-kanal Old Town Lijiang. Tidak ada sampah di tepian kanal!! Warga Lijiang paham benar bagaimana air menjadi bagian penting bagi kehidupan mereka.
Kolam air di utara Black Dragon Pool #tak tahu apa namanya
|
Semakin penasaran untuk terus berjalan ke utara menyusuri kanal air ke hulu yang sepertinya tanpa akhir. Kini saya berada di jalan setapak yang ditumbuhi pepohonan cemara. Ehhh pinus apa cemara ya, saya bingung!! Bahasa Inggrisnya adalah cypresses. Menurut informasi yang
saya baca pinus cemara ini hanya tumbuh di Provinsi Yunnan dengan nama
lain Yunnan pine atau pinus Yunnan. Hutan ini sangat sepi!!! Hingga akhirnya saya tiba di ujung jalan buntu. Hahh,,terjawab sudah rasa penasaran saya!!
Saya pun kembali ke Black Dragon Pool. Jika tadi menyusuri taman di sisi timur Black Dragon Pool, kini saya berjalan menyusuri taman sisi barat kembali ke lokasi saya berfoto memakai baju tradisional tadi. Kemudian kembali ke Yuhe Square, mengikuti kemana kaki hendak melangkah, menjelajah sudut-sudut Old Town Lijiang.
Bersambung...ke Menjelajah Lijiang Old Town…part 2
No comments:
Post a Comment