Wednesday 21 October 2015

From The Train Window, Kunming - Lijiang

From The Train  Window, Kunming - Lijiang
28 May 2015
Ketika berada diantara orang-orang yang bahasanya saya tak mengerti, hanya bisa berbicara bahasa isyarat & senyum kepada teman sebangku :), maka salah satu cara menikmati perjalanan kereta api China adalah melihat panorama alam Provinsi Yunnan ke luar jendela kereta . 

Kamis, 28 Mei 2015. Kereta bernomor K9612 bergerak perlahan meninggalkan (昆明)Kunming Railway Station pada pukul 09.50 pagi. Kini saya berada di gerbong 14, duduk di sebuah kursi dekat jendela dimana di sebelah saya duduk seorang ibu & anaknya yang remaja lalu berhadapan dengan bangku kami adalah pasangan muda dan seorang ibu. Kereta api China yang saya naiki ini adalah kelas hard seat dengan formasi tempat duduk 3-2.

Kereta meninggalkan Kunming Railway Station (kiri). Suasana di dalam gerbong kereta api China kelas hard seat (kanan)
Berada di antara puluhan orang yang saya tak mengerti bahasanya. Hanya bisa menggunakan bahasa isyarat dan senyum kepada teman sebangku. Kemudian terpaku dalam diam. Terkadang mencoba mengartikan sendiri apa yang sedang dibicarakan orang-orang di sekitar saya. “Hahhh,,,selamat menikmati perjalanan ini kakak!” ucap saya dalam hati.

Kereta kini berjalan cepat menyusuri rel. Melintasi daerah antah berantah yang saya tak ketahui namanya. Suguhan panorama keindahan alam Provinsi Yunnan di luar sana menjadi obat yang mujarab mengusir kejenuhan. Alam nan hijau berpayung langit biru, persawahan membentang luas diapit perbukitan, suasana pedesaan yang damai dan permai, semuanya terangkum dalam bingkai lukisan alam Yunnan berjalan. Saya pun terhanyut dalam pandangan ke luar jendela kereta.

Suguhan panorama alam Provinsi Yunnan di ketinggian 1.900 mdpl
Warna warni alam Provinsi Yunnan
Lima puluh menit kemudian, kereta berjalan lambat. Saya melihat plang bertuliskan (禄丰南Lufengnan Railway Station dalam aksara China dan latin!! Yaa,, itulah nama stasiun kecil, lokasi saya berada sekarang. Hanya dalam hitungan beberapa menit saja kereta berhenti di sini, kemudian lanjut berjalan lagi. 

Lufengnan Railway Station 
Beberapa kali  menembus perbukitan, melalui jalur kereta api terowongan. Menyusuri rel yang jalurnya dibuat lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Tak ada jalur kereta api yang bersimpangan jalan dengan jalur kendaraan bus/mobil. Begitulah sekilas gambaran infrastuktur jalan kereta api Provinsi Yunnan.

 Menembus perbukitan, melalui jalur kereta api terowongan
Menyusuri rel yang jalurnya dibuat lebih tinggi dari daerah sekitarnya
Saya semakin terhanyut dalam memandang setiap potret panorama alam Provinsi Yunnan sepanjang perjalanan. Sejauh mata memandang terlihat hamparan persawahan padi diselingi tanaman palawija yang sangat subur. 

Sejauh mata memandang...
Terbentang alam nan hijau
Sawah terasering
Inilah daerah lumbung pangan Provinsi Yunnan!
Jauh dari suasana hiruk pikuk perkotaan
Entah sudah berapa jauh meninggalkan kota Kunming…Melihat jam di handphone, kini menunjukkan pukul 12 siang. Pantas saja suasana di dalam gerbong kereta mulai sibuk, rupanya sudah waktunya untuk makan siang. Ada yang memesan makanan melalui pramusaji kereta, adapula yang menyeduh mie instan, dan lainnya. Saya tentu yakin bahwa takkan ada makanan halal di sini dan juga tak ingin bertanya karena saya tak bisa berkomunikasi dalam bahasa Mandarin. Beruntung, bekal makanan yang saya bawa menyelamatkan saya dari lapar. Oh iya, saya membeli sebotol air mineral 550 ml dari pramusaji kereta. Tentunya bertransaksi dalam bahasa isyarat :).

Di bawah sana adalah jalan raya Provinsi Yunnan
Pagoda di atas bukit sebuah kota kecil
Mendekati kota kecil, entah apa namanya!
Terlihat rumah susun....
Permukiman masyarakat lokal...
Lagi..lagi persawahan...
Di daerah antah berantah Provinsi Yunnan...
Kereta berjalan lambat memasuki Nan Hua Railway Station
Rupanya hanya lewat saja di stasiun kecil ini...
Berpapasan dengan kereta api di jalur rel yang lain
Dan mata saya terus dimanjakan dengan panorama alam persawahan yang hijau dan subur berlatar perbukitan Provinsi Yunnan seperti potret di bawah ini... 


Tiba-tiba mata saya tertuju pada lereng bukit di sana. Lereng bukit dibuatkan semacam penyangga beton. Fungsinya untuk kemantapan lereng perbukitan agar tidak longsor. Provinsi  Yunnan adalah wilayah perbukitan maka tak heran infrastuktur seperti ini  sering kita temukan di sepanjang jalan transportasi umum Provinsi Yunnan. Ini menunjukkan betapa Pemerintah China menyadari pentingnya pencegahan bahaya longsor tersebut.

Penyangga lereng perbukitan di Provinsi Yunnan
Selanjutnya, disuguhi oleh penampakan proyek pembangunan infrastuktur jalan layang yang membelah persawahan Provinsi Yunnan. 


Kemudian memandang jalan raya antar daerah di Provinsi Yunnan  di seberang sana. Jalannya sangat mulus. Arus kendaraan di jalan tersebut terlihat lancar tanpa hambatan.


Mungkin karena lelah mata memandang tanpa sadar saya tertidur...Satu jam kemudian terbangun! Kemudian memandang lagi potret panorama alam Yunnan dari balik jendela kereta di bawah ini. 

Entah di mana kini saya berada...!!
Yang jelas ini masih dalam perjalanan menuju Lijiang
Terlihat jalan setapak pedesaan...
MashaAllah,,melihat desa ini seakan-akan mengingatkan pada suasana di serial Mandarin yang pernah saya tonton 
Panorama alam perjalanan mulai terlihat berbeda dari daerah sebelumnya. Pepohonan pinus merajai tanah. Hmmm..mungkin ini lah penanda kereta telah berada di daerah yang lebih tinggi dari ketinggian kota Kunming. 

Sejauh mata memandang terlihat hutan pinus

(Lagi) penyangga lereng bukit
Juga dibuatkan saluran air di lerengnya
Langit cerah Provinsi Yunnan
Setelah berkali-kali melewati terowongan yang menembus perbukitan, kereta kini berada di sebuah lembah. Di bawah sana terlihat sekelompok petani sedang menanam padi di sawah. Hamparan sawah yang sangat luas!. Jauh di sana, lagi-lagi penampakan proyek pembangunan infrastuktur jalan layang yang membelah persawahan Provinsi Yunnan. Lahan pertanian tidak tersingkir oleh pembangunan. Mungkin itulah yang bisa saya baca di sini. 

Inilah pemandangan lahan pertanian di sebuah desa Provinsi Yunnan....


Waktu kini menunjukkan pukul 15.49 waktu setempat. Suasana kereta mulai riuh karena penumpang mulai bersiap-siap, mengambil tas mereka dari kabin. Kereta pun berhenti di sebuah stasiun kereta yang lumayan besar. Banyak penumpang yang turun termasuk teman sebangku saya. Karena tidak mengerti bahasa pengumuman di kereta api China. Sempat saya berpikir apakah ini stasiun kereta di Lijiang?. Tidak mungkin!! Perkiraan di jadwal tiket, saya baru sampai di Lijiang jam 6 sore nanti.  Saya pun meyankinkan diri bahwa stasiun ini bukanlah stasiun akhir setelah melihat ada beberapa penumpang yang tidak turun.

Tiga orang pemuda berperawakan lokal kini menempati kursi di hadapan saya sedangkan di samping saya, duduk seorang gadis yang perawakannya lebih mudah saya. Mungkin karena saya terlihat stranger alias asing, mereka lalu memandang dari ujung kepala hingga ujung kaki, mungkin juga mencoba menerka di pikiran mereka, siapakah orang ini? #mungkin :). Kemudian saling membalas senyum sembari menundukkan kepala!! Yaa, senyum adalah bahasa perkenalan singkat kami. 

Dan saya akhirnya mengetahui apa nama stasiun, lokasi kereta api saat ini berada. Plang nama di salah satu sudut stasiun bertuliskan Dali atau大理!!.

Di Dali Railway Station, lokomotif kereta pindah arah. Melanjutkan perjalanan, kereta berkali-kali masuk keluar terowongan dan melalui jalan layang antar perbukitan. Memandang ke luar jendela hanya terlihat perbukitan hijau. 

Dua jam lagi saya akan sampai di Lijiang!!

Memandang ke luar jendela kereta
Melihat pecahan batu balast di bantalan rel fungsinya menjaga agar rel tetap berada di tempatnya apabila ada kereta api berjalan di atasnya
Saya penasaran dengan apa yang ditonton dua orang pemuda lokal yang duduk di depan saya ini #kepo. Dari style penampilan sepertinya mereka bertujuan liburan ke Lijiang. Sepanjang perjalanan mereka tertawa haha hihi melihat video di handphone nya. Penasaran karena suara di video itu tertengar tak asing oleh saya bahasanya. Tak salah lagi!! itu suara Lee Kwang-soo dkk. Ya ampun, virus Running Man sampai juga di Dali rupanya! Saya pun tersenyum, memaki headset, kemudian melempar pandang ke luar jendela. Gak mau ikutan dengan mereka, takut khilaf #lol.

Lupakan Running Man kak Ran, alihkan pandanganmu melihat panorama alam sepanjang perjalanan dari Dali menuju Lijiang yang tak kalah mempesona di luar sana! 


Waktu menunjukkan pukul 17.31 waktu setempat ketika kereta melintasi sebuah stasiun kecil bernama Heqing Railway Station. Inilah tanda-tanda kereta api sekitar 20 menit-an lagi akan berhenti di tujuan akhir.

(鹤庆 ) Heqing Railway Station 
Semakin mendekati Lijiang...
Penumpang mulai sibuk bersiap-siap! Dan akhirnya kereta api bernomor K9612 yang saya tumpangin berhenti di tujuan akhir. Salah satu plang nama di stasiun ini menuliskan Lijiang Railway Station. Pukul 17.55 sore, saya pun turun dari kereta. Hawa dingin sore hari khas ketinggian 2.400 mdpl menyambut saya. Kini saya berada di Lijiang (丽江). 

Tiba di Lijiang Railway Station
Jarak dari Kunming ke Lijiang sekitar 508 km, membutuhkan waktu 8 jam 25 menit perjalanan dengan kereta api


No comments:

Post a Comment