Sunday 22 November 2015

Menapaki Guishan Hill Park, Shangri-La Old Town


Sore hari saya melanjutkan petualangan di Shangri-La yaitu menjelajah Guishan (Tortois) Hill Park. Berada di pusat kota tua Shangri-La, Guishan Hill berdiri menghadap alun-alun terbuka, tempat bersantai (hang out) paling terkenal di kawasan Shangri-La Old Town. Jika kita mendaki ke atas Bukit Guishan tersuguh keindahan panorama Shangri-La Old Town dan sekitarnya. Landmark terkenal dari bukit ini terdapat biara berasitektur Tibet - Han. Dan juga sebuah roda berdoa raksasa (giant prayer wheel ) berwarna emas dengan tinggi mencapai 24 meter.

Peta Lokasi Guishan Hill Park, Shangri-La

Sangat mudah menemukan lokasi Guishan Hill Park! Untuk yang tinggal jauh di luar kawasan Shangri-La Old Town, naiklah bus kota  no.3 hingga pemberhentian akhir. Hanya berjalan sekitar 350 meter ke arah barat, kita sudah berada di alun-alun terbuka  Guishan Hill Park. 

P.S Nama lain dari Shangri-La Old Town adalah Dukezong (Chinese独克宗) Ancient Town

Pemberhentian akhir bus kota Shangri-La no.1

Kawasan ini tak hanya ramai dengan para wisatawan tetapi juga disibukkan dengan aktivitas masyarakat lokal. Berbaris gerai-gerai pedagang kaki lima lokal di tepian alun-alun. Kebanyakan dari mereka menjual makanan ringan khas Shangri-La, ada juga penjual aksesoris kerajinan tangan lokal, gerai penyewaan baju tradisional untuk berfoto di sini, dan lain sebagainya. 

 Guishan (Tortois) Hill Park, Shangri-La 

Berikut ini adalah kegiatan yang bisa dilakukan di Guishan Hill Park.

Mengunjungi Diging Tibetan Autonomous Prefecture Museum… Museum ini terdapat di sisi selatan alun-alun. Sebelum menaiki tangga-tangga menuju puncak Guishan Hill, terlebih dahulu saya mengunjungi museum ini. Gratis!! Tidak dikenakan biaya masuk. 

Diging Tibetan Autonomous Prefecture Museum

Museum ini menampilkan sejarah dan kebudayaan masyarakat lokal Diging Tibetan Autonomous Prefecture dari masa ke masa. Namun informasi keterangan yang tersedia hanya tertulis dalam bahasa China. Sehingga saya hanya bisa mengartikan secara visual saja dari setiap barang-barang peninggalan yang dipamerkan.


Berbagai macam pakaian tradisional etnis yang mendiami Diqing Area (Tibetan, Naxi, Bai, etc)


Sebenarnya masih ada sebuah museum lagi di sisi utara alun-alun Guishan Hill Park. Sayangnya ketika saya hendak mengunjungi museum tersebut, jam operasinya sudah berakhir pada pukul 05.00 sore

Museum lainnya di sisi utara alun-alun Guishan Hill Park

Santai menikmati kemeriahan suasana alun-alun Guishan Hill Park Saya pun duduk santai di bangku yang tersedia untuk pengunjung alun-alun Guishan Hill Park. Sembari menikmati kemeriahan suasana sekitarnya.  Ada yang datang berkunjung bersama keluarga, teman, pasangan, dan juga solo traveler seperti saya :). Berfoto-foto di bawah langit biru Shangri-La inilah yang banyak dilakukan pengunjung.


Kemeriahan suasana alun-alun Guishan Hill Park

Menjelajah Guishan Hill… Kemudian saya berjalan menaiki anak-anak tangga ke atas  Bukit Guishan. Bendera-bendera doa Tibet yang berwarna-warni berkibar di sepanjang jalan bukit ini dan setiap sudut biara Guishan Monastery. Dan perhatian saya tertuju pada sebuah tabung berputar raksasa berwarna keemasan di sisi utara bukit. 

Orang-orang menyebutnya giant prayer wheel!. Karena beratnya yang berton-ton, sekelompok orang harus memutar roda ini bersama-sama. Menurut kepercayaan masyarakat lokal  memutar giant prayer wheel  ini searah jarum jam adalah cara berdoa mereka kepada Yang Maha Kuasa. 

Menaiki tangga menuju Guishan Monastery

Bendera doa Tibet

Giant prayer wheel, Guishan Hill


Dan tentu saja yang paling saya sukai dari kawasan Guishan Hill Park adalah ketika memandang panorama kota tua dan modern Shangri-La dari ketinggian Bukit Guishan. 

Panorama kota modern Shangri-La dari ketinggian Guishan Hill

Panorama kota tua Shangri-La dari ketinggian Guishan Hill

No comments:

Post a Comment