Napa Lake Grasslands, Shangri-La, Diqing Tibetan
Autonomous Prefecture, Yunnan Province, China
03 June 2015
|
Bersepeda sejauh
puluhan kilometer menyusuri jalanan tepian Napahai (Napa Lake) menjadi sebuah pengalaman tak terlupakan dari perjalanan saya di Shangri-La. Napahai merupakan sebuah lembah luas yang dikelilingi pegunungan tinggi dan memiliki panorama
alam khas Shangri-La yang luar biasa
indahnya. Tak sekedar menikmati panorama eksotis padang
rumput Napa Lake tetapi juga merasakan bagaimana atmosfer kedamaian perkampungan masyarakat lokal Shangri-La yang terlewati di perjalanan.
Terimakasih chi Shandy yang telah merekomendasikan kegiatan, bersepeda menjelajah kawasan Napa Lake, ini
kepada saya. Bahkan chi Shandy menuliskan beberapa
panduan dan informasi penting dalam aksara China dan English. “Sangat membantu
chi! Sekali lagi xie xie :)”.
Salah
satu tempat penyewaan sepeda rekomendasi chi Shandy
adalah Yak Bar (restoran Korea Tibet yang sekaligus tempat sewa sepeda). Yak
Bar berlokasi di dekat persimpangan jalan Tuanjie Rd –
Changzheng Ave atau tepat
di seberang tempat parkir pintu masuk utama kawasan Shangri-La Old Town. Sangat mudah menemukan lokasi Yak Bar!
Untuk yang tinggal jauh di luar kawasan Shangri-La Old Town, naiklah bus kota nomor 1. Turun di halte
bus depan Wonderful Supermarket. Nah,
dari sini tinggal berjalan kaki beberapa belas langkah ke persimpangan jalan Tuanjie
Rd – Changzheng Ave dan kita dapat melihat barisan sepeda Yak Bar di sisi
kiri jalan.

Peta Lokasi Yak Bar Bicycle Rental, Shangri-La
Disambut ramah oleh pemilik Yak Bar. Saya menyewa sebuah sepeda gunung, harga sewanya 20 yuan atau sekitar 44.000 rupiah per hari. Sangat terjangkau kan kak!. Namun untuk menyewa sepeda kita diminta untuk menitipkan paspor sebagai jaminan. Hmmm..tak perlu khawatir ya kak, paspor kita dijamin aman. Mengingat Yak Bar adalah salah satu tempat persewaan sepeda paling direkomendasikan di Shangri-La. Sebelum sepeda ada di tangan kita, pastikan kondisinya baik. Sebagai panduan bersepeda kita akan diberikan sebuah peta sekaligus penjelasannya oleh pemilik Yak Bar. Jangan lupa membawa air minum & sedikit bekal makanan. OK!! Petualangan bersepeda di Shangri-La pun dimulai….

Shangri-La Biking Route Map
Perlu diketahui bahwa China
adalah negara yang memberlakukan peraturan lalu lintas jalan right-hand traffic. Yang artinya kendaraan
bergerak di lajur kanan jalan. Jadi bersepedalah di sisi kanan jalan Shangri-La
ya kak!
Sebelum menjelajah Napa Lake Grasslands, saya menjelajah jalanan dalam kota Shangri-La terlebih dahulu. Dari Yak Bar menyusuri jalanan Changzheng Ave, Changdu Road hingga ke Wang Chi Road kemudian berputar arah kembali ke persimpangan jalan Changzheng Ave dan Dawa Road. Total jarak bersepeda yang ditempuh pada rute ini adalah sekitar 10 km. Rutenya dapat dilihat pada peta di bawah ini.
Rute perjalanan dari Yak Bar ke Wang Chi Road kembali ke Dawa Road
Dari Wang Chi Lu (Wang Chi Road), melihat panorama berlatar Shika Snow Mountain, Shangri-La
Mendapat teman baru “ travel
mates” bersepeda menyusuri eksotisme Napa Lake Grasslands, Shangri-La…Ketika
berjalan di jalan Dawa Road yang
menanjak, belum jauh dari lokasi Yak
Bar, secara tak sengaja saya berkenalan dengan 2 orang traveler wanita dari Chongqing,
China yang
juga akan melakukan penjelajahan bersepeda ke Napa Lake seperti saya. Mereka fasih berbahasa Inggris. Cerita
punya cerita mereka mengajak saya untuk bersama-sama bersepeda. “Hahhh senangnya mendapat teman jalan sekaligus teman cerita sepanjang perjalanan".

Bersepeda menyusuri jalanan
Dawa Road - Huanhu Road bersama teman baru :)
Menyusuri jalanan Dawa Road
hingga persimpangan jalan Huanhu Road sejauh 4. 2 km. Sepi begitulah suasana jalan yang kami
lewati. Panorama yang disuguhkan tak perlu diragukan lagi keeksotisannya.
Dataran luas terhampar di kedua sisi jalan, bunga-bunga kuning Spenceria ramalana tampaknya baru saja
bermekaran di awal juni ini. Di ujung
jalan berdiri kokoh pegunungan hijau dimana puncaknya Shika Snow Mountain terlihat masih
bersalju sisa-sisa dari musim dingin.
Spenceria ramalana adalah bunga yang hanya tumbuh di tanah kapur (limestone soil) pada lereng
pegunungan dan padang rumput elevasi 3000-5000 mdpl, biasa ditemukan di Bhutan
dan China (Provinsi Sichuan, Tibet, dan Provinsi Yunnan).
Rute perjalanan dari Dawa Road hingga Huanhu Road
Ketika bersepeda menyusuri jalan ini, panoramanya membuat saya teringat sesuatu. Bangunan di ujung jalan ini tak salah lagi adalah Shangri-La Lao Shay Youth Hostel. Hostel ini pernah menjadi salah satu list tempat menginap saya di Shangri-La jika saya tidak menemukan host couhsurfing. Lokasinya memang terbilang jauh dari pusat kota tetapi kelebihan dari hostel ini adalah panorama alam di sekitarnya yang sangat mengagumkan.
Kami berhenti sejenak di persimpangan jalan ini...
Penanda arah menuju Napa Lake Grasslands dalam bahasa mandarin menunjukkan bahwa kami harus mengambil jalan sebelah kanan. Yaa,,kami pun lanjut mengayuh sepeda menyusuri jalanan sepi yang belakangan baru saya tahu namanya Huanhu Road.
Panorama Jinugu Village, Blue Moon Valley di awal Juni...
Bunga-bunga Spenceria ramalana mulai bermekaran di padang rumput Napa Lake
Tiba-tiba sebuah pesawat terbang rendah di udara. Suaranya riuh membuat kami kembali berhenti sejenak mengabadikan momen ketika pesawat landing di Shangri-La Airport yang letaknya memang tak jauh dari sini.
Kemudian melanjutkan perjalanan bersepeda menyusuri jalanan Huanhu Road sejauh 19.8 km. Di sepanjang jalan tepian Napa Lake Grasslands inilah yang menurut saya panoramanya sangat menakjubkan. MashaAllah!!
Rute perjalanan menyusuri Huanhu Road sejauh 19.8 km
Stupa Tibet dengan bendera-bendera doa warna warni berkibar di atas badan jalan Huanhu
Melewati perkampungan di kaki Shika Snow Mountain
Panorama jalanan Huanhu Road meliuk-liuk di kaki perbukitan nan hijau
Berlatar lembah luas panorama Napa Lake Grassland di awal bulan Juni
Siapa yang tak bersemangat mengayuh sepeda belasan kilometer demi melihat panorama seeksotis ini :)...
Sebagai orang yang jarang sekali
atau bahkan sudah lama sekali tidak bersepeda, menempuh jalanan Huanhu Road
yang terbilang datar dan mulus bukanlah tanpa hambatan. Terkadang hal sulit
yang dihadapi ketika sesekali kami
melalui jalan menanjak. Untungnya bukan saya saja yang kesulitan, kedua teman
saya juga sama, tak sanggup mengayuh sepeda di jalan menanjak. Kami pun harus
turun dari sepeda untuk kemudian berjalan mendorong sepeda hingga kami berada
di jalan yang datar.
Saat bersepeda kami juga berpapasan dengan kelompok peseda lain. Meskipun
tak saling mengenal ketika mendahului kami selalu saling memberi semangat kepada
yang didahului. Begitu juga sebaiknya
ketika kami didahului oleh kelompok pesepeda yang lain. “Chaiyoo!!” begitulah kata kuncinya .
Saya tak ingat entah sudah berapa jauh kami menyusuri
jalanan Huanhu Road yang jelas sudah hampir 2 jam sudah
kami mengayuh sepeda dari tempat saya pertama kali bertemu dengan kedua teman
baru saya ini. Dahaga dan lapar di tengah hari
sudah tentu. Kami berhenti di sebuah warung sederhana di tepi jalan perkampungan.
Kalau saja tak ada teman bersepeda saya dari Chongqing ini, mungkin saya tak akan tahu
bangunan kayu sederhana ini adalah sebuah warung. Ada keterangannya dalam
aksara China, tentu saja saya tak bisa membacanya.
Warung desa
Napahai, Shangri-La
dan panorama
di sekitarnya...
Melanjutkan perjalanan mengayuh sepeda....
Jika sebelumnya
tepian jalan yang kami lewati berupa padang rumput kering nan luas kini kami
menyusuri jalan yang tepiannya sebuah danau. Inilah yang dinamakan Napa Lake (Napahai). Sebuah danau musiman yang berada di ketinggian 3.270 mdpl
dimana airnya
akan surut, berubah menjadi padang rumput yang subur ketika musim panas datang dan
membeku saat musim dingin.
Kebahagiaan tak terkira
dari perjalanan ini adalah melihat eksotisme lanskap alam Napahai, Shangri-La terbentang luas
di depan mata. Padang rumput nan luas puluhan ribu hektar, Danau Napa berkilau di bawah
terpaan cahaya mentari siang, di atas
sana awan
putih berarak berpadu dengan biru langit
Shangri-La, dan jalanan sepi dan mulus meliuk-liuk di
kaki perbukitan hijau menjadi potret indah sepanjang perjalanan ini.
Panorama eksotis Napa Lake Grasslands membuat
kami sering berhenti sejenak. Memarkirkan sepeda di tepi jalan, menikmati panoramanya dan tentu saja mengabadikannya dalam tangkapan
lensa kamera.
Mendekati kilometer terakhir dari jalanan tepian Napa Lake Grasslands,
jalan mendaki harus kami lewati. Ini membuat kami harus mengayuh sepeda sekuat tenaga. “Semangat kakak!”.
Hingga akhirnya kami mencapai persimpangan jalan Huanhu Road dan 214
National Road (214 Guo Dao). Namanya juga jalan lintas nasional tentu saja
hilir mudik kendaraan lebih banyak dibanding dengan jalanan yang kami lewati
sebelumnya. Tak mau bersaing dengan laju kendaraan mobil, bus, bahkan truk.
Kami bersepeda santai saja dengan sisa-sisa tenaga yang ada, kembali ke pusat kota Shangri-La. Meninggalkan eksotisme Napa Lake Grassland.
214 National Road (214 Guo Dao)
Rute perjalanan dari Huanhu Road kemudian menyusuri 214 National Road
Medan terberat sepanjang perjalanan ini adalah ketika menyusuri Guo
Dao sejauh 9.1 km. Kami harus
bersusah payah kami menaklukkan tanjakan panjang jalan nasional Shangri-La ini. Bahagia rasanya setelah mencapai puncak tanjakan,
telapak kaki tak perlu lagi memancal pedal, cukup perkuat cengkeraman tangan
pada stang sepeda. Saatnya meluncur di turunan panjang Guo Dao!.
Rute perjalanan dari Huanhu Road kemudian menyusuri 214 National Road
Mengumpulkan sisa energi bersepeda
Nun jauh di lembah perbukitan di sana terlihat kompleks bangunan Songzanlin Monastery dari sisi kiri jalan Guo Dao
Jalan ini...saksi bisu perjalanan bersepeda saya di Shangri-La
Jalan Guo Dao membawa saya kembali ke persimpangan jalan (214 National Road, Wangchi Road, & Changdu Road) yang saya lalui tadi pagi
sebelum menjelajah Napa Lake Grasslands.
Kami lalu mengambil jalan sebelah
kanan menyusuri Changdu Road, kemudian belok kiri
ke Niwang Road untuk singgah sejenak di Songzanlin Monastery. Mungkin
karena sama-sama lelah dan lagipula saya sudah kesini kemarin, kami pun sepakat
untuk menyudahi kegiatan bersepeda kami hari ini.
Rute perjalanan dari 214 National Road ke Songzanlin Monastery
Menyusuri
jalanan Changzheng
Ave kembali Yak Bar. Dan akhirnya saya pun mengucapkan salam
perpisahan dengan travel
mates bersepeda saya. “Senangnya
bersepeda bareng kalian, sampai ketemu di lain waktu :)”.
Rute perjalanan dari Songzanlin Monastery ke Yak Bar
Sungguh
sebuah pengalaman tak terlupakan. Rasa lelah mengayuh sepeda sejauh puluhan
kilometer berubah menjadi kebahagiaan tak terkira ketika melihat eksotisme lanskap alam Shangri-La
terbentang luas di depan mata.“Masha'Allah...terimakasih ya Allah atas nikmat
yang Engkau berikan ini”.
No comments:
Post a Comment