Tuesday 13 October 2015

Menyusuri Kawasan Sibolga Square di Pagi Hari

Suasana Sibolga Square di pagi hari
26 September 2015
Pagi pertama kami di kota Sibolga, diawali dengan cerita berjalan kaki menyusuri kawasan Sibolga Square dan jalan-jalan di sekitarnya. Menghirup udara segar pagi hari Sibolga, sekedar menambah mood untuk memulai perjalanan kami menjelajah Sibolga seharian. Jalan Ahmad Yani terlihat begitu lengang dan sepi di awal pagi, kontras berbeda dengan pemandangan kemaren malam, ketika pertama kali kami tiba di sini. Semburat warna langit di atas sana menunjukkan tanda bahwa cuaca Sibolga hari ini akan cerah seharian, mudah-mudahan!!.   

     
Adek Ratna dan kakak Rani di Sibolga Square :)

Lengang dan sepi!! Begitulah tampilan Sibolga Square di awal pagi
Pertanda cuaca Sibolga hari ini akan cerah
Tadinya berencana mencari tempat sarapan pagi atau warung di sepanjang Jalan Ahmad Yani, yang halal tentunya. Karena tak menemukan satupun, kami terus berjalan lurus ke selatan menuju kawasan Mesjid Agung. Sangat dekat, hanya berjarak sekitar 250 an meter dari tempat kami menginap. 

Di pinggir jalan yang berdekatan dengan Mesjid Agung Sibolga, kami pun melihat sebuah warung sangat sederhana yang penjual dan pembeli di situ adalah ibu-ibu berkerudung. Kami berhenti dan memesan 2 porsi lontong sayur. Sarapan pagi khas orang Sumatera Utara ini tentu saja sangat mudah ditemukan di Sibolga. Hanya membayar 5.000 IDR saja seporsi, kami pun menyantap lontong sayur pedas porsi jumbo.

Si ibu pedagang bertanya darimana kami berasal dan sedang apa di sini. Yaa,,mungkin karena tampilan kami yang terlihat bukan seperti orang asli Sibolga kali ya!!  Cerita punya cerita, saya pun bertanya kepada si ibu tentang transportasi umum ke Pantai Pandan dari Tangga Seratus. “Naik angkot bisa atau naik bemtor kalau mau santai” begitu jawab ibu tersebut dengan ramah. 

Setelah bersantap pagi kami lanjut berjalan kaki ke lokasi objek wisata Tangga Seratus. Kemudian di siang nanti lanjut ke Kecamatan Pandan untuk mengunjungi Pantai Pandan. 


No comments:

Post a Comment