Thursday 26 November 2015

One Day Trip to Shangri-La Grand Canyon Balagezong National Park…part2


Bala Village...Saya pun menebak tempat pemberhentian kami ini bernama Bala Village. Panorama sekitarnya persis seperti foto brosur Balagezong yang saya miliki. Perkampungan Tibetan ini dihuni sekitar 60 kepala keluarga. Mereka mendiami rumah-rumah batu yang tingginya 4 meter-an. Dibangun di lereng ngarai dan menghadap Holy Mount Balagezong, gunung tertinggi di Shangri-La yang berada di ketinggian 5.545 meter di atas permukaan laut. Meskipun kami berkunjung ke sini adalah waktunya musim panas namun puncak gunung ini masih terdapat sisa-sisa bongkahan salju. Di sudut lainnya dari Bala Village berdiri  stupa Tibet dengan bendera doa warna-warni berkibar disekelilingnya berlatar Holy Mount Balagezong. 

In Tibetan, Balagezong means an auspicious place
Dari Bala Village, bus membawa kami menuruni jalan yang kami lewati tadi.Tempat pemberhentian kedua dari trip ini berlokasi di tepian Gangqu River. Ya, di sinilah titik awal kami memulai petualangan menjelajah spot paling terkenal dari Balagezong yaitu Shangri-La Grand Canyon.

Natural Wonder Shangri-La Grand CanyonPersiapkan energi mu untuk menyusuri jalur trek Shangri-La Grand Canyon ya kak!. Cici guide mengajak kami untuk berjalan di jalan papan yang menempel tepat di tebing curam. Berjalan melawan arah aliran Gangqu River. Di beberapa bagian jalur trek terdapat tanda peringatan “rock falling zone” yang berarti kita tak boleh berlama-lama berhenti di titik tersebut. Semakin ke hulu jalur trek yang awalnya lumayan lebar kini terasa semakin menyempit bahkan harus berhati-hati pada batuan menggantung yang hanya berjarak sejengkal di atas kepala kita.


Baru beberapa belas menit berjalan saya tak sanggup lagi mengikuti gaya berjalan cepat teman satu group trip saya. Hahhh, apalagi karena rasa lelah dari kegiatan bersepeda di Napahai kemaren belumlah hilang. Untungnya ada 3 orang traveler lainnya yang seperti saya, memilih berjalan santai dan tentunya lebih menikmati pemandangan spekatuker sang grand canyon.


Sejauh mata memandang, hanya terlihat dinding-dinding batu terjal sedalam ribuan meter membatasi pandangan melihat langit Balagezong di atas sana. Di sisi kanan jalan papan, aliran Gangqu River meliuk-liuk mengikuti kontur lembah ngarai. Ajaibnya di beberapa lereng ngarai yang menjorok ke sungai, dari balik bebatuan bermekaran bunga-bunga liar. Suara gemercik air sungai seakan menjadi musik pengiring sepanjang perjalanan. Sungguh sebuah panorama alam yang menakjubkan.


Sebagai informasi, Shangri-La Grand Canyon merupakan bagian dari daerah konservasi Three-Parallel-River World Natural Heritage Site. Gangqu River, sungai yang mengalir di lembah ngarai Shangri-La Grand Canyon ini, airnya bersumber dari lelehan salju (gletser) dari pegunungan tinggi di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, salah satunya Holy Mount Balagezong. Aliran Gangqu River mengalir menuju Jinsha River hingga ke Yangtze River. Dari sinilah salah satu suplai air sungai terpanjang di Asia (6.300 km) tersebut berasal. 


Sekitar 40 menit berjalan santai, sampailah kita di lembah ngarai yang lumayan luas. Terhampar pasir putih berkilauan di tepian air sungai yang berwarna hijau toska. Saya pun menuruni tangga, mendekati tepian Gangqu River. Lalu menyeburkan tangan saya ke air sungai. Brrrr,,,airnya ternyata dingin meskipun saat ini memasuki musim panas. Jernih dan bening hingga membuat batu-batu kecil di dasar sungai kelihatan jelas.


Inilah ujung dari jalur trek Shangri-La Grand CanyonDari sini kita kembali lagi ke titik awal. Beberapa orang peserta trip memilih kembali dengan menaiki perahu karet (rafting boat), menyusuri aliran sungai. Tentunya harus merogoh kocek lagi karena ini tidak termasuk biaya trip yang kami bayarkan. 
Here I was. Shangri-La Grand Canyon Balagezong :)

Sedangkan peserta lainnya termasuk saya memilih berjalan kembali menyusuri jalan papan. Semangat kakak! :D 


Alokasi waktu untuk berjalan kaki santai menyusuri jalur trek Shangri-La Grand Canyon sekitar 1.5 jam. 

Dari Shangri-La Grand Canyon, bus melanjutkan perjalananan menuju lokasi pemberhentian ketiga yang juga berlokasi di tepian Gangqu River. Dari lokasi parkir bus, guide mengajak kami menuju sebuah tangga yang diapit dua dinding ngarai curam dan sempit.

Tongtian Gorge…Ratusan anak tangga menanti untuk didaki. Jalur treknya jauh lebih melelahkan dibanding jalan papan grand canyon. Saya sendiri bahkan harus bersusah payah mengumpulkan sisa-sisa energi untuk menaklukan jalur trek ngarai ini. Sayangnya rasa penasaran tentang kejutan apa yang ada di puncak ngarai ini harus pupus ketika sampai di pertengah jalan.  Jalur trek selanjutnya ditutup untuk perbaikan. 

Di sinilah akhir petualangan kami sehari menjelajah kawasan Shangri-La Grand Canyon Balagezong National Park. Saatnya kembali pusat kota Shangri-La.



Sebenarnya masih banyak view menakjubkan lainnya seperti Holy Mount Balagezong dengan keindahan danau di puncaknya, Naidang Alpine Meadow. Namun kita harus mengalokasikan waktu lebih untuk pendakian agar bisa sampai ke sana. 

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Shangri-La Grand Canyon Balagezong National Park Map

No comments:

Post a Comment