Thursday 19 November 2015

Shangri-La, Xièxiè!!! Akhirnya Bertemu Juga dengan Chi Shandy

Apa jadinya jika saya seorang diri terdampar di suatu jalan antah berantah Shangri-La (sebuah kota kecil di barat laut Provinsi Yunnan, China) pada malam yang sangat dingin dan tak tahu harus berjalan kemana. Duhh bahasanya kak. Situasi seperti ini pastinya membuat saya hampir desperado aka putus asa. "Ehhh,,kakak jangan sampai putus asa beneran ya di negeri orang!".

Sehari sebelumnya, saya memberitahu chi Shandy bahwa besok saya akan berangkat ke Shangri-La dengan menaiki bus dari Lijiang. "Kemungkinan saya akan tiba pada pukul kurang lebih jam 9 malam". Chi Shandy pun membalas, "Hubungi saya  jika kamu sudah sampai di Shangri-La Bus Station, saya akan menjemputmu di sana" begitulah pesan chi Shandy jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

.........................
Setelah empat jam perjalanan dari Lijian, bus yang saya tumpangi menyusuri jalanan di bawah kerlap kerlip lampu di sebuah perkotaan kecil. Saya pun menebak saya sudah berada di Shangri-La. Akhirnya bus berhenti di suatu tempat yang tak saya ketahui apa namanya. Si bapak supir mengoceh dalam bahasa lokal yang tentu saja saya tak mengerti artinya, semua penumpang beranjak dari tempat duduknya.

“Is it Shangri-La Bus Station?” saya bertanya pada seorang penumpang
“No…maybe it is close to the bus station” jawabnya

Begitu turun dari bus, saya disambut dengan dinginnya udara malam Shangri-La. Lebih dingin dibanding di Lijiang dan Kunming!!. Buru-buru saya mengambil ransel yang satu lagi dari bagasi bus. Melihat sekeliling apakah ada tempat berteduh menghangatkan diri dan kemudian berpikir apa yang harus saya lakukan di tempat antah berantah ini. Tidak ada!! Yang terlihat hanyalah sebuah lapangan terbuka, tempat pengisian bahan bakar atau fuel station. Saya ingin bertanya kembali penumpang yang bisa berbahasa Inggris tadi. Namun, saya tak lagi menemukan orang tersebut.

OK….!! Kini saya berdiri di pinggir sebuah jalan antah berantah di Shangri-La. Saya lalu mengirim pesan ke chi Shandy, mengatakan bahwa saya sudah tiba di sebuah fuel station, mungkin dekat Shangri-La Bus Station. Tak berapa lama kemudian sms yang saya kirim ke chi Shandy bertanda not sent!. Saya pun kembali mengirim pesan yang sama. Lagi, sms yang saya kirim ke chi Shandy bertanda not sent. Berkali-kali saya mengirim pesan yang sama tetap bertanda not sent!!!. "Mungkin signal provider seluler China yang saya gunakan sedang tidak bagus atau pulsa saya habis...Ohhh tidak, trus bagaimana caranya saya bisa menginformasikan ke chi Shandy bahwa saya sudah sampai". Udara dingin Shangri-La membuat saya tak bisa berfikir apa yang harus saya lakukan.

Entah berapa lama saya berdiri….Beberapa orang pemuda datang menghampiri saya. Bertanya dalam bahasa lokal yang tentu saja tidak saya mengerti…..”Tenang ran, mereka ini orang-orang baik kok yang mencoba bertanya ada yang bisa dibantu” begitulah yang ada di pikiran saya.

Untungnya aplikasi bahasa Mandarin yang terinstal di hp, sedikit membantu saya untuk berkomunikasi dengan mereka. Saya pun memberanikan diri untuk meminjam handphone salah seorang dari mereka. Dalam bahasa Indonesia : "Bisakah saya meminjam handphone Anda untuk mengirim pesan atau menelpon teman saya". Dengan bahasa isyarat saya pun menunjukkan nomor hp chi Sandy ke salah satu dari mereka.

……… Salah seorang pemuda kemudian menelpon nomor yang saya tunjukkan.

Alhamdulillah beberapa menit kemudian seorang wanita menghampiri saya dengan senyum…Yaaa…dia adalah chi Shandy, seorang teman baru saya di Shangri-La yang akan memberikan saya tempat berteduh selama di sini.

Saya pun mengucapkan rasa terimakasih kepada si pemuda Shangri-La itu. Ahhh,,saya lupa bertanya siapa namanya :).  

Apa jadinya jika saya tidak bertemu dengan orang yang tulus membantu mempertemukan saya dengan chi Shandy. Mungkin semalaman saya akan menggembel di jalanan kota Shangri-La.

Shangri-La, Xièxiè (terimakasih) !!! 
Perkenalan pertama dengan Shangri-La dibuka oleh cerita ini :) .

Bersama chi (kakak) Shandy, host couchsurfing saya selama di Shangri-La

No comments:

Post a Comment