Monday 26 January 2015

Naik Kereta Api dari Jakarta hingga ke Banyuwangi

Peta Perjalanan Kereta Api di Pulau Jawa (sumber gambar : PT. KA Indonesia )


Alhamdulillah kesampaian juga #wishlist (yang udah jamuran) traveling serba naik kereta api di Pulau Jawa. Akhir tahun 2014 lalu,  saya melakukan perjalanan dari Jakarta hingga Banyuwangi dengan menggunakan kereta api. Ini adalah pengalaman pertama saya menaiki kereta api jarak jauh di Pulau Jawa. Perjalanan ini pun sebenarnya dadakan. Tergerak hati setelah membaca postingan salah satu member BPI yang berkeliling Pulau Jawa dengan menaiki kereta api ekonomi.

Karena membeli tiket kereta online pun juga dadakan (kurang lebih satu minggu keberangkatan) saya memperoleh harga tiket bukan yang termurah. It’s okay lah. Perjalanan belasan jam naik kereta api melintasi sebagian daratan di Jawa, menikmati landscape alam, lebih dekat kepada kehidupan berkereta ala wong Jowo #cieee, tentunya menjadi pengalaman traveling yang seru.

Jarak dari Jakarta hingga ke Banyuwangi sekitar 1.131 km. Dapat ditempuh dengan perjalanan kereta api selama 18 jam. Jangan dibayangkan saya melakukan perjalanan nonstop selama itu ya’. Kota Bandung & Surabaya menjadi tempat persinggahan saya berganti kereta sebelum mencapai tujuan akhir di Stasiun Banyuwangi Baru.  

Pergi....
Selasa, 23 Desember 2014 : Kereta Api (KA) Argo Parahyangan (GoPar) , Jakarta - Bandung
KA Argo Parahyangan merupakan rangkaian gerbong kereta kelas eksekutif & bisnis. Intesitas keberangkatan kereta terdaftar ada 9 kali dari Jakarta ke Bandung & sebaliknya.

Karena terlalu bersemangat memulai trip (overland Jawa), saya sudah berada di Stasiun Gambir jauh sebelum jadwal keberangkatan kereta GoPar. Begitu nyampe stasiun langsung nyari mesin CTM (Cetak Tiket Mandiri). Cara untuk mendapatkan print tiket asli mudah saja. Jadi gak perlu repot-repot ngantri di counter ticket lagi. 

40 menit sebelum panggilan keberangkatan kereta...menunggu Widya (teman seperjalanan saya selama di Bandung) 

Stasiun Gambir memiliki berbagai pilihan tempat makan yang nyaman, gak kalah dari mall (termasuk harganya -_-).

10 menit sebelum keberangkatan..yang ditunggu belum kunjung datang. Whatsaap terakhir Widya masih terjebak macet. Saya memutuskan masuk ke kereta GoPar. Tidak lama kemudian Widya muncul juga nyaris sesaat kereta akan meninggalkan Gambir. Alhamdulillah. Jika ketinggalan kereta bisa-bisa harus beli tiket baru lagi di jadwal selanjutnya (kan rugi ya Wid :D )

Dalam kereta bisnis KA 38 Argo Parahyangan 
Fasilitas kelas bisnis GoPar : Ac, colokan di setiap row kursi, toilet dan kursi yang bisa diputar balik. Tersedia juga pembelian makanan (nasi goreng, mie goreng, dll) & minuman bisa dipesan ke pegawai restorasi kereta.

Pemandangan yang tadinya berlatar sedikit kumuh berubah menjadi serba hijau selepas Stasiun Purwakarta. Kereta menerobos perbukitan, melintasi beberapa jembatan, dan melewati terowongan. Tersuguh sawah bertingkat-tingkat dihimpit perbukitan nan hijau..Ahhh, sayang saya duduk di sisi kursi yang salah (sebelah kiri sisi kereta). Jadi tak banyak bidikan foto yang dapat saya tangkap untuk mengabadikan view bumi Parahyangan.

Hasil jepretan Lenovo K900

KA 38 Argo Parahyangan
Berangkat dari Stasiun Gambir jam 11.20 WIB. Lama perjalanan lebih kurang 3 jam menuju Stasiun Bandung Hall .
Harga tiket 85.000 IDR (kelas bisnis)

Kamis, 25 Desember 2014 : KA Harina, Bandung - Surabaya
Kereta Api Harina adalah kelas campuran eksekutif, bisnis, dan ekonomi yang melayani Stasiun Bandung menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi & sebaliknya. Jalurnya ini cukup unik, kereta bergerak menuju Cikampek. Di Stasiun Cikampek lokomotif kereta berpindah arah. Lanjut bergerak menuju Surabaya via Stasiun Semarang Tawang. 

 
Syad di Stasiun Bandung

Pintu Selatan Stasiun Bandung

Naik kereta kelas ekonomi tidak lagi seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Kondisi di dalam gerbong ekonomi Indonesia kini ber-AC, bersih & aman. Penumpang duduk sesuai nomor kursinya, tidak ada lagi tiket tambahan berdiri, dan tidak ada lagi pedagang asongan yang sembarangan masuk ke dalam gerbong penumpang ketika kereta berhenti di salah satu stasiun. Untuk kelas ekonomi, kursinya pun sudah  cukup empuk, lebih nyaman jika dibanding kursi ekonomi kereta jaman dulu yang kerasnya bukan main. Sungguh keadaan yang sangat jauh berbeda dengan 2.5 tahun lalu. Ketika saya untuk pertama kalinya naik kereta ekonomi di Jawa, dari Semarang ke Jakarta.

Tidak ada pemandangan di luar jendela yang terlihat ketika naik kereta malam. Hanya terdengar suara rel kereta sebagai pengantar tidur.  

Selepas Stasiun Semarang Tawang, barulah bisa melihat lebih bebas ke luar jendela kereta. Kereta bergerak seakan membelah hamparan persawahan yang berkilau diterpa cahaya mentari pagi. 

Melewati daerah Cepu yang terkenal dengan sebutan negri ladang minyak, Bojonegoro & Lamongan. Menjelang tengah hari, kereta Harina berhenti di tujuan akhir, Stasiun Surabaya Pasar Turi.

 
Menuju Pintu Keluar 

 Stasiun Surabaya Pasar Turi
KA 69 Harina
Berangkat dari Stasiun Bandung jam 21.35 WIB. Tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi jam 9.43 WIB.
Harga tiket 240.000 IDR (kelas ekonomi AC)

Jumat, 26 Desember 2014 : KA Sri Tanjung , Surabaya - Banyuwangi
Melanjutkan estafet naik kereta di stasiun yang berbeda yaitu Stasiun Surabaya Gubeng. KA Sri Tanjung melayani rute Lempuyangan, Yokyakarta - Banyuwangi. Merupakan rangkaian gerbong kereta full kelas ekonomi AC.

Di dalam gerbong KA Sri Tanjung

 Fasilitas colokan listrik di KA Sri Tanjung

Meskipun penampakan di dalam gerbong KA Sri Tanjung lebih lusuh dibanding gerbong kereta ekonomi Harina, tidak lantas mengurangi kenyamanan. Gerbong yang kemungkinan berusia lama kali ini tetap memberikan fasilitas yang sama dengan kereta sekelasnya.

     
Menuju Banyuwangi                                                                                           Melewati Sidoarjo


KA 174 Sri Tanjung
Berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng jam 13.40 WIB. Lama perjalanan lebih kurang 6 jam menuju Stasiun Banyuwangi Baru jam 20.07 WIB. 
Harga tiket 50.000 IDR (kelas ekonomi AC)
  
Pulang....
Selasa, 30 Desember 2014 : KA Mutiara Timur Malam , Banyuwangi - Surabaya
Awalnya saya berencana menaiki bus kembali ke Surabaya. Tetapi naik bus dari Banyuwangi menuju Surabaya tentunya akan memakan waktu lebih lama dibanding naik kereta apalagi saat musim liburan akhir tahun begini. Naik kereta tentunya lebih nyaman. Beruntung H-1 sebelum keberangkatan saya masih memperoleh tiket ke Surabaya. Meskipun harga tiket yang saya peroleh lebih mahal dibanding jika saya naik bus. Saya menjadi lebih santai dan tidak terburu-buru untuk mengejar jadwal kereta kembali ke Jakarta besoknya.

KA 88 Mutiara Timur Malam
Berangkat dari Stasiun Banyuwangi Baru jam 22.00 WIB . Tiba di Stasiun Surabaya Gubeng jam 04.25 WIB. 
Harga tiket 120.000 IDR (kelas bisnis)

Stasiun Banyuwangi Baru merupakan stasiun terakhir di ujung timur Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Selat Bali, dan hanya berjarak 100 meter dari Pelabuhan Feri Ketapang.

Rabu, 31 Desember 2014 : KA Jayabaya, Surabaya - Jakarta
KA Jayabaya adalah kereta api kelas ekonomi melayani rute Stasiun Malang Kotabaru - Surabaya Pasar Turi - Pasar Senen Jakarta dan sebaliknya.

Tidak perlu berganti stasiun dari tempat kedatangan saya dari Banyuwangi. Karena rangkaian kereta ini terlebih dahulu berhenti menaikkan penumpang di Stasiun Surabaya Gubeng. Sebelum mencapai Stasiun Surabaya Pasar Turi.

Berbeda sewaktu menunggu kereta ke Banyuwangi di Stasiun Surabaya Gubeng lama, menunggu kereta ke Jakarta di ruang tunggu Stasiun Surabaya Gubeng baru. Gedung Stasiun Surabaya Gubeng baru merupakan perluasan dari gedung lama. Letaknya di sisi timur rel kereta dan dipisahkan beberapa peron. Gedung baru ini lebih bergaya modern dan luas dibanding gedung lama yang tetap mempertahankan arsitektur aslinya.

Menunggu kedatangan kereta di Stasiun Surabaya Gubeng baru

825 km menuju Jakarta

Ketika memasuki gerbong kereta betapa terperangahnya saya melihat kondisi di dalamnya. Kursi penumpang masih terbungkus plastik, terlihat kinclong & bersih. Gerbong kereta Jayabaya ini ternyata belum lama diremajakan. Dengan menaiki kereta gerbong terbaru ini membuat penutup cerita traveling saya ini.

Di dalam gerbong KA ekonomi Jayabaya  

KA 7023 Jayabaya
Berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng jam 12.57 WIB. Lama perjalanan lebih kurang 12 jam menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Harga tiket 290.000 IDR (kelas ekonomi AC)

Surabaya, 31 Desember 2014

Menulis dengan penuh perjuangan melawan rasa malas #ceritanya di Lagub, 28 Januari 2015

2 comments:

  1. Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
    Apasih itu, Kinclong.??? Terimakasiiiih.

    ReplyDelete