Peta Perjalanan Kereta
Api di Pulau Jawa (sumber gambar : PT. KA Indonesia
)
Alhamdulillah kesampaian juga #wishlist (yang udah jamuran) traveling serba naik kereta api di
Pulau Jawa. Akhir tahun 2014 lalu, saya melakukan perjalanan dari Jakarta
hingga Banyuwangi dengan menggunakan kereta api. Ini adalah pengalaman pertama saya menaiki kereta api
jarak jauh di Pulau Jawa.
Perjalanan ini pun sebenarnya dadakan. Tergerak hati setelah membaca postingan
salah satu member BPI yang berkeliling Pulau Jawa dengan
menaiki kereta api ekonomi.
Karena membeli tiket
kereta online pun juga
dadakan (kurang lebih satu minggu keberangkatan) saya memperoleh harga tiket
bukan yang termurah. It’s okay lah. Perjalanan belasan jam naik
kereta api melintasi sebagian daratan di Jawa, menikmati landscape alam, lebih dekat kepada kehidupan
berkereta ala wong Jowo #cieee, tentunya menjadi pengalaman traveling yang seru.
Jarak dari Jakarta hingga ke Banyuwangi sekitar 1.131 km. Dapat ditempuh dengan perjalanan kereta api selama 18 jam. Jangan dibayangkan saya melakukan perjalanan nonstop selama itu ya’. Kota Bandung & Surabaya menjadi tempat persinggahan saya berganti kereta sebelum mencapai tujuan akhir di Stasiun Banyuwangi Baru.
Pergi....
Selasa, 23 Desember 2014 : Kereta
Api (KA) Argo Parahyangan (GoPar)
, Jakarta - Bandung
KA Argo Parahyangan merupakan rangkaian gerbong kereta kelas eksekutif
& bisnis. Intesitas keberangkatan kereta terdaftar ada 9 kali dari Jakarta
ke Bandung & sebaliknya.
Karena terlalu bersemangat memulai trip (overland
Jawa), saya sudah berada di Stasiun Gambir jauh sebelum jadwal keberangkatan kereta GoPar. Begitu nyampe stasiun langsung nyari
mesin CTM (Cetak Tiket Mandiri). Cara untuk mendapatkan print tiket asli mudah saja. Jadi gak perlu repot-repot ngantri di
counter ticket lagi.
40 menit sebelum panggilan keberangkatan kereta...menunggu Widya (teman seperjalanan saya selama di Bandung)
Stasiun Gambir
memiliki berbagai pilihan tempat makan yang nyaman, gak kalah dari mall (termasuk harganya -_-).
10 menit sebelum
keberangkatan..yang ditunggu belum kunjung datang. Whatsaap terakhir Widya masih
terjebak macet. Saya memutuskan masuk ke kereta GoPar. Tidak lama kemudian
Widya muncul juga nyaris sesaat kereta akan meninggalkan Gambir. Alhamdulillah. Jika ketinggalan kereta bisa-bisa harus beli tiket baru lagi di
jadwal selanjutnya (kan rugi ya Wid :D )
Fasilitas kelas
bisnis GoPar : Ac, colokan di setiap row kursi, toilet dan kursi yang bisa
diputar balik. Tersedia juga pembelian makanan (nasi goreng, mie goreng, dll)
& minuman bisa dipesan ke pegawai restorasi kereta.
Pemandangan yang
tadinya berlatar sedikit kumuh berubah menjadi serba hijau selepas
Stasiun Purwakarta. Kereta menerobos perbukitan, melintasi beberapa jembatan,
dan melewati terowongan. Tersuguh sawah bertingkat-tingkat dihimpit perbukitan
nan hijau..Ahhh, sayang saya duduk di sisi kursi yang salah (sebelah kiri sisi
kereta). Jadi tak banyak bidikan foto yang dapat saya tangkap untuk
mengabadikan view bumi Parahyangan.
Hasil jepretan Lenovo K900
KA 38 Argo
Parahyangan
Berangkat dari
Stasiun Gambir jam 11.20 WIB. Lama perjalanan lebih kurang 3 jam menuju
Stasiun Bandung Hall .
Harga tiket 85.000
IDR (kelas bisnis)
Kamis, 25 Desember 2014 : KA Harina, Bandung - Surabaya
Kereta Api Harina adalah kelas campuran eksekutif, bisnis, dan ekonomi yang
melayani Stasiun Bandung menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi & sebaliknya.
Jalurnya ini cukup unik, kereta bergerak menuju Cikampek. Di Stasiun Cikampek lokomotif
kereta berpindah arah. Lanjut bergerak menuju Surabaya via Stasiun Semarang Tawang.
Syad di Stasiun Bandung
Pintu Selatan Stasiun Bandung
Naik kereta kelas ekonomi tidak lagi seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Kondisi
di dalam gerbong ekonomi Indonesia kini ber-AC, bersih & aman. Penumpang duduk
sesuai nomor kursinya, tidak ada lagi tiket tambahan berdiri, dan tidak ada
lagi pedagang asongan yang sembarangan masuk ke dalam gerbong penumpang ketika kereta berhenti di salah
satu stasiun. Untuk kelas ekonomi, kursinya pun sudah cukup empuk, lebih nyaman jika dibanding kursi ekonomi kereta jaman dulu yang kerasnya bukan main. Sungguh keadaan yang sangat jauh berbeda dengan 2.5 tahun lalu. Ketika saya untuk pertama kalinya naik kereta
ekonomi di Jawa, dari Semarang ke Jakarta.
Selepas Stasiun Semarang Tawang, barulah bisa melihat lebih bebas ke luar jendela kereta. Kereta bergerak seakan membelah hamparan persawahan yang berkilau diterpa cahaya mentari pagi.
Melewati daerah Cepu yang terkenal dengan sebutan negri ladang minyak, Bojonegoro & Lamongan. Menjelang tengah hari, kereta Harina berhenti di tujuan akhir, Stasiun Surabaya Pasar Turi.
Menuju Pintu Keluar
Stasiun Surabaya Pasar Turi
KA 69 Harina
Berangkat dari
Stasiun Bandung jam 21.35 WIB. Tiba di Stasiun Surabaya Pasar Turi jam 9.43 WIB.
Harga tiket 240.000
IDR (kelas ekonomi AC)
Jumat, 26 Desember 2014 : KA Sri
Tanjung , Surabaya - Banyuwangi
Melanjutkan estafet
naik kereta di stasiun yang berbeda yaitu Stasiun Surabaya Gubeng. KA Sri
Tanjung melayani rute Lempuyangan, Yokyakarta - Banyuwangi. Merupakan rangkaian
gerbong kereta full kelas ekonomi AC.
Di dalam gerbong KA Sri Tanjung
Fasilitas colokan listrik di KA Sri Tanjung
Meskipun penampakan di dalam
gerbong KA Sri Tanjung lebih lusuh dibanding gerbong kereta ekonomi Harina,
tidak lantas mengurangi kenyamanan. Gerbong yang kemungkinan berusia lama kali
ini tetap memberikan fasilitas yang sama dengan kereta sekelasnya.
Menuju Banyuwangi Melewati Sidoarjo
KA 174 Sri Tanjung
Berangkat dari
Stasiun Surabaya Gubeng jam 13.40 WIB. Lama
perjalanan lebih kurang 6 jam menuju Stasiun Banyuwangi Baru jam 20.07 WIB.
Harga tiket 50.000
IDR (kelas ekonomi AC)
Pulang....
Selasa, 30 Desember 2014 : KA Mutiara
Timur Malam , Banyuwangi - Surabaya
Awalnya saya berencana menaiki bus kembali ke Surabaya. Tetapi naik bus
dari Banyuwangi menuju Surabaya tentunya akan memakan waktu lebih lama
dibanding naik kereta apalagi saat musim liburan akhir tahun begini. Naik kereta tentunya lebih nyaman.
Beruntung H-1 sebelum keberangkatan saya masih memperoleh tiket ke Surabaya. Meskipun harga tiket yang saya peroleh
lebih mahal dibanding jika saya naik bus. Saya menjadi lebih santai dan tidak
terburu-buru untuk mengejar jadwal kereta kembali ke Jakarta besoknya.
KA 88 Mutiara Timur
Malam
Berangkat dari
Stasiun Banyuwangi Baru jam 22.00 WIB . Tiba
di Stasiun Surabaya Gubeng jam 04.25 WIB.
Harga tiket 120.000
IDR (kelas bisnis)
Stasiun Banyuwangi Baru merupakan stasiun terakhir di ujung timur Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Selat Bali, dan hanya berjarak 100 meter dari Pelabuhan Feri Ketapang.
Rabu, 31
Desember 2014 : KA Jayabaya,
Surabaya - Jakarta
KA Jayabaya
adalah kereta api kelas ekonomi melayani rute Stasiun Malang Kotabaru -
Surabaya Pasar Turi - Pasar Senen Jakarta
dan sebaliknya.
Tidak perlu
berganti stasiun dari tempat kedatangan saya dari Banyuwangi. Karena rangkaian
kereta ini terlebih dahulu berhenti
menaikkan penumpang di Stasiun Surabaya Gubeng. Sebelum mencapai Stasiun Surabaya
Pasar Turi.
Berbeda
sewaktu menunggu kereta ke Banyuwangi di Stasiun Surabaya Gubeng lama, menunggu
kereta ke Jakarta di ruang tunggu Stasiun Surabaya Gubeng baru. Gedung Stasiun
Surabaya Gubeng baru merupakan perluasan dari gedung lama. Letaknya di sisi
timur rel kereta dan dipisahkan beberapa peron. Gedung baru ini lebih bergaya
modern dan luas dibanding gedung lama yang tetap mempertahankan arsitektur
aslinya.
Menunggu kedatangan kereta di Stasiun Surabaya Gubeng baru
825 km menuju Jakarta
Ketika memasuki gerbong kereta betapa terperangahnya saya
melihat kondisi di dalamnya. Kursi penumpang masih terbungkus plastik, terlihat
kinclong & bersih. Gerbong kereta Jayabaya ini ternyata belum lama
diremajakan. Dengan menaiki
kereta gerbong terbaru ini membuat penutup cerita traveling saya ini.
Di dalam gerbong KA ekonomi Jayabaya
KA 7023 Jayabaya
Berangkat dari
Stasiun Surabaya Gubeng jam 12.57 WIB. Lama
perjalanan lebih kurang 12 jam menuju Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Harga tiket 290.000
IDR (kelas ekonomi AC)
Surabaya, 31 Desember 2014 |
Menulis dengan penuh perjuangan
melawan rasa malas #ceritanya di Lagub, 28 Januari 2015
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
ReplyDeleteApasih itu, Kinclong.??? Terimakasiiiih.
Kinclong=bersih cemerlang
Delete