Friday 20 February 2015

Perjalanan Sehari Semalam dari Bandung ke Bali

Di Stasiun Bandung (25 Desember 2014) saya mengucapkan salam perpisahan dengan Widya & Syad. Mereka melanjutkan perjalanan naik kereta yang berbeda ke Jogja sedangkan saya lanjut ke Surabaya. Teringat cerita yang terjadi selama 2 hari ngetrip bareng kalian. Bagaimana perjuangan naik transportasi umum ke Kawah Putih & Tangkuban Parahu. Rela berjalan kaki menerjang hujan demi mengejar waktu pertunjukan SAU. It’s nice to know and travel around with you. Terimakasih cindera mata khas KL  nya Syad. Semoga bisa bertemu di lain kesempatan...di negaramu “Malaysia” InshaAllah :). Sampai bertemu juga di lain kesempatan Widya…jika ada kesempatan ke “Palembang”, Insha Allah ketemuan ya ce :D .

Dari kiri ke kanan : Syad, Saya, & Widya

Hari berikutnya, saya ikutan share cost trip “Menjangan – Baluran – Ijen” postingan Ai di website Backpacker Indonesia (BPI). Mendapat 18 orang teman baru yang berasal dari berbagai daerah di Jawa (kebanyakan Jabodetabek) dan adapula dari pulau domisi saya (Kalimantan). Teman seperjalanan berbagi biaya trip, berbagi cerita, hingga berbagi makanan, senang susah bareng-bareng tentunya. 


Dari kiri ke kanan : Bang Egen, Ai, Faiz, Ganjar, Aulia, Athi, Rizal, Mas Pur,Yudi, Olif, Mulyani, Indra, Niken, Yunus, Dewi, Saya, Fanani, Prima & Wafi

Pengalaman pertama saya "share cost trip" rombongan sebanyak ini .
Sebagai persiapan pra trip seperti kepastian sewa transportasi & akomodasi diurus oleh Ai csselaku pencetus trip. Itinerary nya pun sudah dibahas dan disepakatin via group wa. Untuk urusan booking tiket kereta api menuju Banyuwangi kita saling berkomunikasi. Menyesuaikan supaya kita bertemu di meeting point dan waktu yang telah dijanjikan.  Tidak ada uang yang dibayar di muka. Semua biaya dikumpulkan dari setiap orang ketika kami sudah berkumpul semuanya (ya’ namanya juga share cost trip :D).

Berasal dari daerah yang berbeda-beda, tempat & waktu keberangkatan masing-masing sub kelompok pasti lah tidak sama. Rombongan Ai cs (Rizal, Indra, Dewi, Aulia, Yudi) berangkat lebih dulu naik kereta ke Surabaya. Rombongan Faiz cs (Ganjar, Saya, Prima & Muly) menyusul ke Surabaya dengan kereta yang berbeda. Ada pula yang udah stay di Surabaya duluan. Selanjutnya ke Banyuwangi, sebagian besar dari kami naik kereta Sri Tanjung (dengan gerbong yang berbeda) dan ada yang naik bus dari Bungur (Mas Pur, Muly, & Fanani). Akhirnya kita bersembilan belas orang ini berkumpul di meeting point akhir “Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ”.

Dari Bandung menempuh perjalanan darat dengan kereta api kurang lebih 1X24 jam menuju Banyuwangi, ujung timur Pulau Jawa, tentulah sedikit melelahkan. Tidur dengan posisi duduk di kursi kereta, mencium bau khas stasiun kereta satu ke stasiun lain, bermandikan keringat belasan jam. Sebagai seorang backpacker  dibawa happy aja ya kakak!! Semangat demi “ Melihat keindahan bawah laut di Pulau Menjangan, Bali” . 

Ke Bali....
Waktu itu menunjukkan jam sebelas malam (WIB)…Setelah membeli tiket ferry seharga 8.000 IDR/orang, kemudian melewati gate pemeriksaan tiket & KTP. Kami lanjut berjalan kaki menuju kapal ferry . Suasana begitu riuh ketika memasuki pintu kapal, kami yang rombongan berjalan kaki ini harus bersaing dengan puluhan (mungkin) kendaraan bermotor  yang juga akan ikut menyebrang.

Tidak menunggu waktu yang lama pintu ferry ditutup pertanda kapal segera meninggalkan sandarannya. Kurang lebih satu jam ke depan kapal ferry ini membawa kami berlayar menuju Pulau Bali.

Kami semua berkumpul di dek paling atas dari kapal ferry. Di sini ini cukup luas untuk menampung kami yang berombongan ini. Melepas backpack, duduk selonjoran sembari menikmati semilir angin laut. Ada yang langsung narsis-narsisan berfoto, ada yang langsung membuka bungkusan makanan, ada yang asyik dengan gadget nya, ada pula yang asyik ngobrol. Di tengah keasyikan masing-masing, Ai mengambil komando, sejenak  untuk briefing “tentang share cost biaya menjangan & informasi penting lainnya”.

Jam satu kurang lima belas menit dini hari (WITA), kapal ferry berlabuh di Gilimanuk. Waktu di Bali (WITA) lebih cepat satu jam dibanding waktu di Banyuwangi (WIB). Kita berjalan keluar pintu pelabuhan menunju mobil sewaan yang sudah dipesan sebelumnya. Perjalanan kita berlanjut menyusuri Jalan Raya Singaraja - Gilimanuk sejauh 24 km menuju Banyuwedang.

Di Teluk Banyuwedang ada sebuah aula terbuka milik masyarakat lokal.  Di sini kami diperbolehkan menginap (gratis). Space aula terbuka ini alhamdulillah cukup untuk menampung kami (bersembilan belas orang). Saatnya beristirahat sejenak, mengumpulkan energi. Besok pagi kita akan melihat betapa cantiknya Pulau Menjangan, Bali.

Happy Late Night, Banyuwedang....

No comments:

Post a Comment