Di
Stasiun Bandung (25 Desember 2014) saya mengucapkan salam perpisahan dengan
Widya & Syad. Mereka melanjutkan perjalanan naik kereta yang berbeda ke
Jogja sedangkan saya lanjut ke Surabaya. Teringat cerita yang terjadi
selama 2 hari ngetrip bareng kalian. Bagaimana perjuangan naik transportasi umum ke Kawah
Putih & Tangkuban Parahu. Rela berjalan kaki menerjang hujan demi mengejar
waktu pertunjukan SAU. It’s
nice to know and travel around with you. Terimakasih cindera mata khas KL nya Syad. Semoga bisa bertemu di
lain kesempatan...di negaramu “Malaysia” InshaAllah :). Sampai bertemu juga di lain kesempatan Widya…jika ada
kesempatan ke “Palembang”, Insha Allah ketemuan ya ce :D .
Dari kiri ke kanan : Syad, Saya, & Widya
|
Hari
berikutnya, saya ikutan share cost trip “Menjangan – Baluran – Ijen” postingan Ai di website Backpacker
Indonesia (BPI). Mendapat 18 orang teman baru yang berasal dari berbagai
daerah di Jawa (kebanyakan Jabodetabek) dan adapula dari pulau domisi saya
(Kalimantan). Teman seperjalanan berbagi biaya trip, berbagi cerita, hingga berbagi
makanan, senang susah bareng-bareng tentunya.

Dari kiri ke kanan : Bang Egen, Ai, Faiz, Ganjar, Aulia, Athi, Rizal,
Mas Pur,Yudi, Olif, Mulyani, Indra, Niken, Yunus, Dewi, Saya, Fanani, Prima
& Wafi
Pengalaman pertama saya "share
cost trip" rombongan
sebanyak ini .
Sebagai persiapan pra
trip seperti kepastian sewa transportasi & akomodasi diurus
oleh Ai csselaku pencetus trip. Itinerary nya pun sudah dibahas dan
disepakatin via group wa. Untuk urusan booking tiket kereta api menuju
Banyuwangi kita saling berkomunikasi. Menyesuaikan supaya kita bertemu
di meeting point dan waktu yang telah dijanjikan. Tidak ada uang
yang dibayar di muka. Semua biaya dikumpulkan dari setiap orang ketika kami
sudah berkumpul semuanya (ya’ namanya juga share cost trip :D).
Berasal dari daerah
yang berbeda-beda, tempat & waktu keberangkatan masing-masing sub kelompok
pasti lah tidak sama. Rombongan Ai cs (Rizal, Indra, Dewi, Aulia, Yudi)
berangkat lebih dulu naik kereta ke Surabaya. Rombongan Faiz cs (Ganjar, Saya,
Prima & Muly) menyusul ke Surabaya dengan kereta yang berbeda. Ada pula
yang udah stay di Surabaya duluan. Selanjutnya ke
Banyuwangi, sebagian besar dari kami naik kereta Sri Tanjung (dengan gerbong
yang berbeda) dan ada yang naik bus dari Bungur (Mas Pur, Muly, & Fanani).
Akhirnya kita bersembilan belas orang ini berkumpul di meeting point akhir “Pelabuhan Ketapang,
Banyuwangi ”.
Dari Bandung menempuh perjalanan darat dengan kereta api kurang lebih 1X24 jam menuju Banyuwangi, ujung timur Pulau Jawa, tentulah sedikit melelahkan. Tidur dengan posisi duduk di kursi kereta, mencium bau khas stasiun kereta satu ke stasiun lain, bermandikan keringat belasan jam. Sebagai seorang backpacker dibawa happy aja ya kakak!! Semangat demi “ Melihat keindahan bawah laut di Pulau Menjangan, Bali” .
Dari Bandung menempuh perjalanan darat dengan kereta api kurang lebih 1X24 jam menuju Banyuwangi, ujung timur Pulau Jawa, tentulah sedikit melelahkan. Tidur dengan posisi duduk di kursi kereta, mencium bau khas stasiun kereta satu ke stasiun lain, bermandikan keringat belasan jam. Sebagai seorang backpacker dibawa happy aja ya kakak!! Semangat demi “ Melihat keindahan bawah laut di Pulau Menjangan, Bali” .
Ke Bali....
|
Waktu itu menunjukkan
jam sebelas malam (WIB)…Setelah membeli tiket ferry seharga 8.000 IDR/orang, kemudian
melewati gate pemeriksaan tiket & KTP. Kami lanjut berjalan kaki menuju kapal
ferry . Suasana begitu riuh ketika memasuki pintu kapal, kami yang rombongan
berjalan kaki ini harus bersaing dengan puluhan (mungkin) kendaraan bermotor yang juga akan ikut
menyebrang.
Tidak menunggu waktu
yang lama pintu ferry ditutup pertanda kapal segera
meninggalkan sandarannya. Kurang lebih satu jam ke depan kapal ferry ini
membawa kami berlayar menuju Pulau Bali.
Kami semua berkumpul
di dek paling atas dari kapal ferry. Di sini ini cukup luas untuk menampung
kami yang berombongan ini. Melepas backpack,
duduk selonjoran sembari menikmati semilir angin laut. Ada yang langsung
narsis-narsisan berfoto, ada yang langsung membuka bungkusan makanan, ada
yang asyik dengan gadget nya, ada pula yang asyik ngobrol. Di tengah
keasyikan masing-masing, Ai mengambil komando, sejenak untuk briefing “tentang share cost biaya
menjangan & informasi penting lainnya”.
Jam satu kurang lima
belas menit dini hari (WITA), kapal ferry berlabuh di Gilimanuk. Waktu di Bali (WITA) lebih cepat
satu jam dibanding waktu di Banyuwangi (WIB). Kita berjalan keluar pintu
pelabuhan menunju mobil sewaan yang sudah dipesan sebelumnya. Perjalanan
kita berlanjut menyusuri Jalan
Raya Singaraja - Gilimanuk sejauh
24 km menuju Banyuwedang.
Di Teluk Banyuwedang ada sebuah aula terbuka milik masyarakat lokal. Di sini kami diperbolehkan menginap
(gratis). Space aula terbuka ini alhamdulillah cukup untuk menampung kami
(bersembilan belas orang). Saatnya
beristirahat sejenak, mengumpulkan energi. Besok pagi kita akan
melihat betapa cantiknya Pulau Menjangan, Bali.
Happy Late Night, Banyuwedang....
Selanjutnya..Baca juga..Pagi
di Teluk Banyuwedang, Bali #27Desember2014
No comments:
Post a Comment