Angklung merupakan alat musik tradisional Sunda yang telah
diakui dunia (oleh UNESCO) sebagai warisan budaya identitas Indonesia. Nah...apabila berwisata ke
Bandung jangan lupa untuk mengunjungi Saung Angklung Udjo (SAU). Di sini kita
bisa langsung melihat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan
workshop instrumen musik dari bambu.
Saung Angklung Udjo terletak di Jl Padasuka No 118 kota
Bandung, Jawa Barat. Untuk mencapai SAU, kita
(Saya, Widya, & Syad) menggunakan transportasi umum dari Terminal
Leuwi Panjang, naik bus damri tujuan
Terminal Cicaheum. Kemudian turun di perempatan Jalan Padasuka (100 meter sebelum Terminal
Cicaheum). Lanjut berjalan kaki sekitar 500 meter
menuju lokasi SAU.
Peta Lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung
Sempat gak yakin bisa
menonton pertunjukan SAU karena sesaat sebelum waktu pertunjukan
dimulai kita masih terjebak macet di
perjalanan. Apalagi pada saat itu kota Bandung diguyur
hujan dengan intensitas tinggi (apalagi sudah bulan nya musim
hujan #desember). Mau gak mau
kita pun harus menembus guyuran hujan ketika berjalan kaki dari simpang
Jalan Padasuka hingga lokasi SAU. Beruntung kita masih bisa membeli tiket masuk meskipun pertunjukan angklung saat itu sedang
berlangsung.
Harga tiket
pertunjukkan Saung Angklung Udjo ,
dewasa (WNI): 60.000 IDR, adult (foreigner): 100.000 IDR, pelajar (WNI): 40.000 IDR, student (foreigner): 60.000 IDR, dan anak-anak
di bawah 3 tahun: gratis.
Memasuki Bale
Karesemen dimana tempat pertunjukan bambu SAU berlangsung. Bangunan bale ini
bergaya klasik dengan struktur atap Sunda dengan ampiteater di dalamnya. Terdapat kursi
kayu yang disusun pada tiga sisi, serta panggung untuk Pangrawit
(Karawitan). Suasana nya pun sangat alami dan asri karena dikelilingi
oleh tanaman khas Sunda terutama bambu. Membuat siapapun semakin betah
menyaksikan pertunjukan SAU.
Penonton bukan hanya
orang lokal Indonesia sendiri tetapi juga turis asing (Eropa, Jepang, China,
Korea Selatan, dll). Semuanya terlihat sangat bersemangat menyaksikan
pertunjukan SAU ini.
Pertunjukan bambu Saung Angklung Udjo berlangsung selama 1.5 jam dimulai jam 15.30 WIB (setiap hari) dibagi menjadi 9 sesi.
Demontrasi Wayang Golek khas tanah Sunda
Umumnya,
pementasan wayang golek berlangsung lebih dari 7 jam pada malam hari,
semalam suntuk. Di SAU, hanya ditampilkan demonstrasi wayang golek, antara lain
peragaan bagaimana wayang berbicara, menari & berkelahi.
Karena terlambat tiba di SAU kami tidak bisa melihat pertunjukan sesi pertama ini.
Heleran
Tari
Tradisional...Tari Topeng
Penari tradisional cilik membawakan tarian klasik Topeng
Kandaga, yaitu rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan Ratu
Kencana Wungu yang dikejar-kejar oleh Prabu Menakjingga yang tergila-gila
padanya. Tarian ini terbagi atas dua babak : babak pertama (tanpa topeng) dan
babak kedua (memakai topeng). Topeng tersebut mewakili karakter perwatakan
manusia. Menakjingga dengan topeng warna merah mewakili karakter yang
berangasan, tempramental, dan tidak sabaran.
Angklung Mini.
Angklung-angklung
berukuran minimalis ini tidak hanya dipakai sebagai hiasan, namun juga untuk
memainkan lagu-lagu sederhana. Kami pun diajak menyanyikan lagu anak-anak
popular seperti lagu melati kenaga dan burung kakak tua dengan diiringi musik
angklung sederhana yang dibawakan siswa junior Akademi SAU.
Arumba
Arumba merupakan
angklung bertangga nada diatonis, dengan tetap menghasilkan nada yang harmonis
dan dinamis. Diciptakan pada tahun 1970-an, ARUMBA merupakan singkatan dari
Alunan Rumpun Bambu.
Angklung Padaeng
Disebut angklung Do
Re Mi, angklung dengan laras nada diatonis yang diciptakan oleh Bapak Daeng
Soetigna (alm) pada tahun 1938. Sejak saat itu, angklung tidak hanya digunakan
untuk membawakan lagu-lagu daerah tetapi juga lagu-lagu nasional &
internasional.
Inilah sesi yang
paling ditunggu-tunggu penonton. Para siswa junior Akademi SAU berjalan ke arah
penonton membagikan satu angklung bernomor nada ke setiap orang.
Kemudian kita diajari teknik sederhana bermain angklung. Cara memainkan angklung hanya dengan
menggoyangkan dan menggetarkannya dengan kedua tangan. Interaksi dengan
penonton dikemas dengan jenaka dan menarik. Hingga
akhirnya kita bisa bersama-sama bermain angklung menyanyikan sebuah lagu.
Angklung Orkestra
Saat ini angklung
juga sering dikombinasikan dengan alat musik modern seperti gitar, perkusi,
dll. Siswa senior Akademi SAU menampilkan pertunjukan angklung orkestra dengan
membawakan lagu mulai dari jenis pop, klasik, kontemporer baik itu lagu dalam
negri maupun lagu mancanegara. Pertunjukan musik orkestra angklung
berkelas dunia yang sangat memukau.
Menari Bersama
Di akhir sesi
pertunjukan, beberapa penonton akan diajak oleh siswa junior Akademi SAU ke
tengah-tengah panggung pertunjukan . Dengan senyum mereka yang ceria dan
menggemaskan mengajak kita untuk bersama-sama menari sambil memainkan permainan
tradisional.
Menonton pertunjukan
sekaligus belajar bermain angklung di SAU sungguh sebuah pengalaman yang sangat
mengesankan. Tidak rugi rasanya mengeluarkan 60 ribu rupiah demi menyaksikan pertunjukan
nada-nada merdu musik angklung yang dikemas dengan sangat menarik dan super
keren ini.
Saung Angklung Udjo Bandung, 24 Desember 2014
No comments:
Post a Comment