Motivasi ke Puncak Gunung Ijen telah berubah dari “Ingin Melihat Kawah Ijen,
Penambangan Belerang, & Blue Fire” menjadi “Ingin Tidur”.. Bayangin saja bisanya di Puncak Gunung Ijen dengan bau belerang yang begitu pekat, tidur
beralaskan bebatuan gunung. Entahlah!! Di bagian sebelumnya saya menyebutkan
salah satu yang menyebabkan kondisi fisik beberapa orang diantara kami ngedrop adalah karena kurang istirahat tidur. Sehabis berpanas-panasan di Baluran,
lanjut berdingin-dingin di Ijen di hari yang sama. Kelelahan/fatigue tidak bisa
dianggap enteng kakak,
#pelajaran.
Di awal pagi itu, kabut di Ijen belumlah benar-benar hilang. Kami kembali menapaki jalanan menurun
menuju Pos Paltuding. Kondisi
track jalan yang kami lalui tadi
malam terlihat lebih jelas pagi itu. Dan baru
menyadari bahwa banyak badan jalan retak dan rawan longsor. Musim penghujan mengakibatkan jalur trekking Ijen berpotensi longsor.
Jalur trekking Ijen berpotensi longsor di kala
penghujan
|
Kabut pekat pagi di Ijen
|
Berpapasan dengan penambang belerang Ijen |
Turun Gunung Ijen |
Sesampainya di Pos
Paltuding, kami langsung menuju Pos Rescue. Kami baru mengetahui dari petugas
medis bahwa ketika perjalanan ditandu dini hari tadi, Olif pingsan.
Ahhhh,,,maaf Olif !!! seharusnya kami bersama-sama ikut turun bareng
kamu.
Dikarenakan waktu
sewa motor kami akan berakhir pagi itu, sebagian dari happy travel mates kembali ke Banyuwangi lebih awal.
Tinggallah kami berenam dengan 3 motor : Olif, Faiz, Dewi, Fanani, Wafi dan saya.
Kami kembali pulang ke Banyuwangi menunggu kondisi Olif benar-benar pulih.
Kembali
Pulang ke Banyuwangi….Dan musibah kembali menimpa kami
Diiringi gerimis yang
kembali turun pagi itu membuat jalan licin. Faiz, Fanani dan Wafi pun
mengendari motor dengan begitu hati-hati. Tibalah kami di tikungan tajam
menurun. Di tengah turunan tersebut, kemudian Faiz menghentikan laju
motornya. Karena merasa lelah dan mengantuk, dia meminta salah satu dari kami
yang menggantikan mengemudikan motornya. Jadilah Dewi yang mengemudikan,
membonceng Olif.
Baru beberapa meter
berjalan………tiba-tiba motor yang dikemudikan Dewi oleng. Kemudian…prak!!!!
Dewi dan Olif terjatuh terhempas ke sisi kiri badan jalan..Ya Allahhhh…Kami
berempat segera turun dari sepeda motor …Aaaa melihat mereka kesakitan tertimpa
motor, darah pun terlihat di kaki mereka.. Kami pun berusaha memindahan olif
dan dewi dari tikungan itu ke tempat yang lebih aman..Astaghfirullah….
Jalan itu benar-benar
sunyi...
Selang beberapa lama akhirnya beberapa kendaraan melintas . Beberapa
diantaranya bapak-bapak tersebut menepikan sepeda motornya, dan menolong kami.
Kami harus membawa Olif dan Dewi segera ke Puskesmas terdekat. Dan itu jaraknya
10 an km lagi di daerah Licin. Melihat kondisi mereka, tidak mungkin membawa
mereka dengan sepeda motor.
Berbagai cara kami
pikirkan di tengah kepanikan itu. Karena Paltuding adalah tempat keramaian
terdekat, Fanani kembali kesana untuk mencari mobil. Aaaa,,,dan itupun
tidak pasti akan segera mendapat mobil. Mulai mencari akal dengan menyetop
mobil mana saja yang sedang turun ke Licin. Dibantu bapak penduduk lokal,
akhirnya ada sebuah mobil hardtop bersedia mengantar hingga ke Puskesmas Licin.
Karena ruang di dalam mobil benar-benar terbatas hanya saya, Olif, dan Dewi
yang bisa naik. Sementara yang lainnya segera menyusul sembari memberi tahu
teman “happy travel mates” lainnya mengenai kecelakaan yang
menimpa kami ini.
Terimakasih
bapak-bapak penduduk Ijen yang menolong kami, Terimakasih bapak pengemudi Hardtop....
Tiba di Puskesmas,
Olif & Dewi akhirnya mendapat pertolongan medis. Mereka harus menerima
beberapa jahitan di kaki akibat terjatuh tadi :’( . Setelah Olif
dan Dewi mendapat pengobatan. Kami pun tertidur di ranjang puskesmas, termasuk
saya yang tidur dengan pulasnya #kelelahan.
Jalan Raya
Paltuding, Ijen Menuju Licin, Banyuwangi
29 Desember
2014
|
Jalan akses dari/menuju Paltuding Ijen (18 km) melewati jalan menurun/menanjak berupa belokan berbentuk S yang sangat ekstrim. Di musim hujan , kondisi jalanan tersebut menjadi sangat licin dan kendaraan yang lewat sangat berpotensi tergelincir. Apabila tidak hati-hati tentunya akan sangat membahayakan bagi pengendara. Adalah sangat penting bahwa kondisi fisik dan stamina pengendara harus prima dan paham kondisi medan saat melewati jalan ini. Terakhir adalah berdoa semoga Allah melindungi perjalanan kita.
No comments:
Post a Comment