Wednesday 9 September 2015

Menelusuri Keindahan Alam Tebing Perbukitan Xi Shan, Kunming...part 1

Xi Shan (西山) atau Western Hills merupakan rangkaian perbukitan yang berada di sebelah barat kota Kunming. Ratusan tahun yang lalu, para pendeta Tao telah memahat sebuah jalan menembus tebing perbukitan dan membangun beberapa paviliun & kuil dengan pemandangan yang spektakuler  ke arah Danau Dianchi. Kawasan di tepian tebing Xi Shan yang memiliki pemandangan luar biasa ini dinamakan The Longmen Scenic Area. Dengan view tertinggi kawasan ini adalah Longmen atau Dragon Gate yang berada di ketinggian 2.300 mdpl (300 meter lebih tinggi dari permukaan air Danau Dianchi).

Longmen Scenic Area, Western Hills, Kunming, Yunnan Province, China
27 May 2015
Perlu diketahui bahwa untuk menelusuri keindahan alam di tepian tebing perbukitan Xi Shan ini diperlukan fisik yang sehat dan kuat. Jangan lupa untuk membawa minuman dan makanan yang cukup. Karena jalur trekking yang dilalui untuk mencapai Dragon Gate cukup melelahkan, mendaki ratusan anak tangga dan melewati jalan perbukitan yang sempit.

Monday 7 September 2015

Berkenalan dengan Nie Er di Xi Shan, Kunming


Sesampainya di Xi Shan Cable Car Station, dengan penuh semangat saya pun melangkahkan kaki keluar stasiun kereta gantung. Menaiki puluhan anak tangga beton, berjalan mengikuti tanda arah menuju Dragon Gate. Suasana klasik China begitu kentara, terlihat dari bangunan-bangunan yang berdiri di sini, semuanya beraksitektur tradisional. Setelah melewati gerbang yang bertulis “Tourist Center”, di sisi kiri jalan adalah loket penjualan tiket The Longmen Scenic Area sedangkan sisi kanan adalah sebuah lapangan luas yang dikelilingi hutan pinus. Di ujung jalan terdapat penanda arah ke Nie Er TombNie Er? Saya pun teringat buku traveling China yang pernah saya baca bahwa museum seniman Yunnan "Nie Er" di Xi Shan tak kalah menarik untuk dikunjungi. Karena penasaran saya pun berjalan menaiki tangga, mengikuti  penanda  arah ke Nie Er Tomb tersebut. 

Sunday 6 September 2015

From The Cable Car Window, Dianchi - Xi Shan

From The Cable Car Window, Dianchi - Xi Shan
Awalnya saya berencana kembali ke halte bus Dianchi Haigeng Park, kemudian naik bus No.94 hingga pemberhentian terakhir di kaki bukit Xi Shan atau Western Hills. Ketika saya sampai di gerbang barat Dianchi Haigeng Park, secara tak sengaja saya menemukan penanda arah "Ropeway Ticket Booth, Dian chi – Xi shan". Karena penasaran bagaimana rasanya menaiki kereta gantung di atas Danau Dianchi, saya pun memutuskan untuk menggunakan cable car menuju  Xi Shan.

Kereta gantung (cable car) merupakan salah transportasi dari Dianchi Haigeng Park menuju kawasan Longmen Scenic Area, Western Hills (pulang pergi). Tiket cable car untuk orang dewasa dikenakan biaya 70 CNY (round trip/person) atau 40 CNY (one way/person). Sedangkan tiket cable car untuk anak-anak dikenakan biaya 35 CNY (round trip/person) atau 20 CNY (one way/person).

Setelah membeli tiket cable car di loket, Dianchi – Xi Shan (pulang-pergi) seharga 40 CNY, saya berjalan menuju stasiun cable car Dianchi. Tak menunggu lama, kereta gantung yang saya masuki langsung berjalan menyusuri ropeway. Bayangkan, kapasitas kereta gantung yang maksimum bisa diisi oleh 6 orang dewasa hanya saya sendiri di dalamnya.  Lumayan membuat deg-degan!! 

Saturday 5 September 2015

Menikmati Pagi di Tepian Danau Dianchi, Kunming

Danau Dianchi atau dalam bahasa Mandarin ditulis 滇池 (Diānchí) merupakan danau terbesar di Provinsi Yunnan (danau terbesar kedelapan di China). Danau air tawar ini berada di ketinggian 1.886 mdpl (6.189 ft), meliputi area seluas 298 km2, memanjang sejauh 39 km dari utara ke selatan dan memiliki kedalaman rata-rata hanya 4.4 m. Keindahannya mendapat julukan “Sparkling Pearl Embedded in a Highland", menjadikan Danau Dianchi sebagai destinasi yang wajib dikunjungi di Kunming.

Salah satu lokasi terbaik untuk menikmati keindahan Danau Dianchi adalah Dianchi Haigeng ParkTaman yang berhadapan langsung dengan Danau Dianchi ini terletak di barat daya pusat kota Kunming atau berjarak kurang lebih 13 km dari Jinbi Square.

Untuk menjangkau kawasan Dianchi Haigeng Park, saya menaiki bus No.73 dari Jinmafang bus stop (halte bus sisi barat Jinbi Rd) hingga pemberhentian terakhir. Kemudian berjalan kaki sekitar 140 meter memasuki Dianchi Haigeng Park North Gate. Nah, dari sinilah saya menjelajah setiap sudut Haigeng Park menikmati keindahan alam tepian Danau Dianchi di pagi hari.

A Hundred Year Eucalyptus Group Attractions
Dimulai dari menyusuri jalur pejalan kaki yang persis berada di bibir Danau Dianchi. Di sisi kiri ini jalan diberi pembatas kayu dan di sisi kanan diberi pembatas beton. Yang menjadi daya tarik utama spot ini adalah adanya barisan pohon eukaliptus berusia lebih dari ratusan tahun di sepanjang jalur pejalan kaki ini. Jika merasa lelah, sejenak beristirahat di kursi yang menghadap ke Danau Dianchi.

Bersama seorang traveler dari luar Provinsi Yunnan. Terimakasih buat gege yang motoin kita :)

Thursday 3 September 2015

Mengawali Hari dengan Olahraga Tai Chi

Berolahraga Tai Chi di Jinbi Square, Kunming
27 Mei 2015
Membaca judul di atas, jangan dulu mengira bahwa si kakak mengawali harinya dengan berolahraga Tai Chi. Bukan ya? #lol

Ceritanya....Hari ini saya berencana menjelajah kawasan Dianchi Haigeng Park dan mendaki Western Hills (Xi Shan). Dibanding Stone Forest kemaren, medan jelajah kali ini jauh lebih berat karena mendaki bukit #gaya. Sebelum berangkat , saya memeriksa kembali isi backpack terutama air dan makanan secukupnya harus dibawa. Dan tentunya memakai pakaian yang nyaman dan sendal eiger kesayangan saya #bukanpromosi. OK!! Berangkat....

Tuesday 1 September 2015

Menapaki Malam di Zhengyi Road, Kunming

Zhengyi Road, Kunming, Yunnan Province, China
26 May 2015

Puas window shopping di Jinma Biji Night Market, saya memutar arah berjalan kaki ke arah utara kembali ke Jinbi Square, lalu menyebrang Jinbi Road, terus berjalan ke utara.  Tujuan saya selanjutnya adalah menapaki kawasan pejalan kaki Zhengyi Road. Sepanjang 200 meter jalan ini diperuntukkan sebagai jalan bebas kendaraan bermotor. 

Kontras berbeda dengan Jinbi Square dimana bangunan lama khas Kunming adalah ciri khasnya, kawasan Zhengyi Road adalah tampilan Kunming versi modern. Sepanjang jalan Zhengyi Road berdiri gedung-gedung mall , hotel berbintang, kompleks mansion yang megah, dan pertokoan barang bermerk. Saya memang tidak sempat berminat untuk mengubek-ubek isi pusat perbelanjaan modern ala Kunming tersebut, saya lebih menyukai memperhatikan apa yang dilakukan orang-orang Kunming di sepanjang Zhengyi Road yang dilewati #kepo banget ya kak .

Window Shopping di Jinma Biji Night Market

Setelah shalat maghrib di Mesjid Yongning, saya kembali berjalan kaki ke Jinbi Square. Tujuan saya selanjutnya adalah menjelajah kompleks pertokoan tradisional yang berada di selatan Jinbi Square. Sekedar window shopping atau melihat-lihat barang-barang antik atau souvenir khas Kunming, mana tahu ada yang menarik hati dan bisa dijadikan buah tangan. Duhh,, hari pertama di Yunnan si kakak sudah mikirin belanja #lol.

Jinma Biji Night Market, Kunming, Yunnan Province, China
26 May 2015

Monday 31 August 2015

Menanti Maghrib di Mesjid Yongning, Kunming

Menanti Maghrib di Mesjid Yongning, Kunming
Sejarah mencatat bahwa islam berkembang pesat di China pada masa Dinasti Ming, abad ke-14. Jika traveler pernah mendengar nama Laksamana Cheng Ho, yaa... beliau adalah seorang muslim yang berasal dari Yunnan, pemimpin ekspedisi Samudra Hindia (1405 - 1433), penjelajah dunia paling berpengaruh dalam sejarah. Bukti bahwa islam telah lama mengakar dalam kehidupan masyarakat Yunnan terlihat dengan begitu banyaknya masjid dan komunitas muslim China yang tersebar di Kunming. Dan Masjid Yongning adalah salah satu mesjid tertua di Kunming, pertama kali dibangun pada masa Dinasti Yuan (1271-1368).

Menghabiskan Senja di Jinbi Square, Kunming

Menghabiskan Senja di Jinbi Square, Kunming
Menempuh perjalanan selama 2 jam, naik bus dari Stone Forest Bus Terminal ke Kunming East Bus Station, lanjut naik bus kota No K.9 ke Zhengyi Rd, kemudian berjalan kaki menyusuri jalan tersebut ke selatan, akhirnya sampai di Jinbi Square. Tujuan saya selanjutnya adalah mencari restoran halal di sekitar kawasan ini. Alhamdulillah, saya pun menemukannya secara tak sengaja ketika menyusuri gang kecil di selatan Jinbi Square, tak begitu jauh dari The Hump tempat saya menginap. Informasi mengenai restoran halal yang saya kunjungi, akan saya ceritakan di postingan yang berbeda.

Selesai makan siang #telat, saya pun kembali ke The Hump pukul 16.50 sore. Begitu sampai di penginapan, bergegas bersih-bersih, lalu shalat. Lelah karena seharian berjalan kaki di hutan batu, saya memutuskan untuk beristirahat (baca : tidur sore) sejenak #masihsempat-sempatnyakak? #lol. Ya, mengumpulkan sisa-sisa energi. Setelah itu berjalan kaki #lagi , menjelajah kawasan Jinbi dan sekitarnya.

Sunday 30 August 2015

From The Bus Window, Shilin - Kunming

From The Bus Window, Shilin - Kunming
26 May 2015
Sekedar berbagi foto-foto bentuk rupa Dataran Tinggi Yunnan. Saya mengabadikan foto-foto di bawah ini dari balik jendela bus ketika perjalanan dari Stone Forest Scenic Area, Shilin kembali ke East Bus Station, Kunming.

Saturday 29 August 2015

Menjelajah Stone Forest, Shilin...part 2

Stone Forest Lake
Memasuki kawasan Stone Forest Scenic Area, terdapat jembatan yang membelah danau kecil. Di beberapa sudut danau, bebatuan berdiri kokoh di atas permukaan air. Dua persimpangan jalan menanti di ujung jembatan. Menurut penanda arah, jalan ke kanan menuju Major Stone Forest Scenic Area (250 m) dan Wannianlingzhi Scenic Area (1.900 m)sedangkan jalan ke kiri menuju Minor Stone Forest (230 m), Bushao Mountain Area (450 m)dan Liziyuangqing Area (970 m)

Tak perlu khawatir akan tersesat di Stone Forest karena di setiap spot terdapat keterangan lokasi kita berada yang tertulis dalam 2 bahasa yaitu Mandarin dan Inggris. Berjalanlah mengikuti penanda arah dan perhatikan jika ada tanda larangan. Jangan lupa membawa peta Stone Forest Scenic Area sebagai panduan untuk menjelajah hutan batu ini.

Wednesday 26 August 2015

Menjelajah Stone Forest, Shilin...part 1

The Legend of Ashima
26 May 2015
Awalnya saya ragu untuk memasukkan Stone Forest ke dalam list itinerary yang harus dikunjungi di Kunming. Hal ini dikarenakan mahalnya tiket masuk ke situs ini yaitu 175 CNY atau sekitar 385.000,- IDR. Khawatir kecewa apalagi ketika searching informasi tentang Stone Forest di google, kok suasananya mirip Rammang-Rammang di Maros, Sulawesi Selatan ya’!. Rupanya kemiripan stone forest yang ada di China dan Indonesia ini karena sama-sama daerah karst, terbentuk dari pelarutan batuan karbonat kebanyakan batu gamping Hutan batu di Maros terluas ketiga di dunia, stone forest di Shilin terbesar kedua dunia, dan pertama adalah stone forest Tsingy di Madagaskar. Baiklah…setelah berpikir ulang rasanya rugi ke Kunming tanpa melihat Stone Forest. Apalagi Stone Forest, Shilin merupakan Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites) UNESCO dan sudah dikenal sebagai 'First Wonder of the World' sejak jaman Dinasti Ming (1368 M -1644 M ). Memantapkan saya bahwa tak ada ruginya untuk mengunjungi situs warisan dunia ini. Mungkin di masa mendatang saya bisa menemukan perbedaan ketiga stone forest yang ada di China, Indonesia, & Madagaskar #wishlist.

Tuesday 25 August 2015

Menginap di The Hump Hostel, Kunming

The Hump Hostel, Kunming
 26 May 2015

Di sini lah tempat saya menginap selama di Kunming (25 Mei 2015 – 28 Mei 2015 dan 6 Juni 2015 – 7 Juni 2015).

The Hump Hostel (昆明驼峰客栈国际青年旅舍昆明驼峰客栈国际青年旅舍)
Address : Jinbi Square, Jinbi Road, Kunming, China, 650021
                 (China, 云南省昆明市盘龙区金碧路金马碧鸡广场 邮政编码: 650021)
Phone : +86 871 6364 0359

Monday 17 August 2015

Indonesia 70 Tahun, 17 Agustus 2015

Kemeriahan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-70 di pedalaman hutan Kalimantan Utara, provinsi paling utara Indonesia...

Saturday 15 August 2015

Assalamualaikum Kunming

Kunming, Yunnan Province, China
25 May 2015
Dua jam sebelum mendarat di Kunming..Pramugari memberikan sebuah formulir (hanya untuk warga negara asing/non China) yang berfungsi sebagai data pendamping paspor. Dicetak dalam bahasa Mandarin dan bahasa Inggris sehingga membuat foreigner mudah memahami data-data apa yang harus ditulis dalam form tersebut. Bagian arrival card diserahkan pada saat kedatangan di China sedangkan bagian departure card akan dikembalikan pada saat keberangkatan/keluar dari China.

Friday 14 August 2015

From the Plane Window, Kuala Lumpur - Kunming #AK101

Pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK 101 take off mulus meninggalkan landasan pacu KLIA 2. Daratan Malaysia perlahan-lahan hilang dari pandangan hingga yang terlihat hanyalah gumpalan awan putih berbagai bentuk. Dari balik jendela AK 101, saya mengabadikan foto-foto di bawah ini. Inilah mengapa saya menyukai duduk di kursi dekat jendela pesawat. Melihat betapa kebesaran Allah SWT. MashaAllah!!

“…..Dia sebarkan di bumi ini segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sesungguhnya (terdapat) tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah bagi kamu yang memikirkannya.”(QS. Al Baqarah : 164)

Berada di ketinggian 36.000 kaki di atas permukaan laut ( 10.973 mdpl)

Transit 12 Jam di Kuala Lumpur International Airport 2

Kuala Lumpur International Airport 2
Waktu 2 jam dari Jakarta ke Kuala Lumpur menjadi tidak terasa karena sepanjang penerbangan saya tidur. Dasar tukang molor si kakak mah!. Tau-taunya saya  terbangun ketika pesawat Air Asia AK387 mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2). Ya, ini adalah kali keduanya saya menginjakkan kaki di KLIA 2 , pertama kali kesini setahun lalu (sewaktu Traveling 13 Hari Keliling India Utara). Dimana sampai sekarang saya belum  juga melanjutkan cerita perjalanan tersebut. Efek sok sibuk ya kak  :).

Arrival Hall, Kuala Lumpur International Airport 2

Di pintu keluar garbarata kembali saya bertemu bapak Toni Chong “gak di site gak traveling temannya rani bapak-bapak” #abaikan. Kami berjalan menuju arrival hall (balai ketibaan) KLIA 2. Karena saking luasnya, perlu diperhatikan tanda-tanda penunjuk arah di KLIA 2. Apakah mau menuju arrival hall atau international/domestik transfer. Apalagi jarak dari tempat pesawat landing ke arrival hall sangat jauh #menurutsaya, berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit.

Sebagai contoh, meskipun saya & bapak Toni memiliki penerbangan lanjutan dari KLIA 2 ke China , kami harus melalui imigration process (cap kedatangan di passpor)à baggage reclaim (pengambilan bagasi) à departure hall yang berada di Level 3 KLIA 2 (check-in penerbangan selanjutnya). Akan berbeda jika tiket penerbangan lanjutan yang dibeli adalah sekaligus dengan layanan fly-thru. Yaitu layanan yang akan mempermudah penumpang melakukan penerbangan lanjutan tanpa visa transit, mengurus perpindahan bagasi, juga dengan masa transit yang lebih cepat. Dengan layanan fly-thru, tidak perlu keluar arrival hall, cukup berjalan mengikuti tanda International Transfer di KLIA 2. Tentunya untuk mendapatkan layanan fly-thru Air Asia ini  harus membayar tambahan biaya pada saat booking tiket. Informasi lebih lanjut baca di sini  kakak :  http://www.klia2.info/about-klia2/klia2-layout-plan#arrival-hall

Thursday 13 August 2015

Di Balik Cerita, Jakarta - Kuala Lumpur #AK387

Air Asia, AK387
Jakarta - Kuala Lumpur
24 Mei 2015
Waktu pun menunjukkan saatnya shalat maghrib untuk daerah Tangerang dan sekitarnya. Saya pun segera meninggalkan kursi, tempat saya menghabiskan senja, berjalan menuju ruang tunggu keberangkatan internasional . Tak ada antrian panjang ketika melewati pemeriksaan imigrasi.  Suasana masih lengang terlihat di ruang tunggu, mungkin karena penerbangan malam sehingga tidak terlihat penumpukan penumpang. Musholla di ruang tunggu keberangkatan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta berada di sisi kiri ujung ruangan. Penanda ruang shalat ini terlihat sangat jelas dari kursi-kursi ruang tunggu. Saya pun bergegas ke sana, menunaikan ibadah shalat maghrib #biarhatitenang kakak. 

Wednesday 12 August 2015

Memaknai Senja di Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta

Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno Hatta
24 Mei 2015
Hari ini saya begitu sangat bersemangat ’45. Bagaimana tidak hari yang saya tunggu-tunggu untuk memulai perjalanan menjelajah Provinsi Yunnan, China akhirnya tiba juga #alhamdulillah. Keberangkatan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Kuala Lumpur Internasional Airport 2, diliputi perasaan suka cita. Bahagia akhirnya salah satu wish list destinasi impian saya sudah di depan mata #duhbahasanya J.

Di gedung keberangkatan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, saya mempunyai sebuah sudut terfavorit. Adalah kursi Starbucks Coffee yang menghadap kaca ke luar gedung terminal. Di sini, sembari menunggu  waktu 2,5 jam sebelum keberangkatan terbang ke Kuala Lumpur, saya pun duduk menikmati secangkir cappuccino. Melihat dari balik kaca pesawat-pesawat terparkir di apron dengan segala kesibukan orang-orang di luar sana. Menyaksikan senja khas Bandara Internasional Soekarno Hatta. Semburat jingga di langit senja memayungi Tangerang. Matahari tenggelam di ufuk barat seperti bermakna ucapan selamat jalan, sampai bertemu kembali di langit Indonesia 15 hari lagi . “Ya, begitulah yang saya bayangkan”.

Saturday 8 August 2015

Biaya Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China.

Menepati janji sebelumnya, di postingan kali ini saya akan share mengenai berapa total biaya perjalanan saya menjelajah Provinsi Yunnan, China #solotraveler. Berikut ini adalah rincian biaya pengeluaran selama perjalanan 14 hari di Yunnan dan biaya selama 2 hari perjalanan transit Jakarta - Kuala Lumpur PP. Semua biaya pengeluaran di bawah ini adalah sedetail-detailnya. Mulai dari biaya paling penting : transportasi, akomodasi. Hingga biaya-biaya yang sebenarnya bisa diatur tergantung mood : makan & minum, cemilan, sedikit belanja, juga tiket masuk ke tempat-tempat wisata (berbayar atau gratis).

Mungkin di antara kakak traveler sekalian ada yang berpendapat bahwa biaya yang saya keluarkan termasuk mahal atau ada pula yang beranggapan standar . Namun tujuan utama saya share catatan "Biaya Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China" ini adalah memberikan gambaran untuk traveler sekalian yang berencana melakukan perjalanan ke Yunnan, China. Sekaligus memberikan gambaran agar dapat mengestimasi berapa total biaya yang akan dikeluarkan. Semoga bermanfaat!!

"Perjalanan itu menyenangkan apa tidak bukan dilihat dari besar uang yang dihabiskan tetapi seberapa banyak pengalaman  yang didapat dari perjalanan tersebut mengubah kehidupan Anda untuk lebih baik & menginspirasi orang-orang di sekitar ".

谢谢 :)
Khairani Ritonga

Thursday 6 August 2015

Itinerary Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China


Menjelajah Provinsi Yunnan China selama 14 hari, saya hanya mengunjungi di 3 kota yaitu Kunming, Lijiang & Shangri-La dan daerah luar kota di sekitarnya yang bisa dikunjungi pergi pulang. Alasan mengapa perjalanan kali ini terlihat begitu santai karena saya ingin lebih menikmati suasana Yunnan di 3 kota tersebut. Apalagi saya adalah solo traveler, saya tidak ingin ribet berpindah-pindah tempat menginap dalam waktu yang sangat singkat. Baiklah, tanpa berpanjang lebar lagi berikut saya share ringkasan perjalanan saya "Menjelajah Provinsi Yunnan, China". Mungkin bisa dijadikan referensi itinerary traveler sekalian yang ingin berkunjung kesana.

Peta Rute Perjalanan 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China
(sumber peta : wikitravel & travelchinaguide.com)

Note : total durasi perjalanan adalah 16 hari ( 14 hari menjelajah Yunnan dan 2 hari untuk perjalanan pulang pergi dari Indonesia ke Yunnan)

Hari ke-1 : Jakarta - Kuala Lumpur
Sayangnya sampai saat ini belum ada penerbangan langsung dari Jakarta menuju Kunming. Penerbangan biaya termurah untuk menjangkau ibukota Provinsi Yunnan ini terlebih dahulu transit di Kuala Lumpur. Saya lalu menaiki penerbangan low cost airlines Air Asia. Berangkat dari Terminal 3 Soekarno Hatta Airport, Tangerang, Banten pukul 20.30 (GMT +07:00) menuju Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2). 

Thursday 2 July 2015

6 Objek Wisata Menawan China Dalam Lembaran Yuan

Jika postingan sebelumnya tentang kepopuleran sosok Mao Zedong dimana sisi muka uang kertas China “yuan” bernilai 1 CNY hingga 100 CNY yang beredar hingga kini selalu ada gambar Mao Ze Dong. Nah, di postingan ini adalah tentang gambar sisi belakang di setiap pecahan uang kertas China. Gambar-gambar tersebut tentunya merupakan representatif keindahan negara China. Apa dan dimana gambar itu berada? Berikut saya merangkumnya 6 Objek Wisata Menawan China Dalam Lembaran Yuan. Mungkin bisa dijadikan sebagai inspirasi destinasi traveler sekalian yang berencana menjelajah China. 

1. Three Ponds Reflecting the Moon (三潭印月), West Lake (西湖, Xī Hú), Hangzhou, Zhejiang Province 
Dalam Lembaran 1 Yuan

Wednesday 1 July 2015

Popularitas Mao Zedong Dalam Lembaran Uang China

Travelerpasti tahu kan nama mata uang China? Ya, namanya yuan (元) atau nama lainnya renminbi (RMB). Renminbi menurut Merriam-Webster terdiri dari kata renmin = rakyat, bi = mata uang. Jadi renminbi artinya adalah mata uang rakyat. Pihak yang berwenang untuk mencetak uang adalah The People’s Bank of China. Dan kode mata uang yuan di bank adalah CNY, singkatan dari Chinese Yuan. Pecahan yuan kertas atau banknote yang saat ini beredar terdiri dari  nilai  1 CNY, 5 CNY, 10 CNY, 20 CNY, 50 CNY, dan 100 CNY. Nilai terkecil yuan kertas yaitu 5 Wu Jiao atau setara 0,5 CNY , 2 Er Jiao atau setara 0,2 CNY dan 1 Yi Jiao atau setara 0,1 CNY. 

Ketika menggunakan yuan sebagai alat pembayaran tunai di China, ada sesuatu di uang tersebut yang sangat menarik keingintahuan saya. Karena setiap melakukan transaksi pembayaran, wajah di bawah ini selalu ada di uang kertas China berapapun nilainya. Kepopuleran sosok wajahnya membuat saya hafal dan sejenak membuat saya lupa pada wajah selebritis Korea favorit saya.


Tuesday 30 June 2015

Traveling 14 Hari Menjelajah Provinsi Yunnan, China

*Postingan pertama di akhir bulan Juni nih ceritanya*. Ohh iyaa sebelum melanjutkan cerita di atas, saya mengucapkan semangat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan 1436 H ini ya kak. Semoga di bulan yang suci dan diberkahi oleh Allah SWT ini semakin meningkatkan iman & taqwa kita kepada-Nya. Dan semoga doa-doa yang disampaikan dijabah oleh-Nya. Aamiin ya rabbal 'alamin.

Jadi ceritanya, 3 minggu lalu saya baru saja kembali dari perjalanan menjelajah Dataran Tinggi Yunnan. Selama 14 hari saya solo traveling aka seorang diri menjelajah salah satu provinsi di China yaitu Yunnan. Untuk menuju Kunming ibukota Provinsi Yunnan saya menggunakan maskapai kesayangan Air Asia (Jakarta – KL, transit – Kunming). Sengaja diberi embel-embel kesayangan supaya AA semakin sering memberikan tiket promo :D. Dari Kunming (ibukota Yunnan Province) lanjut naik kereta api ke Lijiang kemudian naik bus hingga ke Shangri-La dan akhirnya kembali lagi ke Kunming. 

Thursday 21 May 2015

Senja di Rawa Seribu Sesayap

" We live in a wonderful world that is full of beauty, charm and adventure. There is no end to the adventures we can have if only we seek them with our eyes open" - Jawaharlal Nehru - 

Ada perasaan bahagia ketika memandang langit senja berganti malam
Seperti tak sabar rasanya esok kan datang
Nun jauh di sana petualangan telah menanti tersenyum
Selamat cuti kakak!! :D

Monday 18 May 2015

"Four Seasons House" K-Drama Location Street View

About Four Seasons House

 
Love Rain 사랑비 : scenes Jung Hana (played by Im Yoona) was located at Four Seasons House

As a K-drama big fans, you have been watch Love Rain (2012), played by Jang Geun Seuk & Im Yoona, right?. Well, most of scene drama Love Rain was taken at Four Seasons House. 

Four Seasons House is located in Sangsu-dong, Mapo-gu, Seoul and features props, items, photos and sets from director Yoon Suk-Ho's four seasons’ dramas. Yoon Suk-Ho’s series Autumn in my Heart (2000), Winter Sonata (2002), Summer Scent (2003), and Spring Waltz (2006) are among some of the most famous Hallyu dramas and capture the theme of pure love through vivid cinematography. 

Saturday 16 May 2015

"Hongdae Playground" K-Drama Location Street View

Hongdae Playground in Hongdae, Mapo-gu, Seoul

About Hongdae Playground
Hongdae Playground or Hongik Children's Park  located in front of Hongik University's entrance. One of Hongdae's landmarks. Flea markets, band performances, and various events are held here. Galleries, museums, and nightlife surround the playground.Always vibrant and energetic as a popular hangout place and a cultural space for young people. The epicenter for indie bands and underground music groups.


As far as I know, MBC K-Drama Coffee Prince (2007) & SBS K-Drama A Gentleman's Dignity (2012) filmed in Hongdae Playground. Scene Coffee Prince : Where Choi Han-kyul (played by Gong Yoo) bought Han Yoo-joo (played by Chae Jung-an) a hat from a street vendor . Scene A Gentleman's Dignity : Hong Se-ra (played by Yoon Se-ah) convinces Im Tae-san (played by Kim Soo-ro) to wear skinny jeans. 

"1st Shop of Coffee Prince" K-Drama Location Street View

The Exterior of The 1st Shop of Coffee Prince in Hongdae, Mapo-gu, Seoul in 2012 (source : wikipedia.org)

About 1st Shop of Coffee Prince
The 1st Shop of Coffee Prince was an old coffee shop in Hongdae area, that was remodeled for the filming Coffee Prince, a 2007 South Korean television drama. The eponymous cafe was reopened after filming concluded with the wall flowers painting by Han Yoo-joo and other props from the drama on display.


Location & Map 1st Shop of Coffee Prince

Friday 15 May 2015

Menjelajah Hongdae, Kawasan Kongko Anak Muda Paling Terkenal di Seoul

Selain dikenal karena keberadaan kampus Fine Arts and Design paling terkenal di Korea Selatan. Kawasan Hongik University atau biasa disebut Hongdae juga dikenal sebagai pusat bisnis seni kreatif Seoul, Korea Selatan. Berbagai jenis restaurant, cafe, street food, toko fashion, aksesoris, salon, tempat karoke, seniman pinggir jalan (penyanyi, pelukis, dsb), dan segala hal yang berbau anak muda ada di sepanjang jalan Hongik-ro dan sekitarnya. 


Ohh iya, bagi yang suka menonton Running Man (RM) pasti sudah tahu kan bahwa kawasan Hongdae ini pernah dijadikan sebagai lokasi syutingnya. Misi RM di episode 34 adalah mencari guest ( UEE & Park Jun Gyu) di restoran-restoran terkenal di kawasan Hongdae. Ada  20 restoran terkenal yang harus didatangi member RM. Setiap masuk ke restoran tersebut, member harus menghabiskan makanan yg ada di sana. Melihat tayangan RM di episode ini yang menampilkan berbagai makanan super lezat, benar-benar menggoda kita untuk berwisata kuliner di Hongdae.

Friday 8 May 2015

Cinta di Langit N Seoul Tower


Ke Seoul tidak lengkap rasanya jika belum mengunjungi N Seoul Tower. Dikenal juga dengan nama Namsan Tower atau Seoul Tower, salah satu landmark terkenal Seoul, Korea Selatan. N Seoul Tower merupakan sebuah menara pemancar radio yang berlokasi di puncak Gunung Namsan (236.7 mdpl), pusat kota Seoul. Gedung ini dibangun pada tahun 1969, dan dibuka untuk umum pada tahun 1980, tinggi menara ini mencapai 236.7 m dari dasar menara dan berada di ketinggian 479.7 m di atas permukaan laut. 

Namanya semakin dikenal semenjak booming demam Korea dimana sudut-sudut romantisme dari N Seoul Tower dijadikan sebagai lokasi syuting berbagai K-drama. Sebut saja My Girl (2005), Witch Yoo Hee (2007), Boys Before Flower (2009),  My Love From Another Star (2014), dan MBC Variety Show “We Got Married, scene Nichkhun/Victoria, Park Jae-jung/Uee, & Alex/Shin Ae. "Hapal banget ya kak?, lol ". Dan dalam rangka promosi wisata Seoul (2010), pemadangan N Seoul Tower ditampilkan di MV Super Junior & SNSD bertajuk Infinitely Yours, Seoul. Tentunya promosi tersebut semakin mendongkrak wisatawan yang datang berkunjung ke N Seoul Tower. Termasuk saya yang memasukkan N Seoul Tower sebagai list yang wajib dikunjungi di Seoul, Korea Selatan.

Wednesday 6 May 2015

Berburu Makanan Halal di Itaewon, Seoul

Susah menemukan makanan halal di Seoul? Jangan khawatir kakak. Adalah Itaewon yang sejak lama dikenal sebagai kawasan ekspatriat karena saking banyaknya orang asing  dari berbagai negara yang mendiami Itaewon-dong, Yongsan-gu, Seoul ini. Bagi wisatawan muslim Itaewon sangat dikenal karena keberadaan The Seoul Central Mosque, masjid terbesar di Korea Selatan. Menjadikan Itaewon sebagai tempat berkumpulnya muslim di Korea. Tentunya penjual makanan halal sangat mudah ditemukan di sini. Restoran ataupun kedai makanan pinggir jalan di kawasan Itaewon tidak hanya menjual makanan khas Korea tetapi juga makanan internasional dari berbagai negara seperti makanan khas Turki, India, Thailand, Eropa, dll. 

 Tourist Map of Itaewon (source : Seoul Metropolitan Government)

Monday 4 May 2015

Panorama Laut Dermaga Beringin 3 Tarakan

Panorama Laut Dermaga Beringin 3 Tarakan
Dermaga Beringin 3 adalah salah satu dari sekian banyaknya dermaga kecil di Pulau Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Terletak persis di ujung Jalan Beringin 3 Kota Tarakan. Dan transportasi perairan (speed boat) menjadi transportasi utama masyarakat yang ingin berpergian dari Tarakan ke daerah-daerah lainnya di Kalimantan Utara (dan sebaliknya).


Peta Lokasi Dermaga Beringin 3, Tarakan

Seoul Night City Tour Bus

Setelah mengunjungi Nami Island dan Petite France, kami kembali ke Gapyeong Station di sore hari. Menaiki kereta subway ke Seoul demi mengejar waktu keberangkatan Seoul Night City Tour Bus. Dengan rute perjalanan : Gapyeong Station, Gyeongchun Line --> transit di Sangbong Station, berpindah jalur Junggang Line --> transit di Hoegi Station, berpindah jalur ke Line 1 --> transit di Jong-no 3(sam)-ga Station, bepindah jalur ke Line 5 --> stop di Gwanghwamun Station, Line 5. Dari Gwanghwamun Station keluar melalui Exit 6 menuju Donghwa Duty-free Shop. Nah di depan toko inilah halte keberangkatan Bus Seoul Night City Tour.

Sunday 3 May 2015

Desa Sengkong : Rayuan Pohon Kelapa di Sungai Sesayap

Desa Sengkong : Rayuan Pohon Kelapa di Sungai Sesayap

Desa Sengkong adalah salah satu desa di tepian Sungai Sesayap. Secara geografis Desa Sengkong termasuk ke dalam Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Karena sebagian besar desa-desa di Tana Tidung merupakan daerah aliran sungai (DAS), sarana transportasi air (seperti speed boat, long boat, dll) menjadi  transportasi paling penting di sini.

Sekian tahun hidup di Kalimantan Utara, akhirnya saya pun berkesempatan berkunjung ke Desa Sengkong dalam rangka kondangan bermodus jalan-jalan :). Desa ini dapat dijangkau dengan menaiki speed boat dari Dermaga Desa Menjelutung (desa terdekat dari site lokasi kerja saya). Hanya butuh 15 menit untuk menyebrangi Sungai Sesayap, kita sudah sampai di Desa Sengkong. Salah satu pemandangan nan menyejukkan mata begitu tiba di Desa Sengkong adalah sambutan hamparan pepohonan kelapa yang tumbuh subur di sini. Cerahnya langit biru siang di Desa Sengkong semakin menambah pesona keindahan desa tepian Sungai Sesayap ini. Saya jadi teringat ref. lagu Rayuan Pohon Kelapa , ciptaan Bapak Ismail Marzuki . Suasanya juga mengingatkan saya pada "Tour Delta Mekong di Vietnam". Suasana di Kalimantan Utara Indonesia ini ternyata gak kalah indah juga kakak!! 

Saturday 2 May 2015

Menginap di Ann Guesthouse, Seoul

Meskipun belum rela meninggalkan Gunung Seorak, kami harus bergegas menaiki bus kembali ke The House Hostel, Sokcho siang itu. Untungnya kami sudah check outpacking rapi barang-barang bawaan kami tadi pagi sebelum berangkat ke Seoraksan. Jadi tinggal menggambil titipan tas kami & berpamitan dengan Mr. Yoo.  Tak lupa berfoto bersama di akhir perjumpaan.

Dari The House, kami berjalan kaki ke Sokcho Intercity Bus Terminal. Semakin siang ternyata udara kota Sokcho masih tetap dingin. Tentunya membuat perut semakin keroncongan. Kami pun membeli nasi seafood kemasan di minimarket GS25 yang berada tepat di seberang bangunan Sokcho Intercity Bus Terminal. Bayar dan langsung minta tolong kepada casier untuk dipanaskan di microwave yang disediakan minimarket. Tidak menunggu lama, nasi seafood hangat tersebut siap dimakan. Makan siang praktis sembari menunggu keberangkatan bus.

Kembali ke Seoul
Bus yang akan membawa kami ke Seoul berangkat tepat waktu sesuai jadwal yang tertera di tiket, pukul 14.30 Waktu Korea. Sebelumnya kami sengaja memesan kursi satu row paling belakang & kursi yang berdekatan supaya duduknya tidak berjauhan. Perlahan bus bergerak meninggalkan kota Sokcho.

Friday 1 May 2015

Lagub Pagi Hari

Terkadang kita tidak menyadari keindahan alam ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala di sekitar kita. Di awal pagi, langkahkan kaki keluar dari rumah, melihat sekeliling, menatap langit, menghirup udara dan merasakan hangatnya cahaya mentari pagi. Betapa berlimpahnya nikmat hidup yang Allah berikan.

Pemandangan di awal pagi , Lagub. Dilihat dari "muster point"  dormitory saya

Thursday 30 April 2015

When April Goes By "Sawori Gamyeon"


"When I close my eyes, a face appears. When I fall asleep, love in my dream. After April goes by, someone should leave. When May comes, someone should weep." ( SHINee Taemin - When April Goes By [translated lyrics])

Bagi saya lagu "When April Goes By" ini sangat cocok menggambarkan suasana hati yang tak ingin bulan April cepat berlalu. Hyaaa,,ngomong apa sih kakak. Lagu pop Korea yang dirilis di akhir tahun 1960-an ini konon menurut informasi yang ada sangat tenar dijamannya. Dinyanyikan oleh Patti Kim, seorang penyanyi legenda wanita Korea Selatan. Di tahun 2012, When April Goes By" diaransemen ulang dan dinyanyikan oleh Lee Taemin (member boyband SHINee) di acara televisi "KBS Immortal Song 2". Saya memang belum pernah mendengar versi asli nya tetapi begitu mendengar suara Taemin, saya langsung suka.

If it is love, it is too heartless. If you love me, don’t go away. After April goes by, someone should leave. When May comes, someone should weep.

Wednesday 29 April 2015

It's Cold "Chuwoyo"

"When you're in pain from love, tears are the medicine. You have no faults but you keep saying that you're sorry. Don't cry for me. It's alright, i understand it all . You're such a crybaby. How can i let you go if you're so soft?." ( Song Ji Eun - It's Cold [translated lyrics])

Ketika kamu sakit karena cinta, air mata adalah obatnya. Kamu tidak mempunyai salah tapi kamu tetap mengatakan maaf. Jangan menangis untukku. Tidak apa-apa, aku mengerti semuanya. Kamu seperti anak cengeng. Bagaimana bisa aku melepaskanmu jika kamu terlalu lembut?