Thursday 13 August 2015

Di Balik Cerita, Jakarta - Kuala Lumpur #AK387

Air Asia, AK387
Jakarta - Kuala Lumpur
24 Mei 2015
Waktu pun menunjukkan saatnya shalat maghrib untuk daerah Tangerang dan sekitarnya. Saya pun segera meninggalkan kursi, tempat saya menghabiskan senja, berjalan menuju ruang tunggu keberangkatan internasional . Tak ada antrian panjang ketika melewati pemeriksaan imigrasi.  Suasana masih lengang terlihat di ruang tunggu, mungkin karena penerbangan malam sehingga tidak terlihat penumpukan penumpang. Musholla di ruang tunggu keberangkatan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta berada di sisi kiri ujung ruangan. Penanda ruang shalat ini terlihat sangat jelas dari kursi-kursi ruang tunggu. Saya pun bergegas ke sana, menunaikan ibadah shalat maghrib #biarhatitenang kakak. 

Ruang tunggu keberangkatan internasional Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta

Seyogianya pesawat Air Asia AK387 yang saya tumpangi take off setengah jam lagi. Namun petugas bandara mengumumkan bahwa pesawat  tersebut mengalami keterlambatan setengah jam. Penumpang AK387 pun harus menunggu 1 jam lagi untuk masuk ke pesawat. “Hmm, kegiatan apa yang bisa saya perbuat untuk membunuh waktu 1 jam tersebut. Internetan dengan menggunakan wifi gratis bandara! #bosan. Makan? #cukup. Bengong atau  mengobrol dengan penumpang lain!. Ohh iyaa ya ampun saya belum menelpon orang tua saya." Singkat kata memberi tahu mereka bahwa sesaat lagi saya akan berangkat. “Makasih ya mak, sudah memberi ijin & kepercayaan kepada anakmu ini untuk pergi menjelajah belahan bumi” #bighug dari jauh :).

Setelah menutup percakapan telepon dengan orang tua saya, seorang bapak paruh baya yang duduk di kursi depan saya tiba-tiba bertanya.
“Mau ke China?” tanya beliau
“Aaa, mungkin karena beliau mendengar saya menyebutkan kata China tadi di telepon” pikir saya
“ Iya pak, saya mau ke Kunming, transit di Kuala Lumpur” jawab saya.
“Bapak ke China juga ya?”  saya mencoba menebak.
“Ia, ke Guangzhou, transit di Kuala Lumpur juga” jawab beliau.

Nama si bapak tersebut adalah Toni Chong. Saya pun memperkenalkan diri kepada beliau.
Cerita punya cerita….
Bapak Toni mengatakan bahwa tujuan beliau adalah ke Guangzhou, mengunjungi keluarganya yang telah lama tinggal di sana. Karena bapak Toni tidak begitu mengerti bagaimana cara transit penerbangan di KLIA 2, beliau meminta tolong ke saya untuk membantunya nanti. "Tentu dengan senang hati saya akan membantu bapak!" jawab saya.

Meskipun sejak lahir sudah tinggal di Indonesia, bapak Toni mengatakan bahwa beliau sangat fasih berbahasa Mandarin tetapi tidak tahu membaca tulisan China. Balasannya, beliau mengajari saya percakapan dasar Mandarin dan memberi jawaban atas semua pertanyaan saya tentang China.

"Huahh senangnya, bertemu teman berbicara yang sedikit banyak tahu tentang China". 

Tak berapa lama setelah percakapan kami, pengumuman petugas bandara bahwa pesawat Air Asia AK387 siap diberangkatkan. Kami pun bergegas boarding. Karena kursi saya berjauhan dengan bapak Toni, kami akan bertemu kembali setelah pesawat landing nantinya di KL.

Berangkat kakak!

No comments:

Post a Comment