Menanti Maghrib di Mesjid Yongning, Kunming |
Sejarah mencatat bahwa islam
berkembang pesat di China pada masa Dinasti Ming, abad ke-14. Jika traveler pernah mendengar nama Laksamana
Cheng Ho, yaa... beliau adalah seorang
muslim yang berasal dari Yunnan, pemimpin ekspedisi Samudra Hindia (1405 - 1433), penjelajah dunia paling berpengaruh dalam sejarah. Bukti bahwa islam
telah lama mengakar dalam kehidupan masyarakat Yunnan terlihat dengan begitu
banyaknya masjid dan komunitas muslim
China yang tersebar di Kunming. Dan Masjid Yongning adalah salah satu mesjid tertua di Kunming, pertama kali dibangun pada masa Dinasti Yuan (1271-1368).
Saya melihat betapa nafas islam mudah ditemukan di Kunming. Ketika pertama kali mendarat di Bandara Changshui Kunming, musholla atau ruang shalat memiliki ruang tersendiri di bandara ini. Ketika melewati Jinbi Square tadi pagi, sekilas saya melihat sebuah bangunan tinggi berkubah hijau di bagian barat gerbang Jinma Biji. Ketika menyebrang Jinbi Road & menyusuri Zhengyi Road, saya berpapasan setidaknya satu dua orang muslimah Kunming yang sama berhijab seperti saya. Dan sore ini di saat langit kota Kunming mulai redup, saya melangkahkan kaki menuju ujung barat Jinbi Square. Sekitar 50 meter setelah menyebrang jalan, tibalah saya di bangunan tinggi berkubah hijau yang saya lihat tadi pagi. Dan tebakan saya benar, bangunan yang terlihat sangat berbeda dari bangunan di sekelilingnya adalah sebuah mesjid. Di gerbangnya bertuliskan Mesjid Yongning dalam tulisan arab dan mandarin.
Setelah menaiki anak tangga di pintu
gerbang, kita disambut oleh sebuah halaman yang
luas di tengah-tengah bangunan. Memiliki 3 lantai dimana lantai dasar dipakai
sebagai restoran, lantai 2 adalah tempat shalat dan 3 digunakan sebagai tempat
belajar & pertemuan. Ruangan-ruangan di sisi kiri kanan gedung diperuntukkan
sebagai tempat menginap/ruang istirahat bagi orang-orang yang belajar islam di Masjid
Yongning. Menurut informasi yang saya baca, banyak imam-imam mesjid di Provinsi
Yunnan yang datang kesini untuk belajar Islam. Singkatnya Mesjid Yongning tidak
hanya sebagai tempat beribadah muslim tetapi juga sebagai pusat belajar Islam di
Kunming. MashaAllah!!
Rupanya pada saat saya tiba di sini, belum masuk waktu maghrib. Waktu shalat maghrib untuk wilayah Kunming dan sekitarnya sekitar 30 menit lagi katanya. Informasi ini saya peroleh setelah bertanya (dalam bahasa Inggris plus bahasa isyarat/tubuh) kepada salah seorang karyawan restoran. Menunggu datangnya waktu maghrib sejenak duduk di kursi restoran sembari menikmati sepotong roti yang saya beli di resto tersebut.
Restoran halal di lantai dasar bangunan Mesjid Yongning |
Perempuan Kunming berhijab |
Kakak bisa baca? :) |
Tidak seperti di tanah air dimana adzan dikumandangkan melalui pengeras suara mesjid sehingga orang-orang yang jauh dari mesjid sekalipun tahu telah tiba waktu shalat. Adzan di Mesjid Yongning Kunming tidak memakai pengeras suara. Jadi saya mengira-ngira waktu tibanya mahrib. Pukul 20.10, saya naik ke lantai 2 dan rupanya muslim Kunming sedang shalat maghib berjamaah. Saya pun menjadi makmum yang telat.
Ruang shalat berjamaah di lantai 2 Mesjid Yongning, Kunming |
Kunming Yongning Mosque, Yunnan Province, China
26 May 2015
|
Kunming Yongning Mosque atau 昆明永宁清真寺
Address: West Section of Jinbi Road, Kunming, Yunnan (云南昆明市金碧路西段 )
No comments:
Post a Comment