Salah satu cerita paling seru
dari perjalanan Korea Selatan adalah ketika bertemu salju “beneran”
untuk pertama kalinya. Beruntung sekaligus norak, hehe!!. Ke Korea saat musim semi, siapa
sangka bukan hanya melihat cherry blossom dan bunga-bunga bermekaran
tetapi juga melihat hamparan salju putih yang memang belum pernah saya lihat
sebelumnya.
Salju Musim Semi di Seoraksan |
Setelah membeli tiket bus kembali
ke Seoul di Sokcho Intercity Bus Terminal, kami lanjut berjalan ke halte bus
dekat The House. Dari sini lah kami menaiki bus bernomor 7 menuju Seoraksan.
Harga tiket bus nya 1.100 won (sekali jalan). Ohh iya, pembayaran
ongkos bus Sokcho, tidak bisa menggunakan T-money (2013). Pembayaran dilakukan dengan
memasukkan uang tersebut ke wadah bening tertutup yang terletak di pintu masuk
bus persis di samping kursi supir. “Bayarlah uang pas karena supir tidak
menyediakan uang kembalian!” Begitu tips dari Mr. Yoo tadi malam.
Kursi-kursi bus terlihat masih
banyak yang kosong. Beberapa kursi diantarnya diisi oleh orang tua Korea, mengenakan
pakaian & sepatu trekking, membawa ransel dengan hiking stick di tangannya.
Mengingatkan saya akan K-drama yang sering saya tonton, salah satu scene yang sering saya lihat
adalah trekking. Ya,, trekking memang menjadi olahraga favorit orang
Korea yang biasa dilakukan siapa saja dan kapan pun itu. Dan Gunung Seorakasan
(1.708 mdpl) merupakan salah satu tujuan trekking terkenal di Korea.
Melihat penampilan kami kontras dengan orang tua korea tersebut, kami memang
salah kostum. Ke gunung kok
pakaiannya santai begini.. lol
Di dalam bus menuju Seoraksan |
Sokcho Beach |
Tabaek Mountain Range |
Salju turun di musim semi |
Perjalanan dari kawasan The House menuju
Seoraksan menempuh perjalanan sekitar 45 menit. Sebelum mencapai
tujuan akhir di Seoraksan, bus berhenti di beberapa halte untuk
menaikkan/menurunkan penumpang. Kontras berbeda...pemandangan yang tadinya berupa pemandangan laut berubah menjadi pemandangan rangkaian pegunungan
bersalju. Semakin dekat ke Seoraksan detak jantung semakin berdegug
kencang..Wahhh,, inikah rasanya bertemu dengan salju pertama kalinya #norak ya
:). Dari balik jendela kaca bus kami sibuk membidikkan kamera. Tersenyum,
terpesona, bahagia....Seisi bus mendadak ramai karena kehebohan kami melihat
pemandangan yang tak biasa bagi kita orang tropis.
MashaAllah...melihat salju di sepanjang perjalanan menuju Seoraksan udah sebahagia ini :).
Salju mencair di jalanan |
Parking area Seoraksan, salju berserakan |
Sesampainya di halte bus Seoraksan,
kami segera berlarian menuju tumpukan salju di salah satu sudut parkiran.
Berteriak kesenangan karena salju yang kami lihat lebih putih dan bersih
dibanding yang kami lihat di sepanjang jalan tadi. Mengambil bongkahan salju
dan melihat tampilannya seperti es diserut. Pengalaman pertama ini membuat kami
tak henti-hentinya mengambil berbagai pose foto .
Sejauh mata memandang hanya telihat hamparan putih salju,
hahh...sangat menyenangkan hati. Hingga hampir lupa bahwa kami harus segera ke
loket membeli tiket masuk seharga 3.500 won/orang. Memasuki kawasan Taman
Nasional Seoraksan, pemandangan lebih menakjubkan lagi. Sebentar-bentar kami berhenti
mengambil foto dari berbagai sudut. Suasana Seoraksan sangat ramai, kebanyakan
malah orang lokal Korea yang sengaja liburan ke Seoraksan hari ini. Usut punya
usut salju turun saat musim semi itu terjadinya hanya beberapa tahun sekali .
Seoraksan, tak sepi pengunjung |
Langit Seoraksan cerah, pasca hujan salju tadi malam |
Diajak berfoto dengan orang korea. Di
sini, berfoto senyum itu sembari mengucapkan KIMCHI!! :D
|
Kegiatan utama kami ke Seoraksan salah satunya adalah menaiki cable car . Karena jumlah pengunjung ke
Seoraksan hari itu sangat ramai, kami harus mengantri lama untuk mendapatkan
tiket cable car, harganya 9.000 PP. Setelah dirasa puas bermain salju di
seputaran gedung Sorak Cable Car,
kami lanjut menaiki kereta gantung menuju hingga ketinggian 670 mdpl. Perlahan
kereta gantung mulai ditarik ke atas. Wahhh,,,melihat salju Seoraksan dari
ketinggian lebih menakjubkan. Saya pun terpana melihat pemandangan di bawah
sana. MashaAllah..
Jejak tangan saya di salju Seoraksan |
Menunggu masuk ke kereta gantung (cable car) Seoraksan |
Pemandangan Seoraksan dan sekitarnya dari dalam kereta gantung |
Di stasiun kereta gantung di atas, ternyata angin berhembus kencang sehingga membuat kami menggigil. Keinginanan untuk sampai ke puncak selanjutnya dengan berjalan urung
kami lakukan. Setelah menghabiskan waktu
yang lama untuk bermain-main salju di bawah, kami tidak memilki waktu yang
cukup untuk lanjut mendaki. Jadinya, kami cukup memuaskan hati melihat-lihat
pemandangan dari sekitar stasiun kereta gantung.
Melihat salju Seoraksan dari
ketinggian lebih menakjubkan. Saya pun terpana melihat pemandangan di bawah
sana. MashaAllah..
Seoraksan berasal dari kata “seol” berarti salju dan “ak san” berarti “big mountain”. Konon katanya bebatuan di puncak gunung ini membuat salju tidak mudah mencair. |
Tangga menuju puncak Seoraksan selanjutnya |
Pertama kali melihat salju di Seoraksan, rasanya ingin
berlama-lama di sini. Namun apa daya waktu terbatas, kami pun harus kembali ke
Sokcho dan melanjutkan perjalanan kami ke Seoul lagi siang itu. Hamparan salju
Seoraksan yang kami lihat masih utuh tadi pagi kini mulai mencair seiring
bertambah hangatnya sinar mentari Korea saat itu.
Salju pun mulai mencair...
|
Anyeong...Sampai
bertemu di lain wak tu Seoraksan!
|
Karena tidak sempat mendaki hingga ke puncak
tertinggi Seoraksan membuat saya berkeinginan untuk kembali lagi ke sini nantinya. InshaAllah..
Seoraksan National Park, Gangwon-do, South Korea
07th April 2013
Seoraksan National Park Map
|
No comments:
Post a Comment