Saturday 21 May 2016

Secuil Panorama Pulau Lae-Lae, Makassar

Awalnya saya mengira Makassar hanya memiliki Pantai Losari saja sebagai pantai dengan panorama tercantik yang tak boleh dilewatkan untuk dikunjungi. Saya salah!. Ternyata tak jauh dari Kota Daeng tersebar gugusan pulau-pulau kecil yang memiliki keindahan panorama tak kalah mempesona.

Pulau Lae-Lae, Makassar
Saya pun berkesempatan menyambangi 2 pulau di antara banyaknya pulau kecil nan indah tersebut yaitu Pulau Lae-Lae dan Pulau Samalona. Perkenalannya pun secara tak sengaja. Ketika dalam perjalanan berjalan kaki dari Losari ke Fort Rotterdam, saya dihampiri oleh seorang bapak dan beliau menawarkan sewa perahu motor keliling pulau. “Mau kemana mbak Pulau Lae-Lae atau Samalona?” begitu penawaran si bapak. Karena tak masuk ke dalam list destinasi yang ingin saya kunjungi, saya pun menolak tawaran bapak tersebut. Tapi….kemudian saya penasaran dengan pulau tersebut. Di sela-sela menjelajah Fort Rotterdam, saya pun iseng melihat di google map dan mencari informasi tentang pulau ini. Sahhh!! Ingin rasanya berkunjung ke sana. Oke! Saya pun memutuskan setelah menjelajah Fort Rotterdam, saya akan langsung bertandang ke pulau terdekat, Pulau Lae-Lae dahulu, baru kemudian Pulau Samalona.
Kota Makassar, Pantai Losari, reklamasi Teluk Makassar dan Pulau Lae Lae dilihat dari satellite google
Secara administratif Pulau Lae-Lae termasuk dalam wilayah Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar atau berjarak kurang lebih 0,9 mil (1.5 kilometer) dari pesisir pantai Makassar.

Peta Lokasi  Pulau Lae-Lae, Makassar

Untuk mencapai pulau ini, saya menyewa sebuah perahu motor dari dermaga kecil yang terletak di tak jauh dari Fort Rotterdam. Dari Fort Rotterdam menyebrang Jalan Ujung Pandang, berjalan kaki sekitar 90 meter saja. Dermaga ini merupakan salah satu akses terdekat ke Pulau Lae-Lae. Jangan bingung bila kita akan langsung dihampiri oleh bapak-bapak yang menawarkan sewa perahu motor keliling pulau. Singkatnya saya setuju dengan penawaran seorang bapak motoris untuk mengantarkan saya pergi pulang ke Pulau Lae-Lae dengan tarif 100.000 IDR. 

Nun jauh di sana Pulau Lae-Lae terlihat dari dermaga ini
Motoris perahu motor saya , Pak Hasrul
Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit perjalanan untuk sampai ke dermaga Pulau Lae-lae. Disambut oleh lambaian pohon kelapa, akhirnya saya pun menginjakan kaki di pulau ini. Memasuki kawasan pulau, terdapat gapura bertuliskan Selamat Datang di Pulau Lae-Lae. 

Dermaga Pulau Lae-Lae
Pak Hasrul berpesan jika ingin berkeliling pulau mulailah dari jalan sebelah kanan. Pantainya yang bagus panoramanya ada di ujung jalan tersebut. “Saya tunggu di sini ya!” kata beliau.

Saya pun mengelilingi pulau yang katanya seluas 6.5 Ha ini. Meskipun terik matahari di Pulau Lae-Lae begitu menyengat membakar kulit, saya tetap semangat berjalan kaki menyusuri jalan setapak di sepanjang pesisir pulau ini. Fakta yang saya temukan yaitu pulau ini dipadati oleh permukiman penduduk. Benar kata Pak Hasrul, panorama yang bagus ada di ujung utara pulau ini. Pantainya pasir putih. Mencari kesejukan di bawah dereten pohon rimbun nan hijau sembari menikmati panoramanya dan memotret.

Secuil Panorama Pulau Lae-Lae, Makassar…berikut dokumentasinya; 

Selamat Datang Di Pulau Lae-Lae
Suasana jalan setapak di sepanjang pesisir Pulau Lae-Lae
Deretan pohon rimbun nan hijau di pantai utara Pulau Lae-Lae
Gradasi warna langit, laut dan daratan pesisir
Suasana pantainya sepi tetapi udaranya panas menyengat
Perahu nelayan tertambat di tepi pantai menghadap Selat Makassar
Kulari dari pantai :)
Melihat gedung pencakar langit Makassar di seberang sana...
Sampai jumpa lagi Pulau Lae-Lae!
Kembali ke dermaga Pulau Lae-Lae

No comments:

Post a Comment