Awalnya saya mengira Makassar
hanya memiliki Pantai Losari saja sebagai pantai dengan panorama tercantik yang
tak boleh dilewatkan untuk dikunjungi. Saya salah!. Ternyata tak jauh dari Kota Daeng tersebar gugusan pulau-pulau kecil yang memiliki keindahan panorama tak kalah mempesona.
 |
Pulau Lae-Lae, Makassar |
Saya pun berkesempatan
menyambangi 2 pulau di antara banyaknya pulau kecil nan indah tersebut yaitu Pulau Lae-Lae dan Pulau Samalona. Perkenalannya pun secara tak
sengaja. Ketika dalam perjalanan berjalan kaki dari Losari ke Fort Rotterdam,
saya dihampiri oleh seorang bapak dan beliau menawarkan sewa perahu motor keliling
pulau. “Mau kemana mbak Pulau Lae-Lae atau Samalona?” begitu penawaran si bapak.
Karena tak masuk ke dalam
list
destinasi yang ingin saya kunjungi, saya pun menolak tawaran bapak tersebut. Tapi….kemudian
saya penasaran dengan pulau tersebut. Di sela-sela menjelajah
Fort Rotterdam, saya pun iseng melihat
di
google map dan mencari informasi
tentang pulau ini. Sahhh!! Ingin rasanya berkunjung ke sana. Oke! Saya pun memutuskan setelah menjelajah
Fort Rotterdam, saya akan langsung bertandang
ke pulau terdekat, Pulau Lae-Lae dahulu, baru kemudian Pulau Samalona.
 |
Kota Makassar, Pantai Losari, reklamasi Teluk Makassar dan Pulau Lae Lae dilihat dari satellite google |
Secara administratif Pulau Lae-Lae
termasuk dalam wilayah Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar atau berjarak
kurang lebih 0,9 mil (1.5 kilometer) dari pesisir pantai Makassar.
Peta Lokasi Pulau Lae-Lae, Makassar
Untuk mencapai pulau ini, saya
menyewa sebuah perahu motor dari dermaga kecil yang terletak di tak jauh dari Fort Rotterdam. Dari Fort Rotterdam menyebrang Jalan Ujung
Pandang, berjalan kaki sekitar 90 meter saja. Dermaga ini merupakan salah satu akses terdekat ke Pulau Lae-Lae. Jangan bingung bila kita akan langsung dihampiri oleh
bapak-bapak yang menawarkan sewa perahu motor keliling pulau. Singkatnya
saya setuju dengan penawaran seorang bapak motoris untuk mengantarkan saya
pergi pulang ke Pulau Lae-Lae dengan tarif 100.000 IDR.
 |
Nun jauh di sana Pulau Lae-Lae terlihat dari dermaga ini |
 |
Motoris perahu motor saya , Pak Hasrul |
Hanya membutuhkan waktu sekitar
10 menit perjalanan untuk sampai ke dermaga Pulau Lae-lae. Disambut oleh lambaian
pohon kelapa, akhirnya saya pun menginjakan kaki di pulau ini. Memasuki kawasan pulau, terdapat gapura bertuliskan
Selamat Datang
di Pulau Lae-Lae.
 |
Dermaga Pulau Lae-Lae |
Pak Hasrul berpesan jika ingin berkeliling pulau mulailah dari jalan sebelah kanan.
Pantainya yang bagus panoramanya ada di ujung jalan tersebut. “Saya tunggu di sini
ya!” kata beliau.
Saya
pun mengelilingi pulau yang katanya seluas 6.5 Ha ini. Meskipun terik matahari
di Pulau Lae-Lae begitu menyengat membakar kulit, saya tetap semangat berjalan
kaki menyusuri jalan setapak di sepanjang pesisir pulau ini. Fakta yang saya temukan yaitu pulau
ini dipadati oleh permukiman penduduk. Benar kata Pak Hasrul, panorama yang
bagus ada di ujung utara pulau ini. Pantainya pasir putih. Mencari kesejukan di bawah dereten pohon rimbun nan hijau sembari menikmati panoramanya dan memotret.
Secuil
Panorama Pulau Lae-Lae, Makassar…berikut dokumentasinya;
 |
Selamat Datang Di Pulau Lae-Lae |
 |
Suasana jalan setapak di sepanjang pesisir Pulau Lae-Lae |
 |
Deretan pohon rimbun nan hijau di pantai utara Pulau Lae-Lae |
 |
Gradasi warna langit, laut dan daratan pesisir |
 |
Suasana pantainya sepi tetapi udaranya panas menyengat |
 |
Perahu nelayan tertambat di tepi pantai menghadap Selat Makassar |
 |
Kulari dari pantai :) |
 |
Melihat gedung pencakar langit Makassar di seberang sana... |
 |
Sampai jumpa lagi Pulau Lae-Lae! |
 |
Kembali ke dermaga Pulau Lae-Lae |
No comments:
Post a Comment