Rantauprapat,
12 Juli 2016. Masih tentang trip edisi lebaran, tiba-tiba hari
ini saya ingin sekali ke Tanjung Sarang Elang. Penasaran setelah mendengar
cerita orang tua saya yang katanya kondisi jalan raya dari Rantauprapat ke sana
sudah sangat bagus. Penasaran pula karena daerah pesisir Kabupaten Labuhan Batu
yang paling jauh yang pernah saya kunjungi hanya sampai Negeri Lama saja. Itupun sudah sangat lama sekali, kira-kira pada tahun 1999-an.
Tanjung Sarang Elang!! Mendengar namanya kita membayangkan suatu tanjung tempat bersarangnya burung elang. Mungkin itulah sejarah asal muasal nama daerah ini. Tanjung Sarang Elang sebenarnya adalah nama sebuah desa di Kecamatan Panai Hulu, pesisir
timur Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi pertemuan aliran Sungai Barumun dan
Sungai Bilah, dua sungai besar yang ada di Kabupaten Labuhan Batu yang
akhirnya bermuara ke Selat Malaka.
![]() |
Peta lokasi Tangkahan Tanjung Sarang Elang |
Jika kita melakukan pencarian “Tanjung Sarang
Elang” di situs satellite google maps,
dan menarik arah jalan dari “Rantaurapat” jaraknya sekitar 84 kilometer.
Jadilah sore harinya, ayah mengajak kami
jalan-jalan dadakan ke Tanjung Sarang Elang. Berangkat dari rumah pukul 4 sore.
Selama 1,5 jam berkendara dari Kota Rantauprapat ke ibukota Kecamatan Bilah
Hilir (Negeri Lama), kondisi jalannya rata-rata terbilang bagus. Jalan
berasapal mulus membelah perkebunan karet dan sawit, itulah panorama dominan sepanjang
jalan yang dilalui. Sungai Bilah di terlihat dari sisi kiri jalan raya Negeri
Lama. Mamak mengatakan bahwa kondisi jalan ke sini bagus baru beberapa tahun
belakangan ini. Saya pun mencoba kembali membuka memori saya sewaktu kecil.”Samar-samar saya mengingat bahwa masih ada
jalan tanah ke Negeri Lama di kala itu”.
![]() |
Dari Rantauprapat ke Negeri Lama
|
![]() |
Dari Negeri Lama ke Tanjung Sarang Elang
|
Tangkahan Tanjung Sarang Elang berhadapan
langsung dengan Sungai Barumun. Tangkahan ini memiliki peranan penting bagi kehidupan warga pesisir Kabupaten
Labuhan Batu. Tempat bersandar sehari-hari perahu motor (boat), transportasi
utama dari Kecamatan Panai Hulu menuju daerah pesisir Kabupaten Labuhan Batu
(Kecamatan Panai Tengah dan Panai Hilir).
Masyarakat yang berpergian dari ibukota
kabupaten ke daerah pesisir (sebaliknya) biasanya menaiki transportasi umum
seperti bus hingga ke Tangkahan Tanjung Sarang Elang. Kemudian lanjut menaiki boat menyebrangi Sungai Barumun menuju
tujuan mereka apakah mau ke Labuhan Bilik, Sei Berombang, dan atau daerah
pesisir Labuhan Batu Lainnya. Sedangkan bagi
mereka yang membawa mobil pribadi dari Rantauprapat, mereka akan memarkirkan
kendaraannya di lahan parkir di Tangkahan Tanjung Sarang Elang. Tak heran bila
berkunjung ke sini, kita akan melihat pekarangan rumah penduduk banyak terparkir mobil. Ini adalah lahan parkir yang dikelola oleh penduduk
sekitar Tangkahan Tanjung Sarang Elang. Dari
Tangkahan Tanjung Sarang Elang, masyarakat lokal menjadikan boat sebagai transportasi utama menuju
daerah pesisir (Labuhan Bilik, Sei Berombang, dan sekitarnya).
Perahu bersandar di Tangkangan Tanjung Sarang Elang |
Kesibukan di Tangkahan Tanjung Sarang Elang
|
Menurut saya ada 2 hal yang menarik perhatian
saya di Tangkahan Tanjung Sarang Elang ini.
Pertama…Labuhan Bilik, ibukota Kecamatan Panai Tengah bisa kita
lihat sangat jelas dari sini!. Hanya berjarak
800 meter, menyebrang Sungai Barumun.
Kata ayah sebenarnya ada jalan darat menuju
daerah pesisir Kabupaten Labuhan Batu tersebut. Yaitu menyebrang jembatan
(bahasa ranto jembatan : titi) Sungai Barumun di Sei Rakyat. Tetapi jalannnya memutar jauh sekali dan
kondisi jalannya sangat jelek. Itulah mengapa transportasi perairan dari
Tangkahan Tanjung Sarang Elang ini masih menjadi primadona masyarakat Labuhan
Batu yang akan menuju daerah pesisir hingga kini. Di lain sisi, perahu kayu
motor penyebrangan yang saya lihat sebenarnya tak memenuhi standar keamanan dan
keselamatan transportasi air. Tak disediakan jaket pelampung bagi penumpang!. Hmm,,semoga transportasi primadona masyarakat pesisir Labuhan Batu ini ke depannya lebih mengedapankan standar keselamatan. Dan semoga pembangunan jalan raya tidak hanya bagus sampai di sini (Tanjung Sarang Elang) saja tetapi juga hingga ke pesisir pantai Selat Malaka, Kecamatan Panai Hilir di sana!.
Ayah di Tangkahan Tanjung Sarang Elang
|
Bersama mamak di Tanjung Sarang Elang
|
Menyebrang ke Labuhan Bilik
|
Berlayar lah menuju pesisir Kabupaten
Labuhan Batu
|
Perahu kayu motor, transportasi
primadona masyarakat pesisir Labuhan Batu
|
Saya teringat wacana yang beberapa tahun
terakhir yang hangat dibicarakan yakni pemerintah daerah akan membangun
Pelabuhan Tanjung Sarang Elang bertaraf internasional. “Andai saja terwujud!
Tentulah akan mendobrak perekonomian Labuhan Batu khususnya daerah pesisir. Apalagi secara letak geografis Tanjung Sarang Elang yang memang sangat
strategis! Tentu semakin memaksimalkan nilai ekspor hasil pengolahan sawit, karet, komoditas andalan lainnya Labuhan Batu dan kabupaten sekitarnya. Karena jarak tempuh ke negara tetangga semakin dekat jika melalui perairan Tanjung Sarang Elang (lihat peta google di bawah
ini)”. Perairan Tanjung Sarang Elang bermuara ke Selat Malaka yang merupakan jalur pelayaran dan perdagangan penting dunia.

Kedua…Selain sebagai kawasan strategis, Tangkahan Tanjung Sarang Elang sini juga berpotensi dikembangkan sebagai
destinasi wisata andalan. Dari sini kita bisa melihat Pulau
Si Kantan yaitu sebuah pulau ini berada di tengah-tengah pertemuan
aliran Sungai Barumun dan Sungai Bilah. Pulau ini sejak lama
dikenal sebagai cerita rakyat Si Kantan, sebuah cerita rakyat tentang si anak
durhaka yang melegenda di masyarakat Labuhan Batu.
Maghrib mendekat, kami pun menyudahi santai-santai sore di tepian Sungai Barumun Tanjung Sarang Elang. Kembali ke Rantauprapat, ayah mengajak kami mampir ke rumah saudara, Nita sepupu saya, di Negeri Lama.
Maghrib mendekat, kami pun menyudahi santai-santai sore di tepian Sungai Barumun Tanjung Sarang Elang. Kembali ke Rantauprapat, ayah mengajak kami mampir ke rumah saudara, Nita sepupu saya, di Negeri Lama.
Si kakak
|
Dan dek Ratna dengan latar Pulau Si Kantan & Sungai
Barumun
|
No comments:
Post a Comment