Friday 2 February 2018

Winter di Korea Selatan, Tak Butuh Visa

Winter di Korea Selatan
안녕하세요, Welcome February! By the way, di Korea Selatan sana sedang winter loh kak. Bicara tentang winter, kalian pernah gak punya keinginan melihat salju di negara musim dingin? Secara kan kita tinggalnya di negara tropis. Mana ada winter, adanya musim hujan atau gak kemarau. Dan buat kalian pecinta  K-drama ataupun K-Pop, pastilah ingin suatu saat nanti kalian pergi ke Korea Selatan. Sekedar jalan - jalan, melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana sesungguhnya kehidupan masyarakat di negara abang Lee Min Ho itu. Benar kan kak?

Saya pun demikian, meskipun sudah pernah sekali ke Korea Selatan 5 tahun yang lalu saat musim semi aka spring, saya masih punya wishlist yang belum kesampaian di Korea sana. Ingin tahu bagaimana rasanya tubuh ini jika diterpa hujan salju di musim dingin. Mupeng karena saking seringnya menonton scene hujan salju dalam drama Korea.

Wednesday 7 June 2017

Hatyai Punya Cerita

Hatyai….Hanya berjarak 56 km dengan perbatasan daratan Thailand – Malaysia (Dannok – Bukit Kayu Hitam). Cukup dekat memang. Thailand rasa Malaysia begitulah yang saya rasakan. Karena lebih seringnya saya menggunakan bahasa Melayu. Lebih mudah menemukan penduduk lokal yang bisa bicara Melayu daripada bahasa Inggris. Nak cakap Thai, ai tak paham. Tahunya hanya sawaddee ka & kobkhunka. Ada manfaatnya juga, saya suka nonton Upin Ipin.

Begitulah kak, tak perlu jago bahasa Inggris apalagi bahasa Thailand. Modal berbicara bahasa apalagi bisa bahasa Melayu itu sudah paling oke ketika travelling ke Hatyai. Contoh kasus; dengan Edwin staff The Aree yang ternyata aslinya orang KL, saya pun ngobrol dengannya dengan bahasa Melayu. Bang Mutholib, driver tuk tuk kita di Songkhla yang meskipun orang Thailand tulen ternyata bisa juga cakap Melayu, buk-ibuk penjual makanan baik di Kimyong Market maupun di Floating Market, bicaranya dengan kita juga menggunakan bahasa Melayu.

Ketika berkunjung ke  Floating Market, Hatyai
Ke sininya bahagia, pulangnya sengsara ≠dramamencarituktuk

Tuesday 6 June 2017

Transportasi Umum di Hatyai, Songkhla

Songthaew di Kota Hatyai
Mana tahu ada yang penasaran tentang transportasi umum di Hatyai, Songkhla. FYI, transportasi umum/lokal di sini belumlah secanggih di Bangkok yang punya Bangkok Sky Train (BTS). Kota ini hanya punya 4 jenis transportasi lokal yakni minivan, motorbike, songthaew & tuk tuk.

Monday 5 June 2017

Jalan - Jalan di Hatyai ≠13Februari2017

''Yes, I did that. MIP ≠seragamkerja episode Hatyai :)' 
13 Februari 2017, hari kedua sekaligus menjadi hari terakhir kita di Hatyai….Pagi ini kita mau menengok landmark ikonik Hatyai. Kemudian siangnya nanti kita jalan kaki jelajah kawasan di sekitaran hostel saja. Malam nanti kita pulang, naik bus ke KL. Begitulah rencana perjalanan kita hari ini.

Sunday 4 June 2017

Hunting Kulineran Halal di Hatyai

Khlong Hae Floating Market, Hatyai
Di Songkhla dan Hatyai, acapkali kita bertemu wanita aka ibu-ibu berhijab. Tak heran karena memang jumlah penduduk muslim di sini terbilang banyak, baik itu yang memang orang asli Thailand maupun keturunan Melayu. Jadinya untuk menemukan makanan halal pun tak sulit. Sangat mudah menemukannya di Kim Yong Market apalagi di Khlong Hae Floating Market itu gudangnya kulineran halal Hatyai. Buat traveler muslim, kedua destinasi ini wajib dikunjungi bila ingin hunting kulineran halal.

Saturday 3 June 2017

3 Jam Santai di Samila Beach, Songkhla

Brand ambassador of Samila Beach #khayalanseorangtravelscapeengineer
Tiga jam santai di Songkhla kita hanya berkunjung ke kawasan Samila Beach. Huahhh,,betah ya kak, lama – lama di pantai? Yak, inilah jalan – jalan paling santai menurut saya. Menjelajah semenanjung Samila Beach dari barat, utara hingga ke timur yang tak begitu jauh saja kita naik tuk tuk.

Friday 2 June 2017

Dari Hatyai ke Songkhla ≠12Februari2017

Clock Tower (หอนาฬิกา), Hatyai
FYI, Songkhla (bahasa Thai: สงขลา, bahasa Melayu: Singgora) adalah nama sebuah provinsi (changwat) di Thailand bagian selatan. Memiliki luas wilayah sekitar 7.393,9 km2. Ibukotanya berada di kota Songkhla. Kotanya berhadapan langsung dengan Teluk Thailand dan Laut China Selatan. Nah menariknya, kota Songkhla ternyata bukanlah kota terbesar di provinsi ini. Hatyai, sebuah kota distrik (amphoe) yang memiliki populasi penduduk lebih banyak dari kota Songkhla, inilah kota terbesar di Provinsi Songkhla.

Berbicara manakah yang menarik Hatyai atau Songkhla. Menurut saya, dua-duanya menarik. Sama-sama wajib dijelajah bila berkunjung ke Provinsi Songkhla. Panorama pesisir Songkhla yang berhadapan langsung dengan laut Teluk Thailand & Laut China Selatan menjadi daya tariknya. Dan Hatyai punya panorama memukau dari puncak bukit Hatyai Municipal Park, ikonik Hatyai yakni Standing Buddha ada di sini.

Thursday 1 June 2017

Menginap 2 Malam di The Aree Hat Yai Hostel

Selama 2 malam di Hatyai, kita menginap di The Aree Hat Yai Hostel. Hostel ini berlokasi di downtown/pusat kota dimana dekat dengan Hatyai Railway Station. Meskipun waktu booking belum memutuskan apakah ke Hatyai naik kereta atau bus, saya memilih untuk menginap di The Aree Hat Yai Hostel saja. Dari sini, Clock Tower, Kim Yong Market, Yongdee Market, Suntisuk Market, Asia Market, Hatyai Railway Station dan sekitarnya dapat dijangkau hanya dengan berjalan kaki.

Alasan lainnya tentu saja karena biaya menginapnya berada pada daftar teratas penginapan murah Hatyai dan ratingnya superb pula. Kita menginap di sebuah kamar bertipe private dormitory. Total biaya yang kita bayarkan 900 THB. Bila dikonversi ke rupiah per orangnya 171.000 IDR.

The Aree Hat Yai Hostel (source : booking.com)

Tuesday 30 May 2017

Dari Penang ke Hatyai

Perjalanan Melintasi Batas Negara Malaysia – Thailand

Penang, 11 Februari 2017….Momen sore ini menjadi pengalaman pertama kalinya bagi kita melintasi batas negara Malaysia – Thailand melalui jalur darat. Lama perjalanan darat dari Penang ke Hatyai itu sekitar 4 – 5 jam, tergantung lamanya proses imigrasi di border kedua negara.

Bukit Kayu Hitam, Malaysia's border with Thailand
Sebelumnya sudah saya ceritakan alasan dibalik mengapa kita memilih naik minibus dari Penang ke Hatyai. Yapp, kelebihan dari naik minibus dibanding moda transportasi lainnya yakni penumpang dijemput dan diantar hingga tujuan (penginapan kita di Hatyai). Memesan tiketnya pun tak ribet, tinggal mendatangi kantor agen travel resmi di George Town, salah satunya A.G. Express Services. Kita memilih travel ini karena lokasinya yang mudah ditemukan, berada di lantai dasar kompleks Prangin Mall, dekat dengan penginapan kita & dekat juga dengan Terminal Komtar.

Monday 29 May 2017

Sehari di George Town, Penang

George Town, Penang
11 Februari 2017….Pagi ini rencananya saya mengajak Septi ke Penang Hill (Bukit Bendera). Dari Penang Hill lah kita bisa memandang panorama memanjakan mata ke penjuru Pulau Pinang berlatar Selat Malaka hingga daratan Semenanjung Malaysia. Tak afdol rasanya ke Penang bila belum berkunjung ke Penang Hill. Meskipun ini adalah kali kedua bagi saya, saya tak menolak bila ke sana lagi. Lagi pula saya penasaran, setelah 4 tahun apakah ada yang berubah di Penang Hill.

Saturday 27 May 2017

Semalam di George Town, Penang

George Town, Malaysia
#Throwbackphoto 
From The Flight Window TR2422
Jadi kak, George Town itu adalah ibukota negara bagian Pulau Pinang (Penang), Malaysia. Bila kita lihat di peta google, lokasinya berada di pojok timur laut Pulau Pinang. Dimana kota ini berhadapan langsung dengan Selat Malaka dan hanya terpisah jarak sekitar 1,4 mil laut (2,24 km) dengan daratan Semenanjung Malaysia. Namanya yang kebarat – kebaratan rupanya tak lepas dari sejarah panjang yang dimilikinya. Awalnya didirikan oleh Kongsi Dagang  British East India Company pada tahun 1786. Dan merupakan salah satu permukiman Inggris pertama di Asia Tenggara. Seiring waktu kota ini berkembang menjadi kota pelabuhan utama di Selat Malaka.

Dahulu George Town menjadi tempat persinggahan penting para pedagang yang datang dari Eropa, India dan Cina. Karena perkembangannya sangat dipengaharui oleh berbagai bangsa itu lah mengapa arsitektur bangunan – bangunan di kota ini beragam. Mulai dari bergaya kolonial, oriental dan tentu saja pribumi Melayu ada di George Town. Kini kota ini berstatus Situs Warisan Dunia UNESCO.

Mengulik bagaimana sebenarnya suasana kota tua nya Penang, Malaysia. Berikut cerita saya Semalam di George Town, Penang (10 Februari 2017);

Friday 26 May 2017

Escape to Penang, Hatyai, KL (5 days 4 nights)

Pertama kalinya saya solo traveling itu ke Penang, 4 tahun yang lalu. Mengingat kala itu belum kesampaian menjelajah kawasan George Town (UNESCO Heritage Site nya Penang), makanya saya sangat senang tahun ini bisa comeback ke Penang. Berawal dari ngobrol ngalor-ngidur di kantor, saya sukses ngomporin Septi buat ikut jalan – jalan ke Penang. Gak bosan kan Sep, traveling bareng kakak, hehe? ”.


Escape to Penang, Hatyai, KL (5 days 4 nights) begitulah judul perjalanannya. Dengan persiapan pra traveling yang serba kilat hanya 2 minggu sebelum cutiberikut adalah gambaran rencana perjalanan (itinerary) kita ;

Berhubung agenda utama di Penang adalah jalan - jalan ke Bukit Bendera dan jelajah kawasan George Town ya stay semalam saja di Penang itu cukup. Dari Penang lanjut overland trip naik bus/train sejauh 215 km, melintasi perbatasan Malaysia dan Thailand menuju Hatyai. Nantinya selama 2 hari 2 malam di Hatyai cukup lah untuk jelajah kota ini bahkan sekaligus jalan - jalan ke Songkhla (ibukota Provinsi Songkhla) yang jauhnya 30 km dari Hatyai. Ingin rasanya bisa lanjut ke Krabi namun sayangnya durasi perjalanan tak cukup. Dari Hatyai kembali ke Malaysia, naik bus/train menuju Kuala Lumpur (KL).  Di KL, hanya sekedar numpang lewat selanjutnya menuju bandara, pulang ke tanah air.

Tuesday 23 May 2017

Kekalutan Hati di Langit Kualanamu (KNO) – Penang (PEN)

Ilustrasi foto di langit Kualanamu
Si kakak mah bukan termasuk pejalan yang  sering – sering kali naik pesawat, palingan setiap 2 bulan. Ya iyalah masih kalah sama mbak-mbak pramugari. Pertama kali naik pesawat tahun 2010, ketika itu rasanya senang sekali. Kedua kali dan selanjutnya pun masih tetap exciting, maklum newbie kak. Paling senang bila dapat duduk di kursi dekat jendela. Saya suka memandang panorama dari ketinggian di luar sana. Tetapi entah mengapa semakin ke sini jujur saya semakin pobia sama yang namanya turbulensi. 

Sunday 21 May 2017

Jelajah Wisata Ikonik Kota Padang dengan Berjalan Kaki

Kalau membayangkan kata Padang, yang pertama kali terlintas dalam pikiran saya pastinya nasi padang. Secara makanan favorit si kakak ya nasi padang. Lauk rendang, daun ubi rebus, kuah gulai dan sambal balado. Ya ampun kak, membayangkan kuliner yang tersohor ini jadi lapar kan? Baiklah, untuk pertama kalinya di #travelscapeengineer saya mau berbagi cerita tentang jalan – jalan saya di Kota Padang. Apa saja destinasi wisata ikonik Kota Padang? Nah, berikut ulasan beberapa destinasi wisata ikonik Kota Padang yang bisa kakak kunjungi sekaligus dengan berjalan kaki ;

Kota Padang....Ibukota dari Provinsi Sumatera Barat ini merupakan kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera. Kotanya sebagian besar berkontur dataran rendah nan luas dimana di bagian barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan di bagian utara, timur hingga selatan dikelilingi wilayah perbukitan yakni jajaran Bukit Barisan dengan ketinggian mencapai 1.853 mdpl. Topografi Padang mengingatkan saya pada Sibolga, kota di pantai barat Provinsi Sumatera Utara yang pernah saya kunjungi tahun 2015. Dari wisata perbukitan, kota hingga wisata laut, juga ada di Padang.

Potret Kota Padang dari Puncak Gunung Padang

Saturday 20 May 2017

Potret Masjid Agung An Nur, Pekanbaru

Padahal satu jam lagi saya akan dijemput mobil travel yang akan mengantarkan saya ke Padang, eh saya masih sempat-sempatnya bertandang ke Masjid Agung An Nur Pekanbaru. “Hoho, maafkan daku Lila yang sudah merepotkanmu”. 

Masjid Agung An Nur Pekanbaru….Sudah lama saya penasaran ketika mengetahui bahwa Riau punya masjid yang arsitekturnya mirip Taj Mahal. Ya, itulah Masjid Agung An Nur, Pekanbaru.

Masjid Agung An Nur, Pekanbaru

Friday 19 May 2017

Pagi Berkabut di Sepanjang Jalan ke Perawang, Siak

Sungai Mandau, Siak (Jum’at, 03/02/2017)…..Pagi ini saya harus kembali ke Pekanbaru karena nanti siang saya akan melanjutkan perjalanan ke Padang.

Masih pukul 6 pagi, Lila membonceng saya, melaju di jalanan ketika hari belumlah terang dan jalan pun masih mengandalkan pelita dari lampu sepeda motor. Dinginnya udara pagi berbau gambut sepertinya menjadi ciri khas pagi di jalanan Siak. Waktu bergulir, perlahan cahaya mentari perlahan menelan warna hitam bumi Siak. Namun, cahayanya yang putih buram tetap saja membatasi jarak pandang di depan. Sepanjang jalan yang kami lewati ini masih sama dengan kemarin. Awalnya menyusuri jalan membelah ladang sawit kini jalan membelah hutan akasia.

Thursday 18 May 2017

3 Jam Jalan - Jalan di Siak Sri Indrapura

Meskipun hanya 3 jam, bagi saya jalan – jalan di Kota Siak Sri Indrapura sungguh berkesan. Kota kabupaten yang jauhnya 100 kilometer dari ibukota Provinsi Riau ini punya pesona tak terbantahkan. Siak Sri Indrapura, secara harfiah bermakna pusat kota raja yang taat beragama. Kota nya asri, tertata dan setiap kotanya punya sejarah panjang sejak abad ke -17. Moto Siak Kota Istana tak lepas dari kemegahan Istana Siak Sri Indrapura yang kokoh berdiri hingga kini. Landmark ikonik Siak, bukti bahwa Kerajaan Melayu Islam (1723–1945) pernah berjaya di Siak. Sebuah kerajaan bahari yang kuat dan sangat diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya.

Istana Siak Sri Indrapura, Riau