Brand ambassador of Samila Beach #khayalanseorangtravelscapeengineer |
Tiga jam santai di Songkhla kita hanya berkunjung ke kawasan Samila Beach. Huahhh,,betah ya
kak, lama – lama di pantai? Yak, inilah jalan – jalan paling santai menurut
saya. Menjelajah semenanjung Samila Beach
dari barat, utara hingga ke timur yang tak begitu jauh saja kita naik tuk tuk.
Awalnya mau jalan kaki, ikutin jalan di peta menuju Samila Beach. Namun, sejak turun dari minivan
tadi dan kini sudah 10 menit an jalan kaki, baunya laut belum tercium. Apa kita
salah tempat turun ya? Entahlah. Menjelang siang hari di jalanan kota Songkhla,
meskipun panas nya tak seganas Tarakan, pada akhirnya saya mengajak Septi untuk
menyetop tuk tuk saja. Sebuah tuk tuk menghampiri. Dengan menunjukkan foto-foto
destinasi yang ingin dikunjungi pada pak supir, tawar menawar ongkos lah kita.
Per orang 100 bath kata si bapak, oke
deal.
Sengaja saya duduk di samping pak supir tuk tuk kita ini supaya bisa
mengobrol. Heuhh, si kakak mah jiwa kernet nya muncul, hehe. Kapan lagi
bercakap dengan penduduk lokal &
sedikit bisa cakap Melayu. Berkenalan, beliau namanya Mutholib dan maunya dipanggil
abang. Baiklah! Ceritanya ternyata
beliau seorang muslim. Meskipun dengan bahasa Melayu campur aduk Thai, beliau bercerita bahwa di sini ada banyak sekali penduduk muslim. Sering cakap Melayu karena sering ketemu wisatawan Malaysia, begitulah ceritanya. Ketika saya dikira dari Malaysia, saya
pun cerita kita dari Indonesia.
Kita diantar ke sebuah taman bermain air,
belakangan saya tahu namanya Songkhla
Aquarium. Namun, saya & Septi tak tertarik untuk menengok ke dalam
(karena berbayar). Kita meminta untuk di antar ke tempat lainnya saja. Lalu kita di antar ke pemberhentian kedua. Bang
Mutholib menunggu di tuk tuknya dan kita mendekat ke pesisir laut.
Laem Son On |
Laem Son On (แหลมสนอ่อน) begitulah namanya. Pelataran permanen menjadi view point memandang laut paling oke. Pantainya yang dibatasi pagar
ini merupakan bagian dari ujung utara barat semenanjung Samila Beach. Beikut potretnya ;
Selanjutnya kita diantar ke pemberhentian ketiga. Bangunan ikoniknya
Songkhla yaitu City Gate of Songkhla
& Golden Mermaid ada sini. Ya,
di sini lah kawasan utama Samila Beach. Dari Laem Son On ke sini itu sekitar 5 km. Jarak yang tanggung memang buat jalan kaki. Seandainya kita jalan kaki pun bisa – bisa sampai di sini bercucuran keringat. Padahal kan kita maunya santai di pantai. Memilih naik tuk tuk nya bang Mutholib gak rugi.
City Gate of Songkhla |
Kita pun mendekat ke pesisir Samila Beach (หาดสมิหลา)… Pepohonan cemara membuat teduh kawasan ini. Garis pantainya lumayan panjang dan luas cocok untuk jalan - jalan santai. Menengok sudah adanya fasilitas publik seperti pelataran
lengkap dengan gazebonya yang terawat dengan baik membuktikan bahwa kawasan
pantai ini adalah destinasi wisata andalan Songkhla. Semakin ramai dengan adanya penjual makanan dan minuman ringan yang punya ruang tersendiri di
pantai ini. Begitu teratur, terawat dan bersih, begitulah Samila Beach.
Ngomong – ngomong kak ada yang tahu, ‘’Why
is it called Samila Beach?’’, saya penasaran.
Pada waktu akhir pekan seperti ini ada banyak sekali pengunjung
yang datang. Setiap sudut pantai diramaikan masyarakat lokal hingga wisatawan
asing yang kelihatannya banyak datang dari negara tetangga. Seru, jadi merasa bukan turis jauh jadinya.
Kita pun asik dengan kegiatan foto-foto & buat video. Ujung - ujungnya kita ikutan duduk di
atas rumput. Menikmati panorama laut & semilirnya angin. Di seberang sana
terlihat jelas Cat Island & Rat Island. Mengobrol santai lebih tepatnya bergosip
begitulah kegiatan kita. Meskipun pantai begini banyak di Indonesia, kita mah betah lama - lama menghabiskan
waktu, bersantai di sini. Keindahan panorama destinasi yang kita tuju itu
bonus. Yang penting adalah pengalaman perjalanan untuk sampai di sini, ya kan
Sep? :).
From The Legend of Songkhla town ; The Sculpture of
The Mouse & The Cat
|
Samila Beach, Songkhla
Golden Mermaid, Samila Beach Songkhla |
Santai di Samila Beach, Songkhla |
Terakhir, kita menengok berbagai souvenir khas Songkhla yang dijual
pada lapak-lapak pedagang dekat kawasan parkir Samila Beach. Ujung – ujungnya mah kita hanya membeli sebuah replika mini golden mermaid yang
seharga hanya 10 THB atau sekitar 4.000 IDR. Inilah souvenir kenangan pribadi satu
– satunya kita dari Songkhla.
Menyudahi kegiatan 3 jam santai di Samila Beach, bang Mutholib mengantar
kita ke lokasi ngetemnya minivan Songkhla - Hatyai. Waktunya kita kembali ke
Hatyai.
''Alhamdulillah, visit Songkhla done! Waktunya pulang ke Hatyai kak!'' |
No comments:
Post a Comment