Friday 2 June 2017

Dari Hatyai ke Songkhla ≠12Februari2017

Clock Tower (หอนาฬิกา), Hatyai
FYI, Songkhla (bahasa Thai: สงขลา, bahasa Melayu: Singgora) adalah nama sebuah provinsi (changwat) di Thailand bagian selatan. Memiliki luas wilayah sekitar 7.393,9 km2. Ibukotanya berada di kota Songkhla. Kotanya berhadapan langsung dengan Teluk Thailand dan Laut China Selatan. Nah menariknya, kota Songkhla ternyata bukanlah kota terbesar di provinsi ini. Hatyai, sebuah kota distrik (amphoe) yang memiliki populasi penduduk lebih banyak dari kota Songkhla, inilah kota terbesar di Provinsi Songkhla.

Berbicara manakah yang menarik Hatyai atau Songkhla. Menurut saya, dua-duanya menarik. Sama-sama wajib dijelajah bila berkunjung ke Provinsi Songkhla. Panorama pesisir Songkhla yang berhadapan langsung dengan laut Teluk Thailand & Laut China Selatan menjadi daya tariknya. Dan Hatyai punya panorama memukau dari puncak bukit Hatyai Municipal Park, ikonik Hatyai yakni Standing Buddha ada di sini.

12 Februari 2017….Hari pertama di Hatyai, kita rencananya jalan - jalan ke kota Songkhla. Ibukota Provinsi Songkhla itu berjarak sekitar 30 km sebelah timur laut Hatyai. 

Bagaimana caranya menjangkau Songkhla dari Hatyai? Nah, kita menumpang kendaraan umum yakni minivan. Informasi yang diberikan Edwin (stafnya The Aree), sangat membantu kita untuk menemukan lokasi keberangkatan minivan Hatyai – Songkhla. Dari hostel kita hanya harus jalan kaki sejauh sekitar 1,3 km ke utara menuju Clock Tower.

Menyusuri trotoar pejalan kaki Hatyai
Pagi menjelang siang nan santai. Menyusuri trotoar pejalan kaki sepanjang dari hostel hingga ke Clock Tower, foto – foto tetap tak terlewatkan. Persis di pinggir jalan, depan Clock Tower ada 2 minivan warna putih yang sedang ngetem. Kita pun mendekat dan untuk memastikan saya bertanya pada pak supir dengan bahasa Tarzan tentunya :). Ketika saya menyebut Songkhla dan pak supir mengangguk menyuruh masuk berarti OK. Tak menunggu lama, minivan langsung go.

Apa saja daerah yang dilewati sepanjang perjalanan dari Hatyai ke Songkhla tentu lah saya tak tahu. Andai saya bisa membaca aksara Thai kak! Kan penasaran juga, hehe. Seingat saya kita itu melewati kampus Hatyai yang lumayan wah dilihat dari jalan. Ada penumpang yang baru naik. Begitu keluar Hatyai, terlihat kesibukan pembangunan jembatan layang (overpass).  

Sebenarnya tadi sudah diinformasikan Edwin berapa ongkos ke Songkhla namun saya ingin memastikan lagi. Bertanyalah saya sama seorang penumpang. Sengaja bertanya pada pemuda yang tampangnya masih anak kuliahan, mudah-mudahan bisa bahasa Inggris. Dan benar, ongkos minivan dari Hatyai ke Songkhla yakni 28 THB/way/person. Atau sekitar 10.700 IDR. 

Ngomong - ngomong, pengalaman pertama yang menurut saya unik yakni ketika membayar ongkos minivan. Di sini, ongkos dibayar ketika dalam perjalanan. Supir memberikan sebuah wadah keranjang plastik kecil. Penumpang dari depan estafet hingga ke penumpang bagian belakang, meletakkan uang cash ke dalam wadah tersebut. Bayarlah dengan uang pas, bila butuh kembalian tinggal ambil sendiri di wadah tersebut. Hmmm,,artinya kejujuran masyarakat local sangat teruji di sini kak!

…………….
Sudah 50 menit berlalu, penumpang telah satu persatu turun, hingga tersisa 3 penumpang. Dimana kita turun, saya pun menunjukkan secarik kertas yang diberikan Edwin tadi. Dalam kertas tersebut tertulis aksara Thai. Dan kita diturunkan di depan sebuah sekolah dasar Songkhla. 

Menyusuri trotoar pejalan kaki Songkhla

No comments:

Post a Comment