''Yes, I did that. MIP ≠seragamkerja episode Hatyai :)' |
13 Februari 2017, hari kedua sekaligus menjadi hari terakhir kita di Hatyai….Pagi ini kita mau menengok landmark ikonik Hatyai. Kemudian siangnya nanti kita jalan kaki jelajah kawasan di
sekitaran hostel saja. Malam nanti kita pulang, naik bus ke KL. Begitulah rencana
perjalanan kita hari ini.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Buddha, list destinasi wisatanya Thailand pasti lah tak jauh – jauh dari wat atau kuil nya
ummat Buddha Thailand. Begitu pula Hatyai, kota di Thailand selatan ini punya landmark ikonik yakni Sleeping Budha
(Wat Hat Yai Nai) & Standing Budha, Hat Yai Municipal Park.
Nah,
bagaimana cara menjangkau landmark
ikonik nya Hatyai itu? Karena keduanya cukup jauh dari The Aree Hat Yai Hostel, lagi – lagi
minta bantuan Thik untuk memesankan tuk tuk yang akan jemput antar kita
sekaligus keliling kota ini. Deal, kita sepakat bahwa dengan 200
THB/orang atau sekitar 76.000 IDR/orang, kita akan diantar ke Reclining Buddha (Wat
Hat Yai Nai ) & Standing Buddha, Hatyai Municipal Park dan diantar
pulang kembali ke hostel. Anyway, pak
supir tuk tuk kita ini ternyata pak supir yang kemaren mengantar kita ke floating market. Orang Thailand tulen
yang sama sekali tak bisa bahasa asing, jadilah ketika berkomunikasi dengan
beliau kita hanya menggunakan isyarat tubuh :).
Jalan - Jalan di Kota Hatyai with si bapak supir tuk tuk ≠hanyapunyafotobeliaudaribelakang
Reclining Buddha (Wat Hat
Yai Nai)…. Di dalam kuilnya Hatyai ini ada patung
Buddha berbaring berukuran panjang 35 meter, tinggi 15 meter dan lebar 10 meter ada
di wat ini. Sangat besar ya kak? Katanya Reclining Buddha di sini salah satu
yang terbesar dunia. Bangunan kuilnya terbuka sehingga dari luar pun kita bisa
melihat Reclining Buddha.
Sebenarnya tak banyak yang bisa kami lakukan di sini. Hanya sekedar berfoto – foto dan melihat – lihat ke sekeliling kompleks wat, sudah gitu saja. Wisatawan yang datang pagi ini pun kelihatannya hanya kita berdua saja, kalau pun ada yang berkunjung itu orang lokal yang akan beribadah di kuil.
Potret di kompleks Wat Hat Yai Nai ;
Hatyai Municipal Park….Dari Reclining Buddha, perjalanan kita naik tuk tuk berlanjut ke
Hatyai Municipal Park. Lokasi Taman raya kota Hatyai ini terbilang jauh,
sekitar 10 km dari Reclining Buddha. Jalan ke sana rupanya searah dengan rute
perjalanan naik minibus ke Songkhla.
Dari gerbang jalanan utama, pak supir tuk tuk membawa kami naik
hingga ke puncak bukit. Jalanan aspal berkelok – kelok mendaki pun dihajar sama
pak supir. Huahhh,,,padahal diawal –
awal saya sempat berpikir ongkos tuk tuk kita kemahalan, nyatanya saya salah.
Wajar saja ongkos segitu mah, pengunjung lain malah harus naik cable car dari kawasan parkir di bawah
bukit hingga ke puncak pukit.
Nah, di puncak bukit Hatyai Municipal Park ini lah kompleks wat dengan sebuah patung Standing Buddha yang tingginya mencapai 25 meter. Berdiri ke arah
pelataran luas menghadap kota Hatyai di bawah sana.
Lokasi favorit saya yakni kursi – kursi pelataran yang menghadap ke
arah kota Hatyai. Senangnya bisa duduk santai sembari memandang panorama kota
Hatyai. Kalau di Hatyai berasa gerah dan
panas, di sini lebih sejuk, semriwing
anginnya buat tak ingin beranjak, hehe. Wisatawan yang lain
kebanyakan masuk ke dalam kompleks wat,
kitanya malah asiknya duduk – duduk di sini.
Potret di Hatyai Municipal Park ;
Tengah hari kita sudah
balik lagi ke hostel. Kita pun beresin ransel, shalat dzuhur jamak dengan ashar
dulu, barulah kita check out. Berhubung
pihak travel bus ke KL baru akan menjemput kita pukul 18.30 nanti, masih lama,
yuhuu it’s time for us walking around
downtown. Berjalan kaki dengan destinasi suka – suka. Menengok ke dalam
mall nya Clock Tower, masuk lagi ke gang – gang lapak pedagang di Kim Yong
Market sekaligus makan siang di sini kemudian berkunjung ke Yongdee Market
& Suntisuk Market. Tak perlu takut tersesat kak, modal bawa peta
Hatyai di tangan itu sudah cukup.
No comments:
Post a Comment