Wednesday 12 November 2014

Karimun, Kepulauan Riau - Pantai Pongkar (2010)

Pongkar Beach

Location : Pongkar Village, Tebing Sub-District,  Karimun Regency, Riau Islands Province, Indonesia
Directions :
- From Sekupang or Harbour Bay Ferry Terminal  in Batam to Tanjung Balai Karimun, take motor boat such as Mikonatalia, Dumai Express, Batam Jet, or Mv. Oceanna , 45 minutes.
- Take oplet "brown" (public transportation in Karimun ), motorcycle, rent car, or taxi to Pongkar Beach, 20 - 30 minutes.

Saturday 8 November 2014

Biaya Perjalanan 13 Hari Keliling India Utara

Pulang traveling dari suatu tempat, yang ditanya teman pertama kali sebagian besar "Habis berapa duit jalan-jalan kesana?" Hayoo,, teman saya yang sering bertanya demikian tunjuk tangan :D. 

"India adalah salah satu negara tujuan backpacking yang paling murah di dunia". Yapp, setelah membaca sebuah artikel yang cukup lantang dengan kata "murah" tersebut, saya semakin mantap untuk mengunjungi negri Bollywood dengan backpacking. Hayoo, yang merasa suka dengan biaya murah, angkat kaki. Ehh,, angkat kaki untuk traveling ke India maksudnya. 

Kembali saya membuka catatan biaya pengeluaran selama 13 hari keliling sebagian daratan India bagian utara. Berikut rinciannya....

Tuesday 4 November 2014

Itinerary Perjalanan 13 Hari Keliling India Utara


Rasanya sudah lama ingin berbagi cerita tentang India di blog ini. Sekedar berbagi pengalaman pasca kembali dari perjalanan keliling India bagian utara lima bulan yang lalu. Mumpung Shaheer Sheikh alias si Arjuna lagi booming-booming nya di tanah air. Ehh,, mumpung masih fresh dalam ingatan maksudnya :)) . Gak telat-telat juga kan buat berbagi ceritanya :D

Selama 13 hari saya bersama lol backpacker lintas darat keliling India bagian utara. Ditambah tiga hari perjalanan : Jakarta - Kuala Lumpur - Kolkata (pergi) dan New Delhi - Singapore - Jakarta (pulang). Perjalanan darat dimulai dari bagian barat utara India yaitu Kolkata hingga ke Srinagar, summer capital Jammu & Kashmir, negara bagian India yang paling utara. Total 7 kota yang dikunjungi sebagai tujuan utama dan beberapa kota sebagai transit city.

Dalam waktu sesingkat itu, kami mengunjungi daerah India dari yang bertemperatur udara super panas (#mungkin 40 derajat celcius) yaitu Kolkata, New Delhi & Agra. Hingga mengunjungi daerah India yang bertemperatur super dingin bahkan bersalju yaitu Gulmarg, Kashmir & Marhi, Manali. Tentunya untuk menghadapi kondisi cuaca yang sangat kontras tersebut haruslah menyiapkan fisik dan stamina yang kuat.

Hampir semua moda transportasi India digunakan. Berasa seperti di film-film Bollywood ketika menaiki taxi mini berwana kuning ngejreng menerjang super panasnya kota Kolkata. Menaiki kereta api belasan jam melintasi beribu-ribu kilometer tanah Hindustan. Naik mobil jeep melalui jalanan berliku nan terjal, meliuk-meliuk menuju dataran tinggi Kashmir. Melihat urat nadi kehidupan masyarakat Kashmiri di setiap sudut Dal Lake dari atas shikara (sampan kayu). Nyamannya berbagi biaya (share cost) sewa mobil (pribadi) mengunjungi spot-spot wisata di New Delhi, Srinagar (Kashmir) & Manali. Berjuang mendapatkan tiket bus dari kelas ber-ac hingga ekonomi. Menaiki auto rickshaw (bajaj India) setelah berjuang deal-deal an harga dengan si bhai (bapak) driver (yang ini untung ada Mbak Zulfa "ahlinya tawar menawar" :D ). Merasakan canggihnya & ribetnya menaiki metro New Delhi. Dan yang paling incredible, naik bajaj menembus jalanan berpolusi ibukota India menuju Bandara Indira Gandhi.

Wednesday 29 October 2014

Perjalanan Malam dari Phnom Penh ke Siem Reap


Phnom Penh - Siem Reap : berjarak 320 km dengan aktual lama perjalanan 6 -7 jam

Ketika Bong Toni tahu bahwa saya akan melanjutkan traveling ke Siem Reap, dia menawarkan jasa sewa tuk tuk sekaligus guide temannya di Siem Reap. Saya langsung menyambut niat baik bong Toni ini. Ngeri juga apabila membayangkan saya turun di Siem Reap dini hari, perempuan, seorang diri dan gak jelas mau menginap dimana.

Sebelum matahari di Phnom Penh benar-benar tenggelam, saya bergegas beranjak dari kawasan tepian Sungai Tonle Sap menuju kantor agen Gold VIP Bus. Saya akan berangkat ke Siem Reap dengan menggunakan bus malam itu juga. Sebelum berpisah, bong Toni mengatakan bahwa saya tidak perlu khawatir karena di Siem Reap akan ada temannya  bernama bong Chen yang akan menjemput dan mengantar ke penginapan. Tak lupa bong Toni memberikan secarik kertas yang berisi tulisan nomor kontak bong Chen. 

Saturday 18 October 2014

Wisata ala Rantauprapat : Boombara Water Park

Bombara Water Park Rantauprapat 
Jadi ceritanya, seminggu yang lalu saya cuti ke kampung halaman tercinta "Rantauprapat". Sering bingung, kalau lagi di Rantauprapat enaknya liburan kemana gitu. Secara memang gak banyak lokasi wisata di kota ini. Beda kalau mau cari tempat makanan enak, kota kecil ini juaranya. Menjelang malam, puluhan lapak  mulai buka menjual berbagai jenis makanan di sepanjang jalan Urip hingga Gatsu.

Bombara Water Park Rantauprapat adalah salah satu wahana rekreasi yang patut dikunjungi. Berlokasi di Jalan H. Adam Malik (By Pass), wahana rekreasi ini terbilang masih baru (dibuka 18 Mei 2013). Harga tiket hari Senin - Jum'at adalah 35.000,- IDR untuk dewasa & 25.000,- IDR untuk anak-anak. Sedangkan hari Sabtu - Minggu dan hari libur 50.000,- IDR untuk dewasa dan 35.000,- IDR untuk anak-anak

Monday 29 September 2014

Pengalaman Perdana Mendaki Gunung Dempo



Tiba-tiba saya kembali terkenang ke 2009 tepatnya sewaktu semester enam di bangku kuliah. Hyaa..ketahuan sudah angkatan tua' ya kak? :). Ceritanya...saya bukanlah anak organisasi pecinta alam di kampus. Belum pernah mendaki gunung, trekking atau apalah nama kegiatan ekstrim sejenisnya. Cerita lain bermula ketika saya mengikuti kegiatan pendakian bersama Gunung Dempo yang diadakan oleh teman-teman mapala Cikara Bhuana Teknik Pertambangan Unsri.

Mungkin akibat rasa bosan dengan rutinitas kampus ala mahasiswa tingkat akhir. Jadi ingin rasanya break atau sekedar liburan singkat. Entah terinspirasi darimana, yang ada di dalam pikiran waktu itu saya harus ikut kegiatan ini (titik). Kegiatan liburan santai berubah versi menjadi pendakian gunung.  Kapan lagi coba mendaki gunung untuk pertama kali bersama teman-teman yang memang sudah ahlinya di bidang ini.

Sunday 28 September 2014

Sisowath Quay, Kawasan Wisata Merakyat Phnom Penh

Sisowath Quay, Phnom Penh, Kamboja
Udara di kawasan Sisowath Quay yang tadinya terasa panas terik di siang hari perlahan berubah menjadi sejuk ketika beranjak senja. Tak heran, kawasan tepian Sungai Tonle Sap ini seketika berubah menjadi lautan manusia di sore hari. Kawasan ini memang menjadi lokasi paling favorit di Phnom Penh untuk bersantai atau sekedar menikmati senja di tepi Sungai Tonle Sap.

Sisowath Quay yang lokasinya berdekatan dengan Royal Palace ini memiliki taman terbuka bernama Royal Park. Hamparan rumput hijau menjadi tikar alami bagi para pengunjung. Hembusan angin sepoi - sepoi dari arah sungai menambah kesejukan meskipun matahari belum benar-benar menghilang dari singgasana nya. Semakin semarak dengan kehadiran kawanan burung merpati. Saya pun ikut larut bersama ratusan rakyat lokal dan turis asing lain menikmati kemeriahan merakyat ala Phnom Penh ini.

Wednesday 24 September 2014

Berkunjung ke Museum Nasional Kamboja


Museum Nasional Kamboja terletak di Street 13 pusat kota Phnom Penh, tepatnya di sebelah utara Royal Palace dan di sisi barat alun-alun Veal Preah Man. Museum ini buka setiap hari jam 08.00 - 17.00. Harga tiket masuk 3 USD (for foreign visitor) sedangkan Cambodian visitor hanya dikenakan sebesar 500 KHR (Cambodian Riel) saja atau setara dengan 0,121 USD (1 USD =  4.117 KHR), kurs Agustus 2013.

Hampir saja saya dikenakan biaya tiket masuk “pengunjung lokal” :). Terlepas dari penampilan berhijab saya, awalnya si penjaga loket mengira saya “Cambodian people”. Yaa, perawakan wajah orang Indonesia dan Kamboja itu sebenarnya mirip. Kalau saja saya bisa berbahasa Khmer, mungkin akan meyakinkan bahwa saya “Cambodian” bukan “foreigner” :)) .

Monday 22 September 2014

Royal Palace, Kemegahan Istana Kerajaan Kamboja


Royal Palace merupakan daya tarik wisata paling populer di Phnom Penh. Kompleks istana seluas 16 Ha ini adalah bangunan tradisional Kamboja dengan arsitektur yang sangat indah. Didominasi oleh warna kuning keemasan dengan arsitektur bangunan perpaduan gaya Khmer dan Perancis. Semakin cantik dengan keberadaan berbagai taman yang memiliki koleksi bunga-bunga tropis, seperti bunga alamanda, bunga sala, bunga euphorbia, bunga jarak hias, dan bunga-bunga cantik lainnya.

Dibangun pada 1866, Royal Palace adalah sedikit dari gedung bersejarah di Phnom Penh yang tidak dirusak pada masa kekejaman Pol Pot (1975 - 1979). Terletak di Samdech Sothearos Boulevard (di antara Street 184 dan Street 240). Buka setiap hari 07.30 – 11.00 dan 14.30 – 17.00. Harga tiket masuk 6.5 USD (sudah termasuk biaya mengunjungi Silver Pagoda di dalamnya).

Istana ini menghadap ke arah timur dan terletak di tepian barat dari Chaktomuk yaitu cabang pertemuan Sungai Tonle Sap dan Sungai Mekong. Chaktomuk dalam bahasa Sansekerta: catur mukkha yang berarti empat muka, sebuah kiasan untuk dewa Brahma yang memiliki empat muka menghadap empat penjuru.

Sunday 21 September 2014

Phnom Penh, I’m OK "Knhum Sok Sabai Chea Tay"

Phnom Penh, Kamboja
Memilih solo traveling berarti harus mempersiapkan rencana perjalanan sendiri. Di destinasi sebelumnya (Singapura, Penang dan Ho Chi Minh City), saya membuat rencana perjalanan (itinerary) secara detail sebagai persiapan pra-traveling. Persiapan meliputi akomodasi (reservasi online atau menginap melalui kenalan couchsurfing), list tempat-tempat yang mau dikunjungi, transportasi yang digunakan, dan beberapa informasi penting lainnya. Tetapi berbeda dengan perjalanan saya ke Phnom Penh. Walaupun hanya berbekal minim informasi, saya tetap memberanikan diri  melanjutkan perjalanan darat menuju ibukota Kamboja ini. Di Phnom Penh mau menginap dimana? dan mau mengunjungi tempat apa?  belum tau. Yang jelas, traveling must go show walau tanpa itinerary :D .