![]() |
Phnom Penh, Kamboja |
Memilih solo traveling berarti harus mempersiapkan rencana
perjalanan sendiri. Di destinasi sebelumnya (Singapura, Penang dan Ho
Chi Minh City), saya membuat rencana perjalanan (itinerary) secara
detail sebagai persiapan pra-traveling. Persiapan meliputi akomodasi (reservasi
online atau menginap melalui kenalan couchsurfing), list tempat-tempat yang mau dikunjungi, transportasi
yang digunakan, dan beberapa informasi penting lainnya. Tetapi berbeda dengan
perjalanan saya ke Phnom Penh. Walaupun
hanya berbekal minim informasi,
saya tetap memberanikan diri melanjutkan
perjalanan darat menuju ibukota Kamboja ini. Di Phnom Penh mau menginap
dimana? dan mau mengunjungi tempat apa? belum
tau. Yang jelas, traveling must go
show walau tanpa itinerary :D .
Waktu menunjukkan
pukul 4 sore ketika saya tiba di Phnom Penh. Titik pertama menginjakkan
kaki di kota ini adalah kantor
agen bus Kumho yang terletak di daerah Preah Sihanouk
Boulevard. Karena tanpa detail itinerary otomatis rasa bingung mendera saya begitu turun
dari bus. Di kantor agen bus Kumho ini rupanya telah berjejer belasan tuktuk
menyambut penumpang yang turun. Dengan instinct saya pun memilih abang (dalam
bahasa Kamboja “bong”) tuk tuk
mana yang akan mengantar saya mencari penginapan. Beruntung langsung bertemu
driver tuk-tuk yang bisa berhasa Inggris. Jadi sangat membantu untuk kelancaran
komunikasi. Dari tampilan si bong terlihat gak macam-macam, just ordinary
“Cambodia” bong .
Proses tawar menawar
harga pun terjadi. Mengatakan kepada si bong bahwa saya sedang mencari penginapan
dengan rate sekitar 7-8 USD per malam, lokasinya strategis dekat dengan lokasi
wisata, dan yang penting memiliki
fasilitas free wifi, begitu
penjelasan saya di awal. Akhirnya dengan 2 USD si bong tuk tuk bersedia
mengantar ke penginapan yang memenuhi kriteria tersebut. Saya percaya saja kepada bong
ini bahwa saya akan diantar ke penginapan yang saya maksud. Semakin tak merasa khawatir karena bong Kamboja ini membawa saya lewat jalanan yang ramai. Kemudian tuk tuk
berbelok ke sebuah jalan kecil dengan deretan penginapan berkelas backpacker.
Note: Kisaran harga
tuktuk di Phnom Penh yaitu 1-3 USD tergantung jarak tempuh.
Terdapat banyak
pilihan akomodasi bertarif murah ala backpacker yang sebagian
besar terletak di kawasan dekat Sisowath Quay (daerah tepian Sungai Tonle Sap).
Golden Boat 2 Guest House yang terletak di Street 172 menjadi pilihan saya.
Dengan rate 7 USD/malam tipe dormitory. Namanya
juga guest house tipe dormitory pula, jadi harus berbagi kamar dengan penghuni
lain yang tidak dikenal. Inilah kesempatan untuk berkenalan sekaligus berbagi
pengalaman sesama traveler yang mungkin tidak didapatkan apabila
menginap di kamar privasi sebuah hotel berbintang.
Tak lupa saya
mengucapkan terimakasih kepada si bong tuk tuk Cerita punya cerita sebelum
pamit, si bong menjelaskan bahwa penginapan ini dekat dengan Central Market dan menjelaskan beberapa tempat
menarik lainnya di sekitar penginapan. Spontan saya menanyakan apakah si bong
bersedia untuk mengantar saya seharian besok berjalan-jalan di Phnom Penh. Karena kelihatannya si bong memang
humble. Jadilah kami melanjutkan percakapan sembari duduk di kursi yang menghadap kolam renang guest house (info : penting sekelas guest house juga punya
kolam renang). Di akhir cerita, saya pun deal dengan harga yang ditawarkan si
bong Toni (tahu namanya setelah berkenalan).
Dormitory room yang saya tempati
terdiri dari 3 bed (bertingkat 2). Saya sengaja meminta bed paling atas kepada
resepsionis, karena letak bed
ini paling nyaman menurut saya. Mengurangi
rasa terganggu ketika saya sedang
tertidur ada penghuni lain yang baru masuk belakangan.
Awalnya saya berencana untuk mengekplorasi kawasan Central Market di malam hari. Tetapi apa
daya karena rasa kelelahan yang luar biasa. Saya lebih memilih untuk mengumpulkan kembali energi dengan
bersantai-santai di penginapan (read : after dinner
then sleep until morning). Hanya solo
traveling yang bisa sesuka
hati santai begini.
10 jam
kemudian...Pagi ini, saya merasa benar-benar kembali
fit dan siap untuk menjelajah Phnom Penh seharian. Semakin menambah energi
ketika pagi saya dimulai dengan sapaan manis seseorang pemuda ganteng berperawakan #mungkin Jepang. Haha,,,yang terakhir mah jangan dianggap serius ya kak!
Selamat pagi Phnom
Penh yang ganteng!! :)
Sampai saat ini saya
tidak kapok untuk menginap di dormitory. I’m
OK. Berani murah, berani terima
resiko. Semoga beresiko bertemu
orang baik tentunya :) . Amin

View "mini swimming pool"
Golden Boat 2 Guest House
Phnom Penh, 28 Agustus 2013
No comments:
Post a Comment