Wednesday 24 September 2014

Berkunjung ke Museum Nasional Kamboja


Museum Nasional Kamboja terletak di Street 13 pusat kota Phnom Penh, tepatnya di sebelah utara Royal Palace dan di sisi barat alun-alun Veal Preah Man. Museum ini buka setiap hari jam 08.00 - 17.00. Harga tiket masuk 3 USD (for foreign visitor) sedangkan Cambodian visitor hanya dikenakan sebesar 500 KHR (Cambodian Riel) saja atau setara dengan 0,121 USD (1 USD =  4.117 KHR), kurs Agustus 2013.

Hampir saja saya dikenakan biaya tiket masuk “pengunjung lokal” :). Terlepas dari penampilan berhijab saya, awalnya si penjaga loket mengira saya “Cambodian people”. Yaa, perawakan wajah orang Indonesia dan Kamboja itu sebenarnya mirip. Kalau saja saya bisa berbahasa Khmer, mungkin akan meyakinkan bahwa saya “Cambodian” bukan “foreigner” :)) .

Berkunjung ke museum Nasional Kamboja ini tidaklah terlalu spesial buat saya. Hanya sekedar melihat-lihat koleksi museum seperti patung, lukisan, keramik, dan beberapa benda berharga lainnya. Selebihnya menghabiskan waktu duduk  santai di taman yang berada di tengah museum ini sambil membaca sedikit penjelasan tentang sejarah Kamboja mulai dari Pre-Angkorian hingga Angkorian Period melalui brosur yang diberikan gratis. Yang paling saya suka dari mengunjungi museum ini adalah bangunannya sangat cantik yang dicat berwarna terakota dan bergaya arsitektur Kamboja tradisional. 




Sekedar info :
  • Kegiatan memotret koleksi barang-barang museum adalah dilarang.
  • Memotret interior luar museum diperboleh dengan dikenakan biaya 1 USD untuk mengambil foto dan 3 USD untuk video. 
  • Di depan entrance hall  terdapat sebuah toko yang menjual buku-buku , postcards, katalog, dan lain- lain.
  • Harga mineral water 250 ml : 1000 KHR atau setara 0,2429 USD atau 2500 IDR. Tips : Apabila membeli air mineral atau snack tanyakan harga barang dalam riel kepada penjual. Lebih baik membayar dengan riel apabila harga barang tersebut lebih murah dari 1 dollar. Membayar  dengan 1 dollar, percayalah Anda tidak akan mendapatkan uang kembalian.

No comments:

Post a Comment