Phnom Penh - Siem Reap : berjarak 320 km dengan aktual lama perjalanan 6 -7 jam |
Ketika
Bong Toni tahu bahwa saya akan melanjutkan traveling ke Siem Reap, dia
menawarkan jasa sewa tuk tuk sekaligus guide temannya di Siem Reap. Saya
langsung menyambut niat baik bong Toni ini. Ngeri
juga apabila membayangkan saya turun di Siem Reap dini hari, perempuan, seorang
diri dan gak jelas mau menginap dimana.
Sebelum
matahari di Phnom
Penh benar-benar tenggelam, saya bergegas beranjak dari kawasan tepian Sungai Tonle Sap menuju kantor agen Gold VIP Bus. Saya akan
berangkat ke Siem Reap dengan
menggunakan bus malam itu juga. Sebelum berpisah, bong Toni mengatakan bahwa
saya tidak perlu khawatir karena di Siem Reap akan ada temannya bernama bong Chen yang akan menjemput
dan mengantar ke penginapan. Tak lupa bong Toni memberikan secarik kertas yang
berisi tulisan nomor kontak bong Chen.
Calon penumpang ternyata sudah ramai menunggu keberangkatan. Ada yang
berangkat bersama keluarganya, pasangan, temannya, dan sendiri (seperti saya). Sembari menunggu, yang bisa dilakukan hanya menguping percakapan orang-orang Khmer
di sekitar saya (...dan tentu saja saya tidak mengerti). Ternyata kebiasaan transportasi bus Kamboja
tidak jauh beda dengan di tanah air. Bus tidak berangkat sesuai jadwal. Masih
ada waktu ngetem atau apalah namanya.
Gold VIP Night Bus ber- AC ini terdiri 2 jenis tempat duduk yaitu sleeper dan nonsleep .
Saya duduk di bangku nonsleep sesuai pemesanan. Jarak antar kursi cukup lapang
sehingga lumayan nyaman untuk menempuh jarak jauh. Saya memilih duduk di dekat jendela.
Di samping saya duduk seorang bong Kamboja berperawakan orang Khmer kebanyakan
(mirip-mirip Indonesia juga sih ).
Pengalaman
pertama naik bus malam lintas daerah di luar negri..Sebagai solo traveler yang menempuh perjalanan
dengan kendaraan umum di malam hari tentu ada kekhawatiran. Waspada terhadap kemungkinan tindakan kejahatan. Agak sedikit yakin
setelah tahu bahwa bong Kamboja ini
bepergian bersama emaknya dan adiknya #mungkin yang duduk bersebrangan dengan
bangku kami. Jadi saya positive thinking saja.
Bus melaju menembus kegelapan malam meninggalkan Phnom Penh. Beberapa titik
terasa melewati jalanan rusak. Saya tidaklah terlalu ingat karena begitu bus
jalan, saya langsung
tertidur (inilah penyakit saya gampang molor dimana saja). Bus berhenti sesaat
di sebuah pom bensin. Si bong Kamboja yang duduk di samping saya mencoba
mengajak ngobrol (just
say hello, where are you from, what do you do, etc). Pertanyaan standar dan dijawab singkat oleh saya. Eh tiba-tiba si Bong memberikan saya sebotol minuman ringan. Bingung juga....tiba-tiba diberi minuman oleh orang asing. Teringat nasehat orang tua untuk tidak boleh sembarangan menerima
minuman/makanan dari orang yang tak dikenal di perjalanan. Sontak saya menjawab “No, Thanks." Yah
begitulah jawaban diplomatis nan singkat sambil tersenyum di balik wajah ngantuk saya.
Karena Siem Reap bukanlah tujuan akhir dari bus ini. Saya memastikan
kembali ke kernet bahwa saya akan turun di Siem Reap.
Penumpang yang turun di Siemp Reap tidaklah banyak, hanya beberapa orang saja. Awalnya saya berpikir bus akan berhenti di terminal bus. Ternyata tidak, kami diturunkan di sebuah bangunan sangat sederhana pinggir jalan. Mungkin perwakilan agen bus Gold VIP. Setelah mengambil bagasi, saya melihat seorang bong mengangkat kertas bertuliskan “Miss Rani”. “Itu pasti Bong Chen!!”. Alhamdulillah tanpa kesulitan saya bertemu orang yang akan menjadi guide saya di Siem Reap.
Waktu itu sekitar jam 3 dini hari...Dimulai dengan perkenalan singkat dan sebagainya, saya
kemudian meminta bong Chen untuk mengantar ke penginapan dengan rate 10 dollar per malam. Bong Chen tentu sudah fasih dengan penginapan mana yang seharga itu.
Menjelajah kawasan Old Market yang tak pernah tidur walau sepagi itu, kami berhenti dari satu penginapan satu ke penginapan lainnya, bertanya apakah ada kamar kosong yang tersedia. Akhirnya pilihan jatuh pada Siem Reap Hostel. Hostel dengan
gedung berlantai tiga ini malah lebih cocok dikatakan hotel.
Mungkin karena check in dini hari saya mendapat kamar private room seharga 12 USD. Fasilitas : double bed, AC, TV, kamar mandi dengan fasilitas hot water dan free Wifi. Murah kan kak? (apalagi jika ada teman sekamar untuk share cost ).
Happy
Late Night, Siem Reap..Memanfaatkan waktu untuk tidur berkualitas sejenak.
Tadinya berencana menitipkan dulu tas di penginapan, kemudian mengejar sunrise di Angkor Wat.
Apadaya setelah melihat empuknya kasur penginapan. Saya memutuskan untuk
memulai tur Angkor pagi hari saja. Ternyata tidur sepanjang perjalanan Phnom
Penh – Siep Reap belum bisa melepas lelah.
Akun (Terimakasih) Bong Toni!! (Guide Saya di Phnom Penh) |
Tiket Gold VIP Bus , Phnom Penh - Siem Reap |
Private Room Siem Reap Hostel : 12 $ |
No comments:
Post a Comment