Wednesday 29 October 2014

Perjalanan Malam dari Phnom Penh ke Siem Reap


Phnom Penh - Siem Reap : berjarak 320 km dengan aktual lama perjalanan 6 -7 jam

Ketika Bong Toni tahu bahwa saya akan melanjutkan traveling ke Siem Reap, dia menawarkan jasa sewa tuk tuk sekaligus guide temannya di Siem Reap. Saya langsung menyambut niat baik bong Toni ini. Ngeri juga apabila membayangkan saya turun di Siem Reap dini hari, perempuan, seorang diri dan gak jelas mau menginap dimana.

Sebelum matahari di Phnom Penh benar-benar tenggelam, saya bergegas beranjak dari kawasan tepian Sungai Tonle Sap menuju kantor agen Gold VIP Bus. Saya akan berangkat ke Siem Reap dengan menggunakan bus malam itu juga. Sebelum berpisah, bong Toni mengatakan bahwa saya tidak perlu khawatir karena di Siem Reap akan ada temannya  bernama bong Chen yang akan menjemput dan mengantar ke penginapan. Tak lupa bong Toni memberikan secarik kertas yang berisi tulisan nomor kontak bong Chen. 

Calon penumpang ternyata sudah ramai menunggu keberangkatan. Ada yang berangkat bersama keluarganya, pasangan, temannya, dan sendiri (seperti saya). Sembari menunggu, yang bisa dilakukan hanya menguping percakapan orang-orang Khmer di sekitar saya (...dan tentu saja saya tidak mengerti). Ternyata kebiasaan transportasi bus Kamboja tidak jauh beda dengan di tanah air. Bus tidak berangkat sesuai jadwal. Masih ada waktu ngetem atau apalah namanya.

Gold VIP Night Bus ber- AC ini terdiri 2 jenis tempat duduk yaitu sleeper dan nonsleep . Saya duduk di bangku nonsleep sesuai pemesanan. Jarak antar kursi cukup lapang sehingga lumayan nyaman untuk menempuh jarak jauh. Saya memilih duduk di dekat jendela. Di samping saya duduk seorang bong Kamboja berperawakan orang Khmer kebanyakan (mirip-mirip Indonesia juga sih ).

Pengalaman pertama naik bus malam lintas daerah di luar negri..Sebagai solo traveler yang menempuh perjalanan dengan kendaraan umum di malam hari tentu ada kekhawatiran. Waspada terhadap kemungkinan tindakan kejahatan. Agak sedikit yakin setelah tahu bahwa bong Kamboja  ini bepergian bersama emaknya dan adiknya #mungkin yang duduk bersebrangan dengan bangku kami. Jadi saya positive thinking saja.

Bus melaju menembus kegelapan malam meninggalkan Phnom Penh. Beberapa titik terasa melewati jalanan rusak. Saya tidaklah terlalu ingat karena begitu bus jalan,  saya langsung tertidur (inilah penyakit saya gampang molor dimana saja). Bus berhenti sesaat di sebuah pom bensin. Si bong Kamboja yang duduk di samping saya mencoba mengajak ngobrol (just say hello, where are you from, what do you do, etc). Pertanyaan standar dan dijawab singkat oleh saya. Eh tiba-tiba si Bong memberikan saya sebotol minuman ringan. Bingung juga....tiba-tiba diberi minuman oleh orang asing. Teringat nasehat orang tua untuk tidak boleh sembarangan menerima minuman/makanan dari orang yang tak dikenal di perjalanan. Sontak saya menjawab “No, Thanks." Yah begitulah jawaban diplomatis nan singkat sambil tersenyum di balik wajah ngantuk saya.

Karena Siem Reap bukanlah tujuan akhir dari bus ini. Saya memastikan kembali ke kernet bahwa saya akan turun di Siem Reap.

Entah sudah berapa lama saya terlelap, suara keras bong kernet yang berkata “Siem Reap” membangunkan saya. Si bong di samping saya pun ikutan membantu membangunkan. Di akhir perjumpaan si abang Kamboja ini mengucapkan happy holiday” dan samar-samar saya melihatnya tersenyum. Saya menjadi gak enak hati karena tadi bersikap acuh dengan bong yang kelihatannya memang orang baik. Ah..lupa juga siapa namanya?? #lupakan

Penumpang yang turun di Siemp Reap tidaklah banyak, hanya beberapa orang saja. Awalnya saya berpikir bus akan berhenti di terminal bus. Ternyata tidak, kami diturunkan di sebuah bangunan sangat sederhana pinggir jalan. Mungkin perwakilan agen bus Gold VIP. Setelah mengambil bagasi, saya melihat seorang bong mengangkat kertas bertuliskan Miss Rani”. “Itu pasti Bong Chen!!”. Alhamdulillah tanpa kesulitan saya bertemu orang yang akan menjadi guide saya di Siem Reap.

Waktu itu sekitar jam 3 dini hari...Dimulai dengan perkenalan singkat dan sebagainya, saya kemudian meminta bong Chen untuk mengantar ke  penginapan dengan rate 10 dollar per malam. Bong Chen tentu sudah fasih dengan penginapan mana yang seharga itu. Menjelajah kawasan Old Market yang tak pernah tidur walau sepagi itu, kami berhenti dari satu penginapan satu ke penginapan lainnya, bertanya apakah ada kamar kosong yang tersedia. Akhirnya pilihan jatuh pada Siem Reap Hostel. Hostel dengan gedung berlantai tiga ini malah lebih cocok dikatakan hotel.

Mungkin karena check in dini hari saya mendapat kamar private room seharga 12 USD. Fasilitas : double bed, AC, TV, kamar mandi dengan fasilitas hot water dan free Wifi. Murah kan kak? (apalagi jika ada teman sekamar untuk share cost ).

Happy Late Night, Siem Reap..Memanfaatkan waktu untuk tidur berkualitas sejenak.

Tadinya berencana menitipkan dulu tas di penginapan, kemudian mengejar sunrise di Angkor Wat. Apadaya setelah melihat empuknya kasur penginapan. Saya memutuskan untuk memulai tur Angkor pagi hari saja. Ternyata tidur sepanjang perjalanan Phnom Penh – Siep Reap belum bisa melepas lelah.

Akun (Terimakasih) Bong Toni!! (Guide Saya di Phnom Penh)
Tiket Gold VIP Bus , Phnom Penh - Siem Reap

Private Room Siem Reap Hostel : 12 $

No comments:

Post a Comment