Friday 4 March 2016

Bertandang ke Royal Botanical Garden Peradeniya

Suka melihat koleksi tumbuhan di suatu kebun botani?....Tak ada salahnya berkunjung ke Royal Botanical Gardens Peradeniya ketika berada di Kandy, Sri Lanka.

Royal Botanical Garden Peradeniya

Yaa, meskipun awalnya tak memasukkan Royal Botanical Gardens Peradeniya ke dalam rencana perjalanan namun saya penasaran ketika Ben merekomendasikan destinasi ini. Katanya Royal Botanical Gardens Peradeniya layak untuk dikunjungi karena inilah kebun raya terbaik Sri Lanka. Hmm baiklah..sebelum melanjutkan perjalanan panjang menuju Adam’s Peak, saya pun menyempatkan diri bertandang dulu ke Royal Botanical Gardens. Paling tidak menjawab rasa keingintahuan saya tentang tumbuhan apa saja yang dikoleksi di kebun raya berusia 265 tahun ini. Jadi lah...Pada pagi terakhir saya di Kandy, saya pun berangkat setelah mengucapkan salam perpisahan dengan Ben sekeluarga.

Royal Botanical Gardens terletak di jalan utama A1 Peradeniya (pinggiran kota Kandy) atau berjarak sekitar 5,5 km ke arah barat dari kota Kandy. Untuk mencapai kebun raya ini, traveler bisa menaiki bus dari pusat kota Kandy.Rumah keluarga Ben berlokasi jauh dari jangkauan bus, saya pun berangkat menuju Royal Botanical Gardens dengan menaiki tuk tuk

Sampailah saya di gerbang utama Royal Botanical Gardens. Dengan style menggendong tas keril dan ransel sekaligus depan belakang, saya lalu berjalan menuju loket pembelian tiket. Membayar tiket masuk sebesar 1.100 rupee atau sekitar 106 ribu rupiah. Kemudian saya bertanya apakah bisa menitipkan tas keril karena pastinya melelahkan jika saya berjalan-jalan sembari membawa beban berat. Untungnya diperbolehkan. "You can save your bag in security post over there " kata petugas loket.

Berbekal peta panduan, saya pun menyusuri jalan-jalan di Royal Botanical Gardens. "Apa saja yang ada di sini?. Berikut ulasannya …" 

Royal Botanic Gardens Peradeniya Guide Map

Great Lawn ...Inilah spot pertama yang membuat saya penasaran. Dari gerbang utama saya menyusuri jalan utama Royal Botanical Gardens (main central drive). Hanya berjalan 130 meter kemudian, di sisi kiri jalan terhampar rumput gajah mini seluas ± 2 Ha. Keunikan dari Great Lawn adanya pohon ara atau Java Fig Tree (Ficus benjamina) yang tumbuh di tengah-tengah lapangan rumput ini.

Di sebelah selatan atau tempat saya berdiri ditumbuhi double coconut (Lodoicea maldivica) membelah jalan monument drive. Meskipun disebut kelapa, Bentuk, ukuran pohon, daun, dan  buah Lodoicea maldivica tidak sama dengan pohon kelapa biasa. Daunnya melebar mirip daun palem kipas. Tumbuhan ini aslinya berasal negara kepulauan Seychelles sebelah timur laut Madagaskar.

Dan di sebelah baratnya dipagari barisan pohon pinus jenis cook’s pine (Araucaria Columnaris) yang menjulang tinggi.

Di sini saya berhenti sesaat sembari menikmati segarnya udara pagi di sini. Bahkan butiran embun masih membasahi rumput Great Lawn.
Great Lawn

Flower Garden...Berbagai jenis tanaman hias tertata apik dan cantik. Ada koleksi tanaman pakis sekitar 100 spesies. Di sekitar flower garden terdapat pepohonan tinggi dibungkus juntaian tanaman merambat yang akan berubah warnanya menjadi kuning keemasan pada musim kemarau. Berkunjung ke sini saat musim hujan jadi saya tak dapat menemukan keindahan yang menjadi ciri khas flower garden ini.
Serba hijau di sepanjang jalan kecil menuju konservatorium tanaman hias
Suplir (Adiantum)
Kiri kanan jalan dipagari tanaman berdaun indah dan berwarna-warni
Bunga nusa indah merah jambu (Moussaenda heterophylla)
Melihat-lihat koleksi bunga di sini membuat saya merasa seperti di pekarangan rumah di kampung halaman:).”Atmosfer kebun bunga Indonesia banget kakak!” :).

Palm Avenue...Dari flower garden saya lanjut berjalan menyusuri jalan ke arah timur. Melewati jalan dimana di kiri kanannya merupakan barisan pohon palem yang menjulang tinggi hingga puluhan meter. “Jauh-jauh ke Sri Lanka melihat pohon palem kak?” #entahlah.

Jenis palem pertama yang saya lewati adalah barisan pohon Palmyra Palm (Borassus flabellifier ). Jenis palem ini aslinya berasal dari daerah tropis Afrika, Asia dan Papua Guinea. Bentuk daunnya menyerupai kipas besar

Palmyra Palm Avenue
Berbelok ke kiri atau mengambil jalan ke utara, lagi-lagi saya melewati barisan pohon palem dengan jenis yang berbeda. Adalah Cabbage Palm (Roystonia oleracea), jenis palem yang aslinya berasal dari daerah subtropis Pantai Teluk Amerika Serikat (Texas, Louisiana, Mississippi, Alabama, dan Florida ), Kuba, Turks & Caicos Islands dan Bahama.
Cabbage Palm Avenue 
Terus berjalan ke utara menyusuri jalanan river drive, suasananya semakin sunyi. Benar-benar khas hutan tropis dimana pepohonan tumbuh sangat rapat. Hanya terdengar suara jangkrik dan gemercik air sungai dari sisi kanan jalan. Saya lalu berhenti di ujung jembatan yang bernama Suspension Bridge. Jembatan ini menggantung di atas Sungai Mahaweli, sungai terpanjang di Sri Lanka (335 km).Panjang jembatannya kira-kira 160 meter, menghubungkan kebun raya dengan Gannoruwa Road di seberang sana. Penasaran...saya pun berjalan di atas suspension bridge tetapi guncangan jembatan ini membuat saya beraninya hanya sampai di tengah jembatan. Padahal dulu sewaktu anak-anak di kampung halaman, saya sering lho bermain-main di jembatan gantung sejenis ini bahkan lebih ekstrim. Hahhh,,benar-benar kurang kerjaan ya kak.

Suspension Bridge
Kawasan paling utara dari kebun raya ini terdapat pohon kanon. Sejarahnya pohon kanon disini ditanam oleh Raja George V dari Inggris dan Ratu Mary pada tahun 1901. Dinamakan cannonball karena buahnya yang bulat dan besar-besar. Bunga dan buahnya tumbuh langsung pada batang utama dan memiliki aroma yang khas.
Cannonball tree (Couroupita guianensis)
Di Asia, pohon kanon berkaitan erat dengan kepercayaan umat Buddha. Ketika Siddhartha lahir beristirahat untuk terakhir kalinya berada di bawah naungan pohon kanon. Karenanya pohon kanon banyak ditanam di kompleks peribadatan umat Buddha.  Di Indonesia, pohon ini dinamakan pohon Sala. Nama "sala" juga dipakai pada dua kota besar di Jawa Tengah: Sala atau Surakarta dan Salatiga. (sumber : wikipedia.com)

Royal Palm Avenue... Dari lokasi tumbuhnya pohon kanon saya menyusuri jalanan utama (main central drive) menuju great circle. Nah di sinilah saya melihat jenis ketiga pohon palem koleksi Royal Botanic Gardens yaitu Royal Palm (Roystonia regia).

Royal Palm Avenue
Dikenal sebagai palem raja karena bentuknya yang menawan dengan batang yang kokoh, daun yang hijau dan segar. Pelepah yang rontok akan meninggalkan bekas lingkaran atau garis berwarna abu-abu putih. Tinggi tanaman mencapai 25 - 30 meter.

Great Circle...Merupakan jalur melingkar jalan utama (main central drive) Royal Botanic Gardens dimana di tengahnya merupakan lapangan rumput gajah mini seluas ± 1.4 Ha .

Great Circle

Cook’s Pine AvenueDari great circle saya terus berjalan ke arah barat menuju jalan tepian (river drive) Sungai Mahaweli. Kemudian berhenti di barisan pohon pinus ramping menjulang tinggi. Jenis pinus di sini adalah cook’s pine yang usianya mencapai 60 tahun.

Pinus ini aslinya berasal dari Cook Islands daerah beriklim sedang hangat Australia. Umumnya ditanam sebagai pohon hias jalanan. 

Cook’s pine (Araucaria columnaris)
Nah, dari barisan pohon pinus di sisi kiri jalan, rupanya mengantarkan saya kembali ke great lawn. Jika sebelumnya saya melihat great lawn dari jalan utama (central main drive) ke arah barat, kini saya melihat hamparan padang rumput hijau ini dari arah sebaliknya.

Great lawn dilihat dari Cook’s pine avenue
Spot selanjutnya adalah Lake. Berikut adalah berbagai koleksi tanaman di sepanjang jalanan river drive menuju danau Royal Botanic Gardens ini. "Karena koleksi tanaman ini pernah saya lihat sebelumya, saya pun lagi-lagi merasa seperti berada di Indonesia bukan di Sri Lanka."

  
  
  

#Quiz...Ada yang bisa menyebutkan apa saja nama lokal dan latin tanaman di atas?. Untuk orang pertama yang bisa menjawab dengan benar akan saya berikan special postcard Sri Lanka. Silahkan tinggalkan jawaban di kolom komentar postingan di bawah ya kak! #iniserius :)


  
  
  

Lake… Danau kecil ini terletak di jalan south drive, sebelah kiri pintu masuk utama Royal Botanic Gardens. Menurut informasi yang saya baca di permukaan air danau ditumbuhi berbagai varietas bunga lili air atau teratai (Nymphaea sp.). Sayangnya saya tak menemukannya ketika berkunjung ke sini. 

Giant Bamboo Di sisi timur danau tumbuh serumpun bambu naga, salah satu spesies bambu terbesar di dunia. Bambu keabu-abuan hijau ini tingginya bisa mencapai 30 - 40 meter dengan panjang per ruasnya 25-40 cm dan diameter 10-35 cm. Kegunaan batang giant bamboo dipakai untuk konstruksi jembatan, bingkai dinding rumah, tangga, ubin lantai, dan daunnya digunakan untuk atap jerami. Selain di Sri Lanka, bambu spesies tropis dan subtropis ini dapat ditemukan tumbuh di Bangladesh, India, dan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Myanmar, dan Thailand.

Giant bamboo (Dendrocalamus giganteus)
Dari sini saya berjalan ke selatan menyusuri jalanan south drive ...
Medicinal Garden…Koleksinya berupa tanaman herbal yang berguna untuk mengobati berbagai penyakit. Ada Lunuwarana (Crateva andasonii), rebusan daun dan kulit batang tanaman asli Sri Lanka ini berguna untuk menyembuhkan luka & obat penambah nafsu maka. Bunga wijaya kusuma/ queen of the night (Epiphyllum oxypetalum),  serai, jahe, dan masih banyak lainnya.

Medical garden
Serai (Cymbopogon citratus). Jauh-jauh ke Sri Lanka melihat serai kak?, di Indonesia mah banyak kak :)
Palm Collection…Bersebelahan di timur medicinal garden merupakan kebun koleksi pohon palem . Lagi-lagi palem.! Rupanya menurut informasi ada sekitar 200 spesies palem yang ditanam di Royal Botanical Gardens Peradeniya ini. Hahh,,pantas saja sepanjang jalan yang saya lewati tadi selalu ada pohon palem di setiap sudut kebun raya.

Palm collection
Bamboo CollectionDi sebelah barat medicinal garden atau tepat berada di tepian Sungai Mahaweli merupakan kebun koleksi bambu. Ada giant bamboo Burma (Dendrocalamus giganteus), bambu kuning (Bambusa vulgaris), bambu berdaun bulu (Dendrocalamus membranaceus), bambu berduri (Bambusa spinosa) bambu pagar (Bambusa guangxiensis), dan bambu China (Bambusa tessellata).

Bamboo collection
Dari bamboo colection saya mengikuti jalan memutar south drive kemudian berjalan melalui jalanan lake drive ke arah timur kembali lagi ke kawasan gerbang utama Royal Botanical Gardens. Spot terakhir yang saya kunjungi adalah orchid house. Rumah anggrek ini berdekatan dengan flower garden. Lho ketika berada di flower garden tadi, kok tak sekalian ke sini kak? . Berhubung bertandangnya kepagian dan khusus  orchid house baru dibuka pada pukul 09.00 pagi jadinya  si kakak mengunjungi orchid house di akhir penjelajahan Royal Botanical Gardens.

Orchid HouseTercatat ada sekitar 188 spesies anggrek lokal Sri Lanka. Anggrek-anggrek tersebut tumbuh subur di daerah dataran tinggi yang memiliki jumlah hujan yang turun lebih banyak. Terbanyak adalah anggrek lokal dari Kandy District, kemudian Ratnapura District, Nuwara Eliya District, dan Ritigala Mountain, Anuradapura. 

Bagi traveler yang sangat menyukai anggrek pasti akan terkesima melihat menampilkan koleksi bunga anggrek di umah anggrek Royal Botanical Gardens Peradeniya ini. Berbagai jenis bunga anggrek mekar dengan warna-warna dan motif yang sangat menawan. 

Dokumentasi foto koleksi anggrek di Royal Botanical Gardens Peradeniya...

    
  
  
  

Tak terasa hampir 3 jam sudah saya mengelilingi Royal Botanical Gardens seluas 59 Ha ini . Dan kaki pun lumayan lelah. Saya pun menyudahi perjalanan saya bertandang ke kebun raya Peradeniya, Sri Lanka ini. Sejenak beristirahat dan mengisi energi dulu dengan sarapan #telat vegetarian sandwich. Kemudian berangkat ke Peradeniya railway station, melanjutkan perjalanan saya menuju Adam’s Peak.

------------------------------------------------------------

Royal Botanical Gardens, Peradeniya
Address : A1, Peradeniya 20400, Sri Lanka
Phone: +94 81 2388088
Admission Fees : 1.100 rupee
Open : 07.30 am – 05.00 pm (everyday)

Royal Botanical Gardens Peradeniya, Sri Lanka Map

No comments:

Post a Comment