Thursday 22 December 2016

Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu

Pukul setengah empat sore, langit Batu mulai mendung. Merasa sudah puas santai ria di alun – alun, saya pun berencana ke destinasi selanjutnya. Kemana? Karena memang tak punya itinerary, di pikiran saya tercetus nama Taman Bunga Selecta. Penasaran karena katanya taman ini termasuk tempat wisata instagramable Malang & Batu, foto-fotonya ngehits di instagram.

Untuk ke sana, tentu saja saya harus naik angkot. Namun, sejak mangkal di alun-alun saya tak melihat angkot warna oranye (jingga) yang ke arah Selecta. Yang ada malah ke arah Terminal Batu. Artinya angkot ini memiliki rute pulang pergi yang berbeda. Naik angkotnya harus dari Jl. Brantas.  Saya pun harus jalan kaki lagi sekitar 280 meter atau 5 menit dari Jl. Gajah Mada (jalan utara Alun-Alun) ke Jl. Brantas. Dekat saja, lihat aplikasi google map!. Lagipula, udara Batu semakin sore semakin sejuk, jalan kaki pun semakin nyaman.
Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu
09/09/2016

Wednesday 21 December 2016

Santai di Alun - Alun Batu

Alun - Alun Batu
Batu, namanya mirip dengan nama kabupaten kampung halaman saya, Labuhan Batu. Berbeda ya kak, kampung halaman saya terkenalnya karena hamparan kebun sawit sedangkan Batu terkenal karena hamparan tempat wisatanya. Kota administratif di Provinsi Jawa Timur ini berada di jalur yang menghubungkan Malang – Kediri dan Malang – Jombang. Awalnya saya mengira bahwa Batu itu bagian dari Malang. Ternyata salah. Batu itu kota otonom, pemerintahan daerahnya terpisah dari Kota Malang ataupun Kabupaten Malang. 

Kota sejuk yang berjuluk Kota Apel ini dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Bahkan kolonial Belanda dulu mengagumi keindahan dan keelokan alamnya. Kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa. Cerita inilah yang membuat saya penasaran dengan Batu. 

Karena itu, saya tak ingin menyia-nyiakan waktu lebih lama untuk berleha-leha di guest house. Satu jam setelah check in, saya jalan kaki ke alun - alun. Meskipun tadi sudah mampir sebelumnya, saya masih belum puas melihat bagaimana sesungguhnya suasana tempat nongkrong paling hits ala masyarakat lokal. Alun-Alun, inilah ruang terbuka hijau Kota Batu. Ke suatu kota memang tak afdol bila tak berkunjung ke landmark ikonik dari kota tersebut.

Tuesday 20 December 2016

Menginap di Adam's Apple Guest House, Batu

Adam's Apple Guest House, Batu 
Di sinilah tempat saya menginap selama semalam di Batu (09 September 2016 – 10 September 2016). Dari luar, bangunan penginapan ini terlihat sama seperti rumah berlantai 2 pada umumnya. Namun begitu memasukinya, kesan luas akan terasa. Interior serba kayu membuat suasana alami. Dengan sambutan ramah pemiliknya membuat kesan bahwa guest house ini bukan penginapan biasa.

Saya menginap di sebuah kamar tipe economi, per malamnya 180.000 IDR. Booking nya via traveloka beberapa jam sebelum sebelum waktu check in (14.00 WIB). Kamar tipe economy bisa untuk 2 orang. Sebenarnya saya ingin memesan kamar yang tipe single (shared bathroom), per malamnya 140.000 IDR. Sayangnya kamar single tak tersedia pada hari saya berada di Batu. Diantara beberapa pilihan penginapan di Batu yang murah dan mempertimbangkan lokasinya dekat dengan Alun-Alun Kota Batu, pilihan saya tetap pada Adam's Apple Guest House.