Thursday 26 May 2016

Potret Perkampungan Tua Kete Kesu, Toraja Utara

Dari Lemo perjalanan dilanjutkan menyusuri Jalan Poros Makale - Rantepao sejauh 12 km ke arah utara. Masuk ke Kabupaten Toraja Utara kemudian beloklah ke kanan mengikuti plang penunjuk jalan menuju Kete Kesu, sejauh 2 km lagi. Perjalanan menuju ke Kete Kesu tersuguh panorama persawahan dan perbukitan hijau yang sangat meneduhkan pandangan.

Sejak lama Kete Kesu menjadi destinasi wisata primadona Toraja. Kete Kesu adalah representatif perkampungan adat tertua di Toraja. Konon katanya usia perkampungan Kete Kesu lebih dari 500 tahun. Di dalam perkampungan adat Toraja ini terdiri dari area pemukiman (beberapa tongkonan berdiri berjajar dilengkapi dengan lumbung padi), lapangan/tempat acara adat dan area pekuburan di lereng bukit karst yg lokasinya sekitar 100 meter di belakang dari area pemukiman. Untuk masuk ke Kete Kesu, pengunjung wajib membayar tiket sebesar 10.000 IDR per orang.

Berikut ini Potret Perkampungan Tua Kete Kesu, Toraja Utara ;

Ketekesu berlatar bukit karst dan persawahan hijau di sekitarnya

Potret Lemo (Pekuburan Adat di Tebing Batu), Tana Toraja

Potret Lemo (Pekuburan Adat di Tebing Batu), Tana Toraja 
Perjalanan wisata tidak selalu ke tempat-tempat yang indah. Seperti di Toraja yang tak hanya menyajikan keindahan panorama alam tetapi juga kekayaan budaya dan adat istiadat masyarakatnya. Rumah adat Tongkonan dan pekuburan adat Toraja selalu menjadi magnet yang menarik para wisatawan untuk berkunjung. Salah satu lokasi pekuburan adat yang terkenal di Tana Toraja yaitu Lemo. Nah, Lemo adalah tujuan perjalanan selanjutnya setelah mengunjungi Buntu Burake.

Berlokasi di Desa Lemo, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Atau berjarak 11 km di utara Kota Makale (15 km di selatan Kota Rantepao). Akses jalan hingga ke Desa Lemo terbilang bagus.  

Wednesday 25 May 2016

Panorama Kota Makale dari Puncak Bukit Burake, Rio de Janeiro van Tana Toraja

Jika kita googling gambar Rio de Janeiro, hasilnya akan muncul dominasi panorama landmark (ikon) dari kota metropolitan negara Brazil ini yaitu patung Christ the Redeemer berdiri megah di puncak Corcovado Mountain menghadap Rio de Janeiro. Kota yang dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit berlatar keindahan Guanabara Bay & Sugarloaf Mountain, menjorok ke Samudera Atlantik. Di sini, saya bukan mau bercerita tentang potret keindahan landmark Rio de Janeiro tersebut. Boro-boro mau cerita, bisa traveling ke Brazil saja sepertinya masih dalam angan-angan, lol. Di sini, masih bercerita tentang perjalanan saya di Provinsi Sulawesi Selatan. Hari pertama di Tana Toraja, destinasi pertama yang dikunjungi adalah Bukit Burake. Masyarakat lokal Toraja menyebut Bukit Burake dengan nama Buntu Burake. Menggapai puncak Bukit Burake kemudian melongok panorama Kota Makale di bawahnya. Bangunan ikonik yang berada di puncak Bukit Burake yakni patung Christ the Redeemer raksasa sekilas mirip dengan landmark yang ada di Kota Rio de Janeiro.