08 Mei 2016 sekitar pukul 09.00 WITA…Seorang wanita mengenakan
celana jeans biru berpadu baju blus kotak – kotak hijau, berhijab merah orange,
bersandal gunung jepit, memundak tas ransel dan menyelempangkan sebuah tas rajutan di sisi kiri tubuhnya, berjalan super santai menuju pintu keluar terminal
kedatangan Bandara Sultan Hasanuddin. Ya, it’s me!!. Seorang diri datang ke
Kota Daeng. Tak ada teman ataupun kenalan yang datang menjemput. Begitulah saya
jika sudah sakau ingin solo traveling, kemanapun pasti dijabani. Layaknya orang
yang baru pertama kali ke suatu tempat, sudah tentu ada perasaan bingung dalam hati. Tetapi saya harus terlihat
percaya diri karena itulah kunci penting traveling
sendirian.
Rammang-Rammang! Begitulah namanya terkenal di kalangan traveler. Sejak lama saya penasaran
dengan panorama Rammang-Rammang yang digadang-gadang memiliki kemiripan dengan Stone Forest, Shilin yang berada di
Provinsi Yunnan, China. Tahun lalu, saya bertandang ke Stone Forest, Shilin dan akhirnya tahun ini saya berkesempatan melihat hutan batu Rammang-Rammang versi negara kita Indonesia.
![]() |
Serupa tapi tak sama |
Secara administratif
Rammang-Rammang berada di Kabupaten Maros. Atau berjarak 24 km ke arah utara
dari Bandara Sultan Hasanuddin. Alasan mengapa saya menjadikan Rammang-Rammang
menjadi tujuan pertama yang saya kunjungi begitu tiba di Bandara Sultan
Hasanuddin karena jaraknya lebih dekat dibanding bila harus berangkat dari pusat kota Makassar (Lihat peta di bawah ini!).