
Jatuhnya kota Saigon ke tangan tentara komunis Vietnam
(lebih dikenal sebagai Viet Cong – dibaca Viet Kong) pada tanggal 30 April 1975
dikenang sebagai tanda berakhirnya perang Vietnam. Perang Vietnam atau disebut
Perang Indochina kedua ini terjadi sejak tahun 1957. Termasuk sebagai salah
satu perang paling keji yang tercatat dalam sejarah umat manusia. Perang
Vietnam tidaklah sesederhana cerita heroik Slyvester Stallone dalam film
Rambo. Lalu apa sebenarnya motif Amerika Serikat menggempur habis-habisan
negara Vietnam. Negara kecil di Asia Tenggara yang baru merdeka. Yang
jelas, pada saat itu Amerika Serikat dan sekutunya ingin menancapkan hegemoni
ideologi liberal mereka di Asia Tenggara yaitu Vietnam. Dengan cara perang
fisik melawan Vietnam yang lebih dominan dikuasai ideologi komunis (didukung
oleh China & Uni Soviet). Akibat perang ini, korban jiwa dan kerugian
materi yang harus ditanggung sangat besar. Lebih dari empat juta warga sipil
tewas dan puluhan ribu tentara hilangan atau tewas akibat perang ini. Kota
Saigon pun menjadi hancur total pada saat itu.
Terlepas dari sejarah kelam Vietnam di masa perang tersebut, saat ini Vietnam terus berbenah mempercantik diri untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Salah satunya menyulap peninggalan perang yaitu Cu Chi Tunnel menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang wajib untuk dikunjungi.
Terlepas dari sejarah kelam Vietnam di masa perang tersebut, saat ini Vietnam terus berbenah mempercantik diri untuk menarik minat wisatawan berkunjung. Salah satunya menyulap peninggalan perang yaitu Cu Chi Tunnel menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang wajib untuk dikunjungi.
Hari kedua di Ho Chi Minh City. Waktu setengah hari saya habiskan
mengunjungi Cu Chi Tunnel yang merupakan salah satu peninggalan Perang Vietnam.
Kemudian siang hari menjelang sore menjelajah tempat wisata yang sangat banyak
tersebar di kawasan Distrik 1 Ho Chi Minh City dengan berjalan kaki. Dan
menghabiskan waktu di tepian Saigon River menjelang malam hari.
Walaupun saat ini Cu
Chi Tunnel sudah terkesan sangat turistik karena menjadi objek wisata sejarah
paling terkenal di Vietnam. Dan
pengunjungnya pun kebanyakan adalah turis asing. Saya tetap bersemangat mengunjungi
tempat ini karena memang penasaran sejak saya merencanakan untuk berkunjung ke Ho Chi Minh City, Vietnam. Tak lengkap rasanya ke Ho Chi Minh City jika tidak mengunjungi Cu Chi Tunnel. Tempat ini sangat edukatif serta memberikan
gambaran lebih nyata seolah-olah
seperti time machine yang membawa kita kembali ke tahun
1970 pada masa perang Vietnam.
Saya menggunakan jasa tur Vietsea Tourist Travel yang kantor pemesanannya ada di De Tham Street & Pham Ngu Lao Street. Sebagai perbandingan ada banyak jasa tourist travel lainnya yang tersebar di sepanjang jalan De Tham & Pham Ngu Lao (kedua jalan ini berdampingan). Seperti : The Sinh Tourist, Lac Hong Tours, Meong Lighthouse Travel, TNK Travel, dll. Mereka biasanya menyediakan brosur gratis yang menerangkan fasilitas & harga tur yang ditawarkan. Tinggal pilih jasa tur travel mana yang sesuai budget Anda.
Cu Chi Tunnels
berlokasi di Chu Chi District yang berjarak 70 km di sebelah barat laut Ho Chi
Minh City .Perjalanan ke Cu Chi memakan waktu sekitar 1.5 jam dari Ho Chi Minh
City. Meskipun bisa dilakukan
secara mandiri, saya lebih
memilih menggunakan jasa tur untuk lebih mudah dan biayanya pun terjangkau.
Saya memesan Cu Chi Tunnel Half Day Tour sehari sebelumnya. Dengan biaya tur
sekitar 105.000 VND sudah termasuk tour guide berbahasa Ingris dan gratis satu botol air mineral.
Tour dimulai pukul 08.00 dan selesai sekitar 14.00. Di luar biaya tur adalah
saya harus membayar tiket masuk seharga 80.000 VND.
Saya menggunakan jasa tur Vietsea Tourist Travel yang kantor pemesanannya ada di De Tham Street & Pham Ngu Lao Street. Sebagai perbandingan ada banyak jasa tourist travel lainnya yang tersebar di sepanjang jalan De Tham & Pham Ngu Lao (kedua jalan ini berdampingan). Seperti : The Sinh Tourist, Lac Hong Tours, Meong Lighthouse Travel, TNK Travel, dll. Mereka biasanya menyediakan brosur gratis yang menerangkan fasilitas & harga tur yang ditawarkan. Tinggal pilih jasa tur travel mana yang sesuai budget Anda.
Cu Chi Tunnel Half Day Tour
Perjalanan dimulai dari kantor
Vietsea di kawasan De Tham . Kelompok tur terdiri dari 8 orang peserta
termasuk saya. Kesemuanya adalah warga negara asing. Kami menaiki minivan
ber-ac kapasitas 10 orang termasuk supir dan tour guide. Selama
perjalanan, pemandu wisata sangat bersahabat memberikan informasi dasar
mengenai Ho Chi Minh City dan Vietnam. Kami juga diajarkan kata-kata sapaan
dasar bahasa Vietnam untuk mengakrabkan diri. Seperti : xin chao (dibaca
sin chaw) yang berarti halo, chao (chaw) – selamat tinggal “baru tahu
kalau kata cao ini sering saya pakai sebagai kata yang
tidak baku dalam pergaulan sehari-hari dengan teman ternyata berasal dari
bahasa Vietnam ”, cam on (kam en) – terimakasih, vang (vung)
– ya, khong (dibaca khong) – tidak, dan anh yeu em (ang
euoh em) yang berarti saya cinta kamu :D.

Ternyata sebelum sampai di Chu
Chi, kami dibawa mengunjungi sentra kerajian tangan khas Vietnam. Sepertinya
sudah menjadi kerja sama antara pebisnis kerajinan tangan dan pihak tourist
travel untuk menarik wisatawan berbelanja kesini. Di lokasi ini
diperlihatkan mulai dari proses pembuatan dasar hingga menjadi
kumpulan hasil kerajian tangan yang dijual di toko. Keramik-keramik indah
dari berbagai material, lukisan, pahatan kayu, dan berbagai jenis
batu alam yang cantik dijual di sini. Sayang harga yang ditawarkan
tidak murah dan saya memang tidak berniat
untuk berbelanja.

Hasil karya seni khas Vietnam

Hamparan kebun karet di perjalanan menuju Cu Chi
Tunnel
Saat ini situs Cu Chi Tunnel
memiliki 2 area yang terawat dengan baik sebagai “war memorial park” yaitu
Ben Dinh dan Ben Duoc. Jaringan terowongan Ben Duoch masih orisinil
sedangkan Ben Dinh telah direkontruksi dan beberapa terowongan
dimodifikasi ukurannnya menyesuaikan ukuran turis dari
Barat. Hmm,,ide yang cemerlang untuk menarik wisatawan asing.
Tiba di Cu Chi Thunnel...Setelah mendapat tiket masuk,
kami dibawa oleh guide untuk masuk ke dalam komplek Cu Chi melalui
sebuah terowongan beton yang berukuran lebar. Melewati petugas pemeriksaan
tiket, satu persatu peserta diberi tempelan striker tanda mengikuti tur ini.

Kiri
ke kanan : Loket pembelian tiket - Koleksi senapan yang dipajang dekat pintu
masuk - Pintu masuk menuju kompleks Cu Chi Tunnel
Rules for visit Cu Chi Tunnel
Keluar dari terowongan, masuk ke
dalam hutan tempat dimana para tentara Viet Cong berperang melancarkan serangan
melawan tentara Amerika dulu. Kami berhenti di atas sebuah lubang
persegi yang memiliki penutup kayu. Berfungsi sebagai lubang intip dan
ukurannya hanya cukup untuk dimasukin ukuran tubuh manusia standar. Di atas
penutup lubang disamarkan dengan dedauan sehingga kita tidak menyangka kalau di
bawahnya terdapat lubang persembunyian.
Petugas tur Cu Chi memperagakan bagaimana cara
bersembunyi di lubang ini

Saya
pun ikutan mencoba untuk masuk ke dalam lubang ini. Ternyata tidak mudah untuk
menyamarkan diri ke dalam nya
Perhentian selanjutnya kami
diperlihatkan berbagai jebakan buatan Viet Cong berupa lubang yang disamarkan
di atas rerumputan dan di bawahnya dibuat penancap tajam yang terbuat dari
bahan seperti bambu dan besi. Terdapat berbagai bentuk jebakan mengerikan lainnya
yang dibuat untuk melumpuhkan serangan tentara Amerika .
Berbagai
jenis jebakan mengerikan buatan tentara Vietnam
Cu Chi Tunnel seperti kota di
bawah tanah. Tentara Viet Cong membangun bunker-bunker hingga mencapai 4
tingkat di bawah tanah. Di dalam bunker-bunker itulah gerilyawan Vietnam
melengkapi terowongan dengan dapur, rumah sakit, kamar mandi, dan ruang tidur
sehingga mereka bisa melakukan aktivitas di bawah tanah. Dan
melakukan perang gerilyawan melawan tentara Amerika. Untuk sirkulasi udara di
dalam tanah mereka membuat lubang-lubang di atas permukaan tanah menyerupai
“rumah semut”. Tentara Viet Cong menaburkan bubuk merica untuk mengelabui
anjing pelacak tentara Amerika yang dapat mengendus tempat persembunyian
tersebut. Karena jika bunker ini ketahuan, tentara Amerika akan melemparkan bom
untuk membunuh mereka.
No
smoking
Hampir di setiap sudut situs Cu Chi terdapat
gundukan tanah yang memiliki lubang kecil di setiap sisinya. Digunakan Viet
Cong untuk menembak musuh dari dalam tanah.
Setelah mengunjungi beberapa bunker dan
melihat sisa – sisa senjata yang dipakai tentara Viet Cong. Ternyata
persenjataan yang dipakai sudah termasuk canggih pada masa itu. Berbagai jenis
senapan, bom, meriam dan tank-tank ampibhi militer masih tersimpan dengan
rapi di sini.

Persenjataan
perang yang digunakan tentara Viet Cong

Seragam
tentara Viet Cong
Sebelum melanjutkan tur, kami
juga ditawarkan untuk mencoba menggunakan senjata yang dipakai pada masa perang
Vietnam dengan membayar biaya terpisah. Suara tembakan di tengah hutan yang
dilepaskan oleh wisatawan yang mencoba sangat terdengar jelas di sini.Terdapat
juga toko souvenir yang menjual pernak-pernik yang berhubungan dengan Cu Chi
Tunnel.
Akhirnya kami diberi kesempatan
untuk merayap di dalam salah satu terowongan. Walaupun sudah dimodifikasi untuk
turis, terowongan tetap sempit dan hanya bisa dilalui ukuran manusia standar.
Ukuran asli sebenarnya jauh lebih kecil, hanya bisa dimasuki serdadu Viet Cong
yang berbadan kecil. Seorang turis Prancis yang satu kelompok dengan saya
menolak untuk masuk karena khawatir ukuran terowongan yang kecil tidak bisa
dilalui tubuhnya yang besar. Untuk masuk ke terowongan kami masuk ke dalam
bunker dan langsung terhubung dengan terowongan sempit, lembab, dan gelap.
Dengan berjalan membungkukkan badan bahkan beberapa titik kami harus berjalan merayap
menembus terowongan. Akhirnya kami tiba di pintu keluar dengan
napas tersesak.
Kemudian kami disuguhin makanan
serdadu Viet Cong yang juga sangat merakyat di Indonesia yaitu singkong rebus.
Sebagai penambah rasa, singkong rebus dicocol dengan campuran gula
pasir dan kacang tanah yang ditumbuk. Mungkin karena efek kelaparan, saya
merasa makan singkong Vietnam ala Viet Cong ini benar-benar lezat, berbeda
dengan singkong Indonesia. Hehe

Di Vietnam makan singkong
rebus jauh lebih nikmat dibanding burger -Khairani-
Di akhir tur, kami menonton film
dokumenter tentang sejarah Cu Chi Tunnel di sebuah pendopo sederhana. Tambahan
info, ternyata para serdadu Vietnam membangun jaringan terowongan ini
dengan alat gali seadanya seperti cangkul. Dan alasan terowongan ini tidak
mudah runtuh karena mereka menggali tanah lempung laterit yang bersifat kompak.
Wahh,, pengetahuan yang luar biasa.
Menyaksikan Cu Chi Tunnel secara
langsung menyadarkan saya betapa berat kehidupan tentara Viet Cong yang
bergerilya dari dalam tanah melawan tentara Amerika saat itu. Hidup dalam
kekurangan cahaya matahari, lembab, kekurangan makanan, dan sanitasi yang
terbatas tak lantas membuat mereka lemah. Sikap tangguh, cerdik, pantang
menyerah telah ditunjukkan tentara Viet Cong. Terlihat dari mahakarya mereka yaitu Cu
Chi Thunnel yang merupakan bukti kehebatan dalam taktik berperang Viet
Cong. Salut!!
Menonton film dokumenter “Chu Chi Tunnel”
Tur wisata sejarah ini berakhir
sekitar jam 13.00 dan kami dibawa kembali ke Ho Chi Minh City.
Karena kelelahan, sepanjang perjalanan saya dan peserta tur lainnya ketiduran
di dalam van. Sungguh tur wisata sejarah yang sangat luar biasa.

Ho Chi Minh City, 26 Agustus
2013
No comments:
Post a Comment