Jika kita googling gambar Rio de
Janeiro, hasilnya akan muncul dominasi panorama landmark (ikon) dari kota metropolitan negara Brazil ini yaitu patung Christ the Redeemer berdiri megah di
puncak Corcovado Mountain menghadap Rio de Janeiro. Kota yang dipenuhi oleh gedung-gedung pencakar langit berlatar keindahan
Guanabara Bay & Sugarloaf Mountain, menjorok
ke Samudera Atlantik. Di sini, saya bukan mau bercerita tentang potret
keindahan landmark Rio de Janeiro
tersebut. Boro-boro mau cerita, bisa traveling ke Brazil saja sepertinya masih dalam angan-angan, lol. Di sini, masih bercerita tentang
perjalanan saya di Provinsi Sulawesi Selatan. Hari pertama di Tana Toraja, destinasi pertama yang dikunjungi adalah Bukit Burake. Masyarakat lokal Toraja menyebut Bukit Burake dengan nama Buntu Burake. Menggapai puncak Bukit Burake kemudian melongok panorama Kota Makale di bawahnya. Bangunan ikonik yang berada di puncak Bukit Burake yakni patung Christ
the Redeemer raksasa sekilas mirip dengan landmark yang ada di Kota Rio de Janeiro.
Wednesday 25 May 2016
Makassar : Drama Ojek Mencari Metro Permai
Makassar, 09 Mei 2016…. Setelah setengah hari ini bersenang-senang
di Pulau Lae-Lae dan Samalona, saya akan melanjutkan perjalanan menuju Toraja. Pesan
bbm Agung kepada saya “Ran,
nanti malam ketemuan di perwakilan bus Metro Permai jam 8 ya! Kalau naik taksi
atau ojek bilang saja perwakilan bus Metro Permai jurusan Toraja di Jalan Perintis!”.
Oke...Sekarang tinggal memutuskan bagaimana
caranya menuju perwakilan bus Metro Permai dari tempat saya menginap. Mengingat
Makassar sebagai kota besar yang ternyata juga kota macet, saya butuh
transportasi umum yang cepat sampai lokasi, nyaman dan tentunya terjangkau.
Pilihan jatuh pada gojek!. Semenjak tenarnya layanan antar jemput ojek online
ini, saya memang penasaran menggunakannya untuk pertama kali.
Tuesday 24 May 2016
Sore di Selat Makassar #09Mei2016
Makassar dikenal sebagai kota
pelabuhan penting di kawasan Indonesia Timur. Tak heran bila suasana perairan
Selat Makassar begitu ramai terutama oleh lalu lintas kapal-kapal ukuran besar yang
akan bersandar ataupun berlayar menuju/dari Pelabuhan Soekarno-Hatta. Dan
beginilah potret Sore di Selat Makassar yang saya abadikan dari atas perahu motor ketika
dalam perjalanan pulang dari Pulau Samalona kembali ke Kota Makassar.
Kapal Temas Line |
Subscribe to:
Posts (Atom)