Monday, 16 November 2015

Melihat Keindahan Lijiang dari Jade Water Village...part1

Melihat Keindahan Lijiang dari Jade Water Village
Awalnya saya berencana kembali ke kota Lijiang setelah menjelajah Baisha Village. Namun begitu melihat plang petunjuk arah bertuliskan Jade Water Village di halte bus tempat saya berdiri, saya pun penasaran untuk mengunjunginya. Menurut informasi, jarak Jade Water Village sekitar 7 km dari Baisha Village atau sekitar 17 km dari pusat kota Lijiang. Begitu bus Lijiang nomor 6 berhenti di halte, saya pun naik bersama beberapa orang lokal lainnya. Yaaa,,bus nomor 6 ini jugalah yang akan mengantarkan kita menuju Jade Water Village.

Sunday, 15 November 2015

Potret Baisha Village, Lijiang

Baisha Village, Lijiang, Yunnan Province, China
30 May 2015
Baisha (白沙) Village… Baisha berarti pasir putih (white sand). Merupakan salah satu desa di kaki Gunung Salju Naga Giok (Jade Dragon Snow Mountain). Jika ingin melihat kehidupan masyarakat Naxi yang masih original, tak terkesan turistik, dan jauh dari suasana keramaian kota Lijiang, maka Baisha Village adalah tempatnya. 

Baisha Village berjarak sekitar 10 km dari pusat kota Lijiang ke arah utara atau sekitar 6 km dari Shuhe Old Town. Untuk menjangkau Baisha Village, naiklah bus kota Lijiang bernomor 6. Bus ini akan membawa kita menuju persimpangan jalan utama Baisha Village.

Menjelajah Baisha Village tak perlu peta ataupun sejenis petunjuk lokasi apapun. Hanya dengan mengikuti keinginan kemana kaki hendak melangkah, menyusuri jalan-jalan tikus desa, hingga tersesat di ladang-ladang pertanian masyarakat. Di sinilah atmosfer sesungguhnya kehidupan masyarat Naxi yang tak kita temukan di Lijiang Old Town ataupun Shuhe Old Town .

Cerita perjalanan saya menjelajah Baisha Village terangkum dalam dokumentasi berikut ;

Saturday, 14 November 2015

Lost in Translation : Shuhe Rd - Dongyang Rd, Lijiang

Bukan travelling namanya jika tak ada cerita lost alias tersesat :). Apalagi ketika melakukan perjalanan seorang diri ke suatu negara asing yang bahasa negaranya kakak tidak mengerti sama sekali, pastinya Lost in Traslation menjadi sesuatu yang harus dihadapi. Tetapi cerita inilah yang membuat perjalanan kita menjadi lebih berkesan. Jadi dibuat asik aja ya kak..Jika benar-benar tersesat kembalilah ke jalan awal kita sebelum tersesat #yakankak :).

Jadi ceritanya...Setelah menjelajah Shuhe Old Town, destinasi jelajah saya selanjutnya adalah Baisha Village. Informasi awal yang saya ketahui bahwa Baisha Village dapat dicapai dengan menaiki bus bernomor 6. Nah, saya bingung apakah saya harus kembali ke halte bus tadi pagi atau mencari halte terdekat lainnya di Shuhe yang mungkin rutenya juga ke Baisha Village. 

Berjalan meninggalkan gerbang Shuhe Old Town....

Menyusuri jalanan Shuhe Rd