Sebagai pejalan yang berdomisili di pedalaman daerah Kalimantan Utara, saya pribadi
menganggap Tawau bukanlah kota wisata. Kota ini lebih cocok dikatakan sebagai kota persinggahan sebelum kita
melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Saya punya wish list perjalanan dengan rute begini : naik kapal laut dari Tarakan/Nunukan (Kalimantan
Utara) ke Tawau kemudian lanjut overland trip ke Kota Kinabalu (ibukota
negara bagian Sabah), negara Brunei Darussalam, Kuching (ibukota negara bagian
Serawak) hingga kembali lagi ke Indonesia melalui Entikong (Kalimantan Barat).
Meskipun bukan kota wisata ternyata Tawau menawarkan banyak pilihan
penginapan/hotel dengan tarif (rates) mulai dari kelas budget hingga mid-range. Booking nya bisa
secara online melalui berbagai aplikasi seperti
booking.com, agoda.com, tripadvisor.com, traveloka.com, dll. Atau langsung di lokasi penginapan (on the
spot). Sebagai informasi, hampir semua penginapan/hotel
di Tawau terkonsentrasi di kawasan
pusat kota atau Bandar Tawau. Tentu saja ini membuat kita tak
akan kesulitan untuk menjelajah tempat-tempat menarik. Masjid Bandar Tawau, Pasar Gantung, pusat kuliner malam di Jalan Masjid, kawasan tepian laut Jalan Persisiran, Pasar Tanjung, Masjid Al-Kauthar (mesjid terbesar di Sabah), Sabindo
Plaza, dll dapat
kita jelajahi hanya dengan berjalan kaki saja. Dan terutama, 3 terminal bus utama Tawau, dan Pelabuhan
Tawau berlokasi di bandar Tawau sehingga sangat memudahkan bagi kita yang ingin
bermobilisasi ke destinasi selanjutnya. Jadi sebenarnya sehari saja sudah cukup untuk menjelajah seisi Bandar Tawau.