Bagi
para penggemar K-drama, pasti mengetahui serial drama Full House yang sangat booming di tahunnya
(2004). Saya menonton drama ini ketika berusia 17 tahun. Tentunya drama ini
adalah virus yang membuat saya menjadi penggila yang namanya berbau-bau Korea. Walaupun
sudah 8 tahun sudah berlalu , tetapi cerita tentang Han Ji Eun & Lee
Young Jae ini masih melekat di dalam ingatan. Jadi, begitu ada kesempatan
liburan ke Korea, Full House menjadi salah satu tempat yang harus saya
kunjungi.
Shindo Island, Incheon, South Korea, 2 April 2013
Akhirnya menginjak
juga yang namanya Incheon International Aiport. Bandara
yang sudah sering saya lihat wara-wiri di berbagai drama Korea. Bau Korea
dimana-mana (ya ialah). Sejak keluar dari garbarata hingga menunggu
antrian keimigrasian. Alhamdulillah proses imigrasi di Korea tidak seribet yang
saya bayangkan. Petugas imigrasi tidak bertanya apa-apa, hanya tersenyum
.
Begitu menghidupkan blackberry
saya, yayyy ada sinyal roaming,
kemudian disambut dengan sms manis "Selamat Datang di South Korea".
Saya pun mengirim pesan kepada keluarga, bahwa saya sudah sampai di Korea
dengan selamat. Karena terkoneksi dengan wifi airport Incheon, saya tetap
bisa berkomuniaksi via BBM, update fb, atau situs jejaring
sosial lain. Komunikasi menjadi lancar tanpa harus berganti sim card Korea.
Di pintu keluar
kedatangan, saya segera menukarkan sekitar 200 USD ke won di money
chargers kemudian saya membeli T Money + recharging sekitar 20.000 won di
7 Eleven. Selain di 7 Eleven, T-money dapat dibeli di Family Mart, GS 25, Mini
Stop, or subway stasions. Untuk recharging dapat dilakukan di setiap mesin
recharge di setiap subway stasion.
Sebelumnya saya
memang sudah janjian ketemu Medi teman saya di bandara (dia sudah datang ke
Korea 2 hari sebelumnya) . Masalahnya bbm yang saya kirim ke medi notifikasi not sent. Gimana mau memberi
kabar "saya ada di gate berapa ". Saya pun mencoba sms untuk
memberitahu posisi saya dimana. Hampir 2 jam alone menunggu teman ceritanya...Haha,,tidak
mengapa, toh di Incheon Airport banyak pemandangan
bagus yang bisa dilihat. Manatau beruntung bisa ketemu seleb Korea
#ngarep. Akhirnya, ketemu juga dengan teman saya yang satu ini..
Destinasi pertama
yang dikunjungi sudah pastinya adalah Full House yang berada di Shindo
Island, Incheon. Biar gak kerepotan
membawa tas backpack saya yang besar. Lebih baik menitipnya dulu.
Apalagi temperatur di luar diberitakan sekitar 4 derajat celcius . Saya
mana sanggup membawa ransel berat-berat menembus cuaca sedingin itu.
Bila anda ingin
mencari tempat penitipan barang di Incheon Airport, ada dua tempat
:
- Korean Express
Parcel Service Location (Public Area) 1st Floor, Opposite Exit F / 3F, Near
Check-in Counter M
- Hanjin Express
Location (Public Area) 3rd Floor, Near Check-in Counter A / 1F, Opposite Exit A
Click here for detail
Opsi lain tempat
penitipan barang yaitu locker di beberapa stasiun subway di Seoul, saya baru
tahu belakangan. Tetapi itu tidak gratis yaaa, terlebih dahulu harus membayar
sendiri biaya sewa loker di mesin pembayaran yang tersedia.
Incheon Airport ->
Shindo Island
Bagi penggemar K
drama tentu tahu kan Full House, Sad Sonata, Lovers in Paris. Nah pulau ini
merupakan lokasi syuting/ set drama-drama tersebut.
Incheon Airport find AREX station --> Unseo Station (stop
here) --> out from station --> turn on right road find bus stop/halte
opposite Shut Up & Take Coffee Shop --> waiting bus #207 to
Sammok Sonchakjang/Jetty Sammok.
Begitu keluar dari Unseo Statio, hushhhh...udara dingin menusuk hingga ke tulang. Ampun,
this is the first time in my life : suhu di bawah 5 celcius begini toh
rasanya (dulu sih penah ngerasain
waktu hiking di Dempo, tapi itu hanya satu malam).Oke, lebih gak ngebayangin
kalau liburan ke Korea itu pas winter. Pasti dingin sekali tentunya
#gakterbiasa

Sekitaran Unseo Station
Setelah hampir
menunggu 1 jam lebih di tepi jalan , bus yang ditunggu tidak kunjung
datang. Sekujur tubuh mulai menggigil, efek perkenalan cuaca Korea.
Dengan bahasa korea
yang asal-asal an, saya bertanya kepada wanita yang sedang duduk di halte.
"Agashi, Sammok Sonchakjang bussse eodieyo?? (kalimatnya jelas
salah,haha), untungnya si agashi ngerti apa yang saya mau. "Chakammanyo
(tunggu sebentar)" jawabnya, lalu dia mencari info nomor bus yang benar ke
Sammok di hp nya . Si agashi berusaha membantu kami dengan memberhentikan
bus yang dimaksud dan bertanya kepada supirnya apa benar arah bus tersebut ke
Jetty Sammok. Kamsahamnida agashi. Huahh,, karena sock
akibat cuaca dingin saat itu sampai lupa ngucapin terimakasih. Maaf kakak!!

Nih yang namanya Sammok Sonchakjang
Sambil
menunggu ferry datang, lebih baik menghangatkan diri di dalam gedung terminal.
Sammok Soncakjang bisa terbilang sepi saat itu, just info season terbaik untuk
menikmati Shindo Island katanya sih saat Summer . Demi Full House ^^, suhu
dingin yang menusuk2 hingga ke tulang harus dihadapi. Semangat!!. Frekuensi
ferry menyebrang ke Shindo Island adalah satu jam sekali (keberangkatan pertama
jam 7.10 pagi , dan terakhir jam 6.10 sore). Dikenakan biaya W 4.000 pp (dibayar ketika kembali ke
Jetty Sammok).
Dari Jetty Sammok ke Shindo
Island kurang lebih 20 menit. Tidak jauh dari pelabuhan Shindo Island, ada
bus stop. Lagi-lagi bertanya pada ahjussi supir bus apakah benar bus ini
akan turun di Full House.
View
dari dalam bus : laut Incheon yang masih mengering di awal musim semi
Full House sangat
tenar ternyata di daerah ini. OK, setelah sekitar 20 menit supir menyuruh
kami stop di suatu simpang jalan. Ehhh, Full House nya mana?? -_-. Ternyata
harus berjalan kaki lagi.
Ikutin Jalan Ini!! 1 km pertama..
2 km...
3 km...
4 km..
Berkilo-kilo
meter (Gag juga segitunya ya kak, Hahaa...yang jelas lumayan membuat keringat
masuk ke tubuh)
Sepi.....
Jalan
kaki nya ternyata lumayan. Kakak harus punya tenaga luar biasa, terlebih mengahadapi
lagi2 dinginya suhu. Note : sepanjangan jalan ini, manusia sangat jarang
ditemukan. Kalaupun ada hanya orang2 tua. Rumah-rumah penduduk sepertinya
ditinggalkan penghuninya. Harapan ketemu oppa2 Korea yang mau memberikan
tumpangan mobil itu jauh dari harapan (*hahha, korban K-drama). Akhirnya
menemukan pencerahan ini !!
Kemudian lari-lari menyusuri jalan ini (teringat scene Han Jieun)
Full House, find it!!
Secara
penampakan kondisi Full House ini tidak terawat. Hmm, set drama yang sudah
cukup lama memang hampir 9 tahun. Untuk masuk ke dalam Full House : free.
Sungguh sayang memang, aset sebagus ini tidak ada yang menjaga. Settingan
seperti dalam drama rata-rata masih utuh : Komputer Han Jieun, TV, Kamar Han
Jieun, coba kalau foto Lee Young Jae yang di kamar nya masih ada ^^. Dan saya
juga salute rumah sebagus ini yang dibiarkan bebas dimasukin siapapun (masih
utuh aja).



Bagian-Bagian dari Full House yang muncul di drama

Kamar Han Jieun
Meja Kerja Han Jieun
Rasanya ingin
berlama-lama di sini, tetapi apa daya waktu hampir sore dan tenaga mulai
kehabisan. Ini saja sudah luar biasa setelah penerbangan 7 jam
Jakarta-Korea. Mungkin lain waktu berkesempatan mengexplore kawasan Shindo ini
lebih dalam (entah kapan :) ). Secara pribadi saya sangat menyukai suasana Shindo. Andai ke Shindo saat musim
panas. Pasti view pantainya kelihatan lebih amazing.
Info terupdate dari
cerita teman yang mengunjungi Full House Agustus 2014 lalu. Bahwa set drama ini
sudah ditutup untuk umum..
Penggemar full house jg yaa, aduhh sampai sekarang gw blm move on sama dra yg satu itu. Rasanya baper bgt, kapan yaa aku ke sana juga..
ReplyDeleteMau ngerasain peninggalan lee young jae dan han jieun ππππ