Thursday 18 May 2017

3 Jam Jalan - Jalan di Siak Sri Indrapura

Meskipun hanya 3 jam, bagi saya jalan – jalan di Kota Siak Sri Indrapura sungguh berkesan. Kota kabupaten yang jauhnya 100 kilometer dari ibukota Provinsi Riau ini punya pesona tak terbantahkan. Siak Sri Indrapura, secara harfiah bermakna pusat kota raja yang taat beragama. Kota nya asri, tertata dan setiap kotanya punya sejarah panjang sejak abad ke -17. Moto Siak Kota Istana tak lepas dari kemegahan Istana Siak Sri Indrapura yang kokoh berdiri hingga kini. Landmark ikonik Siak, bukti bahwa Kerajaan Melayu Islam (1723–1945) pernah berjaya di Siak. Sebuah kerajaan bahari yang kuat dan sangat diperhitungkan di pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaya.

Istana Siak Sri Indrapura, Riau

Wednesday 17 May 2017

Sepanjang Jalan dari Pekanbaru ke Siak Sri Indrapura

Kalau bukan karena diberi tahu Lila, aslinya saya tak tahu apa nama jalan/daerah yang kami lewati. Dari Kota Pekanbaru langsung masuk ke Kabupaten Siak. Ooh, ternyata kini kami sedang berada di Maredan. Awalnya menyusuri jalan raya beraspal mulus, Lila mengambil jalan pintas melewati jalan perkebunan. Jalan ini membawa kami ke sebuah jembatan panjang di atas Sungai Siak. Kami pun menepi di sisi kiri jembatan.
Melihat Sungai Siak dari Jembatan Perawang (02/02/2017)

Tuesday 16 May 2017

Bertemu Lila di Pekanbaru #02Februari2017

Domisili saya itu nomaden. Dua bulan hidup di hutan Kalimantan Utara, dua minggu kelayapan. Sekian hari di Jakarta sekian hari di kampung halaman, sisanya dimana saja asal hati senang :). Setiap 2 bulan mendadak jadi manusia bandara. Meskipun hanya transit pergi dan pulang tetapi bagi saya bandara punya banyak cerita. Bandara menjadi tempat dadakan bertemu kawan lama yang lama tak bersua entah itu kawan dari jaman sekolah hingga jaman kuliah. “Tinggal bertemu sama jodoh di bandara saja yang belum!”. “Hyaaa, kok tiba-tiba curcol ya kak!”.

Di postingan ini saya mau cerita tentang pertemuan tak disangka-sangka dengan Lila, konco lawas SMA yang kini bermukim di Pekanbaru. Meskipun sudah beberapa kali saya pulang ke kampung halaman via Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru namun baru pada cuti (02/02/2017) yang lalu, tiba-tiba saja kepikiran untuk mengontak Lila sesaat sebelum terbang. Gayung bersambut, dia pun mengiyakan untuk berjumpa bahkan menjemput saya di bandara.

Bertemu Lila di Pekanbaru
Tak hanya sekedar pertemuan kangen-kangenan tetapi saya malah diajak traveling dadakan sehari ke Siak, bertandang ke Istana Siak Sri Inderapura yang tersohor itu. Kapan lagi dibonceng Lila naik sepeda motor dari Pekanbaru ke Siak Sri Indrapura yang jauhnya seratus kilometer. “Naik motor sejauh itu, balapan pula, Lila kamu memang canggih!”. Tentunya, sepanjang jalan kita ngobrol apa saja mulai dari masa lalu, masa kini hingga masa depan. Bila tak bertemu Lila, tak mungkin rasanya saya traveling ke Siak sedangkan ke Pekanbaru saja selama ini saya hanya numpang lewat saja.