Friday, 12 August 2016

Digerebek Polis Tawau

Kamar kenangan digerebek
Seumur-umur saya tak pernah digerebek polisi. Ahh, jangan sampai lah tersandung kasus kejahatan! Saya adalah warga negara Indonesia yang baik, taat membayar pajak dan tak pernah terlibat suatu perbuatan kriminal yang melanggar hukum. 

Namun akhirnya sebuah kejadian pun menciderai pengalaman hidup saya. Ceritanya begini.....Jadi, pada suatu malam saya sedang menginap di sebuah penginapan di pusat kota Tawau. Sebut saja namanya VS Guest House (ini mah benar-benar tempat kejadian perkara). Ya, saya datang ke kota di negara bagian Sabah, Malaysia ini dalam rangka solo traveling. Dibilang liburan juga bisa.

Saya menempati sebuah kamar tipe standar VS seorang diri. Hari pertama menginap di VS, di waktu tengah malam saya masih terjaga. Letak kamar saya persis berada di dekat ruang resepsionis tentu saja membuat suara orang keluar masuk terutama penghuni yang suaranya volume up aka kencang terdengar jelas dari kamar saya. Saya tak begitu masalah dan tak terganggu, toh juga saya sedang asik internetan (wifi gratis) sembari nonton siaran tv Malaysia sampai akhirnya saya tak sadar tertidur.

Hari kedua menginap di VS....Karena lelah pasca seharian ini berjalan kaki menjelajah bandar Tawau, saya pun pergi tidur dengan cepat.....Kejadian digerebek pun terjadi! Sepertinya waktu itu lewat tengah malam. Hmm,,entahlah pukul berapa tepatnya, saya tak sempat melihat jam. Dalam lelap nya saya tidur, tiba-tiba saja suara berisik dari luar membangunkanku. Tersentak!! Suaranya benar-benar rusuh, samar-samar saya mendengar orang-orang bercakap dalam bahasa Malaysia di luar sana. Dan tiba-tiba saja suara ketukan pintu mengangetkanku. Tok tok tok!!!

Wednesday, 10 August 2016

3 Hari di Tawau

Tawau adalah sebuah kota karesidenan di Sabah, negara bagian Malaysia di Pulau Borneo. Karesidenan itu setara dengan kabupaten. Merupakan kota luar negeri terdepan yang berbatasan langsung dengan negara kita. Tepatnya berbagi perbatasan laut dengan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan utara, Indonesia.

Sejak berdomisili di Kalimantan Utara, sudah lama saya berencana ingin melihat langsung kota Tawau, kota luar negeri terdekat dari perbatasan negara kita, Indonesia dengan negara tetangga, Malaysia. Jika saya menarik sebuah garis lurus pada google map, jarak dari lokasi tempat saya bekerja ke Tawau hanya 58 mil atau 93 km saja. Ya, perbatasan Indonesia-Malaysia memang dekat. Bahkan frekuensi siaran radio negara tetangga pun bisa ditangkap dengan sangat bagus di sini. Dan setiap kali ke Bandara Juwata Tarakan sewaktu cuti, saya akan melihat maskapai MASwings bertengger di apron bandara. Inilah satu-satunya maskapai tujuan internasional dari Tarakan ke Tawau. Semakin membuat saya penasaran dengan Tawau! Penasaran juga dengan cerita kawan yang mengatakan bahwa kehidupan masyarakat di kota Tawau itu jauh lebih mapan dan sejahtera, paling maju di daerah perbatasan Malaysia-Indonesia. Untuk itulah ketika memiliki waktu dan kesempatan ke Tawau, mengapa tidak! Meskipun dalam 3 bulan terakhir (Juli, 2016) ini sedang hangat-hangatnya pemberitaan media tentang penyanderaan ABK WNI oleh pemberontak Filipina di perairan Sabah, Malaysia yang tak jauh dari Tawau. Saya tetap memberanikan diri solo traveling ke Tawau. Perjalanan ini demi untuk menjawab rasa penasaran saya selama ini tentang raut kehidupan masyarakat negara tetangga kita di kota itu.

Saturday, 6 August 2016

Pengalaman Perdana Terbang dengan Malaysia Airlines


Jumat, 15 Juli 2016...Adalah pertama kalinya bagi saya menaiki Malaysia Airlines (MAS). Terbang dari Medan (KNO) ke Kuala Lumpur (KUL) kemudian transit berpindah ke terminal keberangkatan domestik, lanjut menuju Tawau (TWU). 

Jujur awalnya saya merasa ragu untuk menaiki maskapai Negeri Jiran ini. Apalagi kalau bukan karena parnonya saya mengingat insiden terburuk yang pernah menimpa Malaysia Airlines, hilangnya MH370 dan jatuhnya MH17. “Maaf ya, jika ini membuka lagi kenangan buruk, keluarga yang menjadi korban insiden”. Tapi ya sudahlah! Mau secanggih apapun pesawatnya, betapapun berpengalaman pilot yang menerbangkannya, betapapun buruk kondisi cuaca saat terbang hanya karena ijin Allah lah sebuah perjalanan itu terlindungi. Bismillah! Saya pun memberanikan menaiki maskapai ini.