Penang itu mengingatkan saya….
Pertama kali solo
traveling.
Pertama kali menjadi
guest couchsurfing di tempat orang lokal Malaysia.
Bertemu dengan driver
perempuan Rapid Penang yang baik hati ketika perjalanan pulang di malam hari
ke Taman Pekaka.
Mupeng lihat orang
jalan berdua dengan pasangannya di Bukit Bendera :D
Yang terakhir rasanya
ingin diabaikan tetapi tetap gak bisa #lol
Dan banyak kenangan
lainnya. Traveling itu membuat kamu bertambah kaya pengalaman dan cerita hidup.
Ceritanya…
Di Singapura sebelumnya, saya mempunyai teman jalan kemana-mana yaitu Ummi,
Winda dan Tika. Ke Penang pertama kalinya saya benar-benar memulai perjalanan
seorang diri. Ini adalah pengalaman pertama saya solo traveling ke luar negri. Saya sengaja untuk
tidak terlalu serius mencari teman jalan dari Indonesia karena saya benar-benar
ingin merasakan pengalaman yang berbeda dengan jalan-jalan sendiri.
Saya pun mencari teman baru, host “orang
lokal" Penang, dari
situs couchsurfing. Seseorang yang bersedia memberikan saya
tempat tinggal gratis selama saya di daerah tersebut, sekaligus menjadi teman
sharing info rekomendasi tempat yang menarik untuk diunjungi. Adalah Rafizan “couchsurfer Penang”, sebulan
sebelum keberangkatan telah mengiyakan bahwa dia bersedia menjadi “host saya”.
Mendapat teman baru, berpikir bebas kemana saja tanpa batasan waktu,
berinteraksi dengan penduduk lokal adalah pengalaman yang
ingin saya rasakan.
Pesawat Tiger Airways dengan
nomor penerbangan TR 2422 membawa saya terbang dari Changi International
Airport ke Bayan Lepas International Airport. Penerbangan dari
Singapura ke Penang kurang lebih 1.5 jam. Menjelang jam 06.00 sore waktu Penang
(tidak ada perbedaan waktu antara Singapura dan Penang), kapten pilot
menurunkan ketinggian sehingga daratan Malaysia mulai terlihat dan semakin
mendekati Pulau Pinang (Penang Island) tujuan saya.
Daratan Semenanjung Malaysia
dari Ketinggian
George Town view from here
Alhamdulillah, Selamat Datang di Penang
Setelah selesai
dengan urusan imigrasi dan pengambilan bagasi, saya menuju arrival exit. Di pintu keluar
bandara, saya mengambil peta & beberapa brosur info wisata yang tersedia
gratis di Tourist Information.
Kemudian membeli kartu perdana Malaysia “Hotlink” beserta paket internet 30 RM.
Rafizan memberi tahu bahwa kami akan bertemu di Queensbay Mall. Bus station
“Rapid Penang “ terletak tidak jauh di luar arrival hall airport ini. Untuk mencapai Queensland Mall saya menaiki bus U401E ( alternative lain : Rapid Penang
Bus No. 304, 306, 307, 308, 309,) dengan harga tiket sebesar 2 RM dibayar di
dalam bus. Bus dari airport menuju George Town berdurasi setiap setengah jam.
Perjalanan menuju Queensbay Mall sekitar 20 menit. Mall ini termasuk
pusat perbelanjaan termegah di Penang. Letak mall persis berhadapan dengan Selat
Malaka dan tidak jauh dari sini terlihat Jembatan Pulau Pinang.Menghabiskan
waktu di sekitar Mall sambil menikmati sunset dekat pantai sembari menunggu
Rafizan selesai bekerja. Dan ternyata, saya banyak menemukan pendatang dari
daerah saya (Sumatera Utara) di sini yang sangat mudah dikenali karena logat
berbicara mereka terdengar sangat akrab di telinga saya #lol.Oh iya, seorang
Cs’er dari Cheko bernama Luci juga menjadi guest Rafizan (bersamaan dengan
kedatangan saya di Penang).
Kami di antar satu persatu naik motor menuju apartemen Rafizan di daerah Taman Pekaka. Malamnya kami pun makan malam di sebuah warung street food tidak jauh dari apartemen Rafizan. Bercerita tentang traveling. Rupanya Luci juga seorang solo traveler. Sebelum ke Penang, dia telah
mendatangi negara-negara Indochina (Vietnam, Kamboja, Thailand). Wuahh,, kebetulan sekali
setelah Penang saya akan mengunjungi negara-negara tersebut.
Cerita berlanjut... "Penang - Malaysia's Heritage Island"
Rafizan, host "couchsurfing" saya selama di Penang
Pulau Pinang, 22
Agustus 2013
No comments:
Post a Comment