S.E.O.U.L sing
together , this beautiful world will fulfill my dreams
I love this place
full of wonderful things wherever I go
S.E.O.U.L scream out
together, happiness that lets us to laugh anywhere
Building a world
where everything is becoming one
#Super Junior &
SNSD - Seoul
....
....
Di hari ke-3 di Seoul
saya mengunjungi Gyeongbukgung, National Folk of Museum Korea, hingga
Gwanghwamun Square. Semuanya tempat tersebut lokasinya berdekatan, dapat diexplore
dengan berjalan kaki. Dan juga, hari ini saya akan bertemu dengan teman-teman
BPI yang baru saja datang. Kemudian sekitar jam 16.00 berangkat ke Gimpo
Airport menuju Jeju Island.
Itaewon Station
--> Gyeongbukgung Station (Line 3, Exit 5).
Gyeongbokgung , The name means "Palace" [Gung] "Greatly
Blessed by Heaven" [Gyeongbok]. Adalah sebuah istana yang terletak di
sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk
dari 5 istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon. Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana
Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Berada di sini seakan kita diajak untuk mengenal sejarah
Korea.

Gyeongbukgung di buka untuk umum
setiap hari kecuali hari Selasa (09.00 - 18.00 : Maret - Oktober, 09.00 - 17.00
: November - Februari ). Dengan harga tiket masuk untuk dewasa W 3000
dan W 1500 untuk usia 7-18 tahun. Setiap jam 11.00, 13.30, 15.30
disediakan english free guided gratis untuk pengunjung.
Gwanghwamun (The Main and South Gate)diantara gedung-gedung tinggi kota Seoul (view from Gyeongbukgung Area)
Geunjeongmun (The Third Inner Gate) and Yeongjegyo (Bridge)
Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana
ini hancur pada saat invasi Jepang
ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi
selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar.
Ruangan Tahta Raja (merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223)
Overview of Gyeongbokgung
Menuju National Folk Museum
Sisi Utara Gyeongbokgung dengan background Mount Bugaksan
The flag of South
Korea or Taegeukgi
.JPG)
.JPG)
.JPG)
This is one of my favorite picture that I took from the National Folk Museum....
& Be the Reds! (a
phrase popularized on T-shirts during the 2002
FIFA World Cup by supporters of
the Korea Republic National
Football Team)
Pic ini mengingatkan saya pada T-shirt merah bertuliskan Be the Reds favorit saya pada waktu SMP dulu. Belakangan T-Shirt yang dibeli ayah tersebut merupakan jersey timnas Korea Selatan pada piala dunia 2002.
Seragam pekerja
tambang di Korea sekitar tahun 1950-an, ketika perekonomian negara ini masih
bertumpu pada sektor pertambangan. Pakaianya sama dengan "seragam kerja
saya sekarang"
Kegiatan menarik
lainnya yang dapat kita saksikan di Gyeongbokgung adalah "The royal
changing of the guard ceremony". Diadakan di depan gerbang utama istana
setiap satu jam mulai dari jam 10 pagi hingga jam 3 sore.
Puas menjelajah Gyeongbokgung, lanjut ke kawasan Gwanghwamun Square. Mulai dari Gwanghwamun Gate, King
Sejong Statue, hingga Statue of Admiral Yi Sun-Shin.
The Great
King Sejong Museum
Raja Sejong atau
disebut dengan Raja Sejong Yang Agung (Sejong Dae Wang) (7 Mei 1397 – 18 Mei
1450, berkuasa 1418 - 1450) adalah seorang raja yang ke-4 dari Dinasti Joseon
yang memerintah Korea. Raja Sejong terkenal karena jasanya dalam
menciptakan abjad Korea yaitu tulisan Hangeul. Menggantikan penggunaan cara penulisan dengan Hanja yang sebelumnya digunakan.
Pintu masuk
King Sejong Museum tepat terletak di belakang patung King Sejong. Buka dari
hari Selasa - Minggu (10.30 am - 22.30 pm). Masuk ke museum ini gratis.
King Sejong's story starts here!
Museum ini sangat
informatif menceritakan tentang sejarah King Sejong dan Hangeul (aksara Korea).
Saya jadi ingat sebuah kalimat " Negara maju karena menghargai
sejarahnya" dan " Sejarah membentuk karakter suatu bangsa". Yappp,,
tidak salah Korea Selatan dikatakan negara maju, terlihat dari museum yang saya
datangin. Museum yang menurut saya sangat wah, sangat informatif, terawat &
bersih.
Sedikit saya
menceritakan pengalaman ketika di Museum King Sejong. Jika mengingatnya
terkadang bisa membuat senyum-senyum sendiri. Ketika Saya dan Medi
meng-explore museum, tiba-tiba seorang anak muda Korea penampilannya seperti
mahasiswa bersama teman-temannya menghampiri kami. Mungkin sejak dari tadi dia
memperhatikan kami. Kemudian dia mencoba mengajak ngrobrol kami dengan bahasa
Inggris yang sulit saya mengerti dengan aksen Korea, karena saya juga bukan ahlinya
berbahasa Inggris..hehehe..Jadi, dia menawarkan diri untuk mengambil
foto kami berdua, sebagai gantinya dia meminta untuk bisa
foto bareng dengan saya (sengaja saya bold, jarang-jarang
ada lelaki Korea yang minta foto bareng berdua dengan saya, tuh kan jadi labil..hehe).
Mungkin karena penampilan saya berhijab, terlihat strange di Seoul. Atau
mungkin nanti dia mau nunjukin ke teman-teman nya "Ini loh, gue foto sama
turis cewek di King Sejong Museum, ceweknya unik ya hmmm.. atau cantik
ya!" (just my strange opinion )
In front of King Sejong Statue
Tidak jauh dari King Sejong
Statue, kita akan melihat Admiral Yi Sun-Sin Statue. Juga salah satu spot
wisata terkenal di Seoul. Who is Admiral Yi Sun-Sin??. Yi Sun-sin (lahir 28
April 1545 – meninggal 16 Desember 1598 pada umur 53 tahun) adalah seorang
tokoh militer dan pahlawan nasional Korea. Ia adalah tokoh yang berjasa dalam
menumpas serbuan pasukan Jepang yang menginvasi dalam Perang Tujuh Tahun pada
masa Dinasti Joseon.Salah satu kontribusinya yang terbesar dalam bidang militer
Korea adalah penggunaan kapal perang berlapis besi pertama di dunia yang
berbentuk kura-kura yang dinamakan Gobukseon. Diberi gelar Chung Mu Gong atau
Pahlawan Kesetiaan dan Pengabdian.
Admiral Yi Sun-Sin Statue
No comments:
Post a Comment