Friday 23 December 2016

Jalan - Jalan ke Puncak Gunung Banyak, Batu

Masih di Kota Batu, pagi ini saya akan jalan – jalan ke puncak Gunung Banyak (1315 mdpl). Gunung yang berjarak 9 km di sebelah barat laut pusat Kota Batu ini adalah salah satu dari sekian banyaknya gunung yang memagari Batu. Topografi Batu yang didominasi dataran tinggi dan perbukitan yang berlembah-lembah menjadikan Batu sebagai destinasi wisata alam pegunungan favorit di Jawa Timur. Karena itulah saya memasukkan puncak Gunung Banyak sebagai list destinasi saya ketika berada di Batu.


Saya pun mencari informasi bagaimana caranya mencapai puncak Gunung Banyak dari pusat Kota Batu dengan menggunakan transportasi umum. Hasil gugling mengatakan bahwa saya harus ke Terminal Batu untuk naik bus ekonomi (Puspa Indah) ke arah Jombang/Kediri turun. Turun di pertigaan jalan (Jalan Truno Joyo – Jl. Abdul Manan Wijaya – Jl. Rajekwesi) Desa Pandesari, katakan kepada kernet bahwa kita mau ke Paralayang. Nah, dari pertigaan jalan itu ambil Jl. Rajekwesi, terus jalan kaki sejauh ± 1,5 km mengantarkan kita menuju puncak Gunung Banyak. Ongkos angkot hijau ke Terminal Batu yakni 3.000 IDR dan ongkos bus ke Pandesari yakni 5.000 IDR.

Thursday 22 December 2016

Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu

Pukul setengah empat sore, langit Batu mulai mendung. Merasa sudah puas santai ria di alun – alun, saya pun berencana ke destinasi selanjutnya. Kemana? Karena memang tak punya itinerary, di pikiran saya tercetus nama Taman Bunga Selecta. Penasaran karena katanya taman ini termasuk tempat wisata instagramable Malang & Batu, foto-fotonya ngehits di instagram.

Untuk ke sana, tentu saja saya harus naik angkot. Namun, sejak mangkal di alun-alun saya tak melihat angkot warna oranye (jingga) yang ke arah Selecta. Yang ada malah ke arah Terminal Batu. Artinya angkot ini memiliki rute pulang pergi yang berbeda. Naik angkotnya harus dari Jl. Brantas.  Saya pun harus jalan kaki lagi sekitar 280 meter atau 5 menit dari Jl. Gajah Mada (jalan utara Alun-Alun) ke Jl. Brantas. Dekat saja, lihat aplikasi google map!. Lagipula, udara Batu semakin sore semakin sejuk, jalan kaki pun semakin nyaman.
Sore Manja di Taman Bunga Selecta, Batu
09/09/2016

Wednesday 21 December 2016

Santai di Alun - Alun Batu

Alun - Alun Batu
Batu, namanya mirip dengan nama kabupaten kampung halaman saya, Labuhan Batu. Berbeda ya kak, kampung halaman saya terkenalnya karena hamparan kebun sawit sedangkan Batu terkenal karena hamparan tempat wisatanya. Kota administratif di Provinsi Jawa Timur ini berada di jalur yang menghubungkan Malang – Kediri dan Malang – Jombang. Awalnya saya mengira bahwa Batu itu bagian dari Malang. Ternyata salah. Batu itu kota otonom, pemerintahan daerahnya terpisah dari Kota Malang ataupun Kabupaten Malang. 

Kota sejuk yang berjuluk Kota Apel ini dikenal sebagai salah satu kota wisata terkemuka di Indonesia karena potensi keindahan alam yang luar biasa. Bahkan kolonial Belanda dulu mengagumi keindahan dan keelokan alamnya. Kota Batu disejajarkan dengan sebuah negara di Eropa yaitu Swiss dan dijuluki sebagai De Kleine Zwitserland atau Swiss Kecil di Pulau Jawa. Cerita inilah yang membuat saya penasaran dengan Batu. 

Karena itu, saya tak ingin menyia-nyiakan waktu lebih lama untuk berleha-leha di guest house. Satu jam setelah check in, saya jalan kaki ke alun - alun. Meskipun tadi sudah mampir sebelumnya, saya masih belum puas melihat bagaimana sesungguhnya suasana tempat nongkrong paling hits ala masyarakat lokal. Alun-Alun, inilah ruang terbuka hijau Kota Batu. Ke suatu kota memang tak afdol bila tak berkunjung ke landmark ikonik dari kota tersebut.

Tuesday 20 December 2016

Menginap di Adam's Apple Guest House, Batu

Adam's Apple Guest House, Batu 
Di sinilah tempat saya menginap selama semalam di Batu (09 September 2016 – 10 September 2016). Dari luar, bangunan penginapan ini terlihat sama seperti rumah berlantai 2 pada umumnya. Namun begitu memasukinya, kesan luas akan terasa. Interior serba kayu membuat suasana alami. Dengan sambutan ramah pemiliknya membuat kesan bahwa guest house ini bukan penginapan biasa.

Saya menginap di sebuah kamar tipe economi, per malamnya 180.000 IDR. Booking nya via traveloka beberapa jam sebelum sebelum waktu check in (14.00 WIB). Kamar tipe economy bisa untuk 2 orang. Sebenarnya saya ingin memesan kamar yang tipe single (shared bathroom), per malamnya 140.000 IDR. Sayangnya kamar single tak tersedia pada hari saya berada di Batu. Diantara beberapa pilihan penginapan di Batu yang murah dan mempertimbangkan lokasinya dekat dengan Alun-Alun Kota Batu, pilihan saya tetap pada Adam's Apple Guest House. 

Monday 19 December 2016

Dari Malang ke Batu

Terminal Kota Batu

Saya bukanlah seorang traveler kelas sosialita, saya hanya seorang pejalan yang doyan menjajal transportasi umum. Karena itulah dari Malang ke Batu saya  naik angkot. Ehmm,, si kakak mah sok merakyat :). Sebelum check out, saya bertanya kepada si mbak MADOR, bagaimana caranya saya ke Batu dengan naik angkot?.  “Dari sini, mbak jalan kaki ke Pasar Besar Kota Malang. Di sana, naik angkot biru tua kode LDG ke Terminal Landungsari dulu. Kemudian lanjut lagi naik angkot ungu muda”, begitulah katanya.

Sunday 18 December 2016

Bertandang ke Museum Bentoel Prima, Malang

Museum Bentoel Prima, Malang
09 September 2016….Sebenarnya pagi ini saya belum ada rencana apapun sebelum waktu nya check out jam 11 siang. Yang jelas nanti siang saya akan ke Kota Batu. Di sanalah saya akan melanjutkan perjalanan, menginap satu malam. Dan untuk hari selanjutnya, mau kemana saya selanjutnya, nanti saya akan pikirkan lagi di Batu.  

Ketika ngubek-ngubek aplikasi google map, saya pun kepikiran ingin bertandang ke Museum Bentoel Prima pagi ini. Lokasinya tak jauh dari MADOR, sekitar 650 meter saja, tentunya museum ini bisa dijangkau hanya dengan jalan kaki. Begitulah rencana dadakan saya. Setelah merasa sudah cukup lah mager (males gerak) nya saya pagi ini, saya pun berangkat ke Museum Bentoel Prima. Tak lupa ransel saya packing supaya nanti ketika kembali lagi ke penginapan langsung check out, gak ribet.

Dan memang benar lokasi Museum Bentoel Prima sangat mudah ditemukan. Mengikuti petunjuk arah pada google, melewati kawasan Pasar Besar Kota Malang, sampai jua saya di museum ini. Sungguh berbeda suasana Museum Bentoel Prima dengan sekitarnya. Suasananya tampak lengang. Awalnya saya mengira museum ini belum buka karena tak seorang pun bisa saya jumpai. Saya pun berjalan mendekati bangunan beraksitektur tempo dulu di sudut kanan. Ternyata museum ini buka! Membaca pengumuman di pintu masuk bahwa Museum Bentoel Prima bebas bea masuk. Pintu yang terbuka lebar, saya pun masuk.

Friday 16 December 2016

Jalan - Jalan Tak Terlupakan di Gunung Bromo

Sebagai pejalan yang menyukai panorama pegunungan, bahagia luar biasa tentunya ketika keinginan untuk memandang Gunung Bromo secara langsung akhirnya terwujud. Salah satu gunung merapi paling fenomenal dan terkenal dari negara kita. Keindahan panorama alamnya tak perlu diragukan lagi. Potretnya sering menjadi cover utama promosi wisata Indonesia.


Thursday 15 December 2016

Jelajah Wisata Ikonik Kota Malang dengan Berjalan Kaki


Stasiun Malang, 07 September 2016….Setelah perjalanan panjang menghabiskan waktu satu malam di kereta, sampai jua saya di Kota Malang. Tujuan saya selanjutnya adalah MADOR Malang Dorm Hostel. Di sanalah tempat saya menginap selama 2 malam. Seberapa jauh dari Stasiun Malang, hasil kalkulasi pada aplikasi google map menunjukkan jaraknya sekitar 1,3 km. Bukan jarak yang dekat memang namun saya memutuskan untuk jalan kaki saja. Toh biar saya hafal jalan.

Namun sebelum itu, saya melipir dulu ke sebuah warung makan yang berada di luar gedung stasiun. Menuntaskan rasa lapar dulu. Setelah itu baru lah saya mempunyai energi untuk melanjutkan jalan kaki. Sedang berada di Provinsi Jawa Timur, salah kuliner yang menjadi favorit saya adalah nasi rawon. Inilah menu sarapan saya, harganya 26.000 IDR seporsi. Harga di stasiun kereta kak :).

Wednesday 14 December 2016

Naik Kereta Api Matarmaja dari Jakarta ke Malang


Terakhir saya naik kereta api (KA) ekonomi di Pulau Jawa pada 31 Desember tahun 2014. Dari Stasiun Surabaya Gubeng ke Stasiun Pasar Senen dengan KA Jayabaya. Waktu itu adalah perjalanan pulang saya setelah bertandang ke Menjangan, Baluran, Ijen & Banyuwangi....Kini, kembali saya ngetrip naik kereta api. Rute nya Pasar Senen – Malang dengan KA Matarmaja. Sejauh ini saya menikmati perjalanan kereta api ekonomi. Lama perjalanan sesuai prediksi, banyak pemandangan yang dilihat di jalan, ongkosnya terjangkau pula. Selagi saya memiliki waktu liburan yang lama dan tak diburu waktu, transportasi ini akan selalu menjadi favorit saya ketika menjelajah daerah-daerah, rute jarak jauh di Pulau Jawa.

Sunday 11 December 2016

Mengurus Penggantian Paspor Biasa ke E-Paspor

Berhubung paspor yang saya miliki mendekati kadaluarsa aka kurang dari 6 bulan lagi masa berlakunya akan habis, saya pun harus mengurus penggantian paspor. Maunya mengganti Paspor Biasa saya dengan Paspor Elektronik/E-Paspor. Manatahu ketika ada kesempatan mendapatkan tiket pesawat promo ke Jepang, langsung cus pergi ke sana. Gak ribet lagi soal urusan visa. Karena pemilik Paspor Elektronik/E-Paspor bebas biaya visa kunjungan wisata ke negara Jepang. Dan semoga, ke depan nya akan bertambah lagi negara yang bebas visa kunjungan wisata khususnya bagi pemegang E-Paspor Indonesia.

Baiklah di postingan ini, saya mau berbagi info bagaimana caranya mengganti paspor biasa ke e-paspor. Oh iya, penggantian ke e-paspor tak harus menunggu paspor biasa akan habis masa berlalu ya kak!. Kapan pun boleh. Nah, dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan dan bagaimana proses pengajuannya, berikut ulasannya.

Friday 4 November 2016

411


Always praying for everlasting peace in our Indonesia.

------------------------------------------------------------------
"You cannot guide those you would like to but God guides those He wills. He has best knowledge of the guided." (Surah Al-Qasas 28:56)

#AGuidancewithoutDoubt #AksiDamai411 #Indonesia

Friday 23 September 2016

From The Speed Boat Window, Nunukan - Tarakan


Awalnya saya mengira Kota Nunukan itu berada di wilayah daratan Borneo. Ternyata tidak! Ibukota Kabupaten Nunukan ini merupakan sebuah pulau, namanya Pulau Nunukan. Pulau ini bersebelahan dengan Pulau Sebatik, pulau terdepan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Indonesia.

Sebagai daerah pulau, Nunukan hanya bisa dijangkau dengan jalur udara jalur laut. Untuk jalur udara, lama penerbangan oleh pesawat perintis (Susi Air & Kalstar) dari Bandara Nunukan ke Bandara Juwata, Tarakan hanya 20 menit saja. Sedangkan untuk jalur perairan seperti perahu motor cepat (speedboat) membutuhkan waktu perjalanan sekitar 2 jam.

Sunday 4 September 2016

Dari Tawau ke Nunukan


Senin, 18 Juli 2016…. Siang ini saya pulang ke Indonesia melalui Pulau Nunukan. Momen ini sekaligus menjadi pengalaman pertama kalinya bagi saya melintasi batas negara Malaysia - Indonesia melalui jalur laut.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, langit bandar Tawau pagi ini pun cerah. Dengan langkah kaki mantap, saya meninggalkan Economy Hostel menuju Pelabuhan Tawau. Dua hari di sini, membuat saya sudah sangat hapal jalan menuju pelabuhan. Tak jauh! Melewati Pasar Tanjung Tawau kemudian melewati bangunan baru Tawau Ferry Terminal hingga sampai lah saya di Pasar Ikan Tawau.  

Saat ini Pelabuhan Internasional Tawau masih melalui bangunan pelabuhan lama yang lokasinya bersebelahan dengan Pasar Ikan Tawau. Begitu sampai di sini, kesan awal yang terlihat adalah suasana nya yang semrawut. Para calon penumpang berdiri, memadati bagian luar depan jejeran loket agen tiket kapal. Menunggu panggilan disuruh masuk ke dalam bangunan pelabuhan. Siapa sangka, bangunan berpagar sederhana di ujung jalan yang menjorok ke laut itu adalah pintu masuk/keluar negara Malaysia.

Saturday 3 September 2016

Menginap di Economy Hostel, Tawau

Economy Hostel, tempat saya menginap pada malam terakhir perjalanan saya di Tawau (17 Juli 2016 – 18 Juli 2016). Penginapan murah meriah!. Sebuah kamar tipe standar, per malamnya hanya 30 ringgit atau sekitar 101.000 rupiah. Fasilitasnya ada wi-fi gratis (free) di seluruh area hostel, kamar ber-AC, room with window. Dengan dimensi yang menurut saya cukup luas. Berasa nyaman  bagi saya yang seorang diri satu orang menginap di kamar  yang seyogianya bisa diisi oleh 2 orang.  Jangan underestimate dulu ketika melihat kondisi bangunan dari luar gedung ruko. Economy Hostel memang terlihat tua tetapi kamar yang saya tempati cukup bersih. Hanya saja kamar mandi nya berada di luar kamar.
Bagian belakang bangunan Economy Hostel
Dilihat dari Jalan Kenanga, Bandar Tawa
u

Semporna Ocean Tourism Resort Centre

Semporna Ocean Tourism Resort Centre
Sangat mudah untuk menemukan lokasi kawasan wisata tepi laut ala Semporna ini. Dari pemberhentian terakhir minibus (Tawau – Semporna), berjalan kaki mendekati jalanan utama pasar tradisional. Penandanya masjid berwarna biru Semporna, Masjid Ar-Rahman. Dari sini, susuri  Jalan Causeway  dari Masjid Ar-Rahman  ke arah tenggara. Mendapati sebuah bundaran jalan, teruskan langkah lurus. Kurang lebih 300 meter kemudian,  ambillah persimpangan jalan sebelah kiri. Gapura bertuliskan “Gerbang Laluan ke Taman Marin Tun Sakaran” itu tandanya. Tinggal berjalan sekitar 200 meter lagi, sampai lah kita di Semporna Ocean Tourism Resort Centre.  Butuh jalan kaki sekitar 10 menit saja, sangat dekat!!

Friday 2 September 2016

Jalan Causeway, Semporna

Semporna traditional market

Masjid Ar-Rahman, Semporna

Ketika berkunjung ke Semporna, harus berkunjung ke Masjid Ar-Rahman. Letaknya berada di tengah -tengah kawasan paling sibuk se-Semporna yakni pekan (pasar) Semporna. Dari pemberhentian terakhir minibus, berjalan lah mendekati kawasan tepian laut. Di ujung jalan, sebuah masjid seperti memanggil-manggil kita untuk mendekatinya.
Masjid Ar-Rahman, Semporna