Showing posts with label China. Show all posts
Showing posts with label China. Show all posts

Tuesday 10 November 2015

Potret Lijiang Old Town

Lijiang Old Town, Yunnan Province, China
29 May 2015
Cerita hari pertama saya menjelajah Lijiang Old Town dimulai dari Black Dragon Pool, kemudian berjalan kaki menyusuri jalanan kota tua ini hingga secara tak sengaja menemukan gerbang masuk ke Lion Hill Scenic Area. Mencapai puncak bukit Lion Hill demi melihat pemandangan keseluruhan kota Lijiang, dilanjut kan menerobos kawasan hutan pinus Yunnan. Dalam perjalanan pulang, saya kembali menyusuri sudut-sudut jalanan kota Lijiang Old Town. Atmosfer wisata turistik memang sangat kentara di sini. Saya pun menutup perjalanan hari ini dengan menuntaskan rasa lapar di sebuah restoran halal Lijiang.

Potret kota tua Lijiang di sepanjang jalan yang saya dilewati, dapat dilihat dalam dokumentasi berikut ;


Monday 9 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town...part 4


Pesona tersembunyi dari Lion Hill, bukit di sebelah barat Lijiang Old Town memang tak ada habisnya. Dari bukit ini tentu saja kita bisa menikmati keindahan panorama Lijiang dari ketinggian Selain itu kesejukan alami hutan pinus Lion Hill menurut saya juga tak kalah menarik untuk dijelajah. Saya sendiri masih penasaran ingin mencari lokasi pandang Lijiang Old Town tersembunyi lainnya dari bukit ini. Dari lokasi pandang tempat saya berdiri (foto di atas), saya lalu berjalan ke arah selatan menyusuri jalan setapak di lereng bukit, lebih jauh masuk ke dalam hutan pinus Lion Hill .

Sunday 8 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town...part 3


Menikmati keindahan panorama Lijiang dari ketinggian Lion Hill Scenic Area. Mengutip informasi yang tertulis di tiket masuk Lijiang Lion Hill Scenic Area : Lion Hill (狮子山/ Shīzi shān) terletak di tengah kota Lijiang. Mencakup area seluas 23 Ha yang ditumbuhi pepohonan pinus Yunnan, 40 pohon diantaranya berusia lebih dari 800 tahun. Hutan ini merupakan rumah bagi burung-burung endemik Lijiang yang memiliki suara yang sangat indah. Di puncak bukitnya, berdiri landmark dari kota Lijiang yaitu Wangu Pagoda. Dengan ketinggian pagoda mencapai 33 meter dan memiliki 16 pilar utama dengan ketinggian 22 meter, pilar kayu beraksitektur tersebut sama sekali tidak memiliki sambungan. Jika kita menaiki pagoda ini hingga ke lantai paling atas, kita dapat melihat dengan jelas pemandangan Lijiang berlatar Jade Dragon Snow Mountain di sebelah utara, Old Town Lijiang di sebelah  timur, perkampungan etnis Naxi (Naxi Village) di selatan dan kota modern Lijiang di sebelah barat. Di sinilah kita dapat melihat keindahan Lijiang seutuhnya dalam satu tempat yaitu puncak Wangu Pagoda, Lion Hill

"Wahhh,, membaca informasi ini membuat saya semakin tak sebar untuk segera melihat bentuk rupa Lijiang dari ketinggian Lion Hill.. Baiklah…Ayo bersemangat untuk berjalan kaki menuju puncak Lion Hill!”.

Saturday 7 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town…part 2

Postingan sengaja diawali dengan foto solo kakak Khairani berpose andalan "Smile All The Time" di Lijiang Old Town. Supaya si kakak semangat merangkai kata & gambar di blog ini ..#H-sekian hari menjelang cuti  :D

Setelah menuntaskan rasa penasaran menjelajah kawasan Black Dragon Pool dan sekitarnya, saya berjalan kembali ke Yuhe Square. Dari sini saya belum memutuskan kemana tujuan jelajah Lijiang Old Town saya selanjutnya. Saya lalu membungkus kembali peta panduan Lijiang Old Town yang ada di tangan. Kemudian berjalan mengikuti keinginan kemana kaki hendak melangkah. 

Friday 6 November 2015

Menjelajah Lijiang Old Town…part 1

Lijiang, Yunnan Province, China
29 May 2015
LIJIANG!! Meskipun hanya sebuah kota kecil di Dataran Tinggi Yunnan, China tetapi Lijiang adalah salah satu destinasi perjalanan yang sejak lama membuat saya penasaran. Sebuah kota tua dengan sejarah panjang lebih dari 800 tahun. Nama lain dari kota ini adalah Dayan Old Town (大研古城). Ketika kaisar Kublai Khan memerintah Dinasti Yuan (1260–1294), Lijiang merupakan pusat politik, budaya, dan pendidikan Provinsi Yunnan. Dan juga merupakan kota perdagangan terpenting "Ancient Tea Horse Route" yang menghubungkan Provinsi Yunnan dan daerah lainnya di daratan China, Tibet, India, hingga ke negara-negara Asia lainnnya. Jejak sejarah panjang kota Lijiang hingga kini tetap lestari di Kota Tua Lijiang. Jika mengunjungi kota ini konon katanya kita seperti sedang terlempar ke masa keemasan Lijiang ratusan tahun yang lalu.

Lijiang Old Town (丽江古城/ Lìjiāng Gǔchéng)... Kota yang berstatus sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (UNESCO’s World Heritage Sites) ini berada di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Dikelilingi pegunungan dengan puncak tertingginya adalah Jade Dragon Snow Mountain (5,596 mdpl). Panorama alam Kota Tua Lijiang tak perlu diragukan lagi keindahannya. Mencakup area seluas 3.8 km2, bangunan-banguan di kota ini merupakan arsitektur tradisional etnis Naxi. Tidak seperti kota lainnya di daratan China yang kebanyakan mempunyai tembok atau pagar, bangunan tua di kota ini  tidak terdapat tembok pemisah. Di setiap jalanan kota mengalir kanal-kanal air yang sangat jernih dan bersih. 

"Nahhh,, semakin penasaran kan kak untuk melihat lebih dekat Lijiang Old Town!  Berikut cerita perjalanan saya menjelajah kota ini…"

Thursday 5 November 2015

Time of Lijiang, Zǎoshang hǎo!

Zaoshang hao.....!!
Inilah pagi pertama saya di Lijiang. 
Setelah melepas lelah pasca perjalanan kemaren, tubuh pun kembali berenergi. Apalagi ketika melihat suasana pagi di sekeliling Time of Lijiang, semakin membuat saya bersemangat untuk segera melangkahkan kaki, menjelajah kota Lijiang.  

Wednesday 4 November 2015

Solo Traveling Bukan Berarti Fakir Bicara

Lijiang, Yunnan Province, China (2015)
Jika ditanya apa yang paling saya kangenin ketika melakukan perjalanan seorang diri ke suatu negara asing. Dimana orang-orang di negara tersebut menggunakan bahasa yang tidak saya mengerti sama sekali. Salah satu jawabannya adalah KANGEN BICARA!! :) #simple :), ya kan kak?.

Meskipun demikian melakukan perjalanan seorang diri menjelajah negeri asing tersebut tak lantas membuat perjalanan kita menjadi membosankan kak!.

Monday 2 November 2015

Time of Lijiang, Xièxiè :)


Postingan ini khusus untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada Zhang, Hui, dan pacarnya Hui. Terima kasih sudah bersedia memberikan saya tempat menginap di Time of Lijiang. Terima kasih atas sambutan hangat dan keramahtamahan yang kalian berikan:). Membuat cerita perjalanan saya di Lijiang menjadi berwarna dan tak terlupakan.

Sunday 1 November 2015

Welcome to Negeri Salju Naga Giok, Lijiang!

Negeri di kaki Gunung Salju Naga Giok
Lijiang, Yunnan Province, China

Gak  terasa sudah masuk November saja ya kak!, perasaan baru kemaren awal tahun, eh tiba-tiba ini sudah hampir di penghujung tahun 2015 saja. Perasaan baru saja cuti kemaren eh ini udah mau cuti lagi #maunya #hehe…Meskipun lagi #sok sibuk-sibuknya buat desain rencana penambangan 2016,  membuat rencana traveling eh menulis cerita traveling maksudnya :) juga harus semangat untuk diposting di blog ini #intermezzo #semangatbegadangsikakak :) !.

Membaca judul di atas berasa gimana gitu ya kak, hehe..Yapp, postingan ini adalah kelanjutan cerita perjalanan saya menjelajah Provinsi Yunnan bulan Mei yang lalu.

Wednesday 21 October 2015

From The Train Window, Kunming - Lijiang

From The Train  Window, Kunming - Lijiang
28 May 2015
Ketika berada diantara orang-orang yang bahasanya saya tak mengerti, hanya bisa berbicara bahasa isyarat & senyum kepada teman sebangku :), maka salah satu cara menikmati perjalanan kereta api China adalah melihat panorama alam Provinsi Yunnan ke luar jendela kereta . 

Kamis, 28 Mei 2015. Kereta bernomor K9612 bergerak perlahan meninggalkan (昆明)Kunming Railway Station pada pukul 09.50 pagi. Kini saya berada di gerbong 14, duduk di sebuah kursi dekat jendela dimana di sebelah saya duduk seorang ibu & anaknya yang remaja lalu berhadapan dengan bangku kami adalah pasangan muda dan seorang ibu. Kereta api China yang saya naiki ini adalah kelas hard seat dengan formasi tempat duduk 3-2.

Tuesday 20 October 2015

Petunjuk Arah Kunming Railway Station

Kunming Railway Station
Berikut adalah ulasan petunjuk arah Kunming Railway StationBagaimana caranya sampai ke stasiun ini dengan menggunakan bus kota dari kawasan Jinbi Square. Bagaimana cara menukar print out online train ticket yang kita miliki ke tiket asli. Bagaimana caranya naik ke kereta api China, dan sebagainya. Semoga bermanfaat kakak....

Monday 19 October 2015

Begini Caranya Membeli Tiket Kereta Api China!

Kereta Api China (sumber gambar : http://www.china-railway.com.cn/)
Sebagai negara terluas ketiga di dunia dengan luas wilayah daratan sebesar 9,32 juta km persegi, China memiliki jalur kereta api terpanjang ketiga di dunia, panjangnya sekitar 91.000 km. Dua kali lebih panjang dari diameter planet bumi!. Tak heran kereta api di Negara Tirai Bambu menjadi alat transportasi paling penting, terutama untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Kereta api di China juga menjadi transportasi paling favorit yang tak pernah sepi penumpang. Selain cepat, bebas macet, dan harganya relatif terjangkau oleh semua kalangan masyarakat di negara berpenduduk 1,37 milyar ini.

Karena itulah ketika berencana akan melakukan perjalanan antar daerah di Provinsi Yunnan, saya pun ingin merasakan perjalanan kereta api China untuk pertama kalinya. Nahh,  di postingan ini saya akan berbagi informasi bagaimana caranya membeli  tiket kereta api China (baik itu secara langsung di train station maupun secara online) dan apa-apa saja yang perlu diperhatikan. 

Sunday 20 September 2015

Drama Pencarian Kunming Railway Station

Selama traveling di Provinsi Yunnan, bahasa menjadi kendala saya untuk berkomunikasi dengan masyarakat lokal. Apalagi ketika saya menggunakan bus kota di Kunming, Lijiang dan Shangrila tak pernah saya menemukan supir bus yang bisa berbahasa Inggris. Peta jalur perjalanan bus di setiap halte semuanya ditulis dalam aksara China. Jadi cerita salah naik bus, tempat tujuan terlewatkan ataupun bingung dengan rute bus adalah hal yang harus dihadapi dengan senyuman bukan dengan panik :D.

Untungnya petunjuk nama jalan di kota Kunming tidak hanya ditulis dalam aksara China tetapi juga tulisan latin. Meskipun tidak bisa berbahasa China apalagi membaca tulisannya, petunjuk nama jalan yang ditulis huruf latin ini sangat membantu petunjuk keberadaan kita.

Sesuai judul di atas "Drama Pencarian Kunming Railway Station", inilah pengalaman saya tersesat menaiki bus kota Kunming karena tak tahu tempat pemberhentian halte bus terdekat stasiun kereta api Kunming.

Saturday 19 September 2015

Mengintip Kegiatan Bersantai Masyarakat Kunming di Dianchi Haigeng Park

Mengintip Kegiatan Bersantai Masyarakat Kunming di Dianchi Haigeng Park
Dari stasiun cable car Dianchi, saya berjalan kaki menuju gerbang barat Dianchi Haigeng Park. Saya pun menyusuri jalur pejalan kaki taman ini. Mengintip kegiatan bersantai masyarakat Kunming di sini.

Udara tidaklah begitu panas di antara pertengahan waktu siang dan sore. Pepohonan yang tumbuh di taman ini melindungi pengunjung dari sengatan panas matahari. Angin berhembus dari arah Danau Dianchi semakin menambah sejuk kawasan ini. Tak heran, orang-orang yang berkunjung ke sini semakin ramai saat menjelang sore. Kelompok orang tua, anak muda, keluarga, pasangan dan perorangan memadati taman di tepian Danau Dianchi, suasananya lebih ramai jika dibanding tadi pagi ketika pertama kali saya datang berkunjung ke taman ini.

From The Cable Car Window, Xi Shan – Dianchi

From The Cable Car Window, Xi Shan – Dianchi
Setelah berjalan kaki sangat santai dari Bridge of Heaven menghabiskan waktu sekitar 30 menit, sampailah saya di gerbang Longmen Scenic Area. Dari sini saya bergegas menuju stasiun cable car Xi Shan. Kembali menaiki kereta gantung menuju Dianchi Haigeng Park. Sekedar informasi jam beroperasi terkahir kereta gantung adalah pukul 5 sore. Perlahan kereta gantung meluncur tajam di ropeway, menuruni perbukitan Xi Shan. Hahhh,, lagi-lagi saya dibuat deg-degan apalagi hanya saya seorang diri di dalam kereta gantung. Begitu berada di jalur ropeway horizontal barulah saya bernafas lega. Perjalanan kereta gantung dari Xi Shan menuju tepian Danau Dianchi selama 16 menit menjadi sangat menyenangkan ketika memandang panorama yang begitu mempesona kala cuaca Kunming cerah seperti ini.

Melongok Keindahan Danau Dianchi dari Xi Shan Highway, Kunming

Xi Shan Highway, Kunming, Yunnan Province, China
27 May 2015
Bagi saya menikmati keindahan Danau Dianchi, danau terbesar di Provinsi Yunnan, memang tak ada bosannya. Setelah mendaki perbukitan Xi Shan hingga ke Dragon Gate, lalu kembali ke Bridge of Heaven , tak ada ruginya untuk terus berjalan kaki hingga ke ke gerbang Longmen Scenic Area. Karena dari jalan raya Xi Shan (Xi Shan Highway) inilah kita bisa melihat sudut lain keindahan Danau Dianchi yang tersembunyi. 

Friday 11 September 2015

Menelusuri Keindahan Alam Tebing Perbukitan Xi Shan, Kunming...part 2

Longmen Scenic Area, Western Hills, Kunming, Yunnan Province, China
27 May 2015

Sebelumnya...Menelusuri Keindahan Alam Tebing Perbukitan Xi Shan, Kunming part 1

Setelah menunggu beberapa menit, shuttle car yang seharusnya bisa diisi oleh 12 – 14 orang penumpang, hanya diisi oleh 3 orang saja (supir, saya, dan seorang pengunjung). Tidak menunggu lebih lama lagi, shuttle car pun melaju di atas jalan beraspal. Menyusuri jalan yang relatif horizontal, terkadang mendaki dan berkondisi bagus dan mulus. Sepanjang sisi kiri jalan dibatasi pembatas beton karena berbatasan langsung dengan jurang perbukitan Xi Shan.  Di sisi luar pembatas beton tersebut ditumbuhi barisan pohon pinus yang sangat rimbun. Sedangkan di sisi kanan jalan tepat berada di bawah tebing yang di atasnya ditumbuhi berbagai jenis pohon dan semak belukar. Di perjalanan, saya melihat beberapa orang tua berjalan kaki menuju gerbang Longmen Scenic Area. "Sepertinya pulang nanti saya akan berjalan kaki, gak boleh kalah dengan orang tua yang saya lihat tadi #sambilsemangatinkaki :)". 

Wednesday 9 September 2015

Menelusuri Keindahan Alam Tebing Perbukitan Xi Shan, Kunming...part 1

Xi Shan (西山) atau Western Hills merupakan rangkaian perbukitan yang berada di sebelah barat kota Kunming. Ratusan tahun yang lalu, para pendeta Tao telah memahat sebuah jalan menembus tebing perbukitan dan membangun beberapa paviliun & kuil dengan pemandangan yang spektakuler  ke arah Danau Dianchi. Kawasan di tepian tebing Xi Shan yang memiliki pemandangan luar biasa ini dinamakan The Longmen Scenic Area. Dengan view tertinggi kawasan ini adalah Longmen atau Dragon Gate yang berada di ketinggian 2.300 mdpl (300 meter lebih tinggi dari permukaan air Danau Dianchi).

Longmen Scenic Area, Western Hills, Kunming, Yunnan Province, China
27 May 2015
Perlu diketahui bahwa untuk menelusuri keindahan alam di tepian tebing perbukitan Xi Shan ini diperlukan fisik yang sehat dan kuat. Jangan lupa untuk membawa minuman dan makanan yang cukup. Karena jalur trekking yang dilalui untuk mencapai Dragon Gate cukup melelahkan, mendaki ratusan anak tangga dan melewati jalan perbukitan yang sempit.

Monday 7 September 2015

Berkenalan dengan Nie Er di Xi Shan, Kunming


Sesampainya di Xi Shan Cable Car Station, dengan penuh semangat saya pun melangkahkan kaki keluar stasiun kereta gantung. Menaiki puluhan anak tangga beton, berjalan mengikuti tanda arah menuju Dragon Gate. Suasana klasik China begitu kentara, terlihat dari bangunan-bangunan yang berdiri di sini, semuanya beraksitektur tradisional. Setelah melewati gerbang yang bertulis “Tourist Center”, di sisi kiri jalan adalah loket penjualan tiket The Longmen Scenic Area sedangkan sisi kanan adalah sebuah lapangan luas yang dikelilingi hutan pinus. Di ujung jalan terdapat penanda arah ke Nie Er TombNie Er? Saya pun teringat buku traveling China yang pernah saya baca bahwa museum seniman Yunnan "Nie Er" di Xi Shan tak kalah menarik untuk dikunjungi. Karena penasaran saya pun berjalan menaiki tangga, mengikuti  penanda  arah ke Nie Er Tomb tersebut. 

Sunday 6 September 2015

From The Cable Car Window, Dianchi - Xi Shan

From The Cable Car Window, Dianchi - Xi Shan
Awalnya saya berencana kembali ke halte bus Dianchi Haigeng Park, kemudian naik bus No.94 hingga pemberhentian terakhir di kaki bukit Xi Shan atau Western Hills. Ketika saya sampai di gerbang barat Dianchi Haigeng Park, secara tak sengaja saya menemukan penanda arah "Ropeway Ticket Booth, Dian chi – Xi shan". Karena penasaran bagaimana rasanya menaiki kereta gantung di atas Danau Dianchi, saya pun memutuskan untuk menggunakan cable car menuju  Xi Shan.

Kereta gantung (cable car) merupakan salah transportasi dari Dianchi Haigeng Park menuju kawasan Longmen Scenic Area, Western Hills (pulang pergi). Tiket cable car untuk orang dewasa dikenakan biaya 70 CNY (round trip/person) atau 40 CNY (one way/person). Sedangkan tiket cable car untuk anak-anak dikenakan biaya 35 CNY (round trip/person) atau 20 CNY (one way/person).

Setelah membeli tiket cable car di loket, Dianchi – Xi Shan (pulang-pergi) seharga 40 CNY, saya berjalan menuju stasiun cable car Dianchi. Tak menunggu lama, kereta gantung yang saya masuki langsung berjalan menyusuri ropeway. Bayangkan, kapasitas kereta gantung yang maksimum bisa diisi oleh 6 orang dewasa hanya saya sendiri di dalamnya.  Lumayan membuat deg-degan!!